17. Gagal Menjaga

77 8 3
                                    

Happy Reading, vote and comment please,
Sorry for typo 😆 & maaf ngaretnya kebangetan 🙏🙏

*Miercy

Author pov

James berhasil mengelabuhi para vampire-vampire itu dan masuk ke dalam mansion tua tersebut, setiap langkah kakinya terkesan mantap dan selalu waspada. Matanya bergerak liar menelusuri mansion tua tersebut.

Dan matanya menangkap salah satu pintu yang ada di ruangan itu sedikit terbuka, James memutuskan untuk berjalan mendekati ruangan tersebut. Saat kedua kakinya melangkah masuk ke dalam ruangan ia melihat silhouette 2 orang yang terikat disebuah kursi, matanya membulat tak percaya saat mengetahui siapa yang berada disana

“Jessie, Lista?!” James segera melepas ikatan dan sumpalan di mulut Jessie dan Lista.

“Apa yang kalian lakukan disini?” tanya James.

Jessie tak menjawab pertanyaan James, tatapan matanya kosong dan air mata terus keluar dari pelupuk matanya. Lista yang baru saja tersadar mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke matanya.

“Jessie, Lista apa yang kalian lakukan disini? Dimana Alexa?” tanya James.

Mendengar nama Alexa Jessie dan Lista tersentak. Sontak Jessie menghadap ke arah Lista, matanya berkilat penuh amarah

“PUAS LO HA! PUAS?!” pekik Jessie sambil mengguncang kedua bahu Lista

“LO LIATKAN!! ITU YANG LO MAU HA? SALAH APA? ALEXA SALAH APA SAMA LO HA?LIAT GARA GARA LO DIA ..DIA..DIA..” Jessie tak mampu meneruskan kalimatnya.

“Enggak, itu bukan salah gue, itu salah kak Louis. Gue gak salah!! GUE GAK SALAH ITU BUKAN SALAH GUE!!!” Lista menjadi histeris mencoba membela dirinya. James yang mendengar nama Alexa dibawa-bawa semakin khawatir pada putrinya itu.

“apa yang terjadi pada Alexa?” tanya James, namun ia tak mendapatkan jawaban apapun.

Jessie semakin terisak mendengar pertanyaan dari James sedangkan. Lista semakin kuat menggelengkan kepalanya dan melangkah mundur menjauhi James dan Lista.

“APA YANG TERJADI PADA ALEXA?” bentak James pada Jessie dan Lista membuat keduanya tersentak terkejut.

“Jessie katakan apa yang terjadi pada Alexa?” James meraih bahu Jessie mencoba mencari jawaban dari gadis itu

“Alexa.. darah.. dia..” jessie meracau tak jelas. James mencoba untuk menenangkan Jessie

“Perlahan Jessie katakan dengan perlahan” Jessie menuruti perintah James

“Alexa dia.. dia.. telah tiada” James bagai disabar petir setelah mendengar apa yang dikatakan Jessie

“tidak, itu tidak mungkin. Kau pasti berbohong. Alexa pasti baik-baik saja” James tak bisa mempercayai perkataan Jessie.

James keluar dari ruangan itu dengan perasaan tak menentu. Kesedihan, amarah, kecewa, semuanya bercampur menjadi satu. Aura kemarahan dan kebencian menguar dari tubuhnya, tanpa perasaan dan tanpa mempedulikan apapun James mengitari mansion tersebut sembari menebas katana peraknya serta menembak para vampire yang ia hadapi dengan revolver yang ia bawa.

**

Louis menatap Alexa yang tengah terbaring tak sadarkan diri. Tubuhkan semakin pucat namun suhu tubuhnya cukup tinggi. Tak terdengar deru nafas yang terdengar dari Alexa dan matanya masih enggan untuk terbuka.

Louis mengulurkan tangannya mengusap wajah Alexa perlahan. Ia tak mungkin meninggalkan Alexa karena Alexa bisa membuka matanya kapan saja.

Air mata Louis menetes dari pelupuk matanya, Louis tidak menangis hanya saja ia terlalu senang karena sebentar lagi Alexa akan teringat padanya. Mengingat semuanya, semua kenangan yang tersegel oleh kekuatan ibunya.

The Special One !!! [HIATUS]Where stories live. Discover now