Mommy in 17 [TERBIT]

Von firyalSha

19.3M 695K 12.8K

[SUDAH TERBIT] Kisah tentang seorang BadBoy & BadGirl di SMA Garuda yang terjebak dalam sebuah masalah, yang... Mehr

Claretta Adora Elvarette
Keola Radmilo Achilles
Perkenalan Cast
Part 1 {Revisi & Republish}
Part 2 {Revisi & Republish}
Part 3 {Revisi & Republish}
Part 4 {Revisi & Republish}
Part 5 {Revisi & Republish}
Part 6 {Revisi & Republish}
Part 7 {Revisi & Republish}
Part 8 {Revisi & Republish}
Part 9 {Revisi & Republish}
Part 10 {Revisi & Republish}
Part 11 {Revisi & Republish}
Part 12 {Revisi & Republish}
Part 13 {Revisi & Republish}
Part 14 {Revisi & Republish}
Part 15 {Revisi & Republish}
Part 16 {Revisi & Republish}
Part 17 {Revisi & Republish}
Part 18 {Revisi & Republish}
Part 19 {Revisi & Republish}
Part 20 {Revisi & Republish}
Part 21 {Revisi & Republish}
Part 22 {Revisi & Republish}
Part 23 {Revisi & Republish}
Part 24 {Revisi & Republish}
Part 25 {Revisi & Republish}
Part 27 {Revisi & Republish}
Part 28 {Revisi & Republish}
Part 29 {Revisi & Republish}
Part 30 {Revisi & Republish}
Part 31 {Revisi & Republish}
Part 32 {Revisi & Republish}
Part 33 {Revisi & Republish}
Part 34 {Revisi & Republish}
Part 35 {Revisi & Republish}
Part 36 {Revisi & Republish}
Part 37 {Revisi & Republish}
Part 38 {Revisi & Republish}
Part 39 {Revisi & Republish}
Part 40 {Revisi & Republish}
Part 41 {Revisi & Republish}
Part 42 {Revisi & Republish}
Part 43 {Revisi & Republish}
Part 44 {Revisi & Republish}
Part 45 {Revisi & Republish}
Part 46 {Revisi & Republish}
Part 47 {END~Revisi dan Republish}
Thank You
Extra Part {Revisi!}
Thanks, Sorry, and Promosi!!!
Saquel
BACA DAN COBA
2020 PELUK KEOLA
OPEN PRE-ORDER

Part 26 {Revisi & Republish}

353K 12.3K 189
Von firyalSha

Empat bulan telah berlalu. Kini kehamilan Letta sudah memasuki bulan kelima.

Bukan hanya kandungan Letta. Banyak hal lain yang berubah dikehidupan Keo dan Letta.

Dengan pertimbangan matang dari papanya, kini Keo sudah menjadi CEO selingan di perusahaan papanya. Tentu saja semua itu terjadi dengan pembinaan ketat yang harus Keo jalani sebelumnya.

Karena memang hanya ia yang sudah berkeluarga diantara kakak dan adiknya, jadi El dan Mala juga tak masalah akan hal itu.
Toh menjadi CEO juga bukanlah passion mereka.

Jelas Keo menjadi CEO dengan bantuan PA ayahnya yang bergerak sangat cepat membantunya mempelajari segala sesuatu yang harus ia tau tentang pekerjaanya. Meski kadang saat meeting lebih sering digantikan papanya.

Letta pun sekarang sudah sekamar dengan Keo. Kamarnya yang dulu, akan ia jadikan kamar anaknya nanti. Ia juga sudah jarang morningsick dan ngidam seperti biasanya. Perutnya juga semakin membuncit tapi ia tetap ngotot ingin sekolah.
"Yang, kamu homeschooling aja ya. Perut kamu itu udah buncit tau. Dari pada ketahuan guru terus di DO. Mending kamu keluar dulu kan? Aku juga was-was kalo kamu di sekolah diapa-apain sama Rawnie. Tau sendiri tuh cewek nekatnya kaya apa," gumam Keo sambil membenarkan dasinya di depan cermin.

"Nggak mau! Lagian ini juga masih bisa ditutupin sama sweater yang gede, gak keliatan kok," balas Letta tetap kekeuh dengan pendiriannya.

"Tapi guru-guru juga pasti curiga Ta kalau kamu pakek sweater terus. Masa kamu bakal alasan gak enak badan terus, Gak mungkin kan?"
Kata Keo berbalik lalu membungkuk di depan Letta. Laki-laki itu mulai memakaikan gadis itu sepatu.

"Bentaran lagi deh ya Ke. Aku masih pengen ngerasain bangku sekolah. Ntar kalo aku udah lahiran kan belum tentu bisa balik lagi ke sana," ungkap Letta sambil menerawang. Keo menghembuskan nafas berat lalu berdiri dan mencium kening Letta lama.

"Maafin aku ya. Gara-gara aku, kamu jadi gabisa nikmatin masa muda kamu," gumam Keo sambil memeluk Letta.

Letta tersenyum sembari menepuk pelan lengan Keo, "Gapapa, ini ujian dari Allah,"

"Udah yuk ah, berangkat," lanjut Letta. Gadis itu berdiri lalu segera menarik Keo keluar dari kamar.

***

#Sekolah

Letta berusaha berjalan santai agar tidak terlihat bahwa ia sedang hamil.
Keo? Ia selalu di samping Letta, menggandeng tangan Letta posesif. Seakan-akan kalau ia melepaskan tangan Letta, gadis itu akan hilang.

"Ta, hati-hati ya. Kalau pusing langsung ke UKS. Minta temenin Mesha, Ria, atau Nella. Kalau ada apa-apa langsung telfon aku! pulang tunggu aku! Jangan naik turun tangga sendirian. Ke toilet minta anterin," cecar Keo panjang lebar saat mereka berdua sudah berada tepat di depan kelas Claretta.

"Hihi. Iya bawel banget sih. Kamu juga belajar yang bener," gumam Letta sembari memukul tangan Keo pelan.

"Bener ya Ta hati-hati. Perasaan aku gak enak soalnya,"

"Cuma perasaan kamu aja kali. Yaudah sana gih pergi. Bosen aku liat kamu," kata Letta sambil terkikik geli, Keo sendiri hanya mengerucutkan bibirnya sebal.

"Yaudah aku ke kelas ya. Tuh udah ada Ria. Aku tinggal, oke? jangan kangen sama aku loh," Keo menyeringai lalu mengacak rambut Letta.

"Hmm, yaudah sana gih. Ih rambut aku rusak!" Rengek Letta sambil membenarkan tatanan rambutnya. Keo hanya terkekeh lalu segera pergi dari sana.

Letta pun memasuki kelasnya lalu duduk disebelah Ria.
"Pagi!" sapa Letta riang.

"Hmm, pagi." jawab Ria acuh.

"Lah napa lu? Pagi-pagi udah jutek aja,"

"Lagi PMS dia," Nella yang baru saja datang bersama Mesha menyahuti.

"Lo kapan sih keluar dari sekolah ini?" sungut Nella saat duduk di depan Letta. Letta yang tadinya sudah sibuk memainkan ponsel, akhirnya mendongak.

"Lah, suka-suka gue lah. Yang sekolah gue kok elo yang repot," cibir Letta sambil menjulurkan lidahnya kearah Nella.

"Tapi Ta, cepat atau lambat mereka bakal tau," sahut Mesha pelan takut terdengar penghuni kelas.

"Udah deh. Tadi pagi Keo udah bahas ini. Kalian jangan bikin gue tambah pusing. Tenang aja, gue bakalan keluar secepatnya kok,"

"Semoga aja gaada yang tau," gumam Nella.

Saat sedang asik-asiknya mengobrol. Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Letta, membuat mau tak mau perempuan itu menoleh.
"Ta, disuruh Keo ke ruang musik tuh," kata Nisa, membuat Letta mengernyitkan dahi heran.

"Barusan kan Keo dari sini?" Nisa menghendikan bahu tak tau mendengar pertanyaan Letta.

"Gatau. Katanya dia lupa sesuatu, tapi gabisa nyamperin lo kesini," kata Nisa meyakinkan. Letta pun akhirnya berdiri.

"Ta mau ditemenin gak?" Tanya Mesha menawarkan diri

"Nggak usah deh. Ada Keo juga," ucap Letta lalu segera melenggang pergi menuju ruang musik.

***

Letta berjalan dengan tak tenang. Entah mengapa perasaanya tiba-tiba saja tak enak.

Letta sudah sampai di depan pintu ruang musik, tapi ia ragu untuk membukanya.
"Lo apa-apaan sih Ta?! Parno amat!" gumam Letta pada dirinya sendiri.

Setelah memantapkan hatinya. Gadis itu segera menekan handle pintu hingga pintu itu akhirnya terbuka.

Gelap

Satu kata yang mendominasi sekarang
"Ke?" Panggil Letta. Tapi hening, tidak ada yang menyahut.

"Keo?!" Teriak Letta lagi. Namun masih sama, hening.

"Ck! Sial gue dikerjain Nisa, awas aja tu anak!" umpat Letta lalu segera berbalik. Baru satu langkah berjalan, tiba-tiba seseorang membekapnya dari belakang, dan semuanya menjadi gelap.

***

Letta mengerjapkan matanya pelan. Berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam indra penglihatannya itu.
"Eughh," ringisnya. Kepalanya terasa sangat berat saat ini, refleks ia akan memegang kepalanya, tapi tunggu! Tangannya terikat.

Kini posisinya duduk di sebuah bangku dan tangannya terikat kebelakang. Sweater-nya sudah tidak ia pakai, membuat perutnya yang buncit jadi terlihat dengan jelas.

Ia mengedarkan pandangannya, dan satu hal yang ia tau. Ini adalah gudang sekolahnya. Lalu kepingan kepingan ingatanya mulai bermunculan.

Keringat dingin tiba-tiba mengucur dengan sendirinya lewat keningnya. Tangannya gemetar, rasa takut mulai menghantui dirinya.
"Hai, Letta! udah bangun?" tanya seseorang yang baru saja masuk kesana. Dan ya, siapa lagi kalau bukan musuh bebuyutannya, Rawnie.

Rawnie mendekati Letta dan tiba-tiba

'Byur'

"Heh! Apa-apaan lo?! Lepasin!" Teriak Letta marah sambil meronta karna bajunya kini basah akibat siraman Rawnie.

"Santai aja kali Ta. Main-main dulu sama gue. Hei, hati-hati jangan banyak gerak. Ntar anak lo bisa mati," ucap Rawnie dengan gaya yang sok khawatir itu.

"Mau lo tuh apa sih Nie?! Gue udah gak pernah buat masalah sama lo kan?!" Teriak Letta meradang.

"Hahaha, sejak kapan lo gak pernah buat masalah sama gue?! Lo itu sumber masalah buat gue!" teriak Rawnie marah. Gadis itu tiba-tiba menjambak rambut Letta hingga Letta mengadah kesakitan.

"Lepas, sakit!" Teriak Letta, Rawnie melepas jambakannya dengan kasar.

Gadis itu berjalan kedepannya lalu mengambil kursi dan duduk di depan Letta. Rawnie mengamati Letta dari bawah hingga atas, sampai matanya terhenti di perut buncit Letta.
"Lo mau tau salah lo apa sama gue?" Rawnie menjeda ucapanya lalu mendongak dan menatap Letta tajam.

"Gue udah ngejar-ngejar Keo dari gue SMP. Gue lakuin apapun biar Keo bisa ngelirik gue barang sedikit. Tapi dia gapernah ngelirik gue sama sekali. Gue nggak putus asa dong. Gue terus perjuangin dia sampai seseorang ngasih tau gue kalo dia udah nikah!" ucapan Rawnie menjadi geraman di akhir. Ia kembali bangkit dan berjalan ke arah Letta dengan tangan terkepal.

"Dan cewek itu adalah elo!" teriak Rawnie sambil mencengkram rahang Letta.

"Sak-it Nie!" ringis Letta

"Elo udah ngehancurin harapan terbesar gue Letta! Lo udah ambil Keo!" Bentak Rawnie lalu menampar Letta dengan keras

"Rawnie, santai aja," ucap seorang laki-laki yang baru saja masuk.

Letta memicingkan matanya
"Glenn," gumam Letta tak percaya saat mendapati Glenn sedang bersandar di kusen pintu sambil bersedekap dada.

"Hai, Letta! Kaget?" Tanya Glenn dengan smirk-nya

"Gimana bisa kalian sekongkol buat nyekap gue?!" teriak Letta saat kesadaranya sudah terkumpul.

"Dia yang kasih tau gue tentang status lo yang udah menyandang marga Achilles!"

"Lepasin gue! Disini gue gak salah," teriak Letta frustasi. Glenn membanting kayu yang ada di sebelahnya, membuat suara dentuman yang keras terdengar seantero gudang.

Letta terkesikap diam sambil berusaha manahan tangisnya.
"Demi Tuhan Letta! Gue cinta sama lo!" Bentak Glenn

"Nie, keluar!" lanjut Glenn yang sudah bisa mengatur emosinya.

Rawnie dengan santai melenggang pergi meninggalkam Glenn dan Letta berdua disana.

Glenn mendekati Letta. Mengusap wajah gadis itu. Letta hanya bisa diam dan sambil menggigit bibir bawahnya kencang-kencang. Ia takut? Tentu saja. Ia sangat takut saat ini. Ia benar-benar berharap Keo atau siapapun segera menemukannya.
"Lo tau nggak seberapa cintanya gue sama lo?" Tanya Glenn sambil memandang Letta sendu. Usapannya turun ke leher dan bahu Letta.

"Gue cinta banget sama lo, Ta. Gue tetep cinta sama lo walaupun lo nolak gue terang-terangan," Usapan Glenn turun dan berhenti di perut Letta. Tiba-tiba wajahnya memerah marah, dan Letta tau itu buruk.

"Glenn. Lo tau gue bakal jadi ibu. Itu keinginan terbesar gue dan kalau lo hancurin itu sekarang, gue bakal benci sama lo seumur hidup. Please, singkirin tangan lo dari perut gue!" ucap Letta sambil gemetar.

Glenn tak mengindahkan ucapan Letta. Tangannya lalu terulur kebelakang tubuh Letta, untuk melepas ikatannya, Letta sempat tak percaya untuk sesaat. Kenapa Glenn malah membuka ikatannya?
"Bangun Ta," ucap Glenn datar. Letta dengan hati-hati bangun dari duduknya.

"Makas-aww!" ucapan Letta terpotong karena Glenn mendorong Letta hingga gadis itu menabrak dinding dibelakangnya dengan keras.

Letta meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Glenn mendekati Letta dan mencengkram tangan Letta kuat.
"Gue garela lo jadi milik Keo! Gue gak rela lo punya anak dari Keo, Ta! Anak ini harus mati!" bentak Glenn.

Glenn mencium Letta kasar sambil mencengkram kuat-kuat perut gadis itu. Letta sudah tidak punya tenaga untuk melawan Glenn, yang ia rasakan sekarang adalah perutnya yang teramat sakit.

'Brak'

Bunyi pintu di dobrak tak menyadarkan Glenn. Keo dengan amarah yang menggebu-gebu menarik Glenn menjauh dan membantingnya ke arah kursi-kursi yang ditumpuk asal. Letta langsung terduduk sambil memegang perutnya.
"Apa yang lo lakuin sama istri gue bangsat!" Bentak Keo sambil memukul Glenn kesetanan.

"Keo, berhenti! Lo bisa ngebunuh dia," ucap Aldo lalu menarik Keo.

"Gue gabisa diem aja liat Letta digituin sama bajingan ini! Gue gapeduli, gue pengen dia mati!" Teriak Keo sambil memberontak dari cengkraman Bobby dan Aldo.

"Keo sadar!" Bentak Tristan

"Gue gabisa sabar, sialan! Gue mau dia mati!" teriak Keo masih meronta.

"Letta!" teriak Mesha, Ria, dan Nella serentak lalu berlari ke arah Letta yang sudah terduduk kesakitan.

"Ya ampun darah!" pekik Nella saat melihat sepanjang kaki Letta terdapat darah yang mengalir.

"Sa-kit," ucap Letta terbata, lalu seketika kesadarannya menghilang.

"Keo! Keo! Letta!" Teriak Mesha histeris sambil mengguncang tubuh Letta.

"Ta! bangun Ta!" ucap Ria ikut panik. Semua sontak menoleh. Keo yang tersadar langsung berlari ke arah Letta. Meninggalkan Gleen yang terkapar tak berdaya.

"Ta, Letta bangun! Letta!" Teriak Keo sambil menguncang Letta. Tapi tak ada respon dari istrinya itu.

"Keo udah. Cepet bawa dia ke rumah sakit!" teriak Bobby. Keo tersadar lalu selanjutnya buru-buru membopong Letta.

Tangannya terasa basah saat membopong Letta, Keo menoleh dan mendapati darah di kaki Letta.
"Sialan!" Umpat Keola marah.

"Bawa bajingan itu ke kantor polisi!" Titah Keo yang langsung dilakukan oleh teman-temannya.

Keo pun segera berlari keluar gudang sambil menggendong Letta. Untung ini jam pelajaran, jadi tidak ada siapa-siapa di luar kecuali tukang bersih-bersih lapangan.

Keo segera memasukan Letta ke mobil. Setelah merasa posisi Letta aman, laki-laki itu segera mengitari mobil untuk menuju pintu pengemudi.

Keo menyalakan mesin mobilnya dan langsung menerobos gerbang yang kebetulan terbuka lebar. Tak menghiraukan teriakan satpam yang meneriaki mereka. Keo menjalankan mobilnya dengan ngebut kesetanan.

"Ta, bertahan please," gumam Keo sambil menggenggam tangan Letta kuat-kuat. Berusaha memberi gadis itu kekuatan.

***********************************

TBC

*Revisi ketiga : 26 Agustus 2017
*Revisi keempat : 1 Juni 2019

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

13.4M 522K 48
DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo berteba...
13M 876K 72
baca aja!! *Masih belajar, maaf jika ada yang salah. *Ide dan alur murni dari pikiran sendiri. *Tidak pandai membuat sinopsis -story 2
1.1M 44.7K 45
[COMPLETED] Kanaya Abigail Kenzie,siswi salah satu SMA ternama di Surabaya yang sebentar lagi akan duduk di kelas 12. Akibat suatu masalah Naya-Pangg...
2.8M 159K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...