The Special One !!! [HIATUS]

By Miercy

2.6K 194 11

Dirinya yang polos, ramah, ceria, dan optimis membuatku jatuh terjerat dalam pesonanya. Aku akan melindunginy... More

1. Prolog
Khawatir
with dad
5. KABUR
6. Hold On
7.Bad Feeling
8. Kepingan Masa Lalu
9. Wake-Up
10. Ancaman
11. It's Begin
Cast
12. Teror
13. Teror (2)
14. Agresi Level E
15.Chronicle
16. Wake Up
17. Gagal Menjaga
18. Mathair...

Accident

284 14 1
By Miercy


Pernah gak sih kalian ngalami dimana kalian udah dapet ide tapi nuangin ide kalian itu susahnya minta ampun?? 
Part ini hasil dari jeri payah menuangkan ide kedalam kata-kata#apaini

Gak taudah cerita ini jadinya kek gimana, Don't forget Vote and comment

Happy Reading (no.edit)

Author pov

Seorang laki-laki kini tengah berdiri di depan jendela kamarnya, memperhatikan seorang gadis yang sedang duduk di bawah sebuah pohon. Fokus gadis itu tertuju pada buku yang kini tengah ia baca, sesekali ia merapikan rambutnya yang tertiup angin.

Laki-laki itu terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu, jari lentik yang membalik halaman buku, dahinya yang sesekali berkerut, bahkan helain rambutnya yang tertiup angin tak luput dari perhatian laki-laki itu. Sesekali laki-laki itu tersenyum melihat tingkah lucu yang tak sengaja dilakukan oleh gadis itu.

Tok tok tok

Sebuah ketukan pintu membuyarkan perhatian laki-laki itu terhadap sang gadis, laki-laki itu berbalik dan mendapati teman perempuannya memasuki kamar laki-laki itu. Dan menghampiri laki-laki tersebut yang tengah bersandar pada kusen jendela.

"Ada apa?" tanya laki-laki itu santai

"Louis kau harus istirahat, sudah 3 hari kau kurang istirahat kau juga tidak meminum tablet darah milikmu" jawab perempuan itu pada Louis

"...."

"Kalau kau menginginkan darahnya, kau harus berhadapan dengan hunter golongan A." lanjut perempuan itu sambil mengikuti arah pandangan Louis.

Louis tak menanggapi ucapan yang dilontarkan perempuan disebelahnya, ia memilih untuk memperhatikan gadis yang ada di bawah pohon itu. Namun tak lama gadis itu berdiri, membersihkan debu yang menempel pada seragamnya dan beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

"Keluarlah, aku ingin tidur" ucap Louis dingin pada perempuan yang berada di sebelahnya.

Akhirnya perempuan itu beranjak pergi meninggalkan Louis yang kini tengah berbaring di ranjang. Pikiran Louis terus melayang memikirkan gadis yang tadi duduk dibawah pohon.

"Sampai kapan kau akan melupakanku? Aku benar-benar tersiksa" gumam Louis sebelum ia akhirnya benar-benar terlelap dalam tidurnya.

***

"Argh!!!!" geram seorang laki-laki marah sambil menggulingkan sebuah peti yang ada dihadapanya

"Maaf tuan ternyata 'dia' sudah dibangkitkan 3 tahun yang lalu" lapor salah seorang pelayan setianya

"Cari 'dia'!!" perintah laki-laki yang tadi menggulingkan peti mati

"Baik tuan"

***

Gadis cantik itu kini tengah berjalan santai di lorong, beberapa sapaan ia terima dari orang-orang yang berada di lorong tersebut. Ia membalas sapaan itu dengan senyuman maupun anggukan. Setelah ia sampai di ruang kelasnya ia segera duduk di bangku miliknya.

"ALEXAAAAAAA!!!!!!" teriak salah satu sahabat gadis itu. Gadis yang dipanggil Alexa itu hanya bisa menghela nafas saat ia mendegar panggilan itu.

"Ada apa?" balas Alexa

"Jes bisa gak sih gak usah pake acara teriak-teriak" protes seorang gadis yang baru saja memasuki kelas tersebut

"Yah Ta kok gak kompak sih!!, kamu juga harus teriak dong" sungut gadis yang bernama Jessie

"kenapa harus teriak coba ?" tanya Lista yang kini sudah duduk disebelah Alexa. Alexa hanya bisa memperhatikan tingkah kedua sahabatnya ini

"Tadi kemana sih? Langsung ngilang aja" omel Lista pada Alexa

Bukannya menjawab Alexa malah mengangkat sebuah buku yang tadi ia baca pada Lista. Lista yang paham maksud dari Alexa langsung mengangguk mengerti.

"Kau mewarnai kukumu lagi?" tanya Alexa pada Jessie yang duduk di depannya

"Cantikkan?" tanya Jessie sambil menunjukan kukunya. Alexa memilih untuk tersenyum menaggapi pertanyaan sahabatnya yang cukup nyentrik tersebut.

Selanjutnya Alexa memilih untuk melanjutkan membaca buku yang tadi ia baca, Lista sibuk mengotak-atik kamera yang ia bawa, sedangkan Jessie ia sibuk berselfie ria.

***

Alexa pov

Mata pelajaran terakhir sudah selesai, jam di tanganku menunjukan pukul 3.45 pm. Aku dan 2 sahabatku hendak menuju ke asrama, namun langkah kami terhenti saat melihat kerumunan siswa dan siswi di pintu gerbang yang menghubungkan asrama bayangan dengan gedung sekolah.

"Ah selalu begini!!" geram Jessie saat melihat ke arah kerumunan itu

"Semua ini gara-gara kamu Jes, kalau aja kamu gak ninggalin ponselmu di kelas kita pasti bisa pulang dari tadi" omel Lista pada Jessie

"aish!!! Yang salah itu para penghuni asrama bayangan kenapa mereka dilahirkan dengan rupa yang rupawan bak dewa dan dewi yunani!!" Jessie tak mau disalahkan.

"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar di sini" aku mencoba melerai mereka

Dan tanpa kuduga gerbang yang menghubungkan asrama bayangan dengan sekolahpun terbuka, memperlihatkan para penghuninya. Dan teriakan histeris para siswa-siswi dari asrama cahaya menyeruak memenuhi indra pendengaranku.

Kerumunan itupun bergerak sembarangan mengikuti para penghuni asrama bayangan yang mulai memasuki kawasan sekolah. Dan hal yang tak kuinginkan pun terjadi , aku, Jessie dan Lista tertabrak oleh kerumunan itu dan terjatuh. Untungnya mereka tidak menginjak-injak kami.

"aw" rintihku saat aku mencoba berdiri

"Alexa kau baik-baik saja?" tanya Lista

Saat aku hendak menjawab sebuah tangan menyentuh pergelangan kakiku, membuatku meringis merasakan nyeri pada pergelangan kaki kiriku. Dan setelahnya aku mendengar suara teriakan histeris dari para siswi yang membuatku harus menangkupkan kedua tangan pada telingaku yang mulai berdengung karena teriakan histeris para siswi. Setelahnya aku menoleh untuk melihat siapa yang tadi menyentuh kakiku.

"Kak Azuza?" gumamku

"Sepertinya kakimu terkilir, em tunggu sebentar" kak Azuza berdiri dan melihat ke sekeliling

"Ah mereka meninggalkanku" gerutunya

"Kalian bisa membantunya berdiri?" tanya Kak Azuza pada Jessie dan Lista

2 sahabatku itu hanya bisa menjawab dengan anggukan, kemudian mereka membantuku untuk berdiri. Cukup kesulitan karena aku harus menopang berat badanku dengan satu kaki, namun 2 sahabatku ini masih setia memegangiku.

"Bisa kalian bawa tas milik Alexa?" tanya kak Azuza pada lista dan Jessie, mereka pun hanya mengangguk dan mengambil tas yang tersampir di bahuku.

"Oke, persiapan selesai" gumam kak Azuza

Dan teriakan para siswi semakin menjadi saat tiba-tiba kak Azuza menggendongku bridal stye. Aku yang terkejut reflek mengalungkan kedua tanganku di leher kak Azuza. Ia berlari membawaku ke ruang kesehatan yang ada di asrama cahaya.

Sesampainya di sana kak Azuza membaringkanku di ranjang yang ada di ruang kesehatan dan membiarkan perawat memeriksa keadaanku.

"Tugasku selesai, bye Lexa" ujar kak Azuza lalu pergi meninggalkanku

***

Author pov

Alexa kini tengah mengerjakan pekerjaan rumah bersama dengan Jessie dan Lista. Salah satu alasan kenapa 3 orang itu bisa bersahabat adalah karena mereka tinggal dalam satu kamar yang sama.

"Kalian tau gak besok di kota diadakan festival lho" ucap Jessie heboh

"Festival?" timpal Lista

"Iya memperingati hari jadi kota yang ke --- aduh aku lupa" balas Jessie

"Mau kesana?" tanya Lista

"Kalian yakin? Kalian gak lupa sama penguman dari sekolah?" sambung Alexa

"Soal vampire itu?" Lista memastikan, Alexa menjawab dengan anggukan

"Alexaku sayang, kitakan ke sananya rame-rame jadi kita lebih amanlah, anak dari asrama bayangan juga banyak yang ikut" balas Jessie

"Aku gak ikut" Ucap Alexa

"Yah kok gitu sih padahal sekolah libur, ayolah Alexa" rengek Jessie

Pletak, Lista memukul Jessie dengan pensil yang tadi ia gunakan untuk mengerjakan tugas, Jessie meringis dan mengomel tak terima

"eh kamu lupa yang dibilang perawat kesehatan tadi? Alexa gak boleh jalan jauh-jauh dia juga harus banyak istirahat, kakinya aja diperban segitu banyak" omel Lista pada Jessie. Jessie pun hanya bisa memanyunkan bibirnya mendengar omelan dari Lista.

--

Alexa hanya bisa memandang teman-temannya yang berjalan keluar dari gerbang asrama menuju ke festival di kota dari pintu asrama cahaya. Kondisinya yang tidak memungkinkan menjadi alasan utama ia tak ikut bersama teman-temannya.

Ia tersenyum mengingat bagaimana hebohnya teman-teman di asramanya tadi pagi saat menyiapkan diri untuk pergi ke festival. Yah maklum saja festival di kota adalah salah satu hiburan mewah di luar akademi yang bisa dinikmati oleh siswa siswi akademi cariostta.

"Semoga mereka baik-baik saja dan tidak pulang larut malam" gumam Alexa seraya menggerakan kursi roda yang ia duduki memasuki asrama cahaya.

Di kota

Para siswa siswi akademi Cariostta menikmati festival yang diselenggarakan, berbagai macam lampion menjadi menambah penerangan di tempat itu, mengingat langit sudah menggelap. Canda tawa mereka mengisi di sepanjangan jalan.

Namun semua itu berubah saat satu persatu dari mereka menghilang entah kemana. Jumlah siswa yang hilang ada 8 orang dan itu membuat siswa-siswi yang lain panik. Mereka mencoba mencari mereka dengan berpencar namun siswa-siswi yang himang malah bertambah.

Kepanikan semakin menjadi saat salah satu siswi menemukan temannya yang hilang menjadi santapan vampire di ujung gang

"Aaaaaaaaaaa" teriak siswi itu

Menarik perhatian pengunjung festival yang lain, pengunjung yang lain mendekati siswi itu dan terkejut melihat kondisi teman dari siswi itu.

"Hubungi hunter, sekarang!!" ucap salah satu pengunjung

Dan kemeriahan festival itu berubah menjadi festival yang mencekam, satu-persatu siswa-siswi yang hilang ditemukan dengan kondisi yang sama, menjadi korban dari vampire. Mereka begitu pucat, denyut nadi mereka sangat lemah, serta leher mereka terdapat bercak darah yang mulai mengering.


Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 266K 84
Michaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya pe...
1.7K 243 13
"kalian pasti tahu dk film GGS nah ini terinspirasi dari nama nya ya, tapi isinya sumua dari karanganku saja ya/inspirasi jadi jangan sangkut pautin...
12.6K 1.1K 32
menceritakan sebuah kerajaan yang di dunia abadi, yang memiliki 7 pangeran tampan yang di takuti oleh rakyat nya, memiliki taring yang panjang dan ta...
11.3K 1.1K 16
Setelah kejadian dimana Renjun akan di habisi dengan banyak pukulan, tendangan bahkan sayatan di tubuhnya oleh murid berpengaruh di sekolah. Pria kec...