Impossible Love [ EXO SEHUN ]

By aqilarr_

92.8K 8.1K 819

[ SECRET ADMIRER SEASON II ] Mencintaimu kembali tidak memungkinkan bagiku. Karena aku tidak ingin merasakan... More

PROLOG
First Meet [ again ]
Classmeet
Shady Tree's
Beside You (?)
Obat?
FOR YOUR INFORMATION
Hujan
Office Boy (?)
Sayang
Mine And Yours [END]
TOLONG BACA PLEASE!!!
SEQUEL PART III

Sequel I

6.7K 583 43
By aqilarr_

SEHUN POV

Semua berawal dariku, yang diam-diam sengaja menabrakknya kala itu agar aku bisa mengamati wajahnya lebih lama lagi. Tak kusangka, secepat itu aku mengaguminya. Sayang, aku memang laki-laki brengsek yang pura-pura bersikap dingin padanya.

Saat itu, aku hanya berharap waktu akan mempertemukanku lebih lama lagi dengannya. Tak kusangka, Tuhan menjawabnya sangat cepat. Dia akan menjadi teman satu kelasku. Dari awal aku melihatnya, aku tahu bahwa dialah gadis impianku. Gadis yang lugu, apa adanya, sederhana, semuanya aku suka. Hanya saja aku takut, aku akan menjadi beban hidupnya jika aku bersamanya.

Senyuman yang tadi sempat terukir berubah sedemikian rupa hanya karena aku menyadari suatu hal. Laki-laki sepertiku tidak pantas mendapatkan gadis baik sepertinya. Bahkan ketika namaku dipanggil pun, sebisa mungkin aku hanya memperkenalkan nama dan asal sekolahku tidak lebih. Alasannya singkat. Aku tidak ingin dia tau duniaku lebih dalam.

Ketika namanya giliran dipanggil, saat itulah mata ini menatapnya diam-diam dari belakang. Cara bicaranya, caranya membuat orang tertawa, aku suka. Tidak ada yang ditutup-tutupi darinya. Surai hitamnya yang tergerai panjang, dan satu pita putih yang disematkan membuatnya terlihat cantik alami.

Bahkan, ketika guru yang mengajar kala itu mengacak tempat duduknya, aku hanya bisa berharap semoga aku bisa satu bangku dengannya.

"Oh Sehun! Silahkan duduk disebelah Cheonsa." Saat itulah aku merasa ada kekuatan batin yang menjalar antara kami berdua.

Maafkan aku, jika kala itu aku hanya menatapmu dingin dan tajam. Aku tidak bisa memandangmu dengan pandangan yang memuja. Aku tidak bisa memberikan sedikit senyumku untukmu, padahal dalam relung hati yang paling dalam ini, aku ingin sekali bisa tertawa bersamamu.

"Cih! Mengapa kau harus menjadi teman sebangkuku?" dia berdecih, dari nadanya saja aku sudah tau bahwa dia mungkin membenciku karena telah menabrakknya tadi

"Kalau tidak suka, pergilah! Mudah kan?" sungguh kalimat yang sangat mencekik leherku

Aku akan memaki diriku sendiri saat itu. Sekali lagi maafkan aku. Maafkan aku yang berpura-pura memintamu pergi padahal kenyataannya aku ingin kau tetap disini selamanya. Maafkan aku yang telah memberi kesan buruk di hari pertamamu.

-o0o-

Waktupun berjalan cukup cepat. Tidak kusangka, aku banyak dipertemukan dengannya dalam momen-momen yang singkat. Seiringnya waktu berjalan, aku sering mendapatkan satu kelompok dengannya. Aku sungguh bahagia.

Hingga suatu pekerjaan, membuat kami berdua berdebat kecil. Masih teringat jelas di memoriku. Kala dia mengerjakan tugas biologinya sendiri, kemudian aku mengecek jawabannya ternyata tidak sedikit yang salah. Disaat itu, aku protes kepadanya bagaimana bisa jawabannya seperti ini? Kemudian dia malah memakiku. Haha, maaf aku yang salah. Aku telah meninggalkanmu kala itu.

Saat itu pula, aku sengaja meninggalkan ponsel ku di dalam kelas. Aku sengaja. Aku tau, dia akan memberikannya padaku. Dan ternyata benar. Dia menghampiriku yang berada di kantin bersama gadis lain. Aku sengaja mengajaknya makan bersamaku dikantin.

Alasannya sederhana. Agar dia tau bahwa aku bukan laki-laki yang baik. Dan agar dia tidak jatuh hati padaku. Biarkan saja. Biarkan saja aku yang menyukainya diam-diam dalam ke-egoisanku.

Hingga akhirnya, hujan datang mengguyur kota Seoul saat ini. Aku mendapatinya-Cheonsa tengah berhenti di depan gerbang sekolah. Ah, rupanya dia mengambil payung dari tasnya. Aku hendak mengikutinya, namun sayang aku tidak membawa payung.

Hingga gadis itu datang-Yoora. Dia menawariku untuk pulang bersamanya. Beruntung. Aku bisa mengikutinya dari belakang. Maafkan aku Yoora, aku hanya memanfaatkan keberadaanmu untuk mendekati gadis itu-Cheonsa.

Perlahan tapi pasti. Aku mengikutinya dari jarak yang lumayan jauh. Hingga sang pemilik payungnya berkata padaku, mengapa pelan sekali jalannya. Dan aku hanya bisa menjawab, agar payungnya tidak terbawa angin. Padahal bukan itu. Kebenarannya, agar aku bisa memandangnya lebih lama walau dari belakang.

Hujan turun sangat deras, hingga pandanganku sedikit mengabur. Samar-samar aku melihat payungnya terbang terbawa angin. Saat itu pula aku hanya melihatnya berdiam diri di tempat. Tubuhnya sudah basah kuyup. Bahkan dia berjalan santai untuk mengambil payungnya.

Sayangnya, payungnya terbang ke arahku. Kemudian aku mengambilnya dan mengembalikannya.

"Gamsham...," ucapannya terpotong, kala ia tau bahwa aku yang mengambilnya dan gadis yang ada di sebelahku ini memintaku untuk mempercepat langkahku. Ingin rasanya aku membunuhnya-Yoora. Karena dia, gadis itu tidak jadi melanjutkan kalimatnya. Maaf telah membuatmu salah paham. Aku ingin kau tau bahwa aku tidak memiliki hubungan dengan Yoora. Namun jika difikir-fikir kembali, ada baiknya kau menyangka seperti itu.

-o0o-

Esok harinya, aku kembali menanyakannya perihal jawaban yang kemarin. Namun sepertinya, dia tidak suka jika dia di salahkan. Alhasil, dia menghujaniku beberapa kalimat yang kasar. Saat itu pula aku mengacak surai hitamnya sembari tersenyum. Astaga, maafkan aku yang telah melanggar janjiku sendiri.

Hari itu, ujian matematika juga akan segera dimulai. Sungguh, aku tidak pernah belajar saat di rumah. Keadaan rumah yang tidak harmonis memaksaku untuk menjadi pribadi yang buruk. Aku tidak pernah belajar, bahkan aku sering menghabiskan waktuku di tempat yang tidak semestinya bagi seorang pelajar.

Kulihat dia tampak kesusahan dengan soalnya. Namun aneh bagiku, aku tidak pernah belajar, hanya sekedar membaca rumusnya kemudian melihat soalnya saja sepertinya aku bisa. Sudah kuduga, dia akan bertanya caranya padaku. Satu yang membuatku ingin tertawa. Aku tau dia sangat rajin belajar dalam kelas, namun anehnya dia bertanya enam soal padaku, yang kurasa itu masih sangat mudah untuk di kerjakan.

Aku tidak ingin dia mendapat nilai yang tidak memuaskan, melihat usaha dalam belajarnya yang besar. Yah, walaupun tak jarang aku melihatnya sering tertidur di dalam kelas. Aku pun memberinya cara-cara dari soal yang dia tanyakan. Dan aku juga menyelipkan satu kalimat pesan. Agar tidak tidur saja dalam kelas. Dan saat itu pula, aku melihatnya menatapku dengan tatapan tajamnya. Ingin rasanya aku tertawa. Namun aku tidak bisa. Maaf.

-o0o-

Ke esokan harinya, aku menunggunya datang ke sekolah. Tidak biasanya seperti ini. Aku tau dia sangat tepat waktu. Namun mengapa jam segini dia belum datang? Apa dia akan terlambat? Sepuluh menit berlalu, dan benar. Dia datang terlambat di jam pelajaran fisika. Alhasil, dia mendapat hukuman dengan mengerjakan satu soal yang ada di papan.

Kemudian dia kembali ke tempat duduknya di sebelahku. Saat itulah aku merasakan debaran jantung yang kencang dan tak pernah kurasakan sebelumnya.

"Ternyata kau bisa terlambat." Ucapku yang berniat memberinya sapaan

"Ini adalah kali pertamanya dalam hidupku aku terlambat, kau tau?" dia meledekku membuatku ingin tersenyum.

Saat guru itu memerintahkan kami untuk membuka buku paket, aku melihatnya kelabakan mengacak-acak isi tasnya. Dugaanku, dia tidak membawa bukunya. Dan benar. Aku ingin tau mengapa dugaanku padanya selalu benar?

"Aku pinjam bukumu, aku lupa tidak membawanya." Dia memintaku untuk berbagi buku, aku hanya bungkam tidak menanggapi ucapannya. Namun aku juga bukan laki-laki yang begitu kejam tidak ingin berbagi satu sama lain, jadi kuputuskan untuk berbagi buku dengannya.

"Perempuan yang duduk bersamamu saat di kantin, dan pulang bersamamu saat hujan kala itu, benar dia kekasihmu?" dia menanyakan hal itu secara tiba-tiba. Membuatku berfikir sejenak jawaban apa yang kiranya bisa kusampaikan?

"Apa urusannya denganmu?" maaf, aku malah kembali bertanya padamu. Karena jujur aku juga bingung dengan jawabannya

"Aku hanya bertanya, apa benar dia adalah kekasihmu?" kurasa, dia benar-benar ingin mengetahui siapa gadis itu.

"Namanya adalah Park Yoora, dia adalah temanku saat duduk di bangku tiga SMP. Hanya sebatas teman." Tuturku lembut.

Sungguh, bukan jawaban seperti itu yang kuinginkan. Aku ingin dia tau bahwa Yoora adalah kekasihku. Namun aku tidak bisa. Mengapa aku ingin dia tau bahwa yoora adalah kekasihku?

Jawabannya singkat. Agar dia menganggapku bahwa aku sudah ada yang punya, dengan seperti itu dia tidak akan mendekatiku. Karena aku tau, dia tidak akan bahagia jika bersamaku. Cukup aku yang merasakannya sendirian dan diam-diam.

TBC~

Hallo kakkk kembali dengan sequel satunya yaaa hoho. maaf ya, untuk ending kemarin yang tidak memuaskan dan terkesan kecepetan :3 aku bener-bener minta maaf. gimana? untuk part ini udah jelas belum dengan apa yang dirasain Sehun ke Cheonsa selama ini?

itulah yang selamanya ini Sehun rasakan sama Cheonsa. wkwkwk :3

ohiya, ini sequel nya untuk SECREET ADMIRER dulu ya kemungkinan akan ada 2-3 part. selanjutnya, akan kulanjutkan sequel yang IMPOSSIBLE LOVE nya.

oke kakk, segini aja jangan lupa tinggalkan jejak seyuuuu.

Continue Reading

You'll Also Like

776K 57.5K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
296K 25.9K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
322K 35K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
710K 56.9K 61
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...