Spring With You

By kaguyahimechan

83.7K 5.7K 690

[COMPLETED] Kamu tahu apa yang selalu kurindukan dari musim semi? -aroma wangi bunga serta kenangan manis kit... More

#prolog
Trouble Maker
Kenzie
The Ice Prince
puzzle
Ohissashiburi
Another Trouble Maker
Mood Boosters
Meet Up
a Little Surprise
It's All About Love
Chaotic
Evelyne Walcott
Anger
Jyaa Ne
Ading's Side Story
Mama
Fatty Girl
Sorry
Farewell Party
River Flows In You
Hey Dad...
Hate To Be Here
Maybe
Chibi Dori Chan
Jealous
a Dream
I'm Okay
Complicated
Throw Back
Everything has changed
I Think, I Love You.
The Truth
Incandescently Happy
Who Are You?
It's Not The Unrequited Love
It's Hurt
Sob On and On
I Found You
an Apology
I Will Wait
Epilog
A Thousand Thanks

Broken Vow

2.3K 168 17
By kaguyahimechan

Coba bacanya sambil puterin mulmednya^^

================================

Saat sedang lewat ruang Musik, tak sengaja Ryu mendengar sayup-sayup suara seseorang sedang menyanyi di iringi lentunan lembut suara musik. Suara yang begitu indah dengan iringan musik yang begitu syahdu.

Rasa penasaran membuat Ryu memberanikan diri membuka pintu ruangan itu, mencoba mencari tahu, siapa pemilik suara indah itu.

Tell me her name
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
When I'm here all alone
Remembering when I was your own

I'll let you go
I'll let you fly
Why do I keep asking why
I'll let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time

I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to life than only bitterness and lies
I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end

(Broken Vow: Lara Fabian)

Seketika suara nyanyian dan musik menyerbu masuk ke gendang telinganya begitu pintu terbuka. Hatinya begitu terenyuh terbawa oleh lantunan suara yang menyayat-nyayat hati. Ryu begitu terlarut dan sedih, seperti sedang merasakan sakitnya patah hati. Patah hati yang dalam. Hatinya seperti teriris-iris pedih dan berdarah.

Tercengang ia menatap sosok Kina yang tengah bernyanyi seraya memainkan Keyboard. Matanya terpejam, begitu menghayati setiap lirik lagu yang di nyanyikannya hingga ia tak menyadari keberadaan Ryu di ruangan itu.

Kinaya zevana darwanto, cewek yang postur tubuhnya sedikit gemuk dengan pipinya yang chubby. Wajahnya begitu manis dan terlihat begitu menggemaskan. Melihat penampilannya yang seperti itu, orang pasti tak akan menyangka bahwa ia ternyata memiliki suara yang begitu indah di dengar.

Suara indahnya mampu membuat Ryu terpaku di tempatnya berdiri, dan terpesona.

Sesaat Kina terdengar menghempaskan napasnya dalam-dalam saat ia mengakhiri nyanyiannya.

Perlahan Kina membuka matanya dan terlihat mematung di tempatnya saat kedua matanya beradu pandang dengan tatapan tajam mata Ryu.

Tak jauh beda dengan Ryu yang juga terpaku di tempatnya berdiri. Sepertinya ia masih terhipnotis dengan suara indahnya Kina hingga sepenuhnya masih belum bisa mengendalikan dirinya.

"Lo nyanyi kayak orang yang benar-benar lagi patah hati." Komen Ryu setelah jeda yang cukup lama. Sepertinya ia akhirnya berhasil mengendalikan dirinya.

Mendengar tanggapan dari Ryu, Kina hanya diam saja seraya menatapnya dengan bingung.

Sosok Ryu yang begitu dingin dan terkesan tak ingin dekat dengan siapapun di sekolahan ini serta irit bicara, ternyata sekarang malah sedang berada satu ruangan dengan Kina dan berbicara pada Kina.

"Atau lo emang lagi patah hati ya?" Tanyanya kemudian. Ia kini menatap Kina dengan tatapan penuh selidik.

Kina balas menatapnya dengan berani.

"Kalo iya, kenapa?" Tanya Kina dengan sengit.

Ryu tertawa sinis mendengarnya.

"Pantes aja lo bisa sukses ngebawain lagunya." Ujarnya dingin.

Kina mendecih mendengarnya. Lepas itu ia berjalan melenggang keluar dari ruangan itu tanpa sepatah kata pun.

Ryu terlihat sedikit terkejut melihat sikap Kina. Baru kali ini ada cewek yang tidak memperdulikan dirinya. Sepertinya Kina sama sekali tak terpengaruh dengan pesona yang dimilikinya.

***

Sehabis membasuh kedua tangannya di wastafel, Keyra segera berjalan keluar dari toilet wanita. Disaat yang sama, Kenzie pun tengah berjalan keluar dari dalam toilet pria yang posisinya tepat berada di depan toilet wanita. Keduanya kemudian terdiam dan saling pandang.

Kenzie akhirnya tersenyum menyapa Keyra. "Hai." Sapanya.

Keyra membalas sapaannya sambil tersenyum malu.

"Key maaf ya, gue belum sempat balikin pulpen lo."

"Iya nggak apa-apa, Kak. Kapan-kapan aja balikinnya."

"Gue jadi nggak enak nih. Abis ini gue ke kelas lo ya, buat anterin pulpennya."

Keyra hanya mengangguk kecil seraya tersenyum. Setelah itu ia pamit pergi dan berlalu dari hadapan Kenzie.

***

"Key, Kak Kenzie nyariin lo. Doi ada di depan kelas tuh!" Seru Kina dengan wajah bingung saat menghampiri Keyra dan duduk di sampingnya.

Bukan hanya Keyra, yang perhatiannya langsung teralih saat mendengar pemberitahuan dari Kina. Ryu dan Edgar pun, secara hampir bersamaan, menatap langsung ke arah Kina.

"Lo bedua kenapa?" Kina mengangkat kedua alisnya saat bergantian membalas tatapan Edgar dan Ryu.

Edgar dan Ryu serta-merta langsung membuang wajah mereka dan tidak menanggapi pertanyaan Kina. Membuat Kina dan Keyra bertukar pandang penuh tanya.

Keyra segera bangkit dari tempat duduknya dan melenggang keluar kelas menemui Kenzie.

"Thanks ya, Key." Ucap Kenzie setelah menyerahkan pulpen Keyra.

"Sama-sama, Kak." Jawab Keyra sambil tak melepas senyum dari wajahnya.

"Tar malem, Kina manggung ya?" Tanya Kenzie kemudian.

"Lho kok tau?" Tanya Keyra bingung.

"Iya, kafe tempat Kina manggung itu kan punya bonyok gue." Jelas Kenzie.

"Kok Saya baru tau ya." Kata Keyra setengah kaget.

"Emang Kina nggak pernah cerita ya? Gue ama dia lumayan deket. Kita banyak ngobrol kalo dia selesai manggung."

"Mungkin dia pernah cerita, cuma Saya aja yang nggak ngeh." Kata Keyra sambil nyengir.

"Yaudah, tar malam kalo nggak ada acara, gabung yuk!" Ajaknya.

"Boleh Kak." Seru Keyra sambil tersenyum.

"Yaudah kalo gitu, see you." Ujar Kenzie kemudian. Lepas itu ia berjalan pergi menuju kelasnya.

***

Fraya mengekori Anya saat menuju kantin. Anya berjalan sedikit tergesa. Kondisi perut Anya yang sedari tadi keroncongan minta untuk segera di isi, membuat ia tak tahan untuk cepat-cepat segera mencapai kantin.

"Lo kayak orang yang udah 3 hari nggak makan, Nya." Celutuk Fraya saat melihat bagaimana Anya dengan lahapnya menghabiskan nasi goreng hanya dalam waktu sekejap.

"Sumpah gue laper banget, daritadi gue keringat dingin saking lapernya. Semalem gue nggak makan sih." Jelas Anya sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

Ck. Fraya hanya mendecak menanggapinya. Sahabatnya yang satu ini, memang selalu mengutamakan penampilannya. Ia selalu diet demi menjaga berat badannya.

"Tumben-tumbenan aja lo makan nasi goreng. Padahal lo kan paling anti sama yang namanya karbo."

"Yaa gue udah kayak orang mo mati lemes sih." Gumam Anya.

Fraya tertawa mendengarnya.

"Gue iri banget ma lo, Ya. Mau makan sebanyak apapun, tetep aja berat badan lo gitu-gitu aja." Ujar Anya sambil melirik iri tubuh Fraya yang begitu ramping.

Lagi-lagi Fraya hanya tertawa mendengar ocehan Anya.

"Oh iya, tumben lo udah 3 hari ini nggak pernah absen? Lagi nggak ada job ya?" Anya melayangkan pandangan penasarannya.

Fraya tersenyum mendengarnya. Belakangan ini ia memang sengaja meminta managernya untuk menolak tawaran job untuk beberapa hari ke depan. Ia ingin menyiapkan pesta kejutan untuk ulang tahun Edgar. Profesinya yang juga sebagai seorang artis, membuatnya selalu sibuk bahkan sering tak memiliki waktu walau hanya sekedar berjalan berduaan dengan Edgar. Selama ini, kebanyakan mereka hanya ketemunya di sekolah saja.

Kesibukannya menjadi seorang artis benar-benar begitu banyak menyita waktunya. Bahkan di sekolah pun terkadang ia sering mendapat dispensasi untuk tak mengikuti pelajaran. Dan beruntungnya Edgar begitu pengertian terhadapnya. Selama ini Edgar tak terlalu banyak menuntut dan mempermasalahkan kesibukannya itu. Edgar selalu bisa mengerti dengan semua kesibukannya itu. Untuk itu ia ingin sedikit meluangkan waktunya untuk menyiapkan segala keperluan untuk pesta kejutan buat Edgar nanti.

"Tar lagi Edgar ultah, gue mo bikin pesta kejutan buat dia. Lo nanti ikut bantuin gue ya."

"Ohh si kunyuk itu mau ultah ya." Ada sedikit nada sinis terdengar dari suara Anya saat mengatakannya.

Selama ini Anya memang tak menyetujui hubungan Fraya dan Edgar. Entah kenapa ia begitu tak menyukai Edgar. Apalagi bila melihat kedekatan antara Edgar dan Keyra. Keduanya tampak begitu sering terlihat bersama dan nampak nyaman. Bukan hal yang tidak mungkin jika nanti akhirnya keduanya malah saling memiliki perasaan yang lain.

"Lo kenapa masih aja nggak suka sama Dia sih, Nya?" Gerutu Fraya dengan wajah cemberut.

"Lo yakin kalo dia sama Keyra nggak ada apa-apanya?" Bukannya mejawab pertanyaan Fraya, Anya malah mengajukan pertanyaan yang pedas.

"Kalo emang mereka ada apa-apanya, kenapa mereka nggak jadian aja dari dulu? Kenapa Edgar malah nembak gue?"

Masuk akal memang apa yang barusan dikatakan oleh Fraya. Tapi bagaimana kalau seandainya mereka berdua sama-sama tak menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya? Bagaimana bila ternyata di kemudian hari akhirnya mereka sama-sama mulai menyadarinya? Bukankah hal itu malah akan sangat menyakitkan bagi Fraya? Entahlah, Anya tak ingin berdebat panjang mengenai masalah ini. Ia tak ingin kejadian yang dulu terulang lagi, dimana hubungan persahabatannya dengan Fraya sedikit retak hanya gara-gara perdebatan masalah yang sama. Sungguh sangat tak nyaman bila harus menerima sikap dingin Fraya akibat dari perbedebatan seperti ini.

-Tbc-

Continue Reading

You'll Also Like

781 104 17
Pembuktian. Satu kata yang menjadi tujuan utama Wisnu setelah 4 tahun berjuang di jurusan pilihannya, tetapi selalu ditentang oleh orang tua. Sayangn...
1M 115K 52
[PRIVATE ACAK! SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "NENEN HIKS.." "Wtf?!!" Tentang kehidupan Nevaniel yang biasa di panggil nevan. Seorang laki-laki yan...
1.1K 170 8
[Spiritual-Fanfiction-Romance] Bisakah berjalan beriringan dijalan berbeda untuk tujuan yang sama? "Aku tak mengerti mengapa takdir mempertemukan kit...
1.3K 276 12
Tahap REVISi. Untukmu yang sedang aku rindukan setiap saat.