Setelah terus menghubungi satu sama lain, berjalan bersama setiap pulang sekolah, Jaena dan Jungkook teman barunya itu begitu dekat.
"Jae! Untuk menebus kesalahanku waktu itu, ayo menonton Inkigayo live!" Danee datang dan langsung memberondong Jaena dengan ajakannya.
Mata Jaena berbinar, lalu menunduk lesu kemudian karena teringat sesuatu. "Aku ada janji dengan Jungkook,"
"Akhir-akhir ini kau lebih sering berbicara tentang Jungkook temanmu itu." Danee mencubit pipi gadis di sebelahnya dengan kesal, lumayan keras hingga membuat pipinya memerah sempurna.
"Aish, Ya! Sakit Danee!"
"Hari ini adalah last stage mereka, aku ingin menonton Jimin Oppa." Dani tidur di mejanya, menjadikan kedua lengannya menjadi alas. Terus bergumam bagaimana ia ingin melihat Fire secara langsung dan melihat Jimin.
"Maafkan aku Danee,"
"Hmm."
Oppa!
Jaena bingung, pergi dengan Jungkook atau menonton Kookie? Ia bahkan bingung sendiri karena dua lelaki itu sama-sama bermarga Jeon dan Jungkook, jadi ia sepakat memanggil Jungkook si gigi kelinci dengan Kookie.
Ya, sayang? Kau tidak sabar bertemu aku lagi?
Jaena memerah.
Nanti sore adalah last stage Bangtan di Inkigayo ㅜㅜ
Kau ingin menontonnya?
Tapi aku sudah janji padamu!
Tidak apa-apa, aku akan menemanimu Kookie kesayanganmu itu :)
Kau marah?
Tidak.
Sampai bertemu nanti!
Kau tidak jadi menonton Kookie-mu?
Tidak, aku sudah punya janji duluan denganmu.
Oke, see you later sayang.
"Danee, maafkan aku... Jungkook marah padaku, sedangkan kalau aku tidak menonton Kookie? Ia tidak akan tahu, Danee. Maksudku, Jungkook benar-benar terasa riil untukku."
Danee menoleh dan tersenyum. "Tidak apa-apa, semoga kau bahagia dengan Jungkook-mu itu ya. Aku ikut senang!"
Jaena mengangguk.
Gadis dengan kulit putih pucat itu seperti kembali ke dunia nyata, bertemu Jungkook, menggenggam tangan laki-laki itu, semuanya terasa riil. Bahkan bayangan Kookie-nya yang tidak akan melakukan apa-apa jika ia tersakiti, tidak peduli kalau gadis itu kedinginan, yang paling parah adalah bayangan bahwa Kookie tidak pernah tahu dirinya, bahwa ia hanya satu dari sekian banyak lautan orang yang memujanya selalu menghantuinya akhir-akhir ini.
Tapi Jungkook, memberikannya kepastian bahwa lelaki itu akan selalu ada di sampingnya, menggenggam tangannya, membagi kehangatan saat ia kedinginan, dan menjadi yang paling khawatir kalau Jaena merasa sedih.
Kalau kalian berada di posisi Jaena, Jungkook mana yang akan kalian pilih? Dan Jaena sudah tahu, ia tidak bisa terus hidup dalam mimpinya yang begitu tinggi.
--
guys please recommend me jikook story yang chatting/narasi PLEASEEEE ok english/bahasa gapapa hehe makasi😘