+ kookie [taekook;R18]

By twinkookie

279K 17.1K 933

+ taekook + bottom! jungkook + au + rated More

[001] Bickering
[002] Darling
도와주세요
[003] 하나
[004] 둘
[005] 셋
Wanna try? [Prolog]
[006] Wanna Try
[007] Slight
[008] I'ts Okay?
[010] Like a Cat
[011] Pick One
[012] Stupidity pt.1
[013] Stupidity pt.2
[014] Blind pt.1
[015] Blind pt.2

[009] Mating Season

15.6K 1K 29
By twinkookie

Jungkook pikir dia adalah Alpha paling kuat.

Jungkook pikir dialah yang akan menjadi pemimpin dikelompoknya.

Jungkook pikir tidak akan ada yang bisa mendominasinya.

Well, itu hanya pikirannya saja.

Pemuda itu mendesis menahan sakit, saat dirasa punggungnya membentur batang pohon yang ada dibelakangnya.

Kedua tangannya dicengkram kuat keatas kepala, sementara tubuhnya dihimpit oleh orang kurang ajar, yang sialnya tampan.

Taehyung tersenyum miring, melihat bagaimana sosok dihadapannya berusaha untuk lepas. Tapi, hal itu hanya sia-sia saja. Karena kekuatan mereka tidak sebanding.

Wajahnya mendekat, menyerukkan kearah leher putih bersih itu. Menghirupnya dalam-dalam lantas memberikan kecupan singkat lalu menggigit pada titik itu, menghasilkan bercak keunguan yang kontras dikulit Jungkook. Tubuh dalam kuasanya bergetar dan adrenalinnya semakin memuncak.

"Jadi ini, yang mereka elukan sebagai kandidat terkuat pemimpin dari daerah selatan?ㅡ" matanya bergulir menyusuri wajah dengan garis rahang tajam juga bibir berbentuk unik yang sialnya sangat sensual. "Menurutku, kau hanya seekor anjing kecil yang tidak memiliki tuan."

Jungkook mendelik marah, siapa orang ini? Berani sekali menginjak harga dirinya seperti itu. Umpatan yang harusnya keluar terganti oleh suara lenguhan dari bibir merah itu, matanya terpejam sesaat saat sebelah tangan pemuda itu meremas pinggulnya.

Taehyung kembali mendekatkan wajah mereka, mempertemukan kening keduanya. Kemudian, menjilat tepat diujung bibir Jungkook.

Tangannya yang tadi berada dipinggul Jungkook kini merambat kearah bokong padat itu, meremasnya kuat, menghasilkan lenguhan lainnya.

Sebelum akhirnya, pemuda itu mundur dengan cepat. Membiarkan tubuh bergetar Jungkook jatuh terduduk, "Jeon Jungkook, tunggu aku dua minggu lagi."

Badannya berbalik melangkah menjauh tapi kembali menoleh menatap Jungkook yang masih berada diposisinya,

"Ingat, aku sudah menandaimu sayang. Jadi, tidak akan ada yang berani mendekatimu."

***

Jungkook berjalan mengikuti jalan setapak menuju bukit belakang rumahnya. Ia bosan setengah mati, apalagi dengan semua rayuan dan godaan dari para Alpha kurang ajar itu.

Perlu kalian tahu, sekarang ini sudah memasuki musim kawin. Para Alpha itu memang sering sekali menggodanya tapi saat mereka baru saja akan mendekat, mereka akan langsung berlari tunggang langgang.

Sebenarnya, Jungkook tidak mengerti kenapa mereka semua seperti itu.

Oh, tolong seseorang ingatkan Jungkook kalau ia sudah ditandai.

Peduli setan! Untuk apa ia pikirkan? Lebih baik ia melanjutkan perjalanannya.

Kepalanya menengadah, memandang langit yang mulai menggelap. Ia suka malam hari, saat ia bisa mendengar binatang malam yang bernyanyi dan terkadang kunang-kunang akan mengikuti langkahnya.

Ia suka saat melihat taburan bintang yang berkilau cantik diatas bukit.

Dulu, ada seseorang yang pernah mengatakan kalau nanti waktunya tiba, saat dimana nyawa dan tubuhmu terpisah kau akan terbang kelangit dan menjadi bintang.

Seseorang yang sampai sekarang masih menetap dihatinya. Bahkan tidak pernah pergi dari pikirannya.

Min Yoongi.

Sebut saja sebagi cinta pertamanya. Orang yang selalu melindunginya semenjak ia kecil, mengajarkan banyak hal padanya. Orang yang berjanji akan menjadi pasangannya nanti.

Tapi, itu semua hanya janji yang meluap karena Min Yoongi sudah menjadi bintang.

Tubuhnya tersentak saat seseorang dengan sangat tidak sopan mengecup lehernya. Ia menoleh cepat, mendapati senyuman menyebalkan dari orang asing yang seminggu lalu ia temui.

Ah lebih tepatnya tidak sengaja ia temui dan berakhir dengan tindakan gila yang dilakukan orang itu.

"Kau bilang akan menemuiku dua minggu lagi, tapi sekarang kau sudah ada disini. Bahkan, ini baru seminggu."

Taehyung hanya mengangkat bahunya tak acuh. Kemudian duduk tepat dibelakang pemuda manis itu, menariknya dalam dekapannya.

Menyenderkan dagu runcingnya diatas kepala Jungkook. Ikut menatap kearah objek yang sedari tadi terus diperhatikannya.

"Aku sudah terlalu merindukanmu, sayang."

"Biadab. Jangan memanggilku sayang! Kau pikir kau siapa? Dan jauhkan tanganmu itu!" Suaranya membentak, moodnya sedang tidak baik dan ia kesal kenapa orang asing itu dengan seenaknya memeluk dirinya.

Taehyung memutar posisi mereka, mengurung Jungkook dengan kedua lengannya. "Aku ini pasanganmu Jungkook. Dan berhentilah sok jual mahal seperti itu." Tangannya merambat kearah pipi gembil itu, mengusapnya perlahan.

"Aku pasanganmu. Dan aku merasa cemburu dengan pemuda yang ada dipikiranmu sekarang padahal aku ada disini."

Jungkook sekali lagi tersentak, ia tidak tahu kalau orang ini bisa membaca pikirannya. Jadi, dia seorang mind reader? Kedua pipinya terasa panas, entah karena apa.

"A-apaan? Aku saja tidak tahu siapa namamu! Seenak jidat kau mengatakan kalau aku pasanganmu!"

Taehyung tersenyum kali ini jauh lebih lembut, wajahnya ia dekatkan. Mengusak hidungnya pada milik Jungkook. "Aku Kim Taehyung, seorang Alpha yang akan menjadi pasanganmu."

"ㅡdan yang akan mengisi semua pikiran dan juga hatimu hanya olehku."

Ia tidak tahu harus marah atau merona, ia baru menginjak umur delapan belas tahun dan tidak mengerti dengan rasa menggebu panas pada tubuhnya saat Taehyung mulai memagut bibir bawahnya.

Ini tidak seperti Yoongi, rasanya jauh lebih panas dan menuntut.

Taehyung tidak seperti Yoongi. Ia adalah lembut yang menuntut, bukan tegas yang mengalir.

Ia panas tidak seperti Yoongi yang dingin.

Taehyung perlahan mengisi pikirannya, tidak seperti Yoongi yang memang sudah menetap.

Tapi, Jungkook yakin kalau Taehyung tidak akan seperti Yoongi yang meninggalkannya.

Tangannya secara perlahan melingkar dileher Taehyung, memeluknya erat tanpa melepaskan tautan mereka. Malah menuntut untuk dalam.

Taehyung tersenyum dalam ciumannya, sebelah tangannya turun menuju pinggul Jungkook. Menyingkap pakaian yang dikenakan Jungkook, lalu mengusap pinggul sampai perut rata milik si manis.

Mencoba untuk menyebarkan api gairah miliknya pada Jungkook. Dan erangan lembut yang keluar dari plump merahnya adalag jawaban keberhasilannya.

Lututnya ia gunakan untuk menekan benda yang ada diselangkangan Jungkook. Suara rintihan kali ini yang terdengar.

Kemudian menggesekkan miliknya pada pemuda dibawahnya. Memancing rasa terbakar disekujur tubuh keduanya.

Jungkook hilang akal, ia tidak mengerti kenapa ia tidak mendorong pemuda diatasnya? Malah menikmati apa yang diberikannya.

Dan, kenapa jantungnya mulai berdetak tidak karuan? Bukan, ini bukan hanya karena adrenalin saja. Tapi sesuatu seperti yang ia rasakan setiap ia bersama Yoongi dulu.

Taehyung melepaskan tautan bibirnya, berpindah pada leher putih itu. Mencecapnya gemas dan terkadang menggigitnya, menyisakan bercak keunguan seperti waktu lalu.

Ia merobek kemeja putih milik Jungkook. Menyuguhkan pada dirinya, kulit putih dan lekukan erotis sempurna. Menggeram rendah, matanya kembali bergulir menatap Jungkook.

Dan ia sangat bersyukur.

Wajah memerah, bibir bengkaknya yang terbuka sedikit, juga air liur yang mengalir didagunya. Jungkook terlihat kacau namun menggairahkan.

Dengan cepat ia kembali mempertemukan bibir mereka. Memagutnya kasar, mengambil setiap nafas yang ada dalam mulut pemuda manisnya.

Tangannya tidak tinggal diam, ia menarik celana jeans hitam yang dikenakan Jungkook. Kembali merasa takjub dengan apa yang ia lihat.

Memompa kejantanan pasangannya dengan perlahan, menghasilkan desahan pelan dari Jungkook.

Kembali lagi beralih kearah mulut merahnya, menyodorkan tiga jarinya untuk dikulum oleh si manis.

Dan dengan patuh Jungkook melakukannya. Tidak memperhatikan kalau pemuda diatasnya sibuk menahan gairah di ubun-ubun.

Taehyung menarik jarinya, kemudian mengecup bibir bengkak itu. "Mungkin akan sedikit sakit, tapi aku akan berusaha untuk lembut."

Karena demi para leluhurnya! Taehyung lebih suka permainan yang kasar, tapi yasudahlah lain kali ia bisa melakukannya dengan Jungkook.

Jungkook mengernyit saat sesuatu yang asing memasuki dirinya, bergerak didalam dirinya. Belum sempat ia mengambi nafas lagi, Taehyung sudah membenamkan seluruh jarinya pada anal Jungkook.

Dan itu membuat tubuhnya bergetar menahan sakit dan juga nikmat yang mulai datang.

"Kim TaeㅡAkh!"

Sebelah alisnya terangkat, kemudian tersenyum miring. Ia mengeluarkan jarinya, menurunkan celana miliknya dan mulai memposisikan miliknya.

"Ini akan jauh lebih sakit, jadi tahanlah sebentar."

Jungkook memekik kencang saat dengan tiba-tiba Taehyung memasukinya. Menghantam prostatnya tepat dan menghujam begitu dalam.

Taehyung tidak memberikan Jungkook waktu istirahat, karena itu akan jauh lebih lama menahan sakit.

Jadi, ia tarik kata-kata 'berusaha untuk lembut.'

Mereka menyatu disaksikan oleh rembulan dan bintang. Membiarkan alam merekam setiap pergerakan dan suara mereka.

Taehyung berusaha untuk mendobrak Jungkook, mencoba membuka hatinya dan sedikit demi sedikit menyingkirkan Min Yoongi.

Sementara Jungkook tengah berusaha untuk mencari kunci yang sudah lama ia buang. Ia ingin membantu Taehyung membuka hatinya.

Karena, Jungkook sudah yakin. Sekarang saatnya hati miliknya yang penuh dengan Yoongi ia ganti satu persatu dengan Taehyung.

Tanpa, melukai Yoongi. Karena Yoongi akan tetap menjadi cinta pertamanya.

Dan Taehyung sudah ia tetapkan menjadi cinta terakhirnya.

Mereka menyatu disaksikan oleh kunang-kunang dan angin.

Membiarkan Yoongi untuk melihat mereka, menunjukan kalau mereka berdua akan bahagia dan Taehyung akan menjaga pasangannya dengan baik.

Karena Yoongi sudah menjadi bintang.

Sementara Taehyung mengganti posisi Yoongi dihati Jungkook sedikit demi sedikit.

***

Omake

***

"Jahanam mesum! Kenapa tadi kau malah merobek kemejaku?!" tangannya terangkat, memukul kepala pemuda dihadapannya.

"Aw! Kemeja sialan itu menghalangiku untuk menjamahmu, kau tahu?"

Jungkook bisa merasakan kepalanya yang berdenyut karena amarah. Kenapa sih, ia mau menerima Taehyung sebagai pasangannya? Pasti pikirannya tadi sedang pergi.

"Yah! Aku bisa membaca pikiranmu Jungkook. Sudahlah, tidak usah mengeluh."

Taehyung membuka jaket yang ia kenakan, memakaikannya pada tubuh Jungkook.

Untung saja ia hanya merobek kemeja tidak dengan celananya juga. Bisa habis dia diamuk Jungkook.

Ia berjongkok menghadapkan punggungnya pada Jungkook. "Naiklah, aku akan menggendongmu."

Jungkook tidak bisa menolak, karena pertama, ia tidak bisa berjalan bagian bawahnya masih terasa sakit. Kedua, ia juga tidak bisa menolak perintah pasangannya.

Vote dan comments akan sangat membantu semangat saya!

Continue Reading

You'll Also Like

559K 34K 27
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
184K 15.8K 84
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
MPREG NCT By ola

Fanfiction

65.3K 865 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.
72.7K 5.8K 45
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote