JANJI & WAKTU (on going)

By AfiraHetiani

17.5K 675 16

"Ketika aku denganmu aku merasa waktu terhenti seketika dan bumi ini milik kita.Janji ini mengikat kita untuk... More

1. Dolan Twins
2. Oh my.... nightmare
3. She?
4. Sorry
5. Micah's and incidents
6. Huh?
7. Wha....what's?...
9. Clara
10. Oh my god
11. Love Time
12. Huh, School
13. Finally, dates
14. Promnight
15. Zoe's
16. Zoe's Pt.2 / Hello Last Year
17. Welcome Junior!
18. Relationship
19. Relationship 2
20. Our Big Day
21. My Family

8. Okay,

744 34 0
By AfiraHetiani

Setelah kejadian kemarin, hari ini aku dan gray seperti biasa berangkat sekolah dengan keadaan ibu belum pulang juga bahkan tak memberikan kabar kepada kami. namun, aku sedikit bersyukur karna luka ku saja hampir sembuh jadi aku bisa bernapas lega jika ibu pulang ia tak akan melihat wajah dari salah satu anaknya ada yang babak belur.

hari ini adalah hari olahraga, aku dan gray sudah berada di ruang ganti pakaian kami akan berolahraga di jam pertama sampai istirahat pertama.

"gw pake sepatu ini cocok gak?" tanya gray padaku

"cocok ko"

"okey" ucapnya langsung memasang sepatu nike berwarna hijau muda dengan list berwarna kuning lemon.

kami bersiap ke lapangan belakang sekolah memulai dengan pemanasan dan juga memasuki jam materi. selesai jam materi biasanya guru akan memberikan jam bebas dimana kami bisa memainkan olahraga apapun yang kami suka disini untuk menghabiskan sisa jam. biasanya para lelaki akan memainkan beberapa permainan sedangkan perempuan mungkin hanya duduk santai di tempat tribun.

"eh liat tuh ada clara noh" ucap gray mencolek pinggangku

aku menoleh dengan tatapan silau terkena cahaya matahari pagi, aku melihatnya melambaikan tangan padaku.

"susul sana" suruh gray

aku pun berlari ke arah tribun dimana clara sedang berdiri disana.

"Nih minum dulu Et" tawarnya menawarkan sebotol air mineral

aku meraih botol itu meneguknya perlahan dan ia mulai mengelap keringat di pelipisku dengan handuk kecil yang ia bawa.

"ko lo disini?" tanyaku masih cuek

"tadi itu aku gak ada guru makanya aku kesini. kamu udah beres olahraganya?"

"udah jam bebas. lo kesini aman emang?" tanyaku serius

"maksudnya?"

aku hanya memandanginya masih meneguk air mineral

"ohh... aku udah putus sama dia" ucapnya

aku hanya mengangguk.

aku pun menaruh kembali botol air mineral di sebelah clara.

berjalan pelan menuju lapangan tanpa sepatah katapun.

"Ethaaaaaan" teriaknya

aku menoleh

"nanti aku kerumah kamu ya" teriaknya

aku hanya mengangguk dan kembali ke lapangan untuk melanjutkan permainan.

seberesnya olahraga kami semua mandi dan berganti pakaian lagi.

"makan gak?" tawar gray setelah kami kembali ke kelas

"enggak ah. gw mau tidur" ucapku

"tumben. yaudah gw mau makan ya bareng anak - anak" ucap gray yang jalan lurus menuju cafetaria

aku terduduk memandang ke arah jendela kelas. pemandangan yang indah dengan daun yang berterbangan terbawa angin kutancapkan earphone ke handphone dan memutarkan lagu untuk mengantarkanku tidur.

"Ethaaaaaan bangun" ucap seseorang yang menggoyangkan lenganku

"Et banguuuuuuuuun" ucapnya

aku membuka mata perlahan kembali memposisikan duduk yang benar.

"ada apaan micah?" tanyaku mengucek mata

"gray"

"kenapa?"

"ikut gw buru" ucapnya menarikku.

firasatku sudah tidak enak, dari perkataan dan juga ekspresi wajah micah tadi pasti ada yang tidak beres dengan gray.benar saja, gray sedang berantem dengan thomas dan kawanannya. ia tengah memukul thomas. dalam kerumunan di belakang sekolah aku berhasil berdiri paling depan untuk melihat langsung bahwa adikku sedang diserang dengan geng thomas.

"eh ada apaan ini?" teriakku

aksi pukul memukul terus berjalan sampai akhirnya thomas berjalan mendekatiku.

"jadi lo Ethan dolan?" tanyanya dengan nada so angkuhnya

aku mengangguk

"aduh sayang banget gw gak bisa bedain dua pecundang jadi gw terpaksa pukul adik lo juga" ucapnya memberikan seringainya

saat itu juga aku tak bisa membendung amarahku. dengan panasnya hatiku kulayangkan pukulan kencang ke arah wajah thomas.

alhasil, semua berantem di tempat bahkan cam dan anak - anak yang bersama gray tadi di cafetaria juga samanya mengikuti kami bertengkar. suasana makin ricuh saat kedatanganku malah membuat keadaan semakin memanas.

"apa - apaan kalian semua? bubar!!" teriak seorang guru

semuanya membubar, semua yang menontoni kami bertengkar perlahan berlalu pergi.

"ayo kalian semua ikut saya ke ruang BP!"perintahnya

dengan keadaan kacau kami berjalan mengikuti guru menuju ruang BP itu. semua diintrogasi satu persatu sedangkan yang belum mendapat giliran akan menunggu di kursi tunggu depan ruang BP. kebetulan aku dan gray masuk berdua.

"kalian kenapa bisa begini? ceritakan awalnya" ucap guru BP

wajahnya sangar, terlihat killer dengan tatapan tajamnya itu.

"awalnya saya makan di cafetaria sama temen - temen taunya thomas ama kawanannya nyerang saya gitu aja. dia ngajak saya duel di belakang sekolah makanya saya turutin buu..." ucap gray yang masih merasa kesakitan di bagian wajahnya

"kamu sendiri, ada di tempat kejadian juga?" tanyanya padaku

"saya gak ke cafetaria, tadi saya tidur di kelas tapi saya dikasih tau katanya kembaran saya lagi bertengkar pas saya liat taunya si thomas bu..." ucapku

"terus kamu kenapa malah ikut berantem bukannya melerai?" ucapnya memukul meja

"saya kebawa emosi bu, dia sebenernya nyari saya buat diajak berantem tapi dia gak bisa bedain mana saya mana adik saya gray. saya yang salah buu gray itu korban" ucapku

"ko lo yang salah sih, gw kali Et" bisik gray

"dia nyarinya gw bukan lo" bisikku

"hey sudah! kalian terpaksa mendapat hukuman dan melihat catatan kalian dari sekolah asal kalian memang bukan murid yang benar - benar baik. jadi saya ingin berteemu dengan orangtua kalian. tolong besok bawa orangtua kalian menghadap saya dan juga hukuman kalian adalah memotong rumput lapangan belakang sekolah dan membereskan gudang olahraga selama seminggu full" jelasnya

"ta....tapi bu orangtua kami lagi dilaur kota" ucapku dan gray

"saya gak mau tau apapun yang terjadi, saya mau bertemu orangtua kalian besok pagi di ruang ini" ucapnya tegas

"sekarang kalian keluar, dan panggil anak selanjutnya" ucapnya

aku dan gray berjalan keluar dan memanggil anak selanjutnya.

"gimana dong ibu belom pulang gray" ucapku

"mana gw tau. gw pusing ah sialan si thomas biadab" ucapnya

kami berjalan pelan menuju kelas namun kami diajak micah ke dalam ruang UKS

"ayo gw bersihin luka kalian. di dalem ada cam" ucapnya membuka pintu UKS

kulihat sudah ada cam disana sedang berbaring lemas merasakan sakit.

"eh gimana tadi?" ucapnya

"buruk. orangtua kita di panggil" balasku

"sialnya lagi ibu gak lagi dirumah lagi" timpal gray

"lo masih mending. gw udah di laporin ke nyokap dan sialnya gw juga dapet hukuman tambahan. mobil gw diambil dan uang jajan gw di liburin selama sebulan" ucapnya merapihkan rambutnya

"awalnya kalian gimana sih? gw tadi kan gak ke cafetaria" ucapku

micah masih sibuk membersihkan luka di tangan gray

"awal gw makan kaya biasa sama anak - anak terus kelompok si thomas dateng dengan gitu aja dia narik baju gw sampe gw jatoh dari kursi. ya gw panas gw dorong si thomas eh dia narik gw kan yaudah kita duel di belakang sekolah" jelas gray

"terus lo ko juga ikutan sih cam?" tanyaku masih heran

"iyalah, gw kebawa emosi juga dan lagi masa gw ngebiarin gray satu lawan banyakan. akhirnya kita juga nyerang anak buahnya thomas" tambah cam

"alesannya dia mukul lo apaan gray? "

"dia nyangka gw itu elo. dia itu marah gara - gara diputusin sama clara jadi ngamuk kaya gitu." jelas gray

"kenapa lo gak bilang aja gw itu lagi di kelas. biar dia ngejar ke kelas aja. sekarang liat tuh lo babak belur kan gw jelasin apa nanti ke ibu" ucapku marah

"gw udah jelasin dan gw juga pengen hajar dia Et. itung - itung nebus dia pernah buat lo babak belur dan gw juga gak bisa diemin aja kalo kembaran gw kenapa - napa. masalah jelasin ke ibu serahin gw lo gak ikutan dan gw juga udah seringkan kaya begini. santai aja" ucap gray serius

jujur aku terharu, gray memang adik yang baik dia selalu berusaha melindungiku walau sebenarnya aku tak pernah berharap sedikitpun apalagi melihatnya sekarang terluka membuatku ingin meluapkan amarah lebih pada thomas.

"iya makasih gray gw tau niat lo baik" ucapku memeluk gray

"cie kembaran akur haha" ledek cam dan micah hanya tertawa

"iya, gw sayang sama kakak gw dan kita harus bisa bantai si thomas sama gengnya itu ya"ucap gray saat kami berpelukan

"gw juga sayang lo ko gray. kita harus hancurin mereka" ucapku makin memeluk gray erat

"iya Et, tapi...."

"kenapa gray?"

"lepasin napa pelukannya, kita udah kaya duo homo tau haha sakit pula tangan gw yang lupa kena lo" ucapnya merintih menahan sakit

"haha sorry ya" ucapku melepas pelukan dari gray

"yaudah sekarang giliran Ethan ya gw obatin"ucap micah

"gakusah deh gw gak kenapa -napa"tolakku

"udah obatin aja dia, liat tuh lukanya baru sembuh udah kena tonjokan lagi aja" ucap cam menunjuk pelipisku

"sekarang lo harus ketemu sama clara"ucap gray

"iya gw harus ketemu sama dia, beres ini gw mau ke kelas dia"ucapku

seberesnya luka yang sudah diobati oleh micah itu. aku keluar dari UKS duluan dengan cepat aku menuju kelas clara. kebetulan gurunya tidak masuk jadi keadaan kelasnya kini sedang ramai dengan kegaduhan anak kelas yang sedang bebas jam pelajaran.

aku menongolkan kepala di pintu kelas clara mencari dimana clara.

"ethan" seseorang menepuk pundakku dari belakang

aku menoleh

"eh zoe. liat clara gak?" tanyaku

"clara ya? tadi dia sih ke toilet kayanya masih disana deh"ucapnya

"oke makasih ya" ucapku berlalu cepat

"et! gray dimana?" teriak zoe

"UKS zo" teriakku

aku berlari dan mengeluarkan handphoneku berusaha mencari nomor clara di inbox pesan, ia memang sempat mengirimiku pesan namun tak pernah ku balas karna ku pikir bukan saatnya aku mengembalikan moodku seperti dulu lagi padanya untuk saat ini.

ku telpon nomornya namun tak arespon beberapa kali kuulangi tetap seperti ini.

aku pun mengiriminya pesan.

lo dimana? nanti tunggu di depan gerbang sekolah ya pas balik sekolah. -Ethan

selesai mengirimi pesan aku kembali ke UKS, hari ini total sisa pelajaran aku membolos dan aku yakin jika aku harus ke kelas pasti keadaan ricuh mempertanyakan keadaanku belum lagi pasti guru akan menanyakan berbagai macam pertanyaan yang tidak ingin ku jawab saat ini.

*GRAY POV

Aku tengah berbaring di kasur sedangkan cam dan micah juga masih di csini . aku dan cam berencana untuk tidak kembali ke kelas masing - masing hari ini karna keadaan sekolah masih gaduhmendengar berita bertengar kami tadi.

seseorang memasuki ruang ini, aku tidak tau itu siapa karna aku membelakangi semuanya dengan tidur menghadap tembok.

"oh dia disitu zo" ucap micah lembut

aku menoleh dan ternyata ada zoe disini.

"zoe?" tanyaku heran

ia hanya tersenyum sekilas dan terdiam dihadapanku.

"ko lo disini?"

"iya gw mau liat keadaan lo. tadi gw ketemu ethan di depan kelas gw dia nyari clara makanya gw tau lo di sini"jelasnya

"terus dia udah ketemu clara?"

ia menggeleng "tadi clara lagi ke toilet"

aku hanya mengangguk.

"eh kalian kita mau keluar dulu ya mau beli minuman. kalian mau?" tawar micah

"gak usah makasih ya micah" ucap zoe lembut

"gw pesenin dong milkshake choco oreo ya hehe" ucapku

"siap" balas micah yang berlalu diikuti cam

"havefun ya kalian " ucap cam memasang wajah mencurigakan

"o..okay" ucap zoe dengan heran

sedangkan aku hanya menggerutukan pelan di belakang zoe kepada cam membuat cam tertawa dan berlalu. aku tau maksud mereka keluar sebenarnya ingin membuat ruang privasi untukku dan zoe.

aku pun menyuruh zoe duduk di sampingku. ia masih terdiam memandangi kakinya yang terlontai dan bergerak maju mundur seiringan.

"ko lo tau gw babak belur gini?" tanyaku

"iyalah, beritanya satu sekolah tau dan gw pengen liat keadaan lo" ucapnya polos

"lo pasti khawatir ya sama gw" gurauku menggoyangkan tubuhnya dengan pundakku.

"haha apaansih mau aja lo woo"ucapnya yang berusaha memukul dada bidangku

aku menahan tangannya membuatnya terdiam begitupun aku. kami saling menatap satu sama lain berusah mendalami tatapan masing - masing dalam keheningan.

"gw suka sama perhatian lo zoe" ucapku serius

"gw gak mau liat lo babak belur gray" ucapnya masih terus memandangiku dengan tatapannya yang cantik itu

dengan tatapan polosnya yang menggemaskan itu kumajukan wajahku sehingga ia bisa merasakan hembusan napasku yang semakin mendekati wajahnya.aku menciumnya lembut tanpa perlawanan ia juga membalas ciumanku. sensasinya panas, walau ruangan ini ber AC tapi aku merasa gerah saat itu juga. beberapa menit kami berciuman, kini aku masih memandangi wajah imutnya yang masih terdiam memandangiku sempat ada kecanggungan mengingat apa benar aku melakukan ini? Bahkan detakan jantungku menaik cepat saat menciumnya.

"jaga first kiss gw ya zoe" ucapku ragu

ia tersenyum tak lama tertawa

"jadi jagoan kaya gini belum pernah ciuman?"ledeknya

aku menggerutu kecil sambil memegangi tanganku yang luka tadi

"apaansih ? emang salah gw belom pernah ciuman?" ucapku kesal

"hey bukannya gitu, sini liat gw dulu dong"ucapnya berusaha merayuku

"gak mau zoe tengil" ucapku berusaha memalingkan pandangan

ia menarik wajahku, menyentuh kedua pipiku dengan kedua tangannya itu

"you are good kisser gray. i love it"ucapnya dengan nada menggodanya

aku terdiam mematung, sedikit tertawa saat ia mengatakan hal itu.

"really?"

"yeah, i want more gray" ucapnya yang segera menciumku kembali.

jika alkohol itu memabukkan, mungkin zoelitha lah yang lebih memabukkanku. kami larut dalam suasana namun tetap aku menjaga kesadaranku tak ingin berbuat lebih dari ini karna aku tau zoe bukanlah pacarku dan aku memang tidak berani melakukan hal yang lebih intim untuk sekarang ini. belum siap lebih tepatnya.

"oh iya maksud cam tadi havefun itu apa?" tanyanya di sela ciuman kami.

"mungkin kaya gini?" ucapku polos

ia tertawa dan menarik wajahku lebih dekat lagi.

Tak lama, micah, cam dan juga Et masuk dan aku melihat wajah Et yang cemas.

"Kenapa lo?" Tanyaku pada Et

"Gw belom bisa ketemu clara gw hubungin gak di bales" jelasnya masih mengecek handphonenya

"Dia belom balik juga ke kelas?" Tanya zoe

"Gak tau tapi tadi gw lama keliling sampe balik lagi ke kelas lo dia belom balik" jawab Et penuh cemas

"Yaudah tunggu aja nanti pulang" ucap cam

Akhirnya jam pulang datang, semua berhamburan dari kelas sedangkan aku, ethan, micah, cam dan zoe balik ke kelas masing - masing mengambil tas.

Et menyuruhku menunggunya di gerbang aku pun menuruti dengan menjemput zoe di depan kelasnya kami berdua menunggu di gerbang sampai keadaan sekolah mulai sepi.

"Lama banget ethan" ucap zoe

"Iya dia ngapain ya bentar gw telpon dulu" ucapku mengeluarkan handphone

"Lo dimana?" Tanyaku

"Ih yaudah iya buruan ya" ucapku lalu menutup panggilan

"Gimana?" Tanya zoe

"Dia lagi di cafetaria lagi beli minum" ucapku

Zoe hanya mengangguk. Tak lama aku melihat ethan muncul.

"Clara mana?"tanyaku

"Dia bilang gw tungguin dia aja di gerbang dia lagi ribet" ucapnya

Aku pun meraih minuman ethan dan meneguknya juga. Cukup 15 menit aku menunggu clara. Tak lama ia muncul berlari cepat ke arah kami.

*ET POV
Aku melihatnya keluar dari pintu sekolah, lega rasanya ia tampak bahagia bertemu denganku.

"Maaf ya lama nunggu" ucapnya

"Yaudah yuuk kita pulang" ucapku
Kami pun pulang naik mobil dan sebelum menuju rumah seperti biasa kami akan berbelanja ke supermarket.

"Mampus et" ucap gray saat aku menyetir

"Ada apa?" Tanyaku

"Ibu udah pulang, kayanya kita gak bisa ke rumah dulu deh" ucapnya

"Lah? Terus gimana?" Tanyaku

"Yaudah makan di luar aja gakpapa kan kali - kali?" Tawar clara

Aku mengangguk dan semua setuju kami akan makan di cafe yang lumayan jauh namun tempatnya menarik.

Gray dan zoe memesankan makanan, aku dan clara duduk bersebelahan. Ia dia membuka beberapa chatnya di handphone.

"Tangan lo kenapa?" Tanyaku yang memperhatikan ada memar di tangan kiri clara

"Eng.. Gak papa ko" ucapnya ragu

Kutarik tangannya walau ia sempat membantah namun energinya tidak bisa mengalahkan kekuatanku.

"Ini kenapa?" Tanyaku

Ia terdiam dan menunduk.

"Thomas?" Tanyaku

Ia masih terdiam.

"Hey liat gw"

Ia memandangiku, air matanya perlahan keluar dari mata indahnya.

"Lo diapain sama dia? Mau gw balesin" ucapku mulai geram

"Gakpapa ih et. Please deh jangan gitu. Segini aja kamu udah babak belur lagi kan" ucapnya memohon

"Tapi gw gak bisa liat perempuan kena pukul atau dilukain sama cowok ngenain fisik" ucapku

"Udah please ya jangan diperpanjang"

"Gw khawatir clara! Lo harusnya ngerti dong" ucaoku sedikit berteriak

Untung keadaan cafe sedang sepi tidak banyak yang datang saat itu membuatku tidak begitu jadi pusat perhatian.

"Lepasin et" ucapnya menarik paksa tangannya

Aku hanya menghela napas. Ia berlalu cepat menuju toilet sesaat gray dan zoe datang.

"Kenapa dia?" Tanya gray

"Brengsek thomas" ucapku menghela napas berusaha menahan amarah

Zoe menyusul clara ke toilet dan aku hanya terdiam memandangi jendela cafe.

"Dia kenapa sih?" Tanya gray

"Kurang ajar banget dia kayanya maen pukul deh. Tangan clara memar" jelasku

"Dasar banci maenannya gitu ke perempuan" ucap gray yang terbawa kesal juga

Tak beberapa lama clara dan zoe kembali. Aku tau clara baru saja menangis karna ia cukup lama di toilet bahkan saat makanan makanan sudah beberapa menit diantarkan ia baru muncul kembali dengan memegang tisu yang sedikit basah.

"Maafin gw ya" ucapku saat ia kembali duduk

Clara hanya mengangguk dan meneguk minumannya.

Tak lama kami makan, kami mengantarkan mereka satu persatu lalu pulang kembali kerumah.

Cukup degdegan saat mobil memasuki garasi karna kami tau ibu sudah di rumah.

"Kita harus siap di ceramahin" ucap gray

"Gw tau, mulai deh hukuman besok belom kalo ibu ngehukum juga" timpaku.

Kami memasuki rumah perlahan, tanpa sepatah kata kami melepas sepatu dan memasuki rumah.

"Sayangku, sini ibu rindu sayang@ teriak ibu dari dapur

"Shit" ucapku

Kami mematung saat itu juga. Ibu memanggil kami untuk menemuinya di dapur.

"Ayo duo jagoan ibu, ibu masak spesial buat kalian sayang"ucapnya masih mengaduk makanannya tanpa memperhatikan rupa kami

Aku dan gray saling berbisik antara ingin berpura - pura ngantuk dan masuk kamar atau memberanikan diri duduk di meja makan membiarkan ibu melihat wajah kedua anaknya babak belur penuh luka.

Akhirnya kami memutuskan duduk dengan wajah menunduk kami merasa jantung ini berdetak cepat.

"Ko kalian nunduk aja sih. Sini liat ibu" ucapnya yang sudah dihadapan dengan nada mencurigakan

Saat aku dan gray menenggakkan leher ia nampak marah melihat wajah kami.

"Nakal banget kalian. Ada apa ini? Jelasin ke ibu" ucapnya kesal

Aku dan gray bergantian menjelaskan sampai memberitahukan bahwa ibu dipanggil guru BK besok pagi.

"Jadi kalian begini selama ibu pergi? Ibu kecewa tau gak" ucapnya serius

"Kita minta maaf bu.... Kita tau ibu kecewa tapi kita gak bisa kalo gak ngelawan" ucap kami berdua

"Yaudahlah, kalian mending istirahat aja. Inget hukuman ibu mulai besok berlaku ya" ucapnya santai

Aku dan gray pun beranjak setelah beres makan.
Aku tau ibu sangat baik ia tidak pernah marah di luar batas marahnya selama ini yang menurutku masih di batas sabar dan baik. Ia lebih sering meneramahi lalu memberi hukuman ringan dan sudah esoknya dia bisa melupakannya seolah tak ada apa - apa.

Malam ini pun aku mulai chatan dengan clara lagi, ia mengatakan bahwa ia rindu denganku dan juga ucapan selamat malam dariku seperti dulu. Akhirnya aku memberikan ucapan selamat malam untuknya dan juga aku menyuruhnya untuk mengobati luka di tangannya.

Continue Reading

You'll Also Like

278K 19.6K 49
~Warning!~ •DILARANG PLAGIAT!! •up dua hari sekali •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rac...
2.1M 97.5K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
4.3M 97K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 68.8K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...