+ kookie [taekook;R18]

By twinkookie

279K 17.1K 933

+ taekook + bottom! jungkook + au + rated More

[001] Bickering
[002] Darling
도와주세요
[003] 하나
[004] 둘
[005] 셋
Wanna try? [Prolog]
[007] Slight
[008] I'ts Okay?
[009] Mating Season
[010] Like a Cat
[011] Pick One
[012] Stupidity pt.1
[013] Stupidity pt.2
[014] Blind pt.1
[015] Blind pt.2

[006] Wanna Try

16.4K 1.1K 58
By twinkookie

Kim Taehyung duduk dengan sebelah kakinya menyilang juga senyum separo yang menempel pada bibirnya.

Sebelah tangannya memegang gelas berisi anggur merah mahal, pandangannya tidak lepas dari pemuda yang tengah duduk diranjang miliknya.

Dengan keadaan kedua tangan yang terikat.

Jungkook benar-benar merasa malu, tangannya diikat kekepala ranjang, hanya menggunakan kemeja kerjanya yang bahkan tidak mampu menutupi bagian paha atasnya.

Nafasnya memburu merasakan tatapan dari atasannya yang terus menghujam kearahnya.

Jantungnya berdetak kencang seakan-akan bisa saja keluar dari tubuhnya, melihat atasannya kini menghampiri dirinya yang hanya bisa menunduk. Terlalu malu untuk bertatap muka.

Taehyung naik keatas ranjang miliknya, duduk tepat berhadapan dengan sekretaris pribadinya.

Tangannya terulur sambil jemari panjang itu menarik dagu Jungkook , memaksanya untuk bertatap mata dengan obsidian miliknya.

"Tatap mataku, Jungkook-ah."

Jungkook rasanya mau menangis hanya karena mendengar suara rendah milik atasannya. Tubuhnya terasa panas hanya dengan hal kecil dari atasannya itu.

Taehyung turun mengecupi rahang Jungkook lalu semakin turun ke leher putihnya, menaruh sebelah kaki pemuda yang ada dalam kuasanya dipundak.

Mengecupi paha bagian dalam Jungkook, terkadang mencecapnya juga menggigit, meninggalkan bercak keunguan terang.

Taehyung bisa merasakan tubuh Jungkook yang bergetar, ia menjulurkan lidahnya, menjilat paha putih itu sambil pandangannya tidak lepas dari si cantik.

Kalau saja tangan Jungkook tidak terikat, ia pasti sudah menarik kepala presdir mudanya itu dan menubrukkan bibir mereka berdua. Tapi ikatan pada tangannya sangat mengganggu, meninggalkan rengekan yang keluar dari mulutnya.

Taehyung kembali menegapkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya kearah Jungkook, mulai menciumnya.

Tangannya membuka satu persatu kancing kemeja Jungkook, menarik turun celana dalam berwarna hitamnya.

Ia menarik dasi miliknya, berpikir untuk menutup ke dua bola mata cantik tersebut dengan benda tersebut. "Pejamkan matamu, yeah?" dan Jungkook mematuhinya dengan baik.

Ia kemudian melingkarkan dasinya pada kepala Jungkook hingga menutupi matanya.

Kemudian kembali menjauh, memberi waktu sejenak untuk menikmati pemandangan paling sensual yang tersaji dihadapannya;suara rintihan yang keluar dari mulut Jungkook terdengar begitu menggairahkan dan putus asa.

Jungkook merapatkan kedua pahanya, merasa luar biasa malu. Ia bisa merasakan dirinya sendiri yang mulai mengeras dan basah mengeluarkan precum.

Wajahnya merah padam antara malu atau luapan gairah. Kemejanya masih menggantung pada bahunya, hanya menampilkan dada dan perut putih itu.

Taehyung tersenyum melihat tingkah laku menggemaskan sekretarisnya. Kentara sekali perbedaannya dengan partner-partner terdahulunya, mereka semua akan membuka paha mereka lebar-lebar hanya untuk satu malam penuh gairah dari seorang Kim Taehyung.

Padahal mereka tahu, setelah itu Taehyung akan mencampakan mereka, membuangnya tak berbekas. Menganggapnya hanya salah satu mimpi tidak penting yang artinya ia anggap tidak pernah terjadi.

Kaki panjang Taehyung melangkah menghampiri lemari besar yang belakangan ini jarang sekali ia buka. Kali ini, mainan seperti apa yang akan dia gunakan? Apa ia harus mencoba mainan baru?

Matanya bergulir malas pada benda-benda bermacam bentuk dan ukuran tersebut. Kemudian tersenyum tipis, mengambil tali berukuran sedang, dan gag ball.

Taehyung memposisikan dirinya diantara selangkangan Jungkook sambil tangannya menaruh gag ball di atas ranjang.

"Pernah mendengar shibari?"

Jungkook mengangguk kecil. Ia pernah mendengarnya dari obrolan dewasa orang-orang dikantor yang memang tidak pernah bisa diam. Sebuah seni mengikat tubuh yang berasal dari Jepang.

Jungkook pernah mencarinya di internet dan ia cukup terkejut kalau ia menemukan hal tersebut menarik untuknya.

Taehyung mengangguk-ngagguk, mulai melepaskan kemeja yang Jungkook pakai.

Menemukan tattoo berbentuk bunga peonies mungil di dekat tulang selangka Jungkook. Jemarinya mengusap ukiran tattoo tersebut, Jungkook selalu mengejutkannya dan Taehyung menyukainya.

Tangannya turun melebarkan kedua paha Jungkook, lalu mendorongnya sampai ke dada sekretarisnya. "Ingin mencobanya?"

Taehyung harus selalu memperhatikan kenyamanan partnernya. Ia akan berhenti saat submisifnya menyuruhnya, ia bukan seorang sadistic yang akan memaksa kemauannya.

Jungkook sekali lagi mengangguk. Tidak terlalu mempercayai suaranya. Diberikan izin, Taehyung mulai melilitkan tali yang sebelumnya ia pilih pada masing-masing paha Jungkook lalu memutarnya ke balik punggung.

Ia membalikkan tubuh Jungkook perlahan hingga punggung mulus milik sekretarisnya yang sekarang menyapanya, masih dengan kedua tangan Jungkook yang terikat.

Membuat simpul rumit sambil sesekali bertanya apa terlalu kencang? Jungkook hanya memberikan anggukan, hingga Taehyung lama kelamaan berpikir jika gagball yang ia ambil tidak akan ada gunanya sekalipun.

Untungnya Taehyung menyadari semu merah yang melingkupi leher dan telinga Jungkook. Mengerti kalau Jungkook hanya terlalu malu untuk mengeluarkan suaranya dan Taehyung menemukan hal itu sangat menggemaskan.

Ia menyelesaikan simpul talinya, lalu membalikkan tubuh Jungkook hati-hati.

Jungkook merasakan tubuhnya yang tidak bisa begerak, lilitin tali yang menekan pergerakannya terasa nyaman diatas kulitnya.

Berpikir kalau Taehyung sudah sering melakukan ini, muncul rasa aman dalam dirinya. Karena ia mempercayai Taehyung tidak akan membuatnya merasa tidak nyaman.

Taehyung kembali menimang-nimang, apa ia akan tetap memakai gag ball atau tidak. Dan akhirnya ia memutuskan untuk tidak memakainya.

Jemari panjangnya memilin puting kiri Jungkook, sementara mulutnya sibuk pada puting yang satunya lagi. Lidahnya bergerak pada puting Jungkook, sesekali ia menggigit perlahan pada areola hingga membuatnya agak bengkak.

Suara rengekan sekretarisnya memenuhi ruangan serba hitam itu, mengisi pendengaran Taehyung dengan alunan suara yang akan menjadi kesukaannya.

Pergerakkannya terhenti, tetapi mulutnya masih mengulum puting Jungkook yang lain. "S-sir.. Ahhㅡkumohon," seringainya mengembang, senang mendengar permohonan Jungkook.

"Apa yang kau mohon, sayangku?" Taehyung tidak bodoh untuk tahu apa yang dimaksud Jungkook, ia hanya berniat menggodanya saja.

"Touch me, please!"

Dan binatang buas yang Taehyung tahan sedari tadi, akhirnya keluar. Ia mengambil lube dari laci meja, membukanya dan mulai melumuri jarinya sendiri.

Taehyung memperhatikan lubang anal Jungkook sebelum memasukkan dua jarinya sekaligus.

Ketat sekali.

Jungkook reflek merapatkan pahanya namun tidak bisa, karena ikatan tali yang melilitnya. Memaksanya untuk terus membuka ke dua pahanya lebar-lebar. Mempertontonkan seluruh bagian intim Jungkook.

Taehyung mulai menggerakkan jarinya, kemudian menambahkan jari ke tiga tanpa aba-aba. Menghasilkan Jungkook yang berjengit kaget.

Ia mulai mencari titik paling sensitif milik sekretaris pribadinya, menekukkan jarinya serampangan hingga akhirnya tubuh Jungkook membusung.

Mulutnya membuka mengeluarkan pekikan ah nyaring. Taehyung suka mendengarnya dan terus menumbuk pada titik tersebut tanpa ampun.

"Sir! Berhenti, a-aku akan,"

Bibirnya terangkat separo, tanpa menghentikkan pergerakkannya. Tubuh Jungkook menggelinjang hebat saat ia sampai pada puncaknya.

Kedua paha Jungkook bergetar sementara jemari Taehyung masih bersarang di dalam rektum Jungkook.

Tangan kiri Taehyung memegang pergelengan kaki sebelah kanan Jungkook, matanya menangkap sesuatu yang membuatnya tertarik.

Dan mata Taehyung mengkilat semakin senang, saat melihat tattoo bertuliskan Amaterasu;dewi feminim matahari dipergelangangan kaki kanan Jungkook.

Cantik.

Tubuhnya merunduk, mendekat kemudian berbisik rendah, "Aku tidak tahu, kalau sekretaris pribadiku menyembunyikan tattoo cantik di sini juga." ucapnya, kemudian menjilat pada bagian tattoo milik Jungkook.

Tubuhnya merinding, merasakan benda basah dikulitnya.

"Pastikan kau hanya menyimpannya untukku." ucapnya. Ia mengeluarkan jemarinya dari dalam tubuh Jungkook lalu menurunkan resleting celananya.

Jungkook mengangguk, ia takut jika ia berbicara suaranya akan bergetar. Tubuhnya kembali menegang saat dirasa sesuatu mulai memasuki lubang analnya.

"AkhㅡSir!"

Satu hentakan kuat berhasil menerobos masuk kedalam tubuh Jungkook.

Kepalanya mendongak dengan tubuhnya yang membusur indah, dan air liur mengalir dari sudut bibirnya. Terlihat sensual dimatanya, panas menggairahkan untuk Kim Taehyung.

Taehyung mencengkram paha dalam Jungkook, mulai menggerakkan pinggulnya. Merasakan dinding rektum yang menjepitnya kuat, hampir membuatnya gila.

Pergerakkannya semakin cepat, tidak terkendali, bergerak begitu kasar. Sementara dasi yang menutup mata Jungkook melonggar, hingga menampilkan sebelah mata Jungkook yang menggenang oleh air mata.

Taehyung menggeram melihat Jungkook yang kacau karena perbuatannya. Damn, he looks so hot.

"Ah, lebih cepat!"

Bukannya menuruti permintaan Jungkook, Taehyung malah memelankan pergerakannya. Bergerak sampai titik paling pelan, "Darling, you have to beg for it."

Jungkook menatap langsung pada mata Taehyung.

"Please,"

"Sir.. I'm begging you,"

Seringainya kembali melebar, sebelum akhirnya Taehyung kembali bergerak. Jauh lebih kasar dan dalam dari sebelumnya, menghajar habis-habisan satu titik yang selalu membuat sekretarisnya menjeritkan namanya.

Mengetahui kalau mereka berdua sebentar lagi akan sampai pada puncaknya. Taehyung semakin menghujam Jungkook dengan kasar, dan akhirnya setelah sentakkan terakhir mereka berdua sampai bersamaan.

Saling meneriakkan nama masing-masing. Jungkook merasakan tubuhnya luar biasa pegal karena posisinya yang tertahan terus seperti itu.

Melepaskan ikatan pada pergelangan tangan Jungkook, meninggalkan lingkaran merah disana. Bekas ikatan tali.

Taehyung kemudian mengecupnya hati-hati sebagai permintaan maaf, terus begitu sambil ia melepaskan ikatan tali yang melilit tubuh Jungkook

Merebahkan tubuh itu dengan hati - hati, melepaskan kontak mereka dibawah sana. Taehyung memasang kembali celananya sebelum menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Tangannya melingkar posesif pada pingang telanjang Jungkook, menariknya mendekat. Jungkook mengusak wajahnya pada dada bidang atasannya, tidak memikirkan tentang kesopanan.

Taehyung terkekeh saat melihat tingkah lugu dari sekretarisnya. Semakin menarik tubuh berisi Jungkook untuk mendekat.

Kalau dipikir niat awalnya adalah mencoba mainan barunya pada sekretarisnya. Tapi ia mengurungkan niatnya.

Toh, ia bisa memakainya lain kali.

Karena untuk Taehyung tidak ada yang namanya mimpi tidak penting untuk Jungkook.

Tidak ada yang namanya hanya satu malam untuk mereka, karena Taehyung sudah menetapkan kalau Jungkook akan menjadi miliknya.

Dan siapa juga yang akan mampu menolaknya?

Semoga tidak mengecewakan!

Vote dan Comment akan sangat membatu semangat saya!

Continue Reading

You'll Also Like

675K 16.9K 9
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
208K 22.4K 25
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
58.1K 7.5K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
158K 14.4K 27
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...