+ kookie [taekook;R18]

By twinkookie

279K 17.1K 933

+ taekook + bottom! jungkook + au + rated More

[001] Bickering
[002] Darling
๋„์™€์ฃผ์„ธ์š”
[003] ํ•˜๋‚˜
[004] ๋‘˜
Wanna try? [Prolog]
[006] Wanna Try
[007] Slight
[008] I'ts Okay?
[009] Mating Season
[010] Like a Cat
[011] Pick One
[012] Stupidity pt.1
[013] Stupidity pt.2
[014] Blind pt.1
[015] Blind pt.2

[005] ์…‹

14.7K 1.1K 52
By twinkookie

Taehyung terus memperhatikan setiap pergerakkan si murid emas sekolahnya.

Murid tingkat dua yang sudah mengumpulkan segudang penuh prestasi. Namanya selalu berada di belakang angka satu, tentu saja untuk hal bagus.

Sifat ramah dan pulasan senyuman cantik itu selalu terhias. Incaran nomor satu bagi seluruh orang. Bahkan kabarnya, sekolah tetanggapun rela datang hanya untuk melihat atau menawarkan tumpangan untuk pulang.

Hampir semua orang memujanya termasuk juga murid kelas tiga yang terkenal angkuh dan urakan. Si pembuat onar paling terkenal dan paling digilai oleh para wanita maupun pria.

Panggil saja ia Kim Taehyung.

Dan untuk si murid emas, Jeon Jungkook.

Taehyung duduk bersama teman-temannya, menikmati waktu istirahat mereka yang berharga. Mata tajamnya tidak lepas pada si cantik. Begitu awas mengawasi.

Jungkook duduk dengan dua orang temannya dan ia kenal dengan dua orang itu. Choi Junhong dan Kim Mingyu, tiang lampu jalanan sekolahnya.

Mereka terlihat asik dengan obrolan mereka, sesekali suara tawa dari ranum merah itu terdengar. Matanya akan menyipit lucu dan dua gigi depannya akan mengintip dari celah bibirnya.

Indah sekali.

Dan saat pandangan mereka bertemu, Taehyung berani bersumpah kalau Jeon Jungkook menggerling centil padanya.

Ia hampir saja jatuh dari duduknya saat Jungkook tersenyum kearahnya. Ada selipan menantang yang nakal disana.

Matanya baru saja diberkati.

Jam masuk akhirnya berbunyi, memotong acara mari memperhatikan Jungkook.

***

Sedari tadi pikirannya terus melayang pada kejadian di kantin. Dimulai dari pertemuan mata keduanya sampai senyuman nakal Jungkook yang masih membekas;tercetak sempurna diingatannya.

Bahkan guru literaturnya sudah terlalu lelah untuk menegur pemuda bermarga Kim tersebut. Pandangannya kini beralih kearah jendela disampingnya, menghadap lapangan outdoor sekolah.

Ada sekumpulan murid yang sedang berolahraga dan matanya mengkilat senang saat menemukan Jungkook yang tengah bermain bola. Pakaian olahraga yang melekat sempurna hampir transparan karena keringat yang membanjiri.

Si murid emas itu kini memunggunginya, menampilkan bongkahan sintal menggoda. Taehyung menggeram rendah, melihat bokong si anak emas yang bergerak mengikuti pinggul rampingnya.

Taehyung masih memperhatikan, bahkan saat hampir semua anak kelas Jungkook mulai kembali kedalam gedung sekolah, matanya tetap tidak lepas dari Jungkook.

Jungkook masih sama, masih berkeringat dan sexy. Kedua matanya membola saat Jungkook mengambil sebotol air dan menyiraminya ke atas kepalanya sendiri.

Ya Tuhan, mataku telah diberkati.

Dan senyuman yang terkesan centil itu kini kembali ia terima. Jungkook balik menatapnya, memasang wajah paling lugu yang pernah ia lihat.

Tapi kata lugu itu langsung sirna saat jemari lentik milik Jungkook menarik baju olahraganya keatas. Hanya sedikit, tapi ia bisa melihat perut putih ratanya.

Kemudian berjalan memasuki gedung sekolah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dan Taehyung berdiri dari duduknya, izin kekamar mandi katanya.

Jungkook membuka lokernya, mengambil seragam bersih miliknya dan memasuki ruang ganti club sepak bola.

Suasanya sepi karena memang hanya ada dia sendiri disana. Kakinya melangkah kearah kamar bilas yang memang ada disana, memasuki bilik kamar mandi dengan tirai kain sebagai penutupnya.

Tidak menyadari jika ada seseorang yang masuk.

Setelah membersihkan dirinya dan memakai seragam, ia keluar dari bilik kecil itu. Menemukan pemuda tinggi yang tengah bersandar pada dinding bercat putih.

Itu Kim Taehyung. Kakak kelas yang terkenal sebagai pembuat onar nonor satu. Si brandal sekolah paling tampan.

Jantungnya berpacu cepat saat Taehyung berjalan mendekatinya. Berhenti tepat dihadapannya dan jangan lupakan senyuman congkak yang terpasang diwajahnya.

Taehyung mendekatkan wajahnya, berbisik tepat ditelinganya. "Kau harum sekali," lidahnya menjulur menjilat belakang telinga Jungkook. "Apa kau setiap hari seperti ini? Menggoda orang-orang untuk menggagahimu, mendominasimu?"

Tubuh Jungkook bergetar mendengar suara serak dan rendah milik Taehyung.

Kini senyumannya telah kembali, jauh lebih berbahaya dari sebelumnya.

Tangannya menyusuri kerah seragam kakak kelasnya, lalu menyusuri bahu tegap berbalut otot kencang. Mengitarinya, membentukan garis-garis abstrak disana.

Menggambar garis gairah, kemudian menarik tangannya kembali. Meninggalkan Taehyung yang mendesis kesal.

Kekehan keluar dari ranum merahnya, jarinya kembali menyusuri rahang tegas Taehyung. Lalu turun menuju jakun pemuda itu, terkikik saat mendengar geraman dari yang lebih tua.

Sedikit tersentak ketika kedua tangan Taehyung melingkari pinggulnya. Meremasnya kuat, wajahnya merunduk memposisikan pada ceruk leher miliknya.

Mengecupinya berkali-kali terkadang juga menjilat.

"Berhenti main-main, aku sudah muak dengan tingkah sok lugu milikmu itu. Waktunya menepati janji."

Dan Jungkook tidak bisa menahan ledakkan tawanya. Taehyung memutar bola matanya malas, kesal juga harus bersabar dengan kekasihnya.

Jungkook melingkarkan lengannya pada leher Taehyung. Mendekatkan wajah mereka, mengecup sudut bibir pemuda dihadapannya.

"Dasar tidak sabaran. Lagipula kita tidak bisa melakukannya sekarang, kau mau ada yang memergoki kita?"

Taehyung berdecak, sebal dengan kelakuan Jungkook yang terus mengulur waktu.

"Bisa. Jika kita menyelesaikannya dengan cepat."

Sebelum Jungkook sempat mengeluarkan protesannya, bibir miliknya sudah dibungkam oleh Taehyung.

Mencecap rasa masing-masing, lidah mereka juga ikut bermain. Taehyung menarik tungkai kaki Jungkook untuk melingkar dipinggangnya.

Menyandarkan tubuh kekasihnya pada dinding cukup kasar. Jungkook meringis dalam ciumannya saat punggungnya terbentur cukup keras.

Sebelah tangan Taehyung membuka kancing seragam Jungkook tidak sabaran. Mengarahkan tangannya dengan pintar kearah pucuk dada submisifnya, mengusap dan mencubitinya gemas.

Melepaskan pakaian yang melekat pada tubuh kekasihnya, celana seragam Jungkook tergantung pada pergelangan kakinya.

Menurunkan resleting celananya sendiri, menyiapkan miliknya untuk memasuki;menghajar habis-habisan rektum kekasihnya.

Dan saat lengkingan bernada tinggi Jungkook mulai memenuhi ruangan, Taehyung mulai bergerak semakin cepat.

Mengobrak-abrik kekasihnya, menghajar titik kenikmatan sang kekasih.

"Taehyung!"

Jungkook meracau, merapalkan nama kekasihnya. Menjerit saat Taehyung tepat menumbuk titik miliknya.

Taehyung menahan desahannya, sengaja hanya untuk mendengarkan alunan nada Jungkook.

Merasakan puncak masing-masing yang semakin mendekat. Dan Taehyung menyentak lebih dalam, mengisi kekasihnya dengan benihnya. Sementara Jungkook mengeluarkannya, mengotori perut miliknya.

Mereka mengatur nafas masing-masing masih dengan posisi yang sama, Jungkook yang menggantung seperti koala digendongan Taehyung.

Mereka bertatapan cukup lama, sebelum akhirnya meledak dalam tawa. Taehyung sudah gila, karena berani menghajarnya disekolah. Tapi ia lebih gila karena menikmatinya.

***

Jimin menatap sahabatnya dengan tatapan heran. Pasalnya sedari tadi sahabatnya itu terus tersenyum seperti orang gila.

"Hey, Jimin. Mau tahu rahasia si murid emas tidak?"

"Huh? Jungkook, maksudmu?"

Taehyung mengangguk, mengiyakan pertanyaan sahabatnya.

"Rahasia apa?"

"Bokong sintal miliknya itu sekarang adalah milikku."

Dan Jimin hampir terjungkal dari tempat duduknya.

Taehyung senang karena ialah orang pertama yang memasuki Jungkook. Kenapa terjadi terdengar kurang ajar ya?

Ah, pokoknya ia senang. Karena itu artinya ia bisa mendeklarasikan kalau Jungkook hanya milik Kim Taehyung!

Catat! Hanya milik Kim Taehyung.

Berpacaran hampir satu tahun dan membuat perjanjian untuk merahasiakannya terlebih dahulu. Nanti saat Jungkook sudah berumur tujuh belas tahun baru mereka akan mengumumkannya.

Tapi karena taruhan yang mereka buat dua minggu lalu akhirnya perjanjian mereka lenyap begitu saja.

Taehyung berhasil memenangkan kejuaraan basket musim ini. Dan itu berarti Taehyung boleh meminta dan melakukan apapun pada Jungkook, dan mereka tidak perlu menyembunyikan hubungan mereka lagi.

Dan yang paling penting, ia bisa mendamprat orang-orang yang berani menaruh mata pada kekasihnya.

Tolong diingat, Kim Taehyung adalah kekasih yang posesif.

Continue Reading

You'll Also Like

894K 74.9K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
132K 21.8K 41
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
175K 15.1K 83
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
54.9K 6.2K 53
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...