TAKDIR (Komplet)

By Rex_delmora

317K 21.8K 1.7K

Mencintai kamu bagaikan bernafas buat aku, bagaimana mungkin aku mampu berhenti - ALVIAN HEZA MARDIKA Mencint... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
Dua Puluh Lima (END)
EXTRA
OPEN PO VERSI BARU TAKDIR (SERPIHAN SESAL)

LIMA BELAS

7.5K 746 69
By Rex_delmora

"Anak kita menunggu papanya sembuh. Kita akan rawat dia bersama, sampai nanti dia tumbuh menjadi anak yang baik dan pintar, seperti papanya."

"Sabar ya nak, papa sedang bobo. Pasti nanti papa akan bangun. Kita jagain papa bersama ya?"

"Honey, cepatlah buka mata kamu. Dengarkan aku. Aku di sini menunggumu."

Suara parau Prilly terdengar jelas di telinga Al. Namun entah mengapa matanya sangat berat untuk di buka. Tubuhnya kaku, tak dapat bergerak sedikit pun.

"Tuhan, ijinkan aku untuk menemui cintaku. Jika memang takdirku hanya sampai di sini, aku ikhlas. Tapi aku mohon, sebelum aku pergi berikan aku kesempatan untuk membuka mataku. Aku ingin melihat wajah cantik istriku. Aku ingin mengukir senyum di bibirnya sebelum aku meninggalkannya. Aku mohon kepada-Mu."

Dalam tidur panjangnya, Al selalu memanjatkan doa kepada Sang Penguasa alam ini. Dialah penentu takdir dan Dialah juga yang sudah menggariskan takdir. Maka dari itu Al sangat menyadari, hanya kepada-Nya juga dia harus meminta, agar Dia berbaik hati untuk sedikit mengubah takdir-Nya. Takdir berbaik hatilah dengan orang yang kini sedang lemah dan tak berdaya. Berpihaklah pada dia yang mencinta dan ingin menggenggam cintanya sebelum kau usai.

Tangisan memilukan dan isakan dari Prilly selalu mengusik telinganya. Hatinya bergetar sakit karena sudah membuat cintanya menangis sedih. Dia selalu memberontak dalam tidurnya, berusaha sekuat tenaga untuk membuka mata dan menggerakan tubuhnya.

"Aku mohon Sayang, jangan menangis. Aku akan segera bangun. Tanganku akan menghapus air matamu dan memelukmu seperti yang selalu kamu inginkan. Aku akan mendekapmu hingga kamu terlelap tidur dalam pelukanku." Kata itu hanya dapat terucap Al dalam hati.

Decitan pintu terbuka, membuat Prilly yang tadinya memeluk perut Al lalu menegakkan tubuhnya. Dandy terlihat dari balik pintu.

"Bagaimana perkembangannya?" tanya Dandy mendekati Prilly.

"Masih sama seperti 3 hari yang lalu Bang," jawab Prilly.

"Pulanglah dulu. Kamu butuh istirahat. Kasihan janin kamu," titah Dandy mengelus bahu Prilly.

"Tapi, aku ingin menjaga Al, Bang. Aku ingin saat dia membuka matanya, orang pertama yang dia lihat aku." Prilly masih saja bersi keras ingin tetap tinggal untuk menjaga Al.

"Ingat, ada anak Al di dalam perutmu. Jika Al tahu kamu sampai sakit, dia pasti akan marah dan Abang nanti yang disalahkan karena tidak bisa menjagamu." Prilly menghela nafasnya dalam.

Dia membayangkan bagaimana marahnya Al jika tahu dirinya sampai sakit apa lagi sekarang keadaannya sedang mengandung. Prilly mengelus rambut Al lembut.

"Honey, aku pulang dulu ya? Besok pagi aku akan datang ke sini lagi. Malam ini Bang Dandy yang akan menemani kamu." Prilly membungkukkan badannya mencium kening Al cukup lama.

"Bang, aku pulang dulu ya? Kalau ada sesuatu langsung hubungi aku."

"Iya. Kamu jangan lupa makan dulu dan ingat diminum susu ibu hamilnya. Biasanya selalu Al yang membuatkan. Mulai sekarang biasakan melakukan hal sendiri, jangan tergantung semuanya pada Al." Peringatan Dandy kepada adik satu-satunya itu.

Prilly tak menjawab, memang benar selama ini setelah dia menikah dengan Al, semua yang dia butuhkan Al selalu yang menyediakan. Hingga hal sepele, seperti menyiapkan baju ganti setelah dia mandi saja Al. Sungguh Prilly tak menyadari jika selama ini hidupnya sangat tergantung pada suaminya itu.

***

Selesai membersihkan diri, saat Prilly ingin berbaring dia teringat sesuatu. Selama dia menikah dan tinggal bersama Al di rumah yang mereka beli setelah menikah, Prilly tak pernah sekali pun masuk ke dalam ruang kerja Al. Karena rasa penasarannya yang sangat kuat, menuntun Prilly berjalan masuk ke dalam ruang kerja yang remang karena hanya lampu meja kerja Al yang menyala. Berbagai buku tersusun rapi di sebuah lemari kaca. Meja kerja yang terdapat sebuah laptop. Bibir Prilly tersenyum tipis saat melihat foto pernikahan mereka tergantung dengan ukuran yang besar di ruangan itu. Prilly berjalan menghampiri meja kerja Al dan duduk di kursinya. Prilly menggapai sebuah foto mereka saat bulan madu dulu, yang terpajang di meja tersebut.

"Aku merindukanmu, Honey." Air mata Prilly kembali meleleh mengingat bagaimana suaminya memperlakukan dirinya bak seorang putri kerajaan.

Mata Prilly menangkap sesuatu yang mengganjal. Dia memperjelas perlihatannya, terlihat sebuah tabung oksigen portable tergeletak di lantai depan lemari. Prilly berjongkok membuka pintu lemari itu.

"Selang nasal oxygen cannula." Prilly mengeja sebuah tulisan dalam bungkus sebuah plastik yang memperlihatkan selang kecil bening.

Dia semakin penasaran isi di dalam lemari itu. Prilly membongkar dan mengeluarkan semua yang ada di dalam lemari. Disana terdapat alat-alat pertolongan saat Al kambuh di rumah. Al sengaja meminta Ira melengkapi kebutuhan dirinya jika sewaktu-waktu sakitnya kambuh di rumah. Sambil menangis sesenggukan Prilly masih saja mengeluarkan semua barang-barang itu.

"Kenapa kamu nggak pernah jujur soal ini Al? Jika pun kamu jujur dari awal, rasa cintaku nggak akan pernah berkurang sedikit pun sama kamu. Dan pasti aku yang akan merawatmu dan aku akan melayani kamu dengan baik." Prilly menyesali pengetahuannya yang sudah terlambat.

Dia menangis terduduk di lantai, memeluk berbagai obat-obatannya Al. Prilly susah payah mencoba berdiri, tangannya menggapai pegangan kursi untuk menopang tubuhnya yang terasa lemas. Saat sudah berhasil duduk di kursi, dia lepaskan tangisannya hingga meraung-raung. Dia hanya ingin melepas sesak di dadanya, tangisannya terdengar menyayat hati. Prilly menekan-nekan dadanya sendiri yang terasa sakit dan sesak.

"Kenapa Kau uji rumah tanggaku hingga seperti ini Tuhan? Aku tak sanggup bila tanpanya. Dia jantungku, dia nafasku, dia separuh jiwaku." Prilly berteriak keras dengan tangisan yang semakin menyesakkan dada.

"Bila aku berdosa karena tak adil atas perasaanku ini, hukum saja aku. Jangan hukum cintaku. Al memang suamiku tapi Ali juga sahabatku. Bagaimana aku mampu kehilangan keduanya Tuhan. Aku tak sanggup." Prilly masih saja menangis hingga dia merasa dada lebih lega.

Pandangannya masih saja kabur karena terhalang oleh air matanya. Telapak angannya menghapus air matanya sendiri. Saat pandangannya sudah lebih jelas, matanya terfokus pada sebuah benda hitam, dengan pena berharga mahal di atasnya. Masih dengan sesegukan Prilly menggapai benda itu. Dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Dia membuka benda itu, hal pertama yang dia lihat adalah foto pernikahannya dengan Al. Senyum tipis tersungging disela tangisannya. Prilly membuka lembar kedua disana terdapat tulisan tangan suaminya.

28 Maret 2012

Prilly Kartika Larasati. Kamu adalah wanita satu-satunya yang mampu menghangatkan dinginnya hatiku selama ini. Kamu mampu menghentikan duniaku, hingga aku merasakan gravitasi di bumi ini tidak bekerja saat aku didekat mu. Kamu mampu melelehkan gunung es yang lama membeku di dalam hatiku, dengan sinar cahaya kehangatan yang memancar indah dari senyumanmu.

Air mata Prilly luluh lantang tak tertahankan saat membaca isi diary suaminya. Bayangan masa lalu saat pertemuan pertamanya dengan Al terngiang di kepalanya. Dia kembali membuka lembar per lembar kertas itu dan membacanya satu per satu.

17 April 2012

Saat berdekatan denganmu jantungku kembali berdetak abnormal. Aku selalu berdoa kepada Tuhan, memintanya agar tak menghentikan detakanku saat bersamamu. Aku ingin detak jantungku ini selalu berjalan normal seperti orang-orang diluar sana. Namun takdir menggariskan aku untuk memiliki warisan yang tak pernah aku harapkan dari papaku. Aku ingin hidup 1000 tahun lagi bersamamu, Prilly Kartika Larasati.

10 Mei 2012

Cinta itu tak perlu aku mengejarnya. Karena gaya gravitasi bumi akan dengan sendirinya mendekatkan kita, Prilly Kartika Larasati.

15 Juni 2012

Aku sadar tidak ada yang dapat mencegah datangnya cinta. Maka dari itu aku biarkan dia tumbuh di dalam hatiku. Aku sadar jika Tuhan akan memanggilku sewaktu-waktu. Namun aku juga ingin menulis sejarah cinta kita di buku kehidupan ini. Jika mencintaimu berdosa, biarlah aku melanggar dosa itu dan biarlah aku yang menanggung dosa itu sendiri. Aku hanya ingin membahagiakanmu Prilly Kartika Larasati.

20 Agustus 2012

Aku tulis namamu di angkasa, namun terhapus oleh angin. Aku tulis namamu di pasir putih, namun ombak menghapusnya. Hingga aku ukir namamu di hatiku agar tidak ada yang dapat menghapusnya. Namamu sudah terpahat indah dan terbingkai di dalam hatiku. Biarlah namamu bersemayam di dalam hatiku selamanya, Prilly Kartika Larasati.

15 september 13

Setelah janji suci aku ucap, dalam hatiku sudah berjanji akan selalu membuatmu bahagia di sisa hidupku yang entah sampai kapan Tuhan akan mengakhiri kontraknya. Yang ingin aku lakukan saat ini adalah mengukir sejarah cinta kita. Prilly Kartika Larasati.

18 November 2013

Mencintai kamu bagaikan bernafas buat aku. Bagaimana mungkin aku mampu berhenti. Prilly Kartika Larasati.

2 Desember 2013

There someone for someone. Aku percaya Tuhan mentakdirkan kamu menjadi pasanganku, Prilly Kartika Larasati.

4 Januari 2014

Bahagia itu sederhana, saat aku mampu melepas setiap hal yang membuatku merasa sakit dan menderita. Saat aku mampu menerbangkan segala kesedihan dan mengubahnya dengan senyum dan tawa.
Bahagia itu sederhana, saat keyakinanku akan sebuah cinta yang selalu menjadi alasan untuk bertahan tersenyum dan hidup. Itu semua aku dapatkan dari kamu istriku Prilly Kartika Larasati.

12 Mei 2014

Kita tak akan pernah sanggup sungguh-sungguh bahagia, jika kita tidak mampu melepaskan hal yang menjadi sumber kesedihan. Jadi aku akan selalu berbahagia besamamu dengan kesederhanaan. Tuhan menciptakan kita dengan satu hati yang mampu mencintai dengan indahnya, istriku Prilly Kartika Larasati.

14 Juli 2014

Kamu adalah hal terindah yang ada di dalam hidupku. Karena kamu adalah salah satu keajaiban yang diberikan Tuhan untuk mengubah dan menjadi malaikat penyambung hidupku, istriku Prilly Kartika Larasati.

20 Agustus 2014

Tuhan melahirkan aku untuk mencintaimu sampai akhirnya kamu belajar untuk mencintai diri kamu sendiri, istriku Prilly Kartika Larasati.

17 Oktober 2014

Aku tak ingin menjadi kenangan dalam hidupmu. Tapi aku ingin menjadi nyata dalam hari-hari kamu. Aku tak ingin menjadi sejarah yang dapat kamu kenang suatu saat nanti. Tapi aku ingin menjadi tangan yang memeluk kamu dan buah hati kita disaat kalian bahagia dan sedih, Prilly Kartika Larasati dan buah cintaku.

27 Desember 2015

Apakah takdir sejahat ini untukku dan dirimu? Mengapa Tuhan menghadirkan dia kembali di tengah kebahagiaan kita? Kini takdir mengisahkan aku, kamu dan dia. Semoga takdir Tuhan selalu yang terbaik untuk kisah kita, Prilly Kartika Larasati dan Ali Chandra Kanaka.

12 Febuari 2015

Ini sangat sakit sekali. Apa kamu tahu? Aku juga membutuhkanmu, namun aku selalu bersikap kuat di hadapanmu, agar aku tidak terlihat rapuh di depanmu. Aku ingin kamu selalu tersenyum sepanjang masa. Ada atau tidak adanya aku nanti, tetaplah menjadi wanitaku yang tegar dan kuat. Aku percaya kamu mampu berdiri di atas kedua kakimu sendiri, Prilly Kartika Larasati.

Prilly memeluk buku itu di depan dadanya. Dia memejamkan matanya, air mata dia biarkan meleleh dari sudut matanya. Bayangan hari-harinya bersama Al tergambar jelas di memorinya.

"Aku mencintaimu suamiku dan aku menyayangimu sahabatku. Bertahanlah demi aku yang menunggu kalian di dunia yang indah ini. Temani aku, aku tidak ingin sendiri."

***

Prilly berjalan gontai di koridor rumah sakit. Tubuhnya lemas karena semalaman dia tak bisa tidur. Saat dia berhenti di depan dua pintu yang bersebelahan, matanya memandang lurus kedepan. Hatinya bimbang ingin membuka pintu yang mana. Sebelah kanannya ada sahabat sekaligus masa lalunya, sedangkan sebelah kirinya ada suami yang dicintainnya. Prilly sejenak memejamkan matanya dan menarik nafasnya. Dia menyentuh knop pintu kanan.

"Maafkan aku Ali. Suamiku juga membutuhkanku saat ini. Aku harap kamu bertahan di dalam sana. Kamu tidak sendiri. Ada aku yang menunggumu. Segera sadarlah Ali." Prilly membatin lalu mengalihkan memegang knop pintu sebelah kiri.

Prilly masuk ke ruang perawatan Al, disana terlihat Dr. Ira sedang mengecek keadaan Al.

"Selamat pagi Prilly?" sapa Dr. Ira.

"Selamat pagi Dok. Bagaimana dengan keadaan suami saya?" tanya Prilly mendekati Al dan menggenggam tangannya.

"Sudah lebih membaik. Al akan bertahan hidup, itu karena kamu dan anak kalian. Aku yakin Al akan sadar. Percayalah, betapa besarnya cinta Al untukmu." Ira tersenyum manis lalu mengusap bahu Prilly.

"Terimakasih Dokter Ira," ucap Prilly dengan senyuman paksa.

"Iya, sama-sama."

"Mmm ... apa saya boleh tanya sesuatu?" tanya Prilly ragu.

Ira menoleh menatap Prilly serius. Prilly berjalan ke sofa lalu Ira mengikutinya. Mereka duduk saling berhadapan.

"Dok, apa ada cara untuk menyembuhkan Al?"

Ira tersenyum mendengar pertanyaan Prilly tersebut. Ini sudah sering Ira dan Al bicarakan.

"Ada, cuma satu cara. Yaitu transplantasi jantung. Kita akan mengganti jantung yang sakit dan diganti dengan jantung donor yang lebih sehat. Dan itupun harus dengan donor yang cocok. Selama ini Al dan pihak rumah sakit sudah berusaha keras, namun belum mendapatkan jantung yang cocok," jelas Ira pelan-pelan.

Prilly terdiam sejenak, berfikir keras. Mengapa disaat seperti ini, dua orang yang penting dalam hidupnya memiliki masalah kesehatan yang hampir sama. Dan memiliki sebuah solusi yang sama. Jika boleh, dia rela memberikan jantung miliknya untuk suaminya dan memberikan hatinya untuk sahabatnya.

"Jika ada jantung yang cocok untuknya, berapa persen tingkat keberhasilannya pascatransplantasi jantung?" tanya Prilly penasaran.

"Tingkat kelangsungan hidup satu tahun pasien adalah 88%, tiga tahun sekitar 79,3%, sedangkan lima tahun 73,1%. Itu jika untuk pria lain lagi jika dengan wanita."

"Tingkat keberhasilan operasinya?" timpal Prilly yang mulai sedikit ada titik terang dalam masalah suaminya.

"Rata-rata tingkat keberhasilan bisa mencapai hampir 95%. Itupun jika donornya cocok dan Al dapat kuat," jelas Ira.

"Dalam proses transplantasi jantung berasal dari tubuh pasien sendiri, Pril. Karena, sistem kekebalan tubuh pasien akan melindungi dia dari zat-zat yang berpotensi membahayakan," lanjut Ira melengkapi penjelasannya agar Prilly lebih paham.

"Kenapa begitu?" tanya Prilly yang kembali mulai was-was. Ira menghela nafasnya dalam.

"Perlu diketahui bahwa sebuah 'organ asing' dan jaringan yang masuk ke dalam tubuh akan hampir pasti memicu respon kekebalan tubuh, yang justru akan mengakibatkan kehancuran buat jaringan asing tersebut. Untuk mencegah hal ini terjadi, pasien biasanya diberikan obat imunosupresif." Ira menggenggam tangan Prilly erat, menyalurkan kekuatan kepadanya.

"Aku takut dia akan pergi dari aku. Aku nggak bisa tanpa dia," ucap Prilly parau menahan tangisnya.

"Jangan takut. Yakinkan diri kamu sendiri dulu. Baru kamu meyakinkan Al agar dia dapat bertahan dan selalu ada disamping kamu dan anak kalian."

"Apa dia akan sadar?"

"Berdoa saja. Kita tunggu mukjizat dari Tuhan. Semoga Al dapat segera sadar." Ira menepuk tangan Prilly yang berada di genggamannya.

Tanpa kita mencari jalan untuk kembali, yakinlah takdir Tuhan akan menuntun kita untuk kembali.

#########

Maminya Melon

Maaf ya nunggu lama?
Aku juga ngerjain story AIR dan KUMPULAN CERPEN. Siapa yang belum mampir? Mampir yuk ke sana?
Hihihihi
Terimakasih vote dan komennya ya?
Muuuuaaaahhhh

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 12.9K 25
18+ Pecinta tt garis besar. Pengusaha kaya raya, Aarav Arsenio menyukai gadis montok Whynnie Olivia secara ugal-ugalan. Semua bentuk badan Oliv, Ayan...
32.8K 3.2K 60
(17+) [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] MASIH PEMULA YA GUYS:) JADI MAKLUM KALO MASIH BANYAK YANG SALAH. Kisah percintaan (namakamu) dan Iqbaal. Di lar...
43K 3.1K 9
Bae Suzy, seorang gadis berparas cantik yang dipaksa menikah oleh pamannya sendiri, dengan seorang namja yang memiliki segalanya. Oh sehun, namja t...
1K 316 10
ft. son dongmyeong si cerewet yang berubah menjadi pendiam kalo lagi duduk disebelahmu. ©pincyaa, 2020.