TAKDIR (Komplet)

By Rex_delmora

317K 21.8K 1.7K

Mencintai kamu bagaikan bernafas buat aku, bagaimana mungkin aku mampu berhenti - ALVIAN HEZA MARDIKA Mencint... More

SATU
DUA
TIGA
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
Dua Puluh Lima (END)
EXTRA
OPEN PO VERSI BARU TAKDIR (SERPIHAN SESAL)

EMPAT

11.7K 937 109
By Rex_delmora

Kita melukis kekuatan melalui proses kehidupan, Bersabar saat kita tertekan, tersenyum saat hati kita menangis, mempesona karena memaafkan.

***

Hari-hari telah di lalui Al dan Prilly. Semakin lama hubungan mereka semakin akrab. Dulu hati yang hampa tak mampu tegak berdiri. Kini kehadiran Al mampu membuat Prilly berdiri menatap mimpi. Kehadiran Al mengubah segalanya di dalam hidup Prilly, sehingga dia merasakan hari-harinya kini tanpa beban. Al memberi kedamaian yang tidak ternilai di hidupnya. Hidup Prilly terasa baru sejak Al hadir di hatinya. Makan siang bersama menjadi rutinitas mereka setiap jam istirahat di kantor. Karena Al yang memiliki gaya hidup sehat, Prilly berinisiatif membuatkan makan siang yang dia masak sendiri. Seperti hari ini saat jam istirahat Prilly mendatangi ruangan Al.

"Selamat siang Mister tampan Al?" sapa Prilly yang sudah semakin terbiasa dan bisa terbuka dengan Al.

"Selamat siang Nona cantik Prilly," balas Al lalu dia berdiri dari kursi kebesarannya dan pindah duduk di sofa dalam ruangannya.

Prilly membuka bekal yang sudah dia masak sendiri khusus untuk Al. Dia sangat telaten menyiapkan makan siang untuk Al. Al yang duduk di sebelahnya merasa nyaman saat melihat Prilly melayaninya dengan baik. Al tersenyum sangat manis, melihat Prilly menjelaskan masakan yang ada di depan mereka.

"Kamu pintar sekali memasak Prill, aku selalu suka makanan yang kamu buatkan." Al memperhatikan Prilly yang sedang melayaninya.

"Harus enak dong, biar kamu nggak jajan di luar. Anggap saja ini salah satu cara aku, supaya kamu bisa hidup sehat. Nih, makan yang kenyang ya." Prilly memberikan sepiring nasi merah dengan sayuran sehat untuk Al.

Prilly senang memperhatikan Al yang selalu lahap saat menyantap masakannya. Hatinya menghangat tiap kali Al menampakkan senyumannya yang cukup menawan padanya. Hanya dia yang selalu bisa melihat senyum rahasia yang di perlihatkan Al padanya, tapi tidak pada yang lain.

"Kenapa malah ngelihatin aku kaya gitu. Ayo makan juga, oh, mungkin kamu mau di suapin mister tampan Al ya nona cantik Prilly?" Al menaikkan sebelah alisnya menggoda Prilly.

"Nggak, aku bisa makan sendiri." Prilly ingin mengambil jatah makanannya yang masih tergeletak di atas meja, tapi sayang Prilly masih kalah cepat dengan Al. Dia sudah berhasil lebih dulu mengambil makanan Prilly.

"Aku suapin aja. Anggap aja latihan suap-suapan nanti di pelaminan." Ucapan Al berhasil membuat mata Prilly melebar sempurna, wajahnyanya pun ikut bersemu merona.

Al menyadari itu, tapi dia berusa mengabaikannya. Dia tak mau Prilly merasa canggung dengannya.

"Nih buka mulutnya. Aaaaaa ...." Al memberikan sesuap nasi ke dalam mulut Prilly.

"Aku merasa seperti bayi, ya?" ucap Prilly yang menutup mulutnya dengan sebelah tangan.

"Iya, kamu bayi besarku." Al kembali menyantap sisa makanannya yang belum di habiskan.

Hanya sebuah menu sederhana berhasil menciptakan keakraban di antara mereka. Dua insan ini mulai menyadari rasa yang tumbuh di dalam hatinya. Kebersamaan mereka yang terjadi setiap hari semakin membuatnya mengenal satu sama lain.

Tak bisa lagi di pungkiri saat hati sudah memilih hati yang akan menjadi temannya nanti, tak peduli jika nanti harus kembali tersakiti, karena hati tahu bagaimana cara mengobati luka ini. Yaitu cinta yang abadi.

Prilly sudah bekerja di kantor pusat selama beberap bulan, dan itu membuat dia mulai memahami keadaan di kantor dan keadaan CEO tampan yang mulai menempati singgasana hatinya. Karyawan sudah tahu bagaimana kedekatan Prilly dengan Al selama ini. Selama mereka bersikap profesional tak akan ada masalah.

Prilly merapikan makanan yang sudah mereka habiskan bersama, menumpuk piring kotor dan membawanya ke pantry.

"Semangat kerjanya hari ini mister tampan," pesan Prilly sebelum dia keluar dari ruangan Al.

"Kau juga Nona cantik." Prilly mengangguk mengiyakan ucapan Al.

Al mengulum senyum. Prilly-lah orang yang sudah beberapa bulan ini memenuhi pikirannya dengan mimpi-mimpi yang ingin dia wujudkan bersama gadis itu. Barharap boleh, tapi Al ingin harapannya itu menjadi sebuah kenyataan indah yang bisa dia kenang selamanya.

Detak jantung Al kembali berdetak lebih cepat. Al memegangi dadanya, berharap itu bisa meredam sedikit apa yang di rasakannya.

"Kali ini aku ingin bertahan lebih lama lagi ya Allah. Aku baru saja menemukan cintaku, bisa kah kau memperlama waktuku sampai aku bisa membuatnya bahagia selama aku bisa." Al mangabil sesuatu di dalam tas, benda ajaib yang diberikan Ira selalu di bawanya kemana-mana.

***

Prilly membawa piring-piring yang sudah di pakai tadi ke pantry. Tak sengaja Prilly bertemu dengan Hanny yang juga sedang mencuci kotak makanannya.

"Nona Prilly."

"Hanny, sudah makan kamu?"

"Sudah Non. Habis bawa makan siang lagi ya buat Mister Al?"

"Iya nih, aku senang dia bisa menerima masakanku."

"Masakan Nona Prilly memang enak, aku aja sampai ketagihan Non. Resep khusus apa sih Non?" tanya Hanny

"Kamu bisa aja, aku nggak pakai resep khusus apa-apa, aku cuma buatnya pakai hati, jadi ya begitulah hasilnya," jawab Prilly dengan tangan yang sibuk mengusap sabun di dalam gelas.

Hanny memang sangat menyadari kedekatan Prilly dan atasannya mister Al, hampir tiap hari Prilly tersenyum melihat handphone yang di pegangnya sebelum dan sesudah memulai pekerjaan di hari itu. Tapi, Hanny tahu mereka akan bersikap profesional dalam bekerja.

"Saya kembali ke ruangan dulu ya Non," pamit Hanny.

"Iya Hann."

Prilly meniriskan cucian piringnya sebelum ia meninggalkan pantry untuk kembali bekerja.

Prilly tiba di mejanya lagi, sudah siap dengan pekerjaan dan laporan pemasaran yang ada di hadapannya. Dia harus segera memeriksa semua laporan dan harus selesai hari ini, kemungkinan besar Prilly akan lembur malam ini.

"Hanny, kenapa kamu belum pulang?" Tanya Prilly setelah kembali dari toilet.

"Sebentar lagi Non, sebentar lagi selesai." Hanny tersenyum ke arah Prilly.

Prilly kembali melanjutkan pekerjaannya sebelum bulan benar-benar muncul dan menggantikan matahari. Sepuluh menit berlalu Hanny berpamitan pada Prilly untuk pulang lebih dulu. Prilly melirik ke ruangan Al, dia tak menemukan Al ada di sana, apa mungkin Al sudah pulang. Biasanya Al akan mengiriminya pesan jika ingin pulang lebih dulu. Prilly kembali acuh dan melanjutkan kegiatannya.

Prilly membuka laci mejanya, menemukan kertas biru terselip di antara alat-alat tulis yang memang sengaja di simpannya di sana.

Ikuti hatimu, dan dia akan menuntun mu menemukan ku.
Keluar dan berjalanlah ke arah kanan sebelum kau menemukan ku.

Prilly membaca pesan yang ada di tangannya, itu tulisan Al. Dia tahu bentuknya. Prilly bangkit dari duduknya, ruangan sudah mulai sepi, hanya tinggal beberapa orang yang sudah bersiap meninggalkan ruangan.

Prilly mengikuti instruksi yang tertulis. Dia keluar dari ruangan dan berjalan ke arah kanan, dia terus melangkah sampai pintu keluar bagian produksi. Prilly siap menempelkan id card nya untuk bisa keluar, tapi ada lagi kertas biru yang terlipat di samping mesin penditeksi id card.

Tersenyumlah bersama mentari agar aku bisa merasakan kehangatanmu setiap hari.
Melangkahlah terus ke kiri.

Prilly kembali menikuti intruksi itu. Sebelah kiri adalah tangga menuju ke atas. Ada musollah dan atap gedung di atas. Prilly menapaki satu persatu anak tangga yang akan membawanya ke atas menemui seseorang yang saat ini mulai mengisi ruang hatinya.

Prilly sampai di pertengan jalan dimana ada ruangan yang biasa di gunakan untuk umat muslim menjalankan ibadah, mussolah. Ada kertas biru lagi yang terlipat rapi menempel di dinding. Prilly mengambil kertas itu dan membacanya.

Suatu saat nanti aku ingin bisa membawa mu menghadap pada-Nya.
Sebentar lagi kau akan bisa menemui ku, aku menunggu mu.

Walaupun Prilly tahu Al sudah ada di atap gedung, dia tetap ingin bisa menikmati proses yang memang sudah Al persiapkan untuknya. Prilly kembali mengulum senyum setiap kali membaca surat-surat kecil pemberian Al itu.

Prilly kembali menapaki anak-anak tangga yang akan membawanya pada cinta yang di yakininya mulai tumbuh dan bermekaran di dalam hati. Sepertinya luka itu benar-benar sudah mengering dan tak berbekas lagi.

Prilly sampai di ambang pintu yang tertutup rapat. Tak ada siapa pun di sana, hanya sebuah kertas biru lagi yang menempel di dinding.

Terima kasih untuk perjuanganmu berjalan sejauh ini, aku tahu perjuanganmu tak mudah.
Buka lah, ada sebuah harapan yang ingin aku wujudkan.

Jantung Prilly berdebar kencang. Tangannya sudah ada di knop pintu, tapi dia masih menahannya dan belum juga mau membuka. Prilly menarik nafas panjang untuk sekali lagi meyakinkan hati dan perasannya. Knop pintu terbuka, hembusan angin malam seketika menerpa wajah Prilly.

Hening, tak siapa pun di sana. Bahkan Al pun juga tak ada di sana. Prilly mengedarkan pandangannya berharap dia bisa menemukan Al yang bersembunyi. Tapi tetap tak ada siapa pun di sana. Hanya ada sepasang lampu kerlap kerlip membentuk sebuah garis lurus di bawah kakinya.

Lagi-lagi ada secarik kertas biru menempel di antara lampu-lampu itu. Prilly berjongkok untuk mengambil kertas biru dan membacanya.

Aku bersyukur, Tuhan mengizinkan ku bertemu dengan mu, menjadikan hidupku lebih berwarna dengan kehadiran mu selama ini.
Ikutilah kerlap-kerlip lampu ini dan temukan aku.

Prilly mengikuti kerlap-kerlip lampu itu sampai pada sebuah ujung yang tetap tak ada Al di sana. Sekali lagi dia hanya menemukan kertas biru yang menempel di dinding. Prilly membukanya lagi.

Terima kasih sudah mengikuti keinginan ku sejauh ini. Lihatlah ke atas akan ku beritahu harapan yang ingin aku wujudkan dengan mu.

Prilly menengadahkan kepalanya menatap langit malam yang bertabur bintang. Malam ini bulan tak sendiri menjaga malam, ada ribuan bintang yang dengan setianya menemani.

Puluhan balon terbang di hadapan prilly. Ada pesan terikat di bawah balon itu.

Will you be my girlfriend

Tulisan itu yang tertera di antara balon-balon terbang.

"Prill." Al muncul dari belakang Prilly dengan membawa bunga Edelwais di tangannya.

"Al." Mata Prilly berbinar akhirnya Al muncul juga di hadapannya.

"Terima kasih sudah mengikuti kekonyolan ku ini. Aku nggak tahu bagaimana caranya bersikap romantis ke perempuan, cuma ini yang terlintas di dalam pikiran ku."

"Al." Prilly tak tahu mau berkata apa, hanya nama Al yang terlontar dari bibirnya itu.

"Tulisan itu mewakili perasaanku pada mu, kamu wanita pertama yang berhasil mencairkan gunung es yang lama membeku di dalam hatiku. Kamu juga wanita pertama yang berhasil membuat ku kembali memiliki semangat hidup yang tinggi. Dan kamu wanita pertama yang mengajari aku arti cinta dalam sebuah ketulusan."

Al lebih mendekat ke arah Prilly yang masih diam mematung di tempatnya. Seulas senyum di perlihatkan Al padanya.

"Bunga ini bermakna sekali untukku. Bunga keabadian." Al memperhatikan bunga Edelwais yang ada di tangannya.

"Harapanku saat ini adalah ingin membuat rasa yang tumbuh di hati abadi bersamamu. Aku tak memaksamu membalas semua perasaanku, aku hanya ingin kamu tahu bahwa kamu berhasil membuat aku jatuh cinta sama kamu."

Al menatap Prilly tepat di manik matanya. Al melihat ketulusan yang terpancar dari mata indah yang Prilly miliki. Prilly tak bisa berkata apa-apa, dia masih tak percaya atas pengakuan yang Al lakukan padanya.

"Kalau kamu menerima ku, kamu bisa ambil bunga ini. Tapi, kalau kamu menolak ku kau bisa berbalik dan meninggalkan ku. Aku akan menutup mata ku, jika kau memilih untuk pergi aku siap." Al mulai memejamkan matanya.

Prilly masih diam membisu, Prilly tak mengambil bunga itu atau pun pergi dari hadalan Al. Prilly ikut memejamkan matanya sebelum dia mengambil keputusan yang akan merubah hidupnya.

"Al, kamu berhasil membuat ku bangkit dari keterpurukan ku, kamu juga berhasil membuat ku menyadari betapa berharganya diri ku. Aku berterima kasih untuk ketulusan dan cinta yang kamu kasih buat aku. Aku ...."

Tangan Prilly terangkat dan mengambil bunga Edelweis yang ada di tangan Al. Al langsung membuka matanya dan menatap Prilly.

"Aku menerima mu. Terima kasih untuk kekuatan yang kamu kasih buat aku mister tampan." Prilly mengulum senyum.

"Aku yang harusnya berterima kasih pada mu, nona cantik." Al bahagia karena cintanya terbalas.

"Kita pacaran ya sekarang?" tanya Al.

Prilly mengangguk dan tersenyum bahagia. Al merengkuh pundak Prilly dan mengajaknya melihat bintang malam, Prilly juga memeluk pinggang Al dan ikut menikmati keindahan goresan tangan Tuhan.

Bulan dan bintang malam ini menjadi saksi bersatunya dua insan yang memiliki cinta di hati. Tak akan ada yang bisa memisahkan takdir Tuhan yang ingin menyatukan dua anak manusia yang mulai merasakan debaran-debaran di hati.

Ketika cinta sudah memilih pada siapa dia akan meninggalkan jejak cintanya di hati seseorang. Tak akan ada hati yang bisa menolak rasa cinta itu. Genggamlah cinta saat kau yakin kau akan bahagia dengannya, karena cinta bisa mengalahkan keegoisan di hati.

Masa lalu bukanlah hambatan untuk bisa menemukan cinta yang baru, karena masa lalu membuat hati lebih tahu kemana dia akan berlabuh.

#############

Melonnya Mami

Huuuaaaaaa aku happy!!!
Kawin ... kawin ... kawin!!!
Asyikkkkk kawin.
Hahahhahah

Kawin atau nikah dulu?

Makasih untuk vote dan komennya
Terimakasih Tuhan, Kau satukan hati yang saling mencintai. Asyeeeekkkk seeerrrrr!!! Goyang dumang Momsky widy4HS dan biiestory loncat gedung. Hahahhahah

Continue Reading

You'll Also Like

145K 16.6K 65
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
1.6K 173 31
Namaku Aluna Lee, aku seorang gadis berdarah campuran Indo Korea yang baru beberapa tahun ini pindah dan menetap di Korea Selatan setelah sebelumnya...
17.3K 976 19
[COMPLETED] "Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak dengan cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cuk...
23.8K 1.8K 17
Park chanyeol laki laki tampan yg memutuskan untuk menikah dengan seorang wanita buta untuk membalas dendam atas penghianatan sang kekasih yg memilih...