MINE [TAMAT]

Sitinuratika07

29.7M 1.1M 62.5K

Sudah dibukukan❤️👅 tapi part masih lengkap karena isi di wattpad dan di buku sangat berbeda 🤭 ini cerita pe... Еще

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15 - Sean's POV
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19 - Chit Chat
Part 20 END \m/
After Wedding :)
SEQUEL- HAPPY ANNIVERSARY ( Repost )
SEQUEL ( Kelvin D. Franklin )
SEQUEL ( Deira D. Franklin )
SEQUEL ( Melvin D. Franklin )
SEQUEL: Special Melvin, kasih sayang Papa❤
SEQUEL: Sean jadi STALKER!?! (1)
SEQUEL: Sean jadi STALKER!?! (END)
SEQUEL: Abal-abal
SEQUEL - The Couple Goals
Sequel: Aku Padamu, Sean!
Sequel Lanjutan: Aku padamu, Sean!
Sequel lanjutan: Aku padamu, Sean! (versi dua)
Sequel Lanjutan - Aku padamu, Sean! (versi ketiga)
Pengumuman pemenang give away!
Juara 1 - Mine by Octya Celline
Juara 2 - Peleburan Hati by Oksytawulandari
Juara 3 - Oh my God by Syarah
Juara 4 - Jeaolus by Adinda Farah Anisya
Juara 5 - Lingerie by Raudhatul Janah
Juara 6 - Day Dream by Raisa Pujia
Juara 8 - The Grand final Konspirasi by Cassandra June
Juara 9 - Heaven of Culinary by FilipiPhoebe
MINE READY STOK ❤️

Juara 10 - Happy Birthday my Lovely Husband by Widya Safira W.

431K 8K 185
Sitinuratika07

HAPPY READING^^ Beri vote dan komen buat author keren untuk apresiasi yaa :) tema happy birthday tuk sean ini banyak bgt loh . empat atau lima mungkin? Dan semuanya keren2 bgtsss >.<

****

Tika's Pov

Hari ini aku sedang bersantai-santai di taman belakang rumah kami. Aku sedang memikirkan sean, sebentar lagi dia ulang tahun. Entah aku belum ada ide. Soal Sean, dia sedang tidak ada di rumah, katanya ada urusan mendadak yang harus di tangani di kantor.

Kelvin, Deira dan Melvin menghampiriku ke taman belakang.

"Ma sedang apa? Seperti nya ada masalah?" tebak Deira, anakku yang satu ini sangat tau jika aku sedang memikirkan sesuatu.

"Mama lagi mikirin tentang Papa kalian," ucap ku.

"Memangnya Papa kenapa Ma?" tanya Kelvin

"Ck kamu ini, masa tidak tahu. Papa-mu besok ulang tahun. Jadi Mama mikirin buat ide untuk mengerjai Papa kalian," ucapku sebal.

"Oohh, kalau gitu Melvin ada ide, Ma!" kata Melvin bersemangat.

"Apa ide nya, Vin?" balasku tak kalah emangat. Sepertinya mood-ku langsung membaik.

"Gimana kalau kita edit foto Papa sama wanita yang hot dan seksi terus Mama pura-pura marah gitu alias cemburu terus nanti kita edit foto Mama sama laki-laki, ntar kita kasih ke Papa kayak disangka Mama lagi selingkuh, gimana? Seru kayaknya!" usul Melvin, agak sedikit absurd.

Tapi menurut ku, ide Melvin juga bagus. Lumayanlah main-main sama Sean. Sudah jarang ngeliat dia kalau marah besar. Tidak seperti awal bertemu, dulu dia sangat kasar dan emosinya cepat meledak. Sekarang Sean hampir bisa mengontrol emosinya. Kalau dulu jangan ditanya, emosinya mengalahkan perempuan yang sedang lagi pms.

"Oke Mama setuju sama ide Melvin, gimana sama kalian?" tanyaku.

"Dei setuju aja," ucap Dei.

"Kelvin juga setuju."

"Baiklah besok kita harus berakting sebagus mungkin. Melvin, setelah kamu edit foto Mama, kamu kasih ke bodyguard yang biasa mengintai Mama dan bilang padanya kalau foto ini Mama sedang berselingkuh, tapi kamu juga kasih alasannya kalau ini hanya rekayasa dan ini hanya di edit, terus bilangin ke dia jangan bilang ke Papa kalau ini editan oke!" suruhku pada Melvin.

"Oke Ma. Tenang aja serahkan semuanya pada Melvin!"

"Sipp. Nah Dei sama Kelvin, kalian bantu Mama. Besok tolong hias taman belakang sebagus dan seromantis mungkin. Buat seperti candle light dinner oke!" titahku pada dei dan Kelvin.

"Siap Nyonya!" ucap mereka serempak.

"Ya sudah kalian sana bubar, bentar lagi Papa pulang. Nanti dia curiga lagi," usirku kepada anak-anakku.

Mereka semua pergi entah kemana, sedangkan aku sedang menikmati taman belakang rumah kami. Disini sangat sejuk dan indah. Bagian rumah ini lah tempat favoritku jika sedang bosan.

Entah sudah berapa lama aku disini sampai aku tidak sadar jika ada Sean di sampingku.

"Sayang daritadi aku cari kamu dimana-mana, ternyata kamu disini. Hampir saja aku marah sama pelayan tadi," ucap Sean sebal.

Ck dasar Sean, mencari istrinya aja tidak bisa, terus seenaknya saja mau marah sama orang yang tidak bersalah, batinku.

Tapi hari ini aku ingin semanja dan semanis mungkin padanya supaya besok aktingku bagus. Buahahahaha.

"Maaf ya sayang, gara-gara aku kamu jadi kesal," ujarku sambil mimik sedih.

"Tidak apa-apa sayang, yang penting kamu ada di sampingku sekarang."

Uhh so sweet-nya Sean. Aku jadi tidak tega kalau besok harus berakting jahat padanya. Namun mau bagimana lagi, tidak ada cara lain untuk mengerjainya. Hihi.

"Ya sudah ayo masuk, sekalian kamu mandi dulu terus makan malam ya," suruh ku.

"Mandikan aku," ucap Sean dengan suara.. err manja menurutku.

"Tidak bisa Sean, nanti anak-anak pasti telat makan malam gara-gara kita. Sudah sana mandi atau kau tidak boleh tidur denganku malam ini," ancamku kepada Sean.

Sean pun cemberut. Uhh gemasnya kalau dia lagi cemberut begitu. Tapi mau bagaimana lagi, kalau dituruti akan kupastikan anak-anak telat makan karena akibat ulah mesum suamiku ini.

Tiga puluh menit kemudian, kami semua pun makan malam bersama dengan suasana sepi dan tenang. Sean? Dia masih cemberut, hahahaha lucu sekali.

Setelah makan malam, kita semua berkumpul di ruang keluarga. Tentunya Sean masih kesal karena kutolak tadi. Dia masih diam enggan untuk berbicara, huft susah sekali punya suami yang super duper manja begini.

Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Aku dan Sean pun menuju kamar walaupun dia berjalan mendahului ku. Ckc! Dia beneran marah, ya Tuhan mimpi apa aku semalam sampai Sean jadi manja seperti ini. Apa dia sedang mengalami masa puber kedua?

Aku lalu membuka pintu kamar kami. Kulihat sean tidur membelakangi ku, aku pun menghampiri sean dan tidur di sebelahnya. Aku berinisiatif untuk memeluk Sean dari belakang.

"Sean," panggilku tapi tak ada jawaban darinya, dia benar-benar marah.

"Sweetheart maafkan aku, aku hanya kasihan kepada mereka kalau telat makan malam seperti waktu itu," ucapku sambil memeluk tubuh kekar Sean dengan erat.

"Aku tahu kamu pura-pura tidur, please Sean maafkan aku. Aku janji besok aku kasih."

Sean pun berbalik badan menghadap ke arahku, "Baiklah honey aku maafkan, tapi janji ya! Sungguh aku harus menahan hasrat kalau didekatmu sayang. Habisnya tubuhmu sangat menggoda dimataku," ucap Sean sambil menyeringai. Mesum sekali suamiku ini.

"Yayaya janji pak tua mesum!" ujarku sembari meledek Sean. Sean pun melotot mendengar panggilan yang ku beri.

"Apa yang kau bilang sayang?!" tanya Sean geram sambil mencubit pipiku.

"Pak tua mesum. Memangnya ada masalah dengan panggilan itu? Memang cocok kok dengan sifat mesummu itu," ucapku polos.

"Mesum begini tetap suamimu yang tersayangkan hmm?" ledek Sean.

Menyebalkan sekali dia. "Iya terserah kamu. Sudahlah aku ingin tidur. Malas berdebat denganmu," kataku pasrah.

Aku pun tidur dengan pelukan hangat dari Sean. Aku harus memperoleh staminaku supaya besok aktingku seperti nyata.

Ku kecup mesra bibir Sean, "Have a nice dream my husband, Sean."

*****

Aku membuka mataku, kulihat jam menunjukan jam 05.00 subuh. Aku sengaja bangun pagi-pagi untuk menyusun semua strategi untuk hari ini.

Aku menuju ke kamar anak-anak dan membangunkan mereka satu per satu. Lalu aku mengajak mereka semua berkumpul di kamar Melvin.

"Kelvin, Deira, Melvin. Jangan tidur lagi sayang!" Aku mencubit pipi mereka karena mereka hendak berguling lagi.

"Ayo bangun, kita susun semua strategi kita!" ucapku bersemangat.

"Baiklah Ma," kata mereka serempak sembari mengucek-ngucek mata mereka.

"Jadi apa rencana kita Ma?" tanya Melvin sambil menguap. Dasar anak ini.

"Melvin gimana udah di edit belum foto-foto Mama sama Papa?" tanyaku antusias.

"Sudah Ma, semua sudah beres tinggal kasih ke bodyguard terus ngasih ke Papa," ucap Melvin.

"Sipp. Mana sini foto Papa yang udah di edit," pintaku ke Melvin.

"Tunggu ya Ma, Melvin cari dulu. Hemm, nih Ma fotonya, bagus tidak? Keliatan di edit tidak sih?" tanya Melvin.

WHAT?!

Mataku membulat sempurna karena foto ini terlihat sangat nyata. Aku bahkan kesal dan cemburu saat melihatnya. Jika Sean asli berselingkuh seperti ini, aku pasti akan membunuhnya dengan tanganku sendiri.

"Melvin ini seperti asli! Kerja bagus kamu Vin!" ucapku girang.

"Nah tinggal kalian, sudah persiapkan belum perlengkapannya?" tanyaku ke Deira dan Kelvin.

"Tenang Ma, semua sudah beres semoga berjalan mulus. Mama tinggal berakting aja yang sebagus mungkin!" ucap deira semangat. Kelvin? Dia hanya mengangguk saja. Mungkin dia masih ngantuk. Ck!

"Nih strategi Mama nanti Papa berangkat kerja, terus bodyguard suruh kasih foto Mama yang udah di edit itu. Mungkin setelah itu Papa akan pulang ke rumah. Nah habis itu, Mama juga kasih foto Papa yang udah di edit. Terus Mama pura-pura marah dan pergi ke taman belakang yang sudah di hias oleh kalian. Tunggu sampai Papa datang, baru kalian semua langsung nyalain lampu dan play music yang romantis ya. Gimana? Bagus tidak strategi Mama?" usulku panjang lebar.

"Menurutku sangat bagus sekali Ma, gimana Dei, Kelv?" tanya Melvin.

"Ya sangat bagus, so sweet sekali Mama sama Papa seperti kayak di drama-drama korea yang sering ku tonton." ucap Dei dengan mata berbinar-binar.

"Ck! Kamu ini Dei. Menurutku juga sangat keren ma," tambah Kelvin.

"Baiklah doakan Mama ya, semoga semua nya lancar!" ucapku semangat.

"Kami selalu mendoakan Mama kok," ucap mereka serempak sambil memelukku. Ugh, sayang banget aku sama ketiga anak kembarku ini.

"Tapi Mama harus kuat ya kalau dibentak sama Papa," ucap Deira mengingatkan ku dengan sifat Sean yang pemarah yang.. errr sedikit menyeramkan.

"Semoga Mama tahan banting dibentak sama Papa kalian," ucapku sambil nyengir tidak jelas.

"Ya sudah, Mama ingin membuat kue untuk papah mu dulu, Dei bantuin Mama buat kue ya," sambungku.

"Baik Ma! "ucap Dei dengan semangat. Kalau soal membuat kue, aku dan Deira jagonya. pasti dia sangat semangat 45 kalau sudah di ajak membuat kue.

Aku dan Deira pun akhirnya membuat kue blackforest. Kue kesukaan Sean, tapi blackforest ini sangat berbeda. Biasanya di dalam kue ini hanya seperti kue biasa. Tetapi aku membuatnya dengan berbeda. Kalau kue ini di potong, kue ini akan mengeluarkan coklat yang meleleh. Walaupun menurut Sean, kue apa saja yang ku buat pasti sangat enak dan buat ketagihan.

"Dei nanti kasih kue ini pas Mama dan Papa sudah di taman belakang ya. Pastikan lampu nyala kalian semua langsung muncul!" ujarku menyuruh Dei.

"Sipp mah, itu bisa di atur."

Aku pun melihat jam dinding tak terasa sudah jam enam pagi. Aku lalu berniat pergi untuk membangunkan Sean.

"Dei Mama ke kamar dulu ya, mau membangunkan Papa, kue nya taruh dikulkas saja, tapi atur suhunya yang tinggi ya supaya tidak beku kuenya," suruhku pada Dei.

"Oke Ma! Good luck ya Ma,"ucap Deira sambil memberiku semangat. Aku pun cuma mengangguk.

Aku sudah berada di kamar, berniat untuk membangunkan Sean.

Aku menuju ke arahnya, "Sayang, bangun sudah pagi. Kamu kerja kan?"

"Hmm, lima menit lagi sayang," ujar Sean masih menutup mata.

"Ayo bangun Sean, sudah siang cepat bangun!" suruhku sambil menggoyang-goyangkan lengannya.

"Nanti lima menit lagi sayang, aku butuh lima menit lagi," mohon Sean.

"ck. Ya sudah kalau kau tidak bangun atau kamu..." ucapku terhenti.

"Yayaya cerewet sekali istriku ini. Aku bangun," ucap Sean sambil duduk spontan.

"Nah gitu dong, sana mandi. Akan ku siapkan pakaianmu dan nanti turun ya untuk sarapan, "suruhku mencium pipinya sekilas.

Ya seperti biasanya kami semua sarapan pagi dengan tenang, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu beradu.

Setelah selesai sarapan sean pun pamit untuk berangkat kerja.

"sayang aku berangkat kerja dulu ya, ingat! Selama aku tidak dirumah. Kamu jangan pergi kemana-mana tanpa sepengetahuan ku!" ucap sean tegas.

Tuhkan sikap otoriter dan over proctetive nya muncul lagi. Aku pun hanya mengangguk saja.

"baiklah aku berangkat kerja dulu ya, bye" ucap sean sambil mengecup kening ku. Sean pun pergi bersama supir dan mobilnya.

Kelvin,deira dan melvin pun pamit itu berangkat kuliah.

"mah kita berangkat kuliah dulu ya"pamit mereka serempak.

"ya hati-hati ya. Melvin sudah dikasih ke body guard nya?"tanya ku.

"sudah mah, dia akan mengasih nya nanti setelah jam makan siang mungkin jam 3 sore an. aku suruh mereka ke kantor papah"ucap melvin tenang.

"oke sip, kalian sudah siapkan semuanya kan?" tanya ku ke kelvin dan dei.

"sudah kok mah"

"ohya kalian pulang jam berapa?"tanya ku

"mungkin jam 4 an, kita langsung ganti baju terus ketaman belakang"ujar kelvin.

"baiklah, yasudah sana berangkat nanti telat. Hati-hati di jalan ya!"

*******

Sean's pov

Pekerjaan di kantor ini sangat melelahkan, dan sangat menguras tenaga. Aku pun melihat jam tanganku, waktu telah menunjukan jam makan siang.

Aku diajak untuk makan siang bersama patner kerjaku dan aku menerima tawarannya. Sungguh tidak enak jika menolak tawaran orang lain.

Jam makan siang pun berlalu. Aku kembali berkutat dengan berkas-berkas ku ini.

Ahh.. Aku merindukan istriku.

Tok~tok~tok.

Pintu ruang kerja ku pun berbunyi. Aku pun langsung menyuruhnya masuk.

"ada apa kau kemari?" tanya ku kepada bodyguard yang menjaga tika.

"maaf tuan, ini ada foto nyonya bersama pria lain." body guard ini langsung menyerahkan foto tika dengan lelaki yang tidak kukenal.

Mataku pun melotot dan menggelap, rahangku pun ikut mengatup. Aku menggebrak meja kerjaku dengan sangat kerasa sampai meja itu terbelah menjadi dua.

Berani-beraninya tika. awas saja kamu dirumah!

"kapan foto ini diambil?" tanya ku geram.

"sekitar 2 jam yang lalu tuan" ujar bodyguard itu.

Aku pun keluar dari kantor dan menuju rumah. Aku mengendarai mobil dengan kesetanan, terserah orang mengumpat ku seperti apa. Yang jelas aku benar-benar marah dengan tika! Akan ku bunuh lelaki itu. Lihat saja!

Sesampainya di rumah, aku menggebrak pintu rumah ku. Para pelayan rumahku seperti ketakutan melihatku seperti ini.

"TIKA DIMANA KAU!" ucapku keras dan menggeram.

"ada apa sean. Seperti nya kau sangat emosi?" tanya tika bingung. Hah dia masih bisa bereskpresi seperti itu.

"jelaskan foto ini! Apa maksudmu hah!" ujar ku membentak tika. Sambil menunjukan foto dia dengan seorang pria yang tidak ku kenal.

"oh itu, memangnya kenapa?"

aku pun melongo tak percaya. Bisa-bisanya dia berkata dengan tenang seperti itu. Sedangkan aku?

"tika aku tidak main-main! aku serius! Apa maksud foto ini tika!" ucap ku geram.

"seharusnya aku yang tanya seperti itu, apa maksudnya foto ini SEAN!" Ujar tika sambil berteriak. Tika pun menunjukan fotoku dengan wanita seksi yang tak ku kenal.

Aku pun menyeritkan dahi. Sejak kapan aku foto seperti itu? Apalagi dengan wanita seksi yang dandanannya seperti pelacur.

"aku tidak pernah foto seperti itu tika."

"alah alibi kamu saja, buktinya ada yang ngasih foto kamu ke aku. atau kamu selingkuh lagi di belakang ku? Hah?" sambung tika.

"sumpah demi Tuhan aku tidak pernah foto sama orang lain tika! Apalagi foto seperti itu" ujar ku geram.

"sudahlah aku malas berdebat dengan mu!" ujar tika frustasi. Tika pergi menuju taman belakang rumah kami. Lantas aku pun mengikuti nya.

*******

Tika's pov

Untung saja aku tidak tertawa saat melihat sean seperti itu. Sungguh mukanya sangat lucu, merah sekali mukanya. emosinya sepertinya sudah naik. Hahahaha kena kamu sean.

Aku pun berjalan menuju taman belakang. Kulihat sean mengikuti ku. Disini sangat sejuk sekali jika sudah sore. Aku melihat jam tangan ku sudah pukul 5. Sudah tak terasa waktu cepat berlalu.

Ku yakin anak-anak sudah pulang dari tadi. Kemungkinan mereka pasti sedang bersembunyi dan gotcha!! Mereka sudah ada di balik dinding yang besar.

"tika kita harus selesaikan masalah ini." ujar sean. Mungkin dia sudah mengontrol emosinya.

"masalah apa lagi sean? Jelas-jelas itu foto kamu sama wanita seksi!" ucap ku sebal.

"sungguh itu bukan aku tika. Percayalah, aku tidak seperti itu" ucap sean sedih.

"menurutku aku langsung percaya begitu saja sama kamu? Hah tidak akan!" ucap ku sinis. Sean pun hanya melongo tak percaya. Sumpah mukanya sangat lucu jika ber ekspresi seperti itu.

Setelah kami berdiam tanpa ada niat untuk mengobrol, aku pun langsung menanyakan sesuatu pada sean

"sean, sekarang tanggal berapa?" tanya ku

"kenapa kau menanyakan tanggal tiba-tiba?"

mungkin sean sudah tidak emosi lagi.

"hmm, entahlah" ucap ku sambil mengangkat kedua bahu ku

"sekarang tanggal..." mata sean pun terbelak-belak tak percaya.

"HAPPY BIRTHDAY MY LOVE HUSBAND!" ucap ku bersemangat.

Melvin, deira dan kelvin pun muncul.
Semua lampu di taman pun nyala. Sumpah pilihan anak-anakku ini sangat bagus. Pokok nya wow banget aku saja terharu melihat hasil karya anak-anak ku ini.

Dei membawa kue yang ku buat bersama dei tadi pagi. aku pun langsung mengambil kue itu.

"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you" ucap kami serempak. Kulihat sean sangat terharu dengan perbuatan kami.

"ayo pah make a wish dulu baru di tiup lilinnya," suruh deira kepada sean.

"iya, iya papah berdoa semoga bertambah nya umur papah, papah menjadi seseorang papah yang baik, bijaksana, tegas dan patuh terhadap keluarga ini dan semoga keluarga kita jadi harmonis dan tentram aminn" Ucap sean bijaksana.

"aminn" ucap kami serempak

"papah mau nanya, siapa yang bikin ide seperti ini hemm?"tanya sean penasaran.

"sebenernya ide untuk mengerjai papah itu mamah tapi yang bikin usul tentang foto itu dari kak melvin" ujar dei polos.

"hmm. Melvin ya yang bikin ide seperti ini" ujar sean menyeramkan. Sean pun menuju melvin. Melvin langsung berlindung di belakang ku.

"mah bantuin aku dari papah, aku takut melihat papa seperti itu" ucap melvin gemeteran. Hahaha ada-ada saja si melvin.
"ini semua akibat ide mu yang tidak jelas itu melvin!!" ucap sean geram.

"sudah lah sean. Lagi pula aku menyetujui idenya melvin"ujar ku menenangkan sean.

"baiklah, tapi ingat ya melvin. Jangan beri ide gila lagi ke mamah mu. Karena mamah mu pasti menyetujui ide gila mu itu!" ucap sean tegas. Melvin pun hanya mengangguk patuh.

"yasudah anak-anak masuk dulu ya, papah sama mamah ingin bermesraan dulu" suruh sean kepada anak-anak.

"ck! Dasar orang tua. Udah tua juga masih bermesraan" ucap melvin sebal

"melvin, mau papah blokir atm nya hm?" tanya sean dengan muka menyeramkan.

"tidak pah, yasudah akau ingin masuk dulu bye!" melvin pun langsung berlari kedalam rumah.

Tinggal lah aku dan sean.

"sean duduk disana yuk aku sudah menyiapakan candle light dinner" suruh ku. Sean hanya mengangguk patuh.

Kami pun duduk di kursi, "sean maafin aku yah, gara-gara ide ku mnegerjai mu. Kamu jadi emosi" ucap ku bersalah.

"no problem sayang yang penting aku juga terharu, karena kamu ingat hari ulang tahunku. Sungguh aku saja lupa hari ulang tahun ku." sean pun terkekeh.

Setelah memakan dinner kami. Kulihat jam tangan ku sudah menunjukan pukul 20.00

"sean, aku ingin ke kamar. Aku ada kado spesial untuk mu!"

"apa itu kado nya sayang? Aku jadi penasaran?" ucap sean.

"ada deh" ucapku membuat sean tambah penasaran.

Setelah di kamar, aku pun menyuruh sean untuk mandi, "sean mandilah duluan, kalu belum mandi kan?" suruh ku.

"baiklah sayang"

Sean sudah selesai mandi dan menghampiri diriku di ranjang, "sayang mana kado nya, aku sudah tidak sabar" ucap sean bersemangat

"slow down babe aku kekamar mandi dulu ya"

Dikamar mandi aku sudah mempersiap kan diriku kepada sean. Yap! Kalian benar, aku kan kemarin sudah janji kepada sean untuk melakukan 'itu', Mungkin ini kado ku kepada nya.

Aku memoles bibirku dengan warna merah terang. Dan aku memakai lingerie warna merah senada dengan lipstick ku. Ku ikat rambut ku sedikit berantakan agar memberi kesan seksi. Yap aku sudah siap.

Aku keluar dari makar mandi, Kulihat sean sedang berada di atas ranjang, ia sedang berkutat dengan laptop dan berkas nya. Pasti ada masalah dikantornya.

"sean" panggil ku.

Sean pun langsung menengok ke arah ku, sean dengan cepat menuju kearah ku. Kulihat dia sedang bergairah, ck! Cepat sekali dia bergairah.

"ya sayang?" tanya sean dengan suara yang errr serak.

"lagi ngapain hem?"tanya ku. Sean tidak menjawab pertanyaan ku. Dia menatap ku lekat- lekat. Dia mempersempitkan jarak antara kami. Ntah kapan bibir sean sudah melumatku.

Ku balas lumatan-lumatan bibir sean dengan lembut. Entah kenapa sekarang ciuman yang tadi nya lembut menjadi menuntut. Sean pun langsung menelusuri leher jenjang ku. Digigitnya leher jenjang ku, mungkin akan ada bekas yang tertinggal disana.

Tangan sean pun tidak hanya diam. Dia menelusuri punggung ku. Sean pun menggendong ku menuju ranjang. Sean menidurkan ku di atas ranjang, dia berada di atas ku sedangkan aku di bawahnya.

Sean yang sudah tidak sabar, dia merobek lingerie ntah sean buang kemana lingerie itu. Sekarang aku sudah tertutup sehelai benang pun, sean langsung melahap payudara kanan ku. Dan payudara kiriku di remas oleh tangannya.

Setelah puas dengan payudaraku, tangan dia menuju vagina ku, "kau sudah sangat basah tika"ucap sean serak.

Sean pun memasukan satu jarinya ke liang kewanitaan ku. Aku hanya melenguh nikmat di buatnya, belum puas dengan vagina ku dia masukan 3 jarinya sekaligus. Aku hanya mendesah.

Sean yang sudah tidak sabar, dikeluarkan junior nya yang sudah berdiri tegak, dimasukan juniornya ke liang kewanitaan ku. Setelah masuk sepenuhnya, sean menggerakan pinggulnya. Awal nya sangat pelan lama ke lamaan menjadi cepat.

Aku ingin keluar, "seann uhh--ahhh,aku mau keluar. Ahhh" ucap ku sambil mendesah.

Sean menggerakan pinggul nya menjadi cepat. Dan pada akhirnya aku menuju puncak kenikmataan ku. Beberapa menit kemudian disusul sean.

Huft sungguh melelahkan.

"another round?" tanya sean sambil tersenyum miring.

"tidak takut!" ucap ku menantang

Mungkin malam ini, malam yang sanngat panjang.

******

Sean's pov

Terimakasih Tuhan sudah mempertemukan ku dengan tika. Ntah aku harus berapa banyak ku ucapkan terimakasih, sungguh aku tak percaya bahwa di umurku ini masih ada pendamping ku yang setia menjadi istri ku.

Aku senang ternyata tika masih ingat dengan tanggal lahir ku, aku saja tidak memperdulikannya. Yang terpenting aku dan keluarga ku tetap tentram dan harmonis.

Thanks for god, mungkin di umurku ini aku harus lebih percaya dan menjadi pemimpin keluarga yang tegas dan bijaksana.

Terimakasih, aku masih menjadi sosok ayah sekaligus suami yang tegas.

Aku sangat bahagia, walau masalah akan pasti datang. Aku akan menjadi pemimpin keluarga yang tegas.

Aku berterimakasih kepada tuhan yang sudah mempertemukan ku dengan tika, istri ku yang sangat ku sayang.

Dan anak-anak ku. Kelvin, deira, melvin. Semoga anak-anak ku tumbuh menjadi orang yang berguna, tegas, bijaksana dan bermanfaat bagi semua orang.

Aku sangat mencintai keluarga ini.

THE END

Story by: @widyasafira

Nama asli: widya safira wulandari
Nama akun wattpad: widyasafira

Продолжить чтение

Вам также понравится

3.6M 237K 76
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
Vampire Wars [Completed] Dian Ratna

Про вампиров

570K 37.9K 63
(18+) BOOK 2 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Berawal dari kehidupan sulit yg di alami kakak dan adik. mereka bernama Zelion dan Zeana sang pangeran dan...
115K 9.5K 26
Kehidupan Lan Wangji dan Wei Wuxian di Yun Shen Bu Zhi Chu bersama Putrinya.
1.7M 136K 102
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...