My Mistake

By xofany

20.4K 1.3K 141

cast: -Oh sehun -Tiffany Hwang -Xi Luhan -Park Chanyeol - Son Wendy -(Hwang Miyoung) More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chaptet 15

Chapter 9

1K 83 17
By xofany

Sehun membuka matanya setelah sinaran cahaya matahari memasuki retina penglihatannya. Dia menguap setelah benar-benar sadar dari tidurnya.

"Hmm? Kenapa chanyeol tidak mengejutiku? Dia sudah ke kampus? Bukankah hari ini libur?" Sehun bergerak dari kasurnya lalu mengarahkan kakinya untuk keluar dari kamarnya. Sehun mencari-cari teman capangnya itu lalu tiba-tiba dia terdengar suara chanyeol dan anak kecil sedang ketawa di ruang tv. Sehun langsung bergerak ke sana.

"Hahahaha.." chanyeol ketawa lalu segera berhenti setelah melihat sehun yang sedang kebingungan berada di depan matanya.

"Eoh? Kau sudah bangun. Ayo sini duduk. Lihat siapa yang datang!" Chanyeol keriangan ingin menunjukkan anak kecil di sampingnya kepada sehun lalu membalikkan badan anak itu agar berhadapan dengan sehun.

"TADAA!" Sehun membulatkan matanya setelah melihat anak kecil itu berada di depan matanya lalu tersenyum manis.

"Woah! Miyoung-a~" sehun mendekati miyoung lalu memeluknya. Huwaa.. dia benar-benar merindui si anak kecil ini. Rasanya sudah lama dia tidak bertemu dan bermain dengan miyoung.

"Appa thehun tudah banun? Tadi miyoung te tamar appa." Kata miyoung manja sambil dalam menatap wajah sehun. Sehun mengerutkan alisnya.

"Appa?" Sehun kebingungan. Baru pertama kali dia mendengar miyoung memanggilnya appa. Huwaa.. dia terharu.

"Kkk.. aku yang nyuruh dia memanggilmu appa. Bukankah om itu terdengar sangat tua? Lagian hanya aku saja yang bisa dipanggil oppa olehnya. Panggilan appa terdengar sangat cocok denganmu." Kata chanyeol lalu mengambil miyoung dari dekapan sehun.

"Maaf ya sehun. Tapi miyoung aku yang membawanya ke sini. Jadi, biarkan aku duluan yang bermain dengannya ya." Sehun mempoutkan bibirnya lalu melihat chanyeol yang meletakkan miyoung di ribanya.

"Chanyeol-ya, tadi miyoung ke kamarku? Kenapa aku tidak tau?" Chanyeol menatap sehun tapi masih tangannya bermain ria dengan miyoung.

"Tadi, saat aku bawanya ke sini. Dia bilang mau bertemu denganmu. Jadi, aku bawa dia ke kamar. Kau benar-benar tidak tau dan sadarkan diri?" Sehun menggelengkan kepalanya.

"Woah.. itu parah. Kerna tadi sewaktu aku sedang ingin memanggilnya keluar aku lihat dia melompat-lompat di atas perutmu. Kau benar tidak merasakannya?"

"MWO!" Sehun kaget lalu mulutnya sedikit terbuka. Dia lalu menatap miyoung selidik. Tatapannya di balas oleh miyoung tapi dengan wajah innocent dan tanpa dosanya. Apa anak ini benar-benar tidak tau?

"Miyoung lompat di atas perutku? Gawat." Sehun lalu membuka sedikit bajunya untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang terjadi pada perutnya. Ya benar, terlihat ada kesan merah di sana dan tunggu! Sehun membulatkan matanya.

"Chanyeol lihat! Ini apa?" Sehun menunjukkan kesan sesuatu di perutnya pada chanyeol lalu mendapat gelak ketawa daripadanya.

"Hahahaha... kau tidak tau? Itu kesan gigitan miyoung. Hahahaha.. untung aku tidak menyuruhnya gigitmu sekeras yang mungkin." Ketawa chanyeol semakin pecah mengingatkan betapa lucunya situasi tadi sehingga air matanya tidak bisa dibendung lagi.

"Berhentilah ketawa park chanyeol. Ini tidak lucu. Kenapa kau menyuruhnya menggigitku, eoh? Kau sudah tidak pingin hidup? Dan lagi satu. Dari mana kau menemuin miyoung? Dan kenapa kau membawanya ke sini? Eomma dan appanya tidak marah? Kau tidak membawanya secara senyap-senyapkan?"

"Woh! Tenang bro. Kau ini banyak banget soalannya. Mana satu sih aku harus jawab?"

"Yang mana saja terserah."

"Baiklah begini. Aku ketemunya di taman permainan. Kau taukan taman permainan yang sering dia bermain? Jadi ada eommanya juga di sana. Aku bilang saja pada eommanya untuk membawanya ke sini. Dan kau tau aku bilang apa?"

"Apa." Tanya sehun penasaran tapi wajahnya tetap datar.

"Aku bilang ada temanku yang merinduinya. Lucukan." Chanyeol sudah tersenyum kaya orang begok sambil memain-mainkan rambut miyoung yang begitu lembut. Terlihat sehun tidak bisa berhenti daripada memberi respon kagetnya.

"Ya! Kau benar-benar sudah bosan hidup. Nanti harus ku temanimu menghantar miyoung pulang. Aku harus mengexplain sendiri perkara sebenar kepada eommanya. Kau membohonginya tau!"

"Ya! Aku lakukan itu juga bukan untuk kepentinganku sendiri. Kau jugakan mau bertemu dengannya? Untung saja aku berjaya membawanya tau." Chanyeol dan sehun sudah bertekak mulut berantem tentang miyoung. Sejujurnya sehun masih tidak bisa terima dengan alasan yang diberikan chanyeol pada eommanya miyoung.

"Oppa! Nape belantem tenan appa? Miyoung nak matan~" Rengek miyoung pada chanyeol sambil tangannya menari-narik hujung baju chanyeol. Refleks chanyeol dan sehun langsung berhenti dari berantemnya dan memfokuskan diri mereka pada miyoung. Sehun menatap chanyeol tajam.

"Kau membawanya ke sini tapi tidak memberikannya makanan sedikit pun? Lelaki jenis apa kau? Sini." Sehun merebut miyoung dari riba chanyeol lalu membawanya ke dapur.

***

"Bisa tidak kalau kau tidak ikut?" Tanya chanyeol pada sehun walaupun sudah beberapa kali mendapat gelengan daripadanya. Chanyeol menghela nafasnya.

"Kenapa juga sih kau harus ikut? Huh!" Chanyeol mengeluh sambil tangannya membuka pintu pagar rumah mereka.

"Aku harus ikut. Aku mau menjelasin segalanya pada eomma miyoung. Lagian aku memang penasaran dan pingin melihat sendiri bagaimana wajah eomma miyoung. Apa dia mirip miyoung ya?" Kepala sehun sudah melihat ke langit membayangin bagaimana wajah eomma miyoung. Entah mengapa hatinya bisa yakin kalau eommanya akan benar-benar cantik memandangkan wajah miyoung yang terlihat sangat imut. Chanyeol menatapnya sebal.

"Kerna ini lah aku tidak mau kau melihat eommanya. Kau tau aku sendiri sudah tergoda dengan kecantikannya apa lagi kau. Dia benar-benar seperti bidadari. Jinjjaru jinjja." Sehun membulatkan matanya. Begitu cantiknya kah eomma miyoung sampe chanyeol terlihat gila sewaktu menerangkan wajahnya? Ah! Sehun penasaran.

"Benar tebaan ku. Pasti wajah eomma miyoung miripnya. Sekarang aku sudah bisa membayangkannya."

"Ani. Jinjja tidak mirip dengan wajah eommanya. Kau tau aku aneh? Wajahnya tidak mirip eommanya mungkin mirip appanya kali. Dan... apa wajah appanya mirip mu?" Chanyeol menanyakan soalan pada sehun lalu menatap miyoung di sampingnya. Sehun aneh.

"Jeongmalleo? Tapi wajah appanya tidak mirip miyoung. Aku sudah bertemu dengannya. Dan aku kira miyoung mirip eommanya."

"Mwo?!" Chanyeol terlihat kaget.

"Jangan bilang miyoung itu anak pungut. Atau anak angkat ya?" Bisik chanyeol di telinga sehun. Sehun membulatkan matanya.

"Ya! Jangan ngomong sembarangan. Mana mungkin miyoung bukan anak mereka." Sehun memarahi chanyeol sambil menampar bahunya.

"Mian. Tapi bisa aku nanya satu soalan lagi?" Tanya chanyeol sedikit ragu. Takut nanti sehun bakal memarahinya. Sehun memandangnya sekilas.

"Mwo? Tanya aja kalau kau berani."

"Kau benarkan belum menikah?"

"Apa maksudmu?" Sehun mengerjitkan matanya.

"Maksudku miyoung bukan anakmu yang hilangkan? Kau tau pertama kali aku melihatnya dia benar-benar mirip denganmu." Jawab chanyeol menurut hatinya. Sehun makin aneh.

"Masa? Aku memang belum menikah. Tidak mungkinkan miyoung anak aku kalau aku saja belum menikah. Atau..." Sehun menghentikan kalimatmya apabila peristiwa ngeri yang sudah beberapa tahun terjadi terngiang di kepalanya. Peristiwa di mana dia tidak mengaku kalau anak di dalam kandungan tiffany adalah anaknya. Tapi apa mungkin miyoung yang sekarang sudah berada di matanya adalah anaknya?

"Sehun-ya!" Chanyeol menghentikan lamunan dari kepalanya. Dia tersadar lalu menatap chanyeol masih dengan wajah bingungnya.

"Kau kenapa? Apa yang membuatmu melamun begitu? Dan atau apa maksudmu? Kau sudah mengingat kalau kau sudah punya anak? Dan anakmu hilang, begitu?" Chanyeol coba memberi pendapatnya sendiri lalu mendapat tatapan membunuh dari sehun.

"Ya! Neon michesseo? Aku belum menikah ya." Kata sehun marah. Detik selanjutnya chanyeol hanya menganggukkan kepalanya. Benar juga sih. Sehun kan masih muda dan masih belajar. Tidak mungkin kan dia sudah menikah dan memiliki anak.

Akhirnya mereka sudah sampai di rumah miyoung. Tiba-tiba hati sehun berdegup kencang. Entah apa yang membuatnya takut. Seharusnya dia senang bisa bertemu langsung dengan eomma miyoung. Tapi entahlah, dia berasa resah dan gelisah. Seperti hatinya bisa menebak sesuatu bakal berlaku.

Chanyeol menekan bel rumah miyoung lalu menunggu eomma atau appa miyoung yang membukakannya. Dari tadi miyoung ingin terus masuk tapi chanyeol melarangnya. Dia menyuruh supaya miyoung bersopan dan menunggu seseorang untuk membukakannya walaupun dia tau kalau itu merupakan rumah miyoung sendiri.

Selang beberapa detik akhirnya pintu di buka dari dalam. Wajah seseorang sedikit demi sedikit bisa dilihat oleh sehun dan chanyeol. Senyuman chanyeol mengembang apabila wajah eomma miyoung terlihat jelas olehnya.

"Annyeonghaseyo..." Chanyeol membungkukkan badannya pada eomma miyoung. Miyoung yang masih menggenggam erat tangan sehun dan chanyeol langsung melepaskannya dan mendekati eommanya. Sehun menatap eomma miyoung dengan wajah kaget, shock, terkejut dan sebagainya. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan gadis pujaannya dalam keadaan begini. Sehun menelan ludahnya apabila matanya bertemu dengan anak mata tiffany, eomma miyoung.

Tiffany membulatkan matanya apabila melihat sehun berada di depannya. Mata mereka saling bertemu tapi hati tiffany terasa sangat perih. Makhluk yang paling dibencinya sekarang sedang berada di depan matanya. Air mata tiffany hampir mengalir mengingat kejamnya sehun terjadap dirinya dahulu. Chanyeol hanya melihat mereka berdua dengan perasaan aneh kerna mata mereka tidak pernah lepas daripada menatap satu sama lain. Miyoung juga. Dia melihat eomma dan sehun aneh sampai sesekali dia menarik lengan eommanya agar sadar daripada terus menatap sehun.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

94.1K 11.1K 30
I want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfection, your happiness and sadness, everything.
421K 26.9K 38
Aleonazka El. Salah satu anak panti yang baru saja diadopsi saat usianya 10 tahun. Menjadi seorang tuan muda kecil di sebuah keluarga. Sayangnya, ti...
405K 21.7K 38
aneh Nathaniel selalu merasa dirinya aneh,menjijikan,tidak layak di cintai dan di banggakan.itu sebabnya ia lebih menutup diri daripada tersakiti ole...
377K 32.1K 46
[Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar membaca ta...