Chapter 5

1.6K 91 3
                                    

Luhan membawa tiffany masuk ke dalam rumah lalu mendudukkannya di atas sofa. Tiffany masih menangis dari dalam mobil sampai lah sekarang walaupun mereka sudah berada di dalam rumah. Luhan sangat khawatir melihat tiffany saat ini. Luhan lalu duduk di sampingnya dan menenangkannya.

"Tiff, sekarang ceritalah padaku. Siapa yang kau temui?" Luhan mendekatkan dirinya pada tiffany lalu menariknya di dalam pelukannya.

"A-aku ketemu sama sehun, lu. Aku sangat sedih. Aku tidak mau ketemu samanya. Hiks" Tiffany menangis di dalam pelukan luhan. Luhan mencium pundak tiffany dengan sayang.

"Sehun? Kau ketemunya di mana? Apa dia mencederakan mu?" Tanya luhan khawatir. Tiffany menggeleng kepalanya yang berada di atas dada luhan.

"Aku ketemunya di mall. Aku sempat menghindar dari bertemunya. Tapi d-dia ke sana bersama yeoja lain, hun. Yeoja itu juga lagi hamil sepertiku. Kenapa dia bisa terima yeoja itu tapi tidak denganku? Hikss. Aku hamil anak dia tapi dia tidak percaya tapi bagaimana yeoja itu hamil dia percaya. Hatiku sakit, hun hatiku sakit." Tiffany memukul-mukul dadanya. Luhan hanya diam tidak melakukan apa-apa. Jujur, dia sedih apabila tiffany berkata begitu. Jadi tiffany masih mencintai namja itu? Apa dia mengharapkan namja itu kembali padanya? Lalu bagaimana dengan hidup luhan nantinya jika tiffany memilih sehun. Sungguh, dia bisa gila jika memikirkannya.

"Sudahlah tiff, jangan begitu terus. Semuanya sudah ditentukan tuhan. Tuhan maha mengetahui mana yang terbaik dan terburuk untukmu, tiff. Jika sehun memang terbaik untukmu, pasti dia akan kembali padamu. Tapi jika dia tidak baik untuk mu, perlahan pasti dia akan hilang dari hidupmu tiff. Percayalah padaku." Luhan menenangkan tiffany sambil mengelus rambutnya. Kata-kata luhan ada benarnya. Untuk apa tiffany menangisi sehun yang telah pergi meninggalkannya. Sekarang ini tuhan telah menggantikan seseorang yang jauh lebih baik dan cocok untuknya. Kenapa dia tidak boleh melihatnya? Kenapa dia tidak bisa membedakan antara emas dan besi?

Sekarang tiffany sudah diam dan mungkin sudah tertidur di dekapan hangat luhan. Luhan mengetahuinya dan hanya membiarkan tiffany tidur di situ. Tidak peduli jika dia harus sakit atau pegal dengan posisi saat itu. Yang luhan inginkan hanyalah tiffany bisa melupakan sehun buat sementara waktu. Semua itu sudah sangat cukup buat luhan.

Luhan memeluk tiffany erat seperti tidak mau melepaskannya pergi. Lalu detik selanjutnya luhan membaringkan dirinya di sofa sambil berpelukan dengan tiffany. Luhan tidak bergerak banyak. Mungkin takut jika tiffany akan terjaga. Luhan memejamkan matanya sambil kadang-kadang melirik tiffany yang sedang ketiduran.

Tenang dan hening saat ini. Luhan dapat merasakan kalau sekiranya tiffany mau bernikah dengannya, dia pasti akan menjaga dan membahagiakan tiffany dengan sebaik-baiknya. Dia akan selalu mencintai tiffany malah janin dari dalam kandungan tiffany. Sungguh untuk saat ini, luhan sangat ingin menikahi tiffany.

Sehun pov#

"Tiffany, pulanglah kepadaku kembali. Aku janji akan menjagamu dan bayi kita sebaik mungkin. Aku tidak akan menyia-nyiakan mu lagi, tiff. Aku janji." Aku memohon pada yeoja di hadapanku ini. Sungguh, ia kelihatan tidak bermaya dan malah dia menangis bersedu-seduan di situ.

Aku masih menunggunya membalas kataku tapi dia malah diam, menangis sambil memegang perutnya yang sudah kebesaran. Perlahan aku coba mendekatinya. Kelihatan dia kaget lalu mengundurkan dirinya beberapa langkah.

"Tiff, kenapa kau takut padaku? Aku ini ayah dari kandunganmu. Seharusnya kau bisa menerimaku kembali." Aku memberentikan langkahku kerna takut nanti tiffany akan pergi meninggalkanku.

"Sudahlah sehun. Aku sudah tidak mau berurusan denganmu lagi. Kau urusin urusanmu sendiri. Sekarang ini, bayi ini bukan anakmu lagi." Kata tiffany yang justru dapat memilukan hatiku.

My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang