My Sexy Bodyguard

By miss_ayu

107K 4.6K 262

Carmenia Park. Bodyguard cantik dan seksi yang bertugas menjaga artis cantik Selena Vollando. Namun sebuah pe... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Attention Please
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19

Chapter 7

6.1K 249 14
By miss_ayu

29 September 2015

-------------------------------------------------

"L-lee dong wook oppa" ucap Carmen terbata.

" Hara. Park Hara Hyun" ucap Lee dong wook. Carmen melepaskan cengkramannya dari Dong Wook.

"Kenapa oppa bisa ada disini? Apakah Camelia. Maksud aku wanita ini adalah misi pembunuhan oppa sekarang? Ucap Carmen takut. Camelia adalah sahabatnya. Yah, baru pertama kali ini Carmen menemukan wanita yang bisa membuatnya nyaman untuk berteman. Carmen akan melindungi Camelia. Walau harus menghadapi oppa Lee dong wook nya sendiri.

"Jangan sakiti dia oppa. Dia adalah temanku" ucap Carmen melindungi Camelia dari jangkauan Lee dong wook.

"A-aku tak tahu kalau dia adalah temanmu. Kau sungguh berubah Hara. Aku adalah oppamu. Teman sejatimu saat di pelatihan" ucap Lee dong wook. Carmen menggeleng pelan. Dia tak ingin berada di situasi seperti ini.

"Jangan sakiti dia oppa. Kalau oppa ingin membunuhnya. Langkahi dulu mayatku" ucap Carmen

"Hara! Kau!"

"Aku mohon oppa" ucap Carmen. Tak terasa air matanya kini jatuh menetes.

"Hara. Kau tahu aku bisa dengan mudah mengalahkanmu. Ingat saat kita di pelatihan bersama. Aku selalu bisa mengalahkanmu dengan mudah. Kenapa kau tiba-tiba menghilang saat misi terakhir kita? Dan sekarang kau muncul melindungi seorang wanita targetku" ucap Lee dong wook tak percaya.

"Siapa yang menyuruhmu oppa?" Tanya Camen tanpa menggubris pertanyaan Dong Wook.

"Kau tahukan aku tak akan membocorkan siapa orang itu" ucap Lee dong wook tajam.

"Oppa dia orang baik. Dia bahkan mau mendengarkanku sebagai temannya. Oppa tahu aku tak pernah punya teman. Hanya oppa temanku. Tapi sekarang oppa tega ingin membunuhnya" ucap Carmen mulai teriksa.

"Hara. Jangan mengacaukan misiku" ucap Lee dong wook menutup matanya. Kemudian mengunci Carmen hingga Carmen berada di bawah tubuh Lee dong wook kini.

"Hara. Kau tega meninggalkanku. Dan kini kau menentangku. Tak berartikah diriku untukmu" ucap Lee dong wook sedih. Air mata Carmen jatuh menetes. Ini situasi yang tak di harapkannya.

"Oppa. Selama hidupku hingga kini. Kau tetap aku anggap kakakku. Walau kita tak sedarah. Kau sangat berarti untukku" ucap Carmen sedih.

Aku mencintaimu Hara bukan sebagai adik. Tapi sebagai kekasih. Batin lee dong wook.

Lee dong wook melepaskan cengkramannya dari Carmen. Carmen berdiri ingin menghampiri Lee dong wook. Dia sangat merindukan oppanya yang selalu ada disisinya saat mereka sama-sama di pelatihan. Tapi lee dong wook tiba-tiba mundur meningalkan Carmen. Carmen menangis sedih. Camelia masih tergeletak di sampingnnya. Carmen yakin Lee dong wook akan kembali lagi untuk membunuh Camelia. Karena setiap misi tidak boleh gagal. Bila gagal Lee dong wook yang akan di bunuh oleh atasannya. Carmen takut terjadi apa-apa dengan Lee dong wook. Baginya Lee dong wook adalah sosok kakak yang selalu ada untuk melindunginya.







***







"Kalian tidak becus menjaga istriku!" Ucap Raul marah.

"Ma-maafkan kami Sir. Kami di bius"

"Tak ada alasan. Kalian telah membahayakan nyawa istriku. Untung ada Carmen kalau tidak.." Raul takut membayangkannya bila sesuatu terjadi pada istrinya. Raul sangat mencintai Camelia.

"Kalian aku pecat!" Ucap Raul kemudian pergi. Raul menuju kamar istrinya. Carmen berada disisi Camelia sejak tadi.

"Maafkan saya Mr. Gustav" ucap Carmen kini berdiri. Dia merasa bersalah karena menempatkan Camelia di situasi seperti ini.

"Ini bukan salahmu Carmen. Terima kasih karena kau menolong istriku" ucap Raul sungguh-sungguh.

Camelia mulai membuka matanya kini. Obat tidur mulai hilang pengaruhnya dari dirinya.

"Ra-raul" ucap Camelia saat melihat Raul di sampingnya.

"Sayang,aku disini" ucap Raul mengecup punggung tangan Camelia. Carmen jadi sedih melihat ini. Carmen tak sanggup melihatnya. Jadi Carmen memutuskan pergi keluar kamar. Karena Carmen rasa mereka membutuhkan privasi. Saat keluar kamar Carmen bertemu dengan Mike saat.

"Mi-mike"

"Carmen aku sangat menghawatirkanmu" ucap Mike kemudian memeluk erat Carmen. Carmen menangis saat Mike memeluknya. Entah apa perasaannya kini sedih,kaget dan takut. Tapi semua itu menghilang saat Mike memeluknya kini. Carmen tak pernah selemah ini. Entah kenapa perasaannya akhir-akhir ini tak terkontrol. Emosinya yang biasanya terjaga kini tak bisa di kontrolnya.







***







Plaaak

Lee dong wook merasakan darah di sudut bibirnya kini.

"Kau bilang hari ini bisa membereskannya. Tapi sekarang apa? Kau bahkan tak bisa,melukainya sedikit pun!" Bentak lelaki itu.

"Carlos. Kau yakin dia pembunuh bayaran terbaik? Aku jadi ragu. Bahkan dia tak bisa melukai wanita itu" ucap seorang wanita.

"Maaf Evelyn. Dia biasanya tak seperti ini" ucap pria itu mencoba menenangkan.

Lee dong wook hanya diam mematung. Dirinya tak pernah di perlakukan seperti ini. Karena semua targetnya selama ini tak pernah gagal.

"Kau yakin mau membunuh wanita itu?"

"Carlos. Sudah berapa kali aku bilang. Aku benci wanita itu. Aku ingin wanita itu mati. Aku ingin kau culik wanita itu. Biar aku yang membunuhnya dengan tanganku sendiri" ucap wanita itu marah. Kemudian senyum mengembang tersungging di bibir wanita itu. Serta suara tawa melengking yang mengerikan.






***






"Sebaiknya kita pulang Carmen" ajak Mike.

"Aku tak bisa meninggalkan Camelia, Mike" ucap Carmen.

"Ada Raul yang menjaga Camelia. Tak perlu takut Carmen. Aku tak ingin kau kenapa-kenapa"

"Terserah. Aku tetap disini menjaga mereka" ucap Carmen takut. Carmen yakin Lee dong wook akan kembali malam ini untuk membunuh Camelia.

"Carmen. Astaga. Bisa tidak kau dengarkan aku sekali saja" ucap Mike marah.

"Mike. Aku tetap ingin disini menemani Camelia" ucap Carmen.

"Baiklah kalau itu maumu. Aku juga akan menunggu disini" ucap Mike.

Mereka pun memutuskan menemui Raul dan Camelia. Carmen tak ingin terjadi apa-apa pada Camelia ataupun Lee dong wook. Carmen ingin bertemu Lee dong wook dan berbicara banyak padanya. Carmen malam ini akan berusaha mencari tahu siapa dalang di balik ini semua. Dan pada siapa Lee dong wook bekerja.

"Camelia, bagaimana keadanmu?" Tanya Mike. Mike memutuskan mengikuti Carmen. Sekarang mereka berdua sedang berada di kamar Camelia. Disana ada Raul dan dua bodyguard wanita.

"Aku sungguh tak apa Mike" ucap Camelia tersenyum.

"Syukurlah jika kau tak apa. Carmen sangat mengkhawatirkanmu. Dia bahkan berencana menginap disini menemanimu" ucap Mike melirik sekilas Carmen. Carmen tersennyum kaku atas keterus terangan Mike. Dirinya sangat malu. Ini pertama kalinya Carmen mengkhawatirkan keselamatan orang lain selain Selena Vollando.

"Aku sungguh tak apa Carmen. Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku" ucap Camelia tersenyum menenamgkan.

"Ehmm, Mrs. Gustav maksudku Camelia. Aku yakin bahwa lelaki itu maksudku seseorang yang mencoba melukaimu itu tak main-main. Sebaiknya kamu berhati-hati" ucap Carmen gugup. Dia tak ingin berbohong tapi juga tak ingin berterus terang bahwa dirinya mengenal pembunuh bayaran tersebut.

"Kau benar Mrs. Park. Aku akan melipat gandakan penjagaan untukmu. Aku takut terjadi apa-apa denganmu sayang" ucap Raul sedih menatap Camelia. Camelia tersenyum dan menatap Raul berusaha untuk menenangkannya.

"Boleh saya tahu kemungkinan - kemungkinan seseorang yang ingin berniat jahat pada Mrs. Gustav?" Tanya Carmen. Carmen memang berusaha mengorek info dari Raul. Dia yang akan mencari siapa dalang di balik semua ini. Orang yang memerintahkan Lee dong wook untuk membunuh Carmen.

"Aku tak yakin jika Camelia punya musuh. Dia wanitaku yang sangat baik. Tak mungkin jika dia mempunyai musuh. Aku yakin pasti orang itu dendam padaku dan menargetkan istriku untuk mereka lukai" ucap Raul. Perkataannya membuat dirinya ngeri. Dia tak sanggup jika memang terjadi apa-apa pada Camelia. Seharusnya musuhnya menargetkan dirinya. Bukan istrinya yang cantik, Camelia.

"Anda kira-kira punya beberapa nama yang mungkin menjadi target kecurigaan anda Mr. Gustav? Mungkin saya bisa membantu kalau anda punya informasi tertentu" ucap Carmen.

"Baiklah,aku akan memghubungi informanku. Nanti aku akan memberikan daftarnya padamu" ucap Raul.

"Baiklah,lebih baik kita pergi ke kamar lain Carmen. Kalau kau masih ingin disini" ucap Mike. Carmen ingin membantah. Tapi bisikan Mike membuat Carmen akhirnya menurut pada Mike.

"Apa kau ingin mengganggu mereka berdua disini? Lebih baik kita pergi" Bisik Mike.

Carmen akhirnya mengangguk. Mike dan Carmen berpamitan pada mereka berdua. Sebelum keluar Carmen memberi instruksi pada bodyguard-bodyguard Raul agar lebih berhati-hati. Carmen juga memeriksa seluruh area kamar mereka. Dan memberi instruksi pada Raul bila terjadi apa-apa. Setelah dirasa cukup Carmen dan Raul pun akhirnya keluar. Mereka berdua menyewa kamar di sebelah kamar Raul dan Camelia. Carmen tak ambil pusing saat Mike memaksa tidur satu kamar dengannya. Toh dia tak akan tidur malam ini. Dia begadang sambil memeriksa arsip yang di berikan oleh informan Raul.

"Carmen, kau tak tidur? Kau ingin begadang semalaman?" Tanya Mike tak percaya sambil berkacak pinggang.

"Tidurlah Mike. Aku masih tak ngantuk. Aku bisa tidur di sofa. Kalau kau ingin tidur di bed, silahkan" ucap Carmen acuh masih berkutat dengan arsip-arsip yang berserakan di meja.

"Aku akan membantumu kalau begitu"

"Tak perlu Mike. Pergilah tidur" ucap Carmen kini memandang Mike dengan kesal.

"Apa?" Tanya Mike acuh.

"Kau ingin menggangguku? Aku tahu maksud terselubungmu Mike" ucap Carmen.

"Ayolah Carmen. Bisa tidak kau sekali saja percaya padaku. Aku benar-benar ingin membantumu" ucap Mike sungguh-sungguh. Mike memang serius. Dia tak ingin melihat Carmen sendirian. Dan sebagai lelaki tak mungkin dirinya enak-enakkan tidur. Sedangkan Carmen sibuk mencari pelaku di balik insiden Camelia tadi pagi.

"Baiklah. Tapi kau janji jangan ganggu aku" ucap Carmen menunjuk Mike. Mike menggigit telunjuk Carmen. Tapi Carmen keburu menghindar.

"Okey. Aku tak akan mengganggumu. Ah, sebaiknya kita memesan makanan dan coffe sebagai teman begadang kita" ucap Mike. Kemudian Mike menekan beberapa tombol telepon dan memesan makanan untuk mereka berdua.

"Apakah kau lihat wajah pria yang menyerang Camelia?" Tanya Mike.

Deg.

"A-aku tak lihat Mike. Di-dia menggunakan kain untuk menutup wajahnya" bohong Carmen. Carmen tak menyangka Mike akan menanyakannya. Carmen sedikit gugup kini.

"Oh,yah aku pikir kalau kau melihatnya. Pasti kita sekarang akan menemukan pelakunya" ucap Mike lagi.

Maafkan aku Mike

"Y-ya. Kau benar"Ucap Carmen.

Ting tong.

Mike berdiri untuk membuka pintu. Tapi Carmen mencegahnya. Carmen memang ingin membuka pintu untuk menghindari obrolan yang membuatnya gugup ini.

"Pesanannya nyonya" ucap roomboy mengantar troli ke dalam kamar. Carmen menyuruhnya masuk. Mike berdiri dan memberikan tips untuk roomboy. Kemudian tak lama kemudian dia keluar. Carmen entah menatap curiga roomboy yang mengantar makanan barusan. Dia melirik troli. Terdapat sebuah sapu tangan putih dengan tulisan. Di ambilnya sapu tangan putih itu. Dirinya bergetar saat melihat tulisan yang terdapat disana.

Seberapa besar kau berusaha mencegahku Hara. Aku tetap akan membunuhnya.

(LDW)

******************************

Continue Reading

You'll Also Like

45.8K 3.8K 34
Zee seorang anak ke 4 dari 5 bersaudara, ia dibenci oleh tiga kakaknya karena kesalahan pahaman, tetapi berbeda dengan adiknya, adiknya percaya kalau...
39.1K 2.8K 40
Siapapun yang menyakiti orang terdekatku akan merasakan dekatnya kematian. -freya Ini Hanya Fiksi Jangan Dibawah Kedunia Nyata JADWAL UP (SEBISANYA D...
20.1K 2.8K 34
Kisah seorang gadis yang menjadi pemuda karena ibunya, dengan sederetan rahasia keluarga dan masalah yang ia lalui di sekolahnya. ...
8.2K 833 13
Bagaimana dengan perasaan kalian jika ada seseorang yang sangat dengar mengkhianati kalian? Ya tentu saja kecewa juga sakit hati yang sangat mendalam...