My Sexy Bodyguard

By miss_ayu

107K 4.6K 262

Carmenia Park. Bodyguard cantik dan seksi yang bertugas menjaga artis cantik Selena Vollando. Namun sebuah pe... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Attention Please
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19

Chapter 3

7.4K 333 10
By miss_ayu

14 September 2015

-----------------------------------------

Napoli, Italy

Carmen menginjakkan kakinya di lapangan landas bersama Mike. Tak jauh dari sana anak buah Raul menghampiri mereka.

"Mr. Vollando. Saya Tobias pegawai Mr. Gustav yang bertangung jawab mengantar anda. " ucap Tobias memperkenalkan diri.

"Hi Tobias" jawab Mike

"Saya rasa bos saya menyuruh anda hadir sendirian kemari" ucap Tobias melirik Carmen.

"Oh,ini Carmen assistantku. Dia jadi tanggung jawabku. Aku janji dia tak merepotkan" ucap Mike tersenyum.

"Bukan karena itu Sir. Tapi anda sudah berjanji. Aku rasa Mr. Gustav tak akan suka dengan ini" ucap Tobias tak suka.

"Aku rasa Mr. Gustav tak akan keberatan. Anda yang terlalu berlebihan Tobias. Aku hanya assistant Mr. Vollando kenapa harus takut?" Tanya Carmen tajam. Tobias menatap Carmen dengan pandangan tak suka. Carmen mengabaikan tatapan Tobias.

"Aku rasa kita harus pergi. Perjanjiannya sebentar lagi"

Tobias akhirnya mengantar mereka menuju Mobil. Carmen sedikit curiga banyak pengawalan di dekat mobil yang mereka siapkan. Mobil audi hitam menanti mereka. Tobias membukakan pintu untuk Carmen. Mike pun masuk duduk di sebelah Carmen. Tobias di depan bersama supir. Dibelakang mereka terdapat dua mobil berisi bodyguard. Mike melirik Carmen merasa tak tenang. Dia memegang tangan Carmen karena merasa sedikit tegang. Carmen hanya diam mencoba tenang. Perjalanan mereka sekitar satu jam untuk sampai ke tempat pertemuan. Tempat pertemuan adalah rumah Raul, yang baru mereka ketahui sekarang. Rumah dengan pagar tembok besar dengan ujung ujung runcing. Terdapat pos penjaga di depan kanan dan kiri pintu gerbang. Tobias membuka jendela mobil dan berbicara pada penjaga. Tak lama kemudian gerbang hitam terbuka. Halaman luas dengan banyak pohon di kanan kiri sebelum menuju rumah. Carmen sedikit melirik terdapat cctv tadi saat di depan gerbang.

Benar-benar rumah dengan penjagaan ketat batin Carmen.

Tak berapa lama terlihat rumah sangat besar namun suram dengan dominasi warna abu-abu gelap. Hanya terlihat beberapa jendela kotak-kotak kecil seperti sebuah penjara di Italy. Mobil pun berhenti tepat di depan rumah dengan patung iblis yang jongkok dengan taring yang terdapat di mulutnya dan ada di kanan dan kiri pintu. Carmen melihat ada cctv lagi dan juga dua penjaga di depan pintu. Tobias dan sopir membuka pintu untuk Carmen dan Mike. Carmen melihat ekspresi Mike yang sedikit curiga dan kawatir. Carmen juga seperti itu kini. Tapi dia diam dan tak akan menunjukkan ekspresi apapun. Dia akan terlihat lemah. Jadi kini dia hanya diam. Sebelum masuk penjaga menggeledah Mike. Mike sedikit marah namun Carmen menenangkannya. Carmen pun ingin di geledah tapi Mike menepis tangan pengawal.

"Jangan sentuh dia" ucap Mike marah dan menunjuk jari telunjuknya pada mereka.

"Ini sudah jadi aturan kalau ingin masuk Sir" ucap Tobias tegas.

Mike menggeram dan ingin marah tapi Carmen memegang pundak Mike menahannya.

"Tak apa Mike" ucap Carmen mengedipkan sebelah matanya. Carmen mulai membuka tasnya dan di jatuhkan barang-barang di lantai. Kemudian Carmen membuka sanggulnya hingga rambut hitamnya jatuh terurai. Carmen tersenyum kemudian mulai membuka blazer hitamnya. Sehingga terlihat gaun seksi tanpa lengan yang sangat pas membentuk tubuh Carmen. Para pengawal dan Tobias terlihat terpesona oleh kecantikan wanita di depannya kini. Mike terlihat marah oleh ulah Carmen.

"See? Apa perlu penggeledahan lagi?" Tanya Carmen menantang. Sedikit lirikan dan senyum Carmen yang mempesona.

"Tak perlu Nona. Maafkan saya" ucap Tobias terpesona. Carmen memakai kembali blazernya.

"Kalian ambil barang-barang Miss Carmen yang berserakan di lantai. Masukkan dalam tasnya" perintah Tobias pada penjaga. Para penjaga pun mengambil barang Carmen yang berjatuhan dan memasukkanya pada tas tangan milik Carmen.

"Terima kasih" ucap Carmen sopan.

"Sa-sama-sama Miss" jawab mereka masih terpesona oleh kecantikan Carmen. Mereka pun akhirnya masuk. Carmen sekilas melirik Mike yang terlihat sangat marah. Mungkinkah dia cemburu. Carmen hanya tersenyum simpul mengikuti Tobias.

Saat pintu di buka terdapat banyak pintu-pintu dan lorong. Warna hitam dan merah darah mendominasi dinding serta perabot rumah tersebut. Carmen sudah biasa masuk rumah yang terlihat menyeramkan.Malah mungkin lebih seram dan menakutkan dari pada rumah ini. Tobias membuka pintu hitam dan mempersilahkan Mike serta Carmen masuk kedalam.

Terlihat meja panjang besar serta banyak kursi seperti di ruang makan milik Mike. Hanya saja warnanya disini merah darah dan hitam yang terlihat menyeramkan. Di paling ujung tempat duduk terdapat pria gendut dan botak memakai jas serta kemeja yang di buka beberapa kancingnya sehingga memperlihatkan bulu dada yang lebat. Disamping pria itu ada wanita cantik dengan badan yang aduhai memakai pakaian yang amat sangat seksi. Serta terdapat tiga pengawal memakai Jas di belakang dan kanan kirinya. Tobias menghampiri lelaki tersebut dan berbisik. Carmen dapat kelihat mata pria gendut itu memperhatikan Mike kemudian dirinya. Pandangannya seakan menelanjangi Carmen.

"Welcome to my house" salam pria tua itu pada Mike.

"Ini Mr. Vollando sir" ucap Tobias.

"Panggil saya Mike saja. Senang bertemu dengan anda Mr. Gustav" ucap Mike memberi salam.

"Panggil aku Raul" ucap lelaki itu tersenyum sinis.

"Siapa wanita cantik di samping di samping anda?"tanya Raul.

"Dia Carmen assistant saya" ucap Mike tersenyum. Senyum Raul terlihat menakutkan di mata Carmen seperti ada yang tidak beres. Raul kemudian berbisik pada Tobias.

"Mr. Vollando dan Miss Carmen anda bisa menunggu di ruang tamu. Berikan proposalnya pada saya. Biar tuan Raul akan memeriksanya" ucap Tobias

"Baiklah. Ini proposalnya" ucap Mike memberikan sebuah map merah berlogo Vollando Inc.

"Baiklah. Mari saya antar anda berdua ke ruang tamu Sir" ucap Tobias. Mereka pun berlalu dan menutup pintu. Sekilas Carmen bisa melihat senyum sadis Raul sebelum Tobias menutup pintu.

Tobias membuka pintu ruangan lain yang terdapat sofa besar dengan ornamen pantung klasik serta banyak lukisan klasik di dinding berwarna hitam dan karpet berwarna merah darah. Tobias meninggalkan Mike dan Carmen disana. Mike nampak frustasi dan marah.

"Aku benci tatapan lelaki itu padamu Carmen" bentak Mike. Mike frustasi mengacak rambutnya.

"Aku benci tatapan para lelaki yang memujamu itu Carmen" ucap Mike mencengkram lengan Carmen. Menatapnya tajam. Carmen berusaha mengendalikan dirinya dan menepis cengkraman Mike.

"Jangan sentuh aku Mike. Kendalikan dirimu. Disini banyak kamera tersembunyi. Aku yakin mereka ingin menguji emosimu" bisik Carmen. Mike melihat Carmen tak percaya. Kemudian melihat sekeliling kamar. Terdapat dua cctv di pojok atas ruangan.

Sial,sebenarnya dengan siapa aku ini bekerja sama batin Mike kesal.

Sudah hampir dua jam mereka disana. Carmen duduk diam sambil memainkan handphonenya. Sedangkan Mike seakan tak tenang mondar mandir dari tadi.

"Diamlah Mike. Kau membuatku pusing" bentak Carmen.

"Ini sudah dua jam. Apa saja yang dia lakukan pada proposalku. Bukankah dia hanya tinggal tanda tangan saja" keluh Mike. Carmen memutar bola matanya jengah.

"Putarlah matamu sekali lagi Carmen. Kau akan tahu akibatnya. Aku akan menciummu dan menidurimu tidak peduli ini di rumah orang lain!" Bentak Mike.

"Tutup mulut kotormu Mike!" Ucap Carmen tak kalah emosi.

Setengah jam kemudian pintu di buka. Terlihat Raul,Tobias dan tiga pengawalnya masuk. Raul duduk di depan Carmen dan Mike. Mike menatap Raul tajam.

"Maafkan saya sehingga membuat anda menunggu lama" ucap Raul.

"Tak apa Mr.Gustav. Saya mengerti anda butuh waktu mempelajari proposal saya" ucap Mike berusaha tenang.

"Baiklah. Ada sedikit masalah sebenarnya mengenai proposal ini" ucap Raul.

"Masalah? Benarkah? Bagian mana?" Tanya Mike.

"Hanya sedikit Mr. Vollando. Sehingga membuat saya tak bisa menanda tangani" ucap Raul tersenyum sadis. Mike bergidik ngeri. Carmen hanya diam menatap tajam Raul.

"Tapi saya yakin Miss Carmen bisa menyelesaikan masalah ini" ucap Raul penuh arti.

"Maksud anda?" Tanya Mike marah.

"Miss Carmen bisa bermalam disini bersama saya dan besok pagi saya akan menanda tanganinya" Raul tersenyum mesum pada Carmen.
Mike berdiri marah.

"Carmen assistant saya. Jangan coba-coba anda mendekatinya" bentak Mike.

"Baiklah. Jika anda tak mau melakukan ini maka jangan harap anda pulang dalam keadaan hidup" ucap Raul kemudian tertawa ngeri.

Mike marah hendak memukul Raul. Tapi bodyguard Raul menahan dan mengunci Mike.

"Lepaskan aku bodoh!" Teriak Mike.

"Baiklah jika itu mau anda" ucap Carmen berdiri kemudian mendekat pada Raul. Raul tersenyum senang melihat Carmen setuju dengan kesepakatannya. Saat Carmen mendekat dia mengambil Anting kemudian menarik tangan bodyguard di belakang Raul dan menguncinya. Anting dengan ujung runcing itu di dekatkan pada leher tepat di nadi pria tersebut.

"Jangan bergerak. Lepaskan Mike atau tuan Raul yang asli ini akan aku bunuh" ucap Carmen.

"Dia bukan Raul Carmen. Kau gila?" Tanya Mike.

"Dengarkan bosmu Nona" ucap pria gendut itu.

"Okey,kalau kalian memaksa aku tak segan-segan membunuhnya" ancam Carmen. Sedikit darah menetes pada leher pria itu.

"Kalian. Jangan mendekat. Lepaskan Mike" ucap pria yang di sekap Carmen. Mereka melepaskan Mike. Carmen pun berdiri mundur masih dengan posisi ini.

"Maafkan aku Miss Carmen. Lepaskan aku. Aku hanya menguji pria yang ingin bekerja sama denganku ini" ucap Raul. Carmen pun melepaskan Raul yang asli. Pria gendut itu tertawa terbahak-bahak. Tobias memegang Raul dan membersihkan sedikit darahnya.
"Kalian menipu kami?" Tanya Mike tak percaya.

"Maafkan aku Mike" ucap Raul. Raul masih muda seperti Mike. Wajahnya yang tampan sedikit pucat oleh ulah Carmen tadi.

"Lalu siapa pria gendut ini?" Tanya Mike dengan tatapan benci.

"Dia orang suruhanku" ucap Raul.

"Aku akan jelaskan nanti. Mari ke ruangan kerjaku" ajak Raul.
Mereka pun berjalan menuju ruang kerja Raul bersama Tobias di belakangnya yang terlihat sangat kawatir. Mereka naik ke lantai atas dan melihat ruangan berwarna putih gading yang terkesan klasik dan mewah. Banyak rak buku serta meja besar menghadap ke depan. Raul mempersilahkan mereka duduk di sofa putih yang empuk.

"Silahkan" ucap Raul. Mike duduk dengan perasaan bertanya-tanya. Sedangkan Carmen terlihat cuek dan menatap Raul tajam.

"Tobias. Ambilkan wine untuk mereka"

"Aku tak ingin Wine. Orange juice please." ucap Carmen cuek.

"Baiklah. Aku permisi Sir" ucap Tobias berlalu.

"Maafkan aku atas kejadian tadi" ucap Raul.

"Tak apa. Tapi jujur kau membuatku marah dengan cara seperti itu Raul" ucap Mike tajam.

"Itu aku lakukan semata-mata untuk menguji dengan siapa aku bekerja sama. Aku tak ingin bekerja sama dengan orang sembarangan yang suka memanfaatkan segala cara untuk bisnis" ucap Raul menjelaskan.

"Okey,aku terima tapi sungguh pemikiranmu terlalu ekstrim bro" balas Mike.

"Maafkan aku Miss Carmen" ucap Raul tulus. Carmen hanya melihat Raul kemudian mengangguk sopan.

"Tapi bagaimana kalau aku tak menyetujuinya tadi? Kau akan membunuh kami?" Ucap Mike ngeri.

"Tidak. Aku tak mungkin melakukan itu. Aku akan jujur pada mereka bahwa aku mengujinya. Tapi aku tak akan membuka kedokku bahwa aku Raul yang asli. Baru kali ini ada klienku menyadari bahwa aku Raul yang asli. Hebat sekali Miss Carmen." Ucap Raul kemudian tertawa.

"Kau punya pemikiran yang ekstrim bro" ucap Mike aneh. Tak lama kemudian Tobias datang membawa satu botol Red Wine,orange juice dan dua gelas kosong.

Setelah bercengkrama dan Raul menandatangani proposal tersebut. Mereka pun akhirnya pamit.

"Tak inginkah menginap disini?"tanya Raul sopan

"Aku rasa tidak. Aku sedikit trauma tadi" ucap Mike ngeri.

"Maafkan aku tadi" ucap Raul kemudian tertawa.

"Tak apa-apa. Aku pamit pulang dulu" ucap Mike pamit.

"Lain kali bila kalian ke Italy mapirlah kemari"ajak Raul.

"Okey,aku usahakan bro" ucap Mike.

"Biarkan Tobias yang mengantar kalian ke hotel. Aku sudah memesan kamar untuk kalian sebagai ucapan maaf" ucap Raul.

"Terima kasih. Aku tak menyangka kau baik sekali. Aku pamit dulu" ucap Mike berlalu. Tobias membuka pintu mobil untuk mereka. Carmen masuk diikuti oleh Mike. Mike membuka jendela dan melambaikan tangan pada Raul.

"Iya hati-hati" ucap Raul.

Mereka pun melesat pergi dari rumah itu.

--------------------++++++--------------------

Continue Reading

You'll Also Like

98.6K 7K 54
WARNING WP INI BXB JIKA ANDA HOMOPHOBIC MENJAUH!!! JANGAN BACA SEMUANYA KARANGAN 100% GAADA YANG BERDASARKAN RL!! JANGAN MEMBAWA SEMUA CERITA YANG AD...
107K 13.3K 110
"Kita punya tujuan yang sama Hel, bedanya lo ngelindungi gue untuk masa depan sedangkan gue melindungi lo dari masa depan" Setelah kematian kakak lak...
72.5K 4.7K 17
Diambang putus asanya Adel terpaksa menjadikan dirinya baby boy yang tunduk patuh atas kuasa nyonya Ashel CEO cantik, kaya raya, dan berdarah dingin...
14.7K 1.5K 13
Votenya Mbak.... Votenya!!! Kalok gak bisa komen, minimal votenya lah.... Jangan diem waeeeee!. Semangatin dikit ngapa? ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Haecha...