ISTRI NAKAL PAK KETU

By Nthaa_adlya

16.4K 690 38

Author: Yeyen0801 "Lo tau nggak apa yang paling gue benci di dunia ini?" "Gue tau, Khei. Tapi gue nggak-" "G... More

Prolog
BAB 1 : Pemilu perangkat kelas.
BAB 2: ALVIN NORAK!
BAB 3: JEMPUT PAKSA
BAB 4: KAGET
BAB 5: PERNIKAHAN PENUH PAKSAAN
BAB 6: BENERAN NAKAL TERNYATA
BAB 7: DIA SEBENARNYA BAIK
BAB 8: AWAL KITA
BAB 9: ANAK BARU
BAB 10: Pendirian Kheira
BAB 11: KENAPA DIA?
BAB 12: PELAKOR?
BAB 13: TRAUMA SEORANG KHEIRA
BAB 14: FLASHBACK TRAUMA
BAB 15: FLASHBACK PART 2
BAB 16: DENDAM ITU ADA
BAB 17: DIA ANNISA
BAB 18: TANTE ANNARA
BAB 19: JANGAN CINTA GUE
BAB 20: MARI KITA SELESAIKAN
BAB 21. BANCI PEREMPATAN
BAB 22: MAYBE
BAB 23: HASUTAN DYANA
BAB 24: KERA DAN ROKI
25: KASIH SAYANG UNTUK ADRIAN
26: Setitik Rasa
Bab 27: I love you
28. PERTENGKARAN
Bab 29. Bertahan luka
Bab 30: Duo J
Bab 32: Masa lalu Alvin.

Bab 31:

133 8 1
By Nthaa_adlya

Jesi menoleh saat seseorang mencolek bahunya. Ia menatap malas ke orang yang ternyata adalah Rissa, sahabatnya. "Apaan?"

"Lo gimana, sih? Masa orang berantem dibiarin aja. Lihat noh, si Khei turun tangan," tunjuk Rissa kepada Kheira yang sudah berada di tengah lapangan sana.

Jesi berdecak kesal. "Tau ah! Capek gue. Biarin aja."

"Cuaca dah panas. Ini malah adu jotos. Dasar cowok!" ujar Jesi menggeleng-gelengkan kepalanya.

Rissa manggut-manggut. "Ya udah, biarin juga lah, ya? Mending gue duduk sini," ujar Rissa.

Kheira menghampiri Alvin dan Adrian yang masih beradu argumen. Samar terdengar oleh gadis itu bahwa kedua cowok itu menyebut-nyebut namanya.

"Mau lo apa sih, Yan? Kenapa lo balik lagi ke sini? Sana lo pergi sama papa lo yang sama brengsek kayak lo itu! Kenapa harus balik lagi?" ujar Alvin.

"Nggak usah si brengsek itu sebagai papa gue. Dia nggak ada hubungannya sama gue di sini. Gue kesini untuk mencapai kebahagiaan gue. Bukan cuma lo yang boleh bahagia di sini. Gue juga berhak, Vin!" ujar Adrian tak mau kalah.

"Lo ke sini malah ngerusak kebahagiaan gue, Yan. Gue udah tau, lo nemuin bunda kemaren, 'kan?" ujar Alvin yang masih belum menyadari kehadiran Kheira di tengah-tengah mereka.

"Gue ketemu sama bunda gue kenapa lo yang ribet? Jangan mentang-mentang kita udah lama nggak ketemu lo nggak ngakuin gue lagi sebagai abang lo. Gue abang lo, Vino!"

Degh

Kheira yang masih menyaksikan pertengkaran itu terkejut dengan pernyataan Adrian. Bunda gue? Abang? Fakta apalagi ini?

Sementara Janson yang mengenal Alvin lebih lama sama terkejutnya dengan Kheira. Ia tidak menyangka sama sekali. 7 tahun ia mengenal Alvin, tak pernah sekalipun Alvin membicarakan tentang saudaranya. Yang ia tau Alvin memang punya saudara dan itu juga Erlangga.

"Lo bukan abang gue, sampai kapanpun gue nggak sudi anggap lo sebagai abang gue. Gue pernah bertanya sama hati gue, kenapa gue harus punya abang dan kembaran kayak lo! Yang lebih milih bersama papa dan ninggalin gue sama bunda! Gue benci lo dan papa lo yang brengsek itu, Adrian!"

Bugh ...
Bugh ...

"HEI! HELLO! APAAN INI?!" teriak Rissa dari kejauhan. Gadis itu terlihat tengah berusaha menarik tangan Jesi agar ikut bersamanya.

"Gue nggak jadi kau nonton, mending kita ngelerai juga. Ayok, Jesi!" Rissa berusaha menyeret Jesi yang tak ingin beranjak dari tempatnya.

Jesi memutar bola matanya malas. "Iya, Cerewet!" Jesi berdiri dan mengikuti langkah Rissa yang menariknya.

Janson tersenyum saat menyadari kedatangan mantan terindahnya. Mantan terindah nggak tuh. Sedangkan Jesi membalasnya dengan mengacungkan jari tengahnya.

Alvin dan Adrian baru sadar. Ternyata Kheira ada di sana menyaksikan dan mendengarkan pertengkaran mereka. Mereka sama-sama menelan ludah kasar, apakah Kheira benar-benar mendengar semuanya?

"Apa kalian lihat-lihat gue!" sentak Kheira dengan berkacak pinggang di depan Alvin dan Adrian.

Alvin dan Adrian saling menatap, sedikit mengikis jarak di antara mereka sehingga mereka terlihat dekat. Namun, tidak dengan Adrian, cowok itu berusaha menjauhkan diri saat Alvin menariknya mendekat.

"Diem dulu. Lo belum tau gimana marahnya Kheira," bisik Alvin. Adrian mengangguk-anggukan kepalanya dan berusaha mengikuti permainan Alvin.

Mereka yang berada di sana menatap si kembar yang baru saja diketahui tersebut dengan heran. Bukankah tadi mereka bertengkar? Lalu mengapa sekarang- ah! Sudahlah!

"Berantem lagi sono! Kalian pikir gue bakalan misahin kalian, hah?!" sentak Kheira.

Alvin dan Adrian sama-sama menggeleng lucu. Tanpa sadar mereka saling menggenggam tangan satu sama lain dan menunduk.

"Ngapain berantem-berantem gue tanya? Mau jadi sok jagoan lo berdua?" tanya Kheira dengan nada yang meninggi.

Jesi menatap malas pandangan yang berada di depannya. Apalagi Janson yang sejak tadi menatapnya genit. Membuatnya merasa tidak betah.

"Kita nggak berantem kok, Khei. Ya, 'kan, Yan?" ujar Alvin. Ia berniat menyikut lengan Adrian namun yang terkena malah perut kembarannya tersebut.

"Anj*ng! Lo kenapa sih? Sakit bego!" ringis Adrian sambil mengumpat Alvin.

Kheira mengusap wajahnya dengan frustasi. "Kalian saudara, 'kan? Harusnya kalian bisa nyelesaiin masalah kalian sendiri dan di omongin baik-baik. Ngak usah pakai kekerasan!" ujar Kheira.

Dalam hati Alvin mengutuk Kheira. Padahal gadis itu yang tak bisa menyelesaikan masalahnya baik-baik, sekarang gadis itu malah menasehati tentang pertengkarannya dengan Adrian.

"Gue nggak punya saudara, Khei!" sahut Alvin.

"Iya, gue juga nggak punya saudara, Lis!" sambung Adrian.

"Terus Erlangga?"

Mereka berdua saling menatap. "MAKSUDNYA NGGAK PUNYA SAUDARA KAYAK DIA!" ujar mereka bersama-sama sambil saling menunjuk.

Janson sampai geleng-geleng sendiri melihat tingkah temannya tersebut. Hanya Alvin, ya. Adrian bukan teman Janson. Ingat itu!

"Heran gue ngeliat kalian berdua, dunia kenapa sempit banget, sih? Adrian sama Alvin? Saudaraan? Kembar?" ucap Rissa mencoba menerima kenyataan yang mengejutkan ini.

"Nggak usah heran, kayak nggak pernah baca novel plot twist aja lo!" sewot Jesi melirik Rissa yang pura-pura terkejut itu.

"Lo kenapa, Jes? Perasaan marah-marah mulu. Pms?" ujar Rissa yang tak mengerti dengan sifat sahabatnya itu.

"Kalau lo nggak mau gue marah-marah nih, ya. Tolong deh lo singkirin makhluk astral di samping gue ini," ucap Jesi menunjuk Janson dengan bibirnya.

"OOO ... Gue tau, lo takut gamon, ya? Bilang aja lo masih gamon, 'kan? Eh, Janson, lo ngajak sahabat gue balikan? Tapi, sorry nih ye, sorry. Gue lebih setuju dia sama kapten basket itu, daripada sama monyet gantung kayak lo," ujar Rissa.

Janson menggeleng tak percaya. Kejam sekali kalimat gadis yang berada di depannya ini. "Coba aja lo bukan orang yang Kenzo sayang, pasti udah gue lempar ke sungai Amazon," ujar Janson.

Kheira memperhatikan kedua cowok yang masih sama-sama diam tersebut. "Gue nggak mau tau tentang kehidupan kalian lagi. Lo Adrian, gue udah nggak ada respect lagi sama lo. Dan lo, Al, gue masih kecewa sama lo sampai lo bisa membuktikan tentang foto kemaren."

Adrian dan Alvin sama-sama terdiam. Kheira beranjak dari sana di ikuti oleh Rissa dan Jesi yang sejak tadi memang ingin pergi. Janson menahan tangan Jesi lalu membisikkan sesuatu sebelum membiarkan gadis itu pergi.

"Tadi Kheira ngomong tentang foto apa, Vin? Lo lagi berantem sama Kheira, ya?" tanya Janson mengingat ucapan Kheira tadi.

"Lepasin gue! Menjauh dari gue, kuman lo!" sentak Adrian mendorong kasar Alvin yang mendekat ke arahnya.

"Biasa aja kali," ujar Alvin berdiri dengan menatap datar Adrian yang mendorongnya tiba-tiba, untung saja tidak jatuh.

"Sabi kali kalau lo nolongin gue, Yan. Secarakan lo Abang yang nggak diharapkan nih, ya." Alvin berdehem singkat. "Boleh dong," ujarnya menatap Adrian.

"Kayak nggak ada kerjaan lain aja gue nolongin lo. Banyak bacot lo, gue udah kepanasan," ketus Adrian berjalan meninggalkan lapangan yang panas tersebut.

"Jan, lo bawa cewek yang gangguin kita di lapangan basket kemarin ke rooftop. Gara-gara dia gue tidur di sofa tadi malam," ucap Alvin.

"Berarti masalah kemarin? Kok bisa Kheira tau?"

"Ada yang fotoin terus dikirim ke Khei. Kheira marah-marah tadi malam," ujar Alvin, ia melihat Janson senyum-senyum sendiri ke arahnya.

"Berarti Kheira cemburu, Vin ... Dia cinta sama lo ... Kiw-kiw.."

"Gila lo."

"Yee."

•••

Mungkin ini bab terakhir yang Yeyen publish. Tenang aja, ada cerita penggantinya kok. Lihat aja di profil Yeyen (Judul: Not For Aysila)

Sorry banget, ya. Udah nggak bisa dilanjutin lagi. Mungkin nanti kalau Yeyen dapat ide buat lanjutin. Mungkin -_-.

Yeyen minta maaf sebesar-besarnya sama para Readers. And thank you atas apresiasinya karena udah baca karya Yeyen.

Love you semua ...

Continue Reading

You'll Also Like

873K 65.4K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1.1M 25.7K 15
Alhamdulillah sedang open PO . Bagi yang ingin baca kisah romantisnya Hades dan Hera secara lengkap bisa langsung beli di shoppee 'rumah.literasiiana...
881K 12.3K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
11.3K 321 18
kalo kepo ya baca brok kalo mau baca follow ig gue dulukkkk on insta : @urprettyra___