There's no black or white [BN...

By SeoStory4

21.6K 2.7K 508

Dimana setelah bertahun tahun lama-nya pemerintah jepang berusaha mengambil kembali Yokohama dari tangan peme... More

01 : ucap seseorang yang memiliki title Shin Soukoku dengan musuhnya
02 : "kalian ingat? Waktu tahun diskriminasi itu?
03 : pahlawan tidak memiliki hak dalam politik
04 : protagonist dan protagonist
05 : Pada dasarnya semua dimulai dari kerakusan manusia
06 : ujian
07 : Dia menangis karena terlalu bahagia.
08 : first day at UA
09 : frustasi
10 : pertunjukkan yang sebenarnya
11 : pelajaran yang lebih banyak
12 : pelajaran pahlawan dimulai!!
13 : siapa yang menang?
14 : Akutagawa sensei!!
15 : Buku?
16 : misteri terpecahkan!!
17 : Oshi
18 : Patroli
19 : Korban dari Hero palsu
20 : sejarah yang kita tahu
21 : Butterfly effect
22 : Wanted Villain Organitation
23 : Pesan Ancaman L.O.V
24 : "pengkhianat"
25 : Latihan tempur
not an update...
26 : sebuah tim
27 : Todoroki VS Shiozaki
28 : Keraguan Yaoyorozu
29: Monoma VS Yaoyorozu
30 : small talk
31 : Criminal at Yokohama
32 : USJ again..
33 : Asrama guru
34 : UA Sport Festival p1 : halang rintang
35 : UA Sport Festival p2 : Soccer
36: UA Sport Festival p3 : Gate Of Hell
37 : UA Sport Festival p4 : Battle 1vs1
37 : UA Sport Festival p4 : Battle 1vs1 part 2
38 : Searching the Criminal
39 : Petunjuk, kota Hosu.
40 : program magang
41 : Unexpected meeting
43 : Visit the City
44 : Death from hunger
45 : Ancient Lady : May prepare for the worse
46 : Magang p1 : Kita bertemu lagi! ... Pahlawan!
be right back
47 : Magang p2 : wanna come with me?
48 : Ancient Lady : Unforgiven Past
49 : L.O.V : "masih belum terlambat"
50 : magang p3 : Hero K1ller
51 : L.O.V : Live
52 : Dangerous Feeling : meeting the culprit
53 : the 3 worlds meeting : Japan is in danger

42 : Miko-chan

175 25 9
By SeoStory4

Vote! Komen! Dan follow juga!

Cerita ringan dulu ges

See my note at the end of the chapter~

.
.
.

Hari itu kamis pagi, dimana Atsushi baru saja terbangun dari tidurnya karena alarm berbunyi, dia bangun dengan keadaan lelah dan juga kurang tidur, semalam dirinya tidak bisa tidur sebab khawatir akan hari ini.

Semalam, tepatnya jam 1 malam setelah mereka pulang, Atsushi mendapati sebuah surat dengan bercak darah sekaligus goresan kuku di atasnya. Atsushi tidak perlu menebak itu siapa, karena dia yakin Himiko Toga adalah orang yang mengirim pesan itu. Dia menemukan surat itu di jendela kamarnya, di tindih dengan pot bunga di atasnya, Atsushi bergidik ngeri, sebab siapa yang memberikan surat malam malam seperti itu?

Jika kalian penasaran akan isi suratnya:

"Halo Atsunyan! Lama tidak bertemu! Apa kau baik baik saja? Apa kau sehat? Bagaimana tugasmu sebagai seorang pahlawan?? Apa baik baik saja? Oh apakah aku mengatakannya dua kali? Hehe, Atsunyan~ aku kesepian~ bisakah kau mengunjungiku besok jam 8 pagi di gunung waktu itu~ aku akan menunggumu di gerbang masuk! Ya? Ya? Onegaiii~~"

-kecup manis, Himiko-chan

Maaf penulis ini tidak bisa menemukan emot cium yang tepat.

Omong-omong.

Atsushi duduk sebentar di tempat tidurnya, dengan posisi kaki bersila dan juga tangan di dagunya, dia melirik ke arah meja di samping tempat tidur, sebuah kartu nama tergeletak di atasnya dengan Logo WVO berwarna abu abu tertempel di atasnya.

Atsushi mengambil kartu itu, jujur dia tidak pernah melihatnya dengan jelas, hanya sekilas seperti nama dan juga logonya. Kartu itu sendiri terbuat dari stainless steel silver dan terlihat mengkilap sebab Atsushi tidak pernah membawanya kemana-mana.

Dia kemudian membalik kartu itu untuk melihat biodata dari sang pemilik kartu.

__________________________________

Nama : Ravinna Carwen
Status : Pemilik WVO

"Kami memberikan kesempatan kedua kepadamu, hubungi kami jika kau ingin kehidupan kedua yang adil di dunia, kami menerimamu dengan tangan terbuka"

Nomor : 0********
Alamat : ***** ** *** ****
__________________________________

Tidak ada data pribadi di dalam kartu itu selain nama dan nomor perusahaan. Atsushi tidak yakin kenapa nona itu tidak memberikan data lengkapnya pada kartu tanda pengenalnya. Mungkin untuk privasi, lagipula yang mereka butuhkan adalah kepastian, bukan informasi pribadi orang lain.

Atsushi mengusap lehernya dengan helaan nafas kecil. Dia kemudian melirik ke arah lain dimana dia mengingat Himiko Toga, seorang gadis seumuran anak anak muridnya yang punya penyakit mental. Di usianya yang masih muda.. Entah apa yang dilalui gadis itu sepanjang hidupnya.

Tetapi, Atsushi juga sudah berjanji ke Ravinna jika dia akan membantu sebisanya dan memberikan kartu nama ini ke orang yang menurutnya layak.

Hm.

Mungkin dia bisa sedikit mengorek informasi dari gadis itu, Himiko mengingatkannya akan Kyouka yang dulunya juga berada di posisi yang hampir mirip walau dengan kasus yang berbeda.

Atsushi mendengus kecil dan meletakkan kartu itu di atas meja kembali, bangkit dari tempat tidur dan melipat selimut serta merapikan bantal di atas kasurnya. Dia suka kebersihan walau terkadang rambutnya suka acak-acakan.

Lalu dia mandi dengan cepat mengenakan pakaiannya yang biasa, dimana dia mengguanakan sweater turtleneck dengan jaket coklat kehitaman dengan tutup kepala berbulu putih, celana jeans panjang dan juga kaos kaki putih, dia kemudian menggunakan sarung tangan hitam dan memperbaiki pakaiannya, setelah di rasa siap ia segera mengambil ponsel dan kartu nama itu dan keluar dari kamar, tidak lupa mengunci jendela dan juga pintu, berjaga-jaga akan sesuatu.

Dia pergi secepat mungkin dari gedung asrama guru, mengenakan sepatu abu abu bertali, dia pergi secepat mungkin karena tidak ingin bertemu dengan guru guru lain di asrama, dia sudah mengabari Kunikida tentang kemana dirinya pergi, jangan sampai nanti dirinya tiba-tiba hilang dan tidak meninggalkan jejak.

Dia memutuskan untuk membeli sandwitch isi daging untuk sarapan sebab ia harus buru buru ke gunung tempat ia bertemu Himiko Toga sebelumnya.

Dia berlari dengan cepat melewati gang gang yang berada di kota Musutafu, kemudian dia berhenti ketika sudah mencapai tujuannya, sebuah gerbang yang sama yang ia lihat beberapa bulan yang lalu, masih sama dengan warna merah dan patung naga-nya.

Atsushi menghela nafas dan melihat sekeliling, dia memutuskan untuk masuk ketika sepasang tangan menutupi matanya.

"Tebak siapa~~"

Atsushi menghela nafas, memegang tangan di matanya dan melepaskannya lalu berbalik badan.

Atsushi tersenyum,"halo Himiko, bagaimana kabarmu?"

Toga mengenakan pakaian sekolah seperti biasa, dengan tambahan syal pink di lehernya dan stoking pink, dia menjawab sumringah,"halo Atsunyan! Seperti yang kau lihat aku baik baik saja! Bagaimana kabarmu? Apa kau sehat? Oh apa kau makan dengan baik? Apakag kau bertemu pak Stain? Kurasa kau bertemu dengannya, bagaimana dia? Apakah dia keren? Menurutku dia sangat keren!"

Atsushi tidak terkejut, Himiko Toga merupakan seorang anggota organisasi LOV, sudah tentu dia akan mendapatkan informasi dengan cepat.

Atsushi hanya tersenyum ceria mengimbangi Toga,"aku sehat, dan benar, aku bertemu dengan Stain ketika patroli di Hosu, kudengar kau bertemu dengan salah satu rekanku ya?"

Toga mengangguk,"itu topi lucu! Dia sangat pendek tetapi sangat imut dengan topinya! Aku sangat suka! Aku suka kalian semua! Kalian seperti Stain dan aku suka Stain jadi aku suka kalian!"

A

tsushi harus sangat fokus bila berbicara dengan gadis ini, semua perkataannya sangat cepat dan juga pertanyaannya terlalu berentet sebelum Atsushi bisa menjawabnya.

Atsushi terkekeh kecil,"hei hei, pelan pelan bicaranya"

Toga tertawa,"tapi aku suka berbicara dengan cepat! Jika tidak biasanya tidak ada yang mau dengar!"

Oh astaga ya tuhan,"kau suka daging?"

"Suka banget! Aku suka daging merah segar yang masih mentah! Warnanya cantik sekali! Merah seperti darah!" Toga membayangkan sebuah daging yang meneteskan darah, ah enak sekali.

Atsushi mengeluarkan sebuah sandwitch dari dalam jaketnya dan memberikannya ke Toga,"ini, apa kau sudah sarapan? Ini sandwitch isi daging, maaf tapi aku tidak menemukan tempat yang menjual sandwitch dengan daging mentah" Atsushi meringis di akhir kalimatnya.

Toga menatap makanan di tangan Atsushi dan seketika perutnya berbunyi.

Atsushi meneteskan keringat,"ambillah, ini tidak beracun dan masih hangat"

Toga perlahan mengangkat tangan dan mengambil roti itu,"terima kasih Atsunyan!" Dia tersenyum lebar dan membuka bungkusan roti itu lalu memakannya dengan lahap.

Atsushi senang gadis itu suka sandwitchnya,"jadi? Ada hal apa kau sampai mau bertemu denganku lagi hm?"

Toga, seraya mengunyah makanan, menatap Atsushi,"akwuhm, winhm--"

"Ma-makanlah dulu sampai habis" Atsushi tertawa awkward, tidak mengerti apa yang dikatakan Toga.

Toga kemudian menelan semua yant ada di mulutnya,"karena aku mau bertemu dengan Atsunyan! Apakah tidak boleh? Atsunyan adalah orang yang baik, dan aku suka orang baik, itu artinya aku suka Atsunyan!"

Atsushi terkekeh dan mengangguk,"baiklah, apa ada tempat yang ingin kau kunjungi?"

"Hmmmmmmm... Nyam nyam" Toga berpikir keras,"apakah aku boleh ke kebun binatang?" Dia menatap dengan mata berbinar.

Atsushi mengangguk,"tentu jika kau mau, lagi pula kita akan jarang bertemu kedepannya"

Toga menatap senang,"boleh!? Asikkk!! Ayo ayo!" Dia mengaitkan tangan Atsushi ke arahnya dan berjalan dengan langkah cepat, menarik Atsushi di sampingnya.

Atsushi tahu dimana kebun binatang berada, tetapi sepertinya Toga memilih jalan memutar, dan Atsushi tidak masalah dengan hal itu.

Atsushi terkekeh,"kau kelihatan semangat sekali?"

Toga tertawa, roti itu sudah habis ia makan,"itu karena aku tidak boleh pergi kesana saat masih kecil! Aku suka hewan! Tetapi orang tuaku tidak mengizinkan" sia menggembungkan pipinya tanda kesal.

"Oh ya?" Atsushi menaikkan sebelah alisnya, tangan kanannya di peluk oleh Toga sedangkan tangan kirinya berada di dalam kantong jaket,"kenapa begitu?"

Toga tersenyum gigi,"entahlah, aku tidak ingat kenapa"

Mata Atsushi menyipit mendengar jawaban itu,"baiklah jika begitu" mereka kemudian diam untuk beberapa saat,"hewan apa yang kau suka Himiko?"

Toga menatap Atsushi,"semuanya! Tapi aku lebih suka kucing dan burung karena mereka imut!" Dia membuat pose telinga kucing dan sayap burung dengan tangannya sebelum memeluk tangan Atsushi lagi.

Atsushi hanya tersenyum melihat betapa kekanakkannya dia,"bukankah hewan hewan yang lain juga imut? Ambil contoh anjing atau lumba lumba misalnya?"

Toga menggeleng,"aku tidak diizinkan memelihara anjing dan aku belum pernah melihat lumba lumba secara langsung jadi aku tidak bisa terlalu menyukai mereka.."

Atsushi bisa merasakan kesedihan di bagian akhir kalimatnya,"mau aku ajak melihat lumba lumba kapan kapan?"

Toga segera berhenti berjalan dan menatap Atsushi, tatapannya yang datar penuh harap segera penuh bintang di matanya,"benarkah!? Kau mau mengajakku melihat lumba lumba Atsunyan!? Kau tidak bohong!?"

Atsushi tidak akan setega itu berbohong ke seorang gadis, dia mengangguk,"sungguh, tetapi mungkin tidak untuk waktu dekat, aku masih memiliki beberapa urusan"

Toga memeluk tangan Atsushi dengan erat,"menjaga dua kota memang pekerjaan yang sulit ya Atsunyan" Toga tersenyum kecil,"menjadi pahlawan pasti sangat merepotkan"

Atsushi menghela nafas dan menepuk kepala Toga lembut yang bersandar di tangannya,"begitulah, aku tidak suka menjadi pahlawan di kota lain, aku yakin kau tahu alasannya"

Toga tertawa senang,"tapi aku suka Atsunyan yang seperti ini! Atsunyan itu baik dan tidak pernah jahat kepadaku! Aku suka Atsunyan!" Toga menatap Atsushi dengan penuh binar, matanya bersinar dan gigi taringnya terlihat, jika begini dia akan terlihat seperti anak sekolah biasa.

Cekrek

"Lumayan untuk memanas manasi Kyouka-chan, xixixi"

Dahi Atsushi berkedut melihat betapa bersinarnya dia,"ekhem, Himiko, apa kau punya cita cita?"

Pertanyaan itu membuat Toga memiringkan kepalanya,"tidak punya!" Jawabnya dengan percaya diri,"cita citaku adalah hidup di dunia yang damai! Seperti yang pak Stain lakukan! Dia membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik! Aku suka Pak Stain!"

Atsushi terkekeh,"oh lihat, kita sudah sampai"

Toga teralihkan pikirannya dengan perkataan itu, dia segera menatap ke arah pintu masuk kebun binatang,"ayo Atsunyan! Ayo kita masuk! Cepat!

Atsushi akhirnya hanya bisa pasrah.

Setelah membayar tiket masuk, yang Toga lihat pertama kali adalah sangkar burung di dekat kandang monyet, bersebelahan maksudnya.

"Woah! Lihat itu Atsunyan! Burungnya cantik banget! Warna warni!" Toga mendekat ke arah sangkar burung dan memperhatikannya dengan dekat seperti seekor kucing yang penasaran.

Atsushi hanya bisa tertawa,"kau suka sekali dengan hewan itu ya"

Toga mengangguk,"hmmm tapi dia sekarang berada di sangkar.. Tidak terbang bebas, aku suka burung yang terbang bebas di langit, seperti burung Merpati!" Dia menoleh cepat ke arah Atsushi.

Laki laki itu mengusap tengkuknya,"ya bagaimanapun ini tetaplah kebun binatang dan hewan hewan harus di kandangkan" dia kemudian diam,"oh iya, tempat ini juga merupakan penangkaran penyu, apa kau ingin lihat?" Disebabkan pantai pantai di sekitaran sini agak tercemar oleh sampah, pemerintah setempat membuat penangkaran khusus untuk penyu laut.

"Penyu?" Toga membayangkan hewan dengan cangkang dan 4 kaki,"mau mau!"

Atsushi terkekeh.

**

"Woahh!! Penyu-nya lucu bangett! Kecil sekali seperti susu kemasan sachet!"

Atsushi tertawa mendengar perbandingan itu,"Himiko--"

"Himiko-chan!" Toga tiba tiba menyela, dia menggembungkan pipinya,"aku punya panggilan untuk Atsunyan, lalu kenapa Atsunyan tidak memberikanku nama panggilan juga! Himichan! Atau Himiko-Chan juga boleh! Oh oh! Koko-chan juga boleh, ehehe~"

Atsushi menahan tawanya, dan berakhir dengan sebuah tawa kecil,"hee, kau mau nama panggilan? Kita tidak akan sering bertemu, loh" Atsushi seolah mengingatkan bahwa mereka masih memiliki batas tersendiri untuk berteman, bahkan untuk sebuah nama panggilan..

Toga mendengus,"aku paham kok! Tapi kan aku juga mau nama panggilan!"

Atsushi memikirkan sebuah nama, dengan jari telunjuk di dagunya,"oh!" Dia mendapatkan sebuah ide,"bagaimana kalau--"

**

Hari sudah siang saat itu, Atsushi sudah harus kembali ke sekolah dan Toga juga paham akan hal itu, dia tidak menahan Atsushi atau bahkan merengek padanya untuk tetap tinggal, dia seolah mengerti bahwa dunia mereka merupakan dua hal yang berbeda.

"Itu tadi menyenangkan Atsunyan! Aku harap kita bisa melakukannya lagi kapan-kapan!" Toga mengangkat tanganya tinggi-tinggi tanda ia sangat senang,"kapan kapan lagi ya!?"

Atsushi tersenyum padanya dan bertanya,"Miko-chan, apa kau percaya akan kesempatan kedua?"

Toga memiringkan kepalanya,"apa maksudmu Atsunyan?"

Atsushi kemudian mengeluarkan kartu nama milik Ravinna Carwen dan menunjukkannya ke arah Toga,"aku tahu bahwa kau tidak ingin menjadi dirimu yang sekarang" Atsushi tersenyum saat Toga dengan ragu ragu menerima kartu itu dan melihatnya dengan lugu,"jika kau percaya akan kesempatan kedua" Atsushi menempatkan tangannya ke pucuk kepala Toga dan mengusapnya lembut,"silahkan datang ke alamat yang tertera"

Toga menatap Atsushi dan tersenyum, kali ini anehnya tidak seperti biasanya dimana ia tersenyum sangat lebar, tetapi hanya senyum kecil dan ramah seperti gadis SMA pada umumnya.

"Aku berterima kasih, Atsunyan" Toga berbicara dan melihat ke arah kartu,"aku tahu niatmu baik, tapi..." Dia kemudian tetap menunduk, dan menyerahkan kartu itu kembali ke Atsushi,"maaf.. Aku sudah menentukan jalanku"

Atsushi menatapnya dan menolak kartu itu dikembalikan,"kau bisa menyimpannya, atau bahkan membuangnya, tetapi aku tidak bisa menerima barang yang sudah aku beri" Atsushi sekali lagi menepuk kepala Toga.

"Eh! Tapi ini gak bakal aku pake loh!" Toga kembali ke wajahnya yang biasa dan menunjuk kartu itu,"dan juga nona cantik ini bisa dalam bahaya!" Dia menggembungkan pipinya,"dia cantik.. Rambutnya pirang dan matanya hijau.."

Atsushi terkekeh,"bukankah dia mirip denganmu?"

Toga sebal,"hmpp, hanya rambut kami, aku yakin kami ini sangat berbeda"

Atsushi terkekeh,"baiklah, aku akan pergi sekarang"

Toga kemudian menatapnnya dan melambaikan tangan,"sampai bertemu lagi Atsunyan! Terima kasih untuk hari ini!"

Atsushi tersenyum dan melambaikan tangan juga,"Sampai jumpa, Miko-chan"

"Eh!? Kenapa harus 'Miko'?" Toga memprotes nama yang diberikan oleh Atsushi,"Miko kan penjaga kuil, mereka orang yang membosankan karena selalu berada di kuil"

Atsushi terkekeh dan menggeleng,"tapi menurutku itu nama yang cocok" Atsushi menatap Toga yang cemberut dan menjelaskan,"Miko adalah sebutan untuk gadis penjaga kuil, mereka berhenti memikirkan dunia dan hidup hanya untuk melayani dewa, itu benar, tetapi, menurutku, Miko merupakan nama yang tepat untukmu"

Toga memiringkan kepala,"kenapa begitu??"

Atsushi,"coba pikirkan, seorang Miko, tidak terikat akan dunia, itu artinya, dia hidup dengan tenang, bersama dewa-nya sampai ajal menjemputnya, kau bilang kau ingin hidup di dunia yang damai bukan? Coba kau ganti kata 'dewa' itu menjadi orang lain"

Atsushi melihat gadis itu yang mulai merenung,"Miko-chan, seorang gadis SMA yang hidup di dunia yang damai, bersama dengan??"

Toga berpikir selama beberapa saat,"teman.. Teman.. Dan.. Atsunyan.."

Atsushi terkekeh dan meringis sedikit, kenapa ada dirinya di sana?,"nama adalah sebuah doa, aku harap kelak kau menjadi jawaban dari nama mu sendiri, Miko-chan"

Toga mengangkat kepalanya dan menatap Atsushi,"baiklah! Aku mau dipanggil Miko-chan! Aku mau!"

Atsushi melambai pada Toga--oh aku rasa, hehe, kita panggil dia Miko-chan mulai sekarang, fufu.

'Miko-chan.

Aku harap kau memiliki kesempatan kedua di masa depan.

Pada saat itu.

Ayo kita menonton lumba-lumba bersama yang lain juga.

Mau ya?'

-----------------------------------------------------

Forgive me for the spelling mistakes and etc, i'm on a rush making this chapter because of school (it's suck but hey, human needs to study)

While wrote this chapter and see Toga again after a long time, all i feel was a happy feeling, and you know what? Maybe i will make Toga enter the party :) why? Well you may say that i really like Toga design and her personality, her motive to become a villain is something that i can forgive.

After all, there's a reason why Toga become like that, psycho highschool girl.

Man, she's just a lonely girl and want some company on her side.

What do you guys think?

Stay tune~

Continue Reading

You'll Also Like

10.8K 289 27
I'm using fanart from the Pinterest all of the pic I'm using is from Pinterest so if you ask me, it's in Pinterest! I'm gonna start short stories too...
10.7K 460 11
Thank you for your support on my MHA x boboiboy. But I got quite the complaints of how I completely did so many errors so, here is a remake. I did co...
93K 1.9K 27
"once you jimIN, you can't jimOUT"
3.5K 99 8
Para bajak laut, Angkatan laut, bangsawan, Tenryubitto, Gorosei, Im, warga, dan berbagai macam ras di kumpulkan di sebuah ruangan atau tempat asing. ...