because of my stupidity

NaaZhrya tarafından

926K 45.6K 2.2K

"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya mengangg... Daha Fazla

Prolog
1. painful tragedy
2. a mother's desolation
3. wounds that will never heal
4. let's get a divorce
5. it's not the same anymore
6. Don't interfere in my life
7. I am tired
8. I want to give up
9. sudden kiss in public
10. I wouldn't hope
11. let's get a divorce (2)
12. Julian Spencer
13. Pay me if you want to have sex
14. I will be your personal whore
15. because of my stupidity
16. Not you
17. Plan
18. beautiful diamond
19. let's go!!!!
21. different situations
22. I have to go again
23. he's really gone
24. different life
25. Bella's twin babies
26. I will still wait for you my wife
27. Baby Blues
28. the same eyes
29. Reality
30. I hope to meet you as soon as possible
31. comeback Chicago
32. meet again
33. So, he's my older brother?
34. I'm Sorry
Bab 35.
Bab 36. Gabriel is sick

20. New problems

38.1K 1.8K 230
NaaZhrya tarafından

Haii
Sory banget telat up nya

22/1/24
Kehidupan baru yang dijalani oleh bela selama 3 hari ini cukup lancar. Dia bisa melakukan segala hal sendiri tanpa harus ada pelayan seperti biasanya. Dia berharap akan terus mendapatkan kemudahan di setiap harinya, sampai benar-benar bisa beradaptasi dengan keadaan yang sekarang. Hari ini rencananya Bella akan mencari pekerjaan paruh waktu untuk mendapatkan pemasukan. Meskipun uang yang dibawanya cukup banyak tentu saja dia masih harus mendapatkan pemasukan. Mengingat setiap harinya pasti ada saja barang yang harus dia beli selain makanan.

"Apa aku masih memerlukan dokter psikologis?" Tanyanya pada dirinya sendiri yang kini tengah bercermin.

Selama ini dia selalu berusaha bersikap baik-baik saja, meskipun masih sering mendapatkan mimpi buruk. Tapi Bella selalu menganggap semua itu hanya efek samping dari traumanya saja. Yang sekarang mungkin dia tidak akan pernah menyakiti dirinya kembali. Karena sudah berhasil bebas dari Gabriel.

"Mungkin setelah aku pindah dari sini, lagi pula berobat ke psikiater tentunya tidak membutuhkan uang yang sedikit. Sekarang aku harus memiliki pendapatan untuk hidupku sehari-hari."

Hari ini Bella berencana untuk mencari pekerjaan sebagai pelayan cafe, atau pelayan toko. Dia tidak membawa apapun untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Lagi pula jika dirinya bekerja di sebuah perusahaan, pasti Gabriel akan dengan sangat mudah menemukan dirinya.

Ketika keluar dari unit apartemen, Bella berpapasan pada tetangganya. Mereka sedikit mengobrol dan kebetulan anak dari wanita baya yang menjadi tetangganya membutuhkan seorang pelayan. Anak dari wanita itu memiliki Toko kue yang baru didirikan 5 bulan yang lalu. Awalnya anak dari tetangga barunya tidak berniat untuk mencari pegawai. Tapi karena semakin lama toko yang dibangun memiliki banyak pelanggan, sedangkan gadis yang masih berkuliah itu sedang sibuk dengan tugas kuliahnya. Jadi dengan terpaksa dia harus mencari pegawai untuk membantunya di toko kue.

"Baiklah, kau siap bekerja mulai hari ini bersamaku nona?" Tanya gadis itu, dia sedikit sungkan pada Bella. Karena aura yang Bella miliki terlihat dominan dan seperti gadis mahal.

"Panggil aku Bella saja," koreksi Bella, pembawaan Bella yang santai dan berkelas tentu saja masih sangat mencolok. Mengingat Dia terlahir dari keluarga kaya raya yang selalu penuh dengan kemewahan. Belum lagi saat kecil Bella pernah mengikuti sekolah tata krama di Spanyol, di mana sekolah itu berisi anak-anak bangsawan.

"Kau memiliki aura yang sangat kuat, aku jadi sungkan jika harus memanggilmu dengan nama saja." Kata gadis itu jujur.

"Aura apa yang ku miliki? Aku biasa saja, tidak merasa memiliki aura yang kau rasakan." Ujar Bella.

"Kau terlihat seperti Tuan Putri dari sebuah kerajaan, gaya bicaramu, caramu berjalan dan menatap orang, semua tampak berkelas." Bella terkekeh pelan mendengar apa yang dikatakan oleh gadis di sampingnya.

Tidak menyangka jika pembawaannya akan tetap sama seperti biasanya. Padahal ia berusaha dengan keras untuk tetap bersikap biasa saja dan santai.

"Lis, kau terlalu memuji ku." Bella menepuk pelan pundak gadis bernama Lis itu.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai di toko kue milik Lis. Tokonya tidak terlalu besar, namun memiliki beberapa tempat duduk untuk pelanggan yang akan menunggu.

Lis menjelaskan semua yang harus dikerjakan oleh Bella di tokonya. Dengan senang hati bela mendengarkan semua yang dikatakan oleh Lis.

"Jika ada yang tidak kau mengerti, tanyakan saja padaku."

Setelah merasa dirinya paham dengan penjelasan yang diberikan oleh Lis, Bella segera melakukan pekerjaannya dengan cekatan. Dia segera mengambil sapu dan membersihkan area tubuh, lalu menata kursi untuk diletakkan di depan toko. Sedangkan Lis sudah berada di dapur untuk membuat adonan kue yang akan dijual hari ini.

Bella memandang takjub pada bosnya, dia tidak menyangka ada gadis muda yang bisa melakukan hal yang cukup. Lis benar-benar membuat usahanya sendiri dan mengerjakan semuanya sendiri. Mulai dari membuat adonan, memanggang atau menggoreng dan menaruh topping di semua kue yang telah matang.

"Kau adalah generasi muda yang sangat berbakat." Puji Bella, membuat Lis tersenyum malu.

Di kehidupan yang baru ini bela benar-benar menikmati kehidupan yang bebas dan menyenangkan. Dia bekerja dengan susah payah bersama Lis, di toko kue dari pagi, hingga larut malam. Setiap hari Bella akan pulang dan pergi ke toko bersama Lis. Tapi terkadang dia akan pulang sendiri karena sang pemilik toko yang sibuk dengan tugas kuliah.

Namun, Lis yang memberikan kepercayaan penuh pada Bella tidak khawatir jika meninggalkan toko. Bella juga sudah bisa memasak beberapa jenis kue dalam waktu singkat. Jadi ketika Lis sedang tidak bisa membuat banyak kue, Bella akan membantu untuk menggantikan Lis membuat beberapa kue yang dia bisa buat.

Seperti hari ini Bella memberanikan diri untuk membuat kue yang tidak di jual oleh Lis. Kebetulan dulu dia pernah belajar membuat cromboloni bersama sang ibu. Jadi, Bella mencoba untuk membuat cromboloni dengan isian coklat. Dia hanya membuat 20 biji keromboloni coklat, karena takut tidak ada orang yang berminat untuk membelinya. Awalnya jarang ada orang melihat ke arah prambolon yang sudah Bella buat. Bahkan hingga sore cromboloni yang dibuatnya tidak terjual satupun.

Untungnya ada seorang gadis kecil yang datang bersama sang ibu, dia tampak tertarik dengan cromboloni yang dipajang. Gadis itu langsung meminta pada sang ibu untuk membelikannya cromboloni, setelah mendapat apa yang diinginkan si gadis langsung melahap cromoloninya dengan semangat. Melihat seorang gadis kecil memakan cromboloni dengan lahap beberapa pengunjung jadi tergiur. Dalam sekejap cromboloni yang Bella buat habis terjual karena gadis kecil tadi.

Hari demi hari berjalan dengan lancar, di mana Bella sudah semakin nyaman dengan kehidupannya yang sekarang. Dia bekerja dengan semangat sampai lupa untuk istirahat. Akhirnya sekarang dia harus pergi ke rumah sakit karena merasa kurang enak badan.

"Dokter, apa aku memiliki penyakit yang mematikan?" Tanyanya, saat melihat wajah dokter wanita di depannya tampak ragu dengan hasil pemeriksaannya.

"O-oh tidak, kau tidak sakit parah. Tapi apa kau sudah memiliki pacar?" Pertanyaan dokter itu membuat Bella mengerutkan keningnya bingung.

"Ada apa?" Bella menjadi sangat penasaran.

"K-kau tengah hamil nona, itu sebabnya aku bertanya-"

Brakk

Bella menggebrak meja dengan kuat, dia menatap ke arah dokter dengan tatapan tajam. Seolah mengatakan bahwa dirinya tidak sedang hamil.

"Bagaimana bisa aku hamil? Selama ini aku selalu meminum agar tidak hamil, bahkan aku setiap hari meminumnya meskipun tidak melakukan hubungan badan." Sarkas Bella, nafasnya memburu ketika menjelaskan pada dokter.

"Nona, obat pencegah kehamilan tidak akan mempan jika Tuhan sudah menghendakkan sebuah kehidupan di dalam rahim mu." Jelas dokter.

"T-tapi bagaimana bisa? Aku sudah membeli obat paling bagus untuk mencegah kehamilan itu terjadi!" Bella terlihat benar-benar frustasi, dia menjambak rambutnya dengan kuat, karena kepalanya terasa semakin pusing.

Dokter segera menghampiri Bella, menuntunnya agar berbaring di tempat pemeriksaan. Melihat Bella yang terus menarik rambutnya sendiri, bahkan sesekali memukul wajahnya kepalanya membuat dokter terpaksa menyuntikkan obat bius. Dia takut jika nantinya Bella akan menyakiti perutnya dan membahayakan janin yang ada didalam perutnya.

Melihat kondisi Bella yang tidak baik-baik saja, dokter memilih untuk membuka ponsel milik Bella untuk mencari seseorang yang bisa dihubungi. Dia harus berbicara dengan kerabat atau siapapun mengenai kondisi yang tengah dialami oleh Bella.

Dokter Tori, hanya menemukan dua kontak yang ada di dalam ponsel Bella. Nyonya Audi dan Lis. Hanya dua nama itu yang ada di sana, jadi dokter Tori memilih untuk menghubungi Lis. Karena dia pikir Lis adalah teman dari Bella, yang pasti akan bisa membantu pasiennya.

***
Tak butuh waktu lama, Lis segera sampai di rumah sakit setelah 30 menit. Dia meninggalkan jam kuliahnya dan segera pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Bella.

Dokter Tori sudah menjelaskan jika dia menyuntikkan bius dengan dosis cukup tinggi. Untuk berjaga-jaga jika nanti Bella kembali terbangun sebelum ada kerabatnya datang. Dia juga menjelaskan pada Lis jika saat ini Bella tengah hamil.

Lis hanya bisa diam saat mendengar penjelasan yang disampaikan oleh dokter Tori. Karena dia sendiri bingung harus melakukan apa, mengingat Bella baru saja menjadi tetangganya. Mereka memang cukup akrab karena Bella adalah pegawainya. Namun selama ini Bella adalah orang yang tertutup dan tidak mau menceritakan apapun tentang dirinya sebelum pindah. Dan selama ini Lis bisa melihat jika bela sangat baik-baik saja. Terbukti dari wajah ceria yang selalu terlihat setiap harinya. Jadi Lis tidak bisa menjelaskan apapun pada dokter tentang masa lalu Bella.

"Apa mungkin dia adalah korban pelecehan?" Tanya Lis, pada dokter Tori.

"Mungkin, tapi korban pelecehan tidak akan bisa menampakan wajah cerianya setiap saat, seperti yang kau jelaskan. Pasti ada saat-saat di mana dia merasa sedih dan menampakkan wajahmu." Dokter Tori memandang dengan seksama wajah Bella.

"Atau dia kabur dari pacarnya, dan dia tidak tahu jika sedang dalam keadaan hamil. Itu saja sebabnya dia langsung misterius ketika mengetahui kenyataan bahwa ada janin di dalam perutnya." Terka dokter Tori.

Dokter Tori dan Lis masih berusaha mencari jawaban tentang apa yang telah terjadi pada Bella. Ketika keduanya sibuk memperhatikan wajah Bella. Tiba-tiba terdengar suara erangan yang keluar dari mulut Bella.

"Engh, tidak, a-aku mau pergi.. tolong lepaskan aku!" Lis segera menepuk pelan pipi Bella, agar wanita muda itu segera terbangun.

Bella membuka matanya dengan cepat, lalu segera bangkit dan memeluk Lis dengan sangat erat. Sangat terlihat jika sekarang ini Bella sedang ketakutan. Membuat Lis membalas pelukan Bella untuk menenangkannya.


Soryy up nya di subuh giniii
Semalem ada kerjaan mendadak, jadi aku belum bisa up..

Jangan lupa Vote dan komen yaah


Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

1M 52.6K 48
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
213K 21.3K 36
(COMPLETED) Andy Bayusaga kena batunya. Si Boss kaya raya sekaligus penakhluk wanita harus berurusan dengan keluarga mafia karena dianggap menggoda i...
99.1K 6.6K 42
Cerita keseharian Baby Koo yang tinggal bersama keluarga Kim; Konglomerat sekaligus paling berpengaruh di Korea. Baby Koo merupakan kekasih sekaligus...
455K 46.5K 57
"Sekarang gue udah pulang, balikin istri gue." Bisma menatap kakaknya datar. Ananta hanya tersenyum pelan, adiknya ini masih saja kekanakan. Kalau du...