There's no black or white [BN...

By SeoStory4

21.6K 2.7K 508

Dimana setelah bertahun tahun lama-nya pemerintah jepang berusaha mengambil kembali Yokohama dari tangan peme... More

01 : ucap seseorang yang memiliki title Shin Soukoku dengan musuhnya
02 : "kalian ingat? Waktu tahun diskriminasi itu?
03 : pahlawan tidak memiliki hak dalam politik
04 : protagonist dan protagonist
05 : Pada dasarnya semua dimulai dari kerakusan manusia
06 : ujian
07 : Dia menangis karena terlalu bahagia.
08 : first day at UA
09 : frustasi
10 : pertunjukkan yang sebenarnya
11 : pelajaran yang lebih banyak
12 : pelajaran pahlawan dimulai!!
13 : siapa yang menang?
14 : Akutagawa sensei!!
15 : Buku?
16 : misteri terpecahkan!!
17 : Oshi
18 : Patroli
19 : Korban dari Hero palsu
20 : sejarah yang kita tahu
21 : Butterfly effect
22 : Wanted Villain Organitation
23 : Pesan Ancaman L.O.V
24 : "pengkhianat"
25 : Latihan tempur
not an update...
26 : sebuah tim
27 : Todoroki VS Shiozaki
28 : Keraguan Yaoyorozu
29: Monoma VS Yaoyorozu
30 : small talk
31 : Criminal at Yokohama
32 : USJ again..
33 : Asrama guru
34 : UA Sport Festival p1 : halang rintang
35 : UA Sport Festival p2 : Soccer
36: UA Sport Festival p3 : Gate Of Hell
37 : UA Sport Festival p4 : Battle 1vs1
37 : UA Sport Festival p4 : Battle 1vs1 part 2
38 : Searching the Criminal
39 : Petunjuk, kota Hosu.
40 : program magang
41 : Unexpected meeting
42 : Miko-chan
43 : Visit the City
44 : Death from hunger
46 : Magang p1 : Kita bertemu lagi! ... Pahlawan!
be right back
47 : Magang p2 : wanna come with me?
48 : Ancient Lady : Unforgiven Past
49 : L.O.V : "masih belum terlambat"
50 : magang p3 : Hero K1ller
51 : L.O.V : Live
52 : Dangerous Feeling : meeting the culprit
53 : the 3 worlds meeting : Japan is in danger

45 : Ancient Lady : May prepare for the worse

126 16 7
By SeoStory4

Vote dan komen anda anda sekalian sangat membantu!

See my note at the end of the chapter~

"Ini namanya tenang sebelum badai" - Me probabaly.

.
.
.


Ceklek

Atsushi dan Kunikida menghela nafas lega setelah melaporkan apa saja yang mereka lalukan di Musutafu ke Bos mereka, dibalik dua orang bertanggung jawab, di belakang mereka terdapat satu orang yang menghilang entah kemana, bahkan Fukuzawa-dono tidak bertanya kemana Dazai pergi sebab dia sudah hapal dengan tabiat pria itu.

Atsushi merenggangkan tubuhnya pegal, kali ini dia hanya mengenakan kaos putih dengan corak api hitam di ujung lengan dan bajunya, lalu mengenakan celana panjang hitam pekat, jaket berbulu terikat di pinggangnya, dia mengenakan sarung tangannya yang lama, sedangkan Kunikida mengenakan pakaiannya yang biasa sebab ia selalu terbiasa disiplin.

"Bagaimana, Atsu-nii?" Kouka menarik jaket berbulu yang terikat di pinggang Atsushi.

Laki laki itu tersenyum ceria,"tidak apa apa, semuanya selesai" dia mengacak rambut Kyouka, sedikit membuat anak itu kesenangan.

"Akhirnya waktu libur ya, Atsushi-kun" Yosano-sensei keluar dari ruang kerja-nya dan melambai ke arah Atsushi.

Pria itu terkekeh kecil,"besok sore kami akan pergi lagi, tapi libur sehari juga lumayan"

Kyouka menarik jari telunjuk Atsushi,"sudah mau pergi? Tapi kau baru saja sampai.."

Yosano-sensei tertawa saat Atsushi melihat wajah gadis itu sudah menjadi hitam akibat sedih,"kalau mau kau ikut saja Kyouka-chan, kau sudah bisa mengendalikan Ability-mu dengan baik, wanita salju itu tidak akan kabur kemana mana"

"Boleh?" Tiba tiba Kyouka mendongak penuh harap ke Atsushi.

"Maaf ya, Kyouka-chan" Atsushi menepuk kepala anak itu. Meminta maaf sebab ia tidak bisa mengajak Kyouka ke kota itu, bukan karena ia tidak mau, tetapi ia takut bahwa ia tidak bisa melindungi anak itu sebab tanggung jawabnya pasti akan terbagi dua antara melindungi Kyouka atau anak anak UA.

Kyouka mengerti alasan kenapa Atsushi tidak bisa mengajaknya, akhirnya dia dengan pasrah mengangguk kecil,"tidak apa apa.."

Suasana menjadi membiru seketika.

Atsushi menghela nafas kecil,"bagaimana jika.. Kita menghabiskan hari esok dengan jalan jalan?"

"Mau" Kyouka merespon cepat.

Yosano-sensei tertawa sedangkan Atsushi meringis kecil.

Besok akan sangat menyenangkan.

"AT.SU.SHI-KUN---"

GUBRAK!

Seorang atau sesosok laki laki terbang dengan kecepatan tinggi bak roket, menubruk Atsushi tepat di bagian perut, tubuhnya terpelanting sampai menabrak dinding kantor, seluruh gedung bergetar hebat.

"Ke-kenji-kun" Atsushi menepuk nepuk punggung laki laki itu yang sekarang memeluknya erat, perlu aku ingatkan bagaimana berbahayanya pelukkan laki laki itu.

"Atsushi-kun! Kau kembali! Kau selamat dan sehat! Apakah disana menyenangkan? Apakah mereka telah berkembang banyak!? Ceritakan padaku dong Atsushi-kun! Aku sangat penasaran! Apakah setelah aku menghajar mereka waktu itu mereka masih ceroboh dan sulit di nasehatii?? Apakah mereka sudah pintar atau--oh! Aku sangat ingin melihat peternakan disana! Ap--"

Ngek

Atsushi segera menutup mulut Kenji yang sedari tadi tidak bisa diam, ini pasti pengaruh dari Q, anak itu sama seperti Host yang tidak bisa diam jika bertemu dengan orang lain, walau pada dasarnya Q punya trust issue tetapi dia membangun ikatan pertemanan dengan Kenji yang -entah bagaimana- bisa terjadi, mungkin Q melihat bahwa Kenji adalah anak yang polos dan tidak tega menyakitinya? Entahlah.

"Nah nah sekarang" Atsushu bangkit masih dengan tangan menutup mulut Kenji,"bisakah simpan pertanyaannya untuk nanti? Aku masih sangat lelah sebab perjalanan semalam"

Kenji kemudian berdiri tegap dan berpose hormat,"okee~"

Yosano-sensei tersenyum menatap kehangatan kantor detektive ini, selama 3 bulan terakhir kantor ini seperti kuburan, dengan tidak adanya matahari mereka -Atsushi- segalanya tampak suram, Kyouka menjadi pendiam dan Kenji menjadi jarang berada di kantor, dia akan berpatroli atau mengurus ladang ladang penduduk, Lucy bahkan menjadi sangat ketus semenjak Atsushi pergi (atau dia hanya bersikap seperti dirinya yang biasa). Siapa yang mengira kepergian bocah itu bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi mereka, kan?

"Apa kau punya rencana selama berada disini, Atsushi-kun?" Yosano-sensei nimbrung ke percakapan mereka.

Atsushi berpikir,"ada beberapa hal, tapi tidak terlalu penting, aku rasa aku hanya akan bersantai selama berada disini" dia tersenyum gigi.

Kyouka, Kenji, dan Yosano-sensei tersenyum lega.

"Oh iya, apakah ada berita selama kami pergi? Selain teroris itu tentu saja" Atsushi mengganti topik pertanyaan.

Kyouka menjawab dengan senyuman kecil,"tidak banyak... Port Mafia dan Hunting Dog beberapa kali berselisih tetapi berakhir damai, Gin-chan sesekali kemari untuk mengajakku jalan jalan.. Kudengar dia dekat dengan seorang pria"

"Pff" Atsushi menyeringai puas, mendengar bahwa adik kesayangan Akutagawa dekat dengan seorang pria akan membuat darah pria bermarga Akutagawa itu mendidih,"oh ya? Siapa pria beruntung itu?"

"Dia adalah seorang Bartender, Gin-chan bertemu dengannya secara tidak sengaja ketika pria itu memberi makan kucing jalanan" Kyouka tidak bisa tidak ingat ketika betapa bahagianya Gin-chan ketika menceritakan tentang pria itu kepadanya, walau Kyouka tidak yakin apakah pria itu memiliki perasaan yang sama pada Gin-chan, tapi, hei, Gin-chan masih bisa berusaha, bukan?

"Semoga hubungan mereka baik baik saja" Atsushi tersenyum senang untuk Gin.

Prok

Yosano-sensei bertepuk tangan sekali, membuat semua atensi tertuju padanya,"baiklaahh, cukup dengan cerita cerita-nya" dia mengedipkan sebelah matanya ke Atsushi,"kau bilang ingin bersantai bukan? Kenapa tidak mulai dari sekarang? Kenji-kun dan Kyouka-chan bisa menemanimu berjalan jalan santai disekitaran kota"

Kyouka dan Kenji segera menyeret Atsushi keluar dari sana, meninggalkan Yosano-sensei yang tertawa gembira dengan melambaikan tangan.

"Ayo Atsushi-kun!" Kenji menyeret tangan kanan Atsushi sedangkan Kyouka menyeret tangan yang satunya.

"Ahaha.. Iya iya" Atsushi menjawab dengan wajah -▽-.

"Atsu-nii.. Kau mau kemana dulu?" Kyouka bertanya sopan.

"Hmmm" Atsushi berpikir,"terserah kalian, yang penting aku ingin hal yang santai saja"

Kyouka dan Kenji berpandangan selama beberapa detik, lalu mengangguk.

Kenji dan Kyouka berlari,"ayo ke taman!" Kenji berseru.

Atsushi hanya bisa pasrah.

**

Plop

Mulut Atsushi di tempelkan permen gula kapas berwarna pink oleh Kenji, membuat bibir Atsushi tertempel gula gula manis yang lengket.

Atsushi mengambil permen itu dan berterima kasih, walau.. Dia tidak yakin apakah dia bisa menghabiskannya, minum teh saja dia biasanya tidak pakai gula, ini makan permen utuh, apakah lidahnya tahan?

Mereka sekarang berada di taman kota Yokohama yang memiliki padang rumput dan pepohonan rindang, taman ini dekat dengan pedesaan kota sehingga angin yang berhembus masihlah sangat asri dan dingin, berbeda dengan angin kota Musutafu yang hangat ketika siang dan dingin waktu malam, di sini siang hari terasa sejuk dan menggigil ketika malam.

Atsushi menerima permen pemberian Kenji sedangkan laki laki blonde itu memakan permen kapas berwarna hijau.

Fun fact, sebenarnya rasa permen kapas itu tidak tergantung warna, rasanya semua sama. Menurut penelitianku yang sudah memakan 4 warna; putih, pink, hijau, dan biru, tidak ada perbedaan yang spesifik akan rasa mereka, menurutku semuanya sama.

Kyouka yang memegang permen gula kapas berwarna putih menunjuk ke arah sebuah pohon besar,"ayo duduk di sana"

Mereka duduk di bawah bayang bayang sebuah pohon rindang yang dedaunannya sangat lebat dan asri. Kenji dan Kyouka menikmati permen kapas mereka sedangkan Atsushi tidak menyentuh miliknya sama sekali, seolah ragu untuk memakannya, ia takut gusi-nya akan sakit setelah makan itu.

"Atsushi-kun, kau mau jalan jalan kemana lagi?" Kenji menoleh ke arah pria yang sedang memejamkan mata dan menyandarkan tubuhnya ke batang pohon.

Atsushi membuka matanya kecil," ... Kurasa aku tidak mau kemana mana, aku ingin istirahat sebentar"

Kyouka kemudian bertanya,"apa Atsu-nii akan pergi ke tempat Nona nanti malam?"

Atsushi mengangguk,"ada hal yang penting, katanya, aku tidak terlalu yakin" dia menjeda, bepikir,"Nona tidak akan mau kediamannya diganggu, bahkan tidak oleh kita, aku berpikir apakah ini sangat berbahaya sampai sampai Nona memintaku secara khusus untuk datang"

Kyouka menunduk dan berkedip dua kali dan menatap sedih ke arah permen kapasnya,"bukankah.. Nona bukannya tidak mau keluar dari kediamannya? ... Dia tidak bisa, kan?"

Atsushi menunduk dengan raut muka lemah,"... Benar" dia tidak tahu Kyouka mendapatkan info itu darimana, tetapi mungkin saja gadis itu membuat spekulasi sendiri karena Kyouka itu pintar.

Kenji yang masih sama polosnya seperti dulu, bertanya lagi,"apa Nona suka manisan?"

Kyouka dan Atsushi menoleh secara bersamaan ke Kenji.

Anak itu tertawa kecil, seolah sebuah rencana terlintas di kepalanya, Atsushi dan Kyouka bisa menebak bahwa Kenji ingin membawakan manisan ke Nona, maka dari itu, Atsushi dan Kyouka bertatapan selama beberapa saat dan tersenyum kecil.

**

Jam setengah sembilan malam, Yokohama.

Atsushi mengunci pintu Apartemennya, dia menghela nafas dan mengantongi kunci pintu rumahnya itu dan melirik ke arah pintu, semenjak ia menceritakan tentang.. Masa lalu kota ini, Host jadi sangat pendiam dan dia tidak pernah muncul lagi ke permukaan, Atsushi bahkan menjadi khawatir dia hilang, walau ya itu artinya dia akhirnya mendapatkan ketenangan sih.

Dia masuk ke dalam lift dan turun sampai ke lantai dasar, di dalam lift fia mengambil jam saku dan mengecek waktu, masih ada setengah jam sebelum janjinya, tetapi dia khawatir di sepanjang jalan akan ada yang mengganggunya untuk segera sampai ke tujuannya.

Saat sampai di lantai paling dasar ia segera berjalan keluar dengan santai, angin malam begitu dingin malam ini, dia tersenyum dan mengangguk ke satpam yang berjaga di pos-nya sebelum kemudian melanjutkan perjalanan.

" ... Apakah aku harus beli mobil?" Atsushi bergumam. Cukup sulit untuk pergi ke tempat jauh dengan berjalan kaki, dia sudah banyak menabunh akhir akhir ini, tetapi... Bisa jadi mobilnya malah di pakai oleh Dazai-san untuk menggaet para wanita untuk di ajak bunuh diri bersama.

Yasudah tidak jadi.

"Urg, dinginnya.." Atsushi mempercepat langkahnya, awalnya itu jalan cepat, kemudian dia berlari, tanpa berbelok sama sekali, melihat bahwa malam ini masih ramai dengan orang orang, dia tidak terlalu berani menerobos lampu merah, bukan karena takut dirinya tertabrak, melainkan takut dikenakan denda yang malah membuatnya terhambat di jalan.

Perjalanan yang dilakukan Atsushi memang tidak begitu lama, dengan kecepatan berlarinya yang sudah meningkat, dia sampai dalam kurun waktu 15 menit, dengan keringat yang menetes dari wajahnya, dia menghela nafas lega dan berbelok 3 kali di gang yang sama, mengecek apakah ada orang yang mengikutinya atau tidak, setelah dirasa aman dia kemudian masuk ke dalam sebuah bangunan kecil, sebuah toko teh yang telah tutup.

Tantangan dimulai pada titik ini.

Atsushi masuk dengan mudah melalui pintu belakang toko dan setelah sampai di dalam, ia segera menuju ke arah Basement yang tidak terkunci, basement itu berada di bawah sofa kayu yang lumayan berat sehingga Atsushi harus sekuat tenaga mendorong potongan kayu itu. Atsushi berjongkok dan memegang dua gagang pintu basement, dengan helaan nafas panjang, dia membuka kedua pintu dan melompat turun.

Pintu basement tertutup secara otomatis serta sofa menutupi pintu itu seperti sedia kala.

Atsushi tidak yakin seberapa dalam ia akan terjatuh, Nona selalu mengganti susunan puzzle yang berada di kediamannya, untuk alasan keamanan sebab Nona selalu di incar hidupnya dimasa lalu, terkhusus ke Demon Prodigy yang menginginkan The Book, yang sekarang tersimpan aman di genggaman Nona, sehingga tidak ada siapapun yang bisa mengambilnya.

Mata Atsusyi menyipit saat ia melihat cahaya di ujung lubang, semakin dekat ia jatuh semakin jelas ia melihat bahwa itu adalah sebuah bunga Anggrek ungu yang sangat besar, di sekitaran bunga besar itu terdapat bunga bunga yang kecil, seperti melati, atau dandelion, yang anehnya bisa tumbuh tanpa sinar matahari sama sekali.

Atsushi mendarat dengan mulus di atas bunga anggrek itu, lalu dia berjalan ke depan dimana lorong panjang tersedia. Atsushi tidak berani berlari, sebab--

WHOSH!

sebuah gergaji mesin tiba tiba muncul di bagian atas tubuhnya, jika saja Atsushi tidak menunduk lehernya akan terpotong, walau tentu dia tidak akan mati jika jantungnya tidak di hancurkan, tetap saja jika terkena pasti akan sakit.

Atsushi diam dengan keringat yang menetes, membiarkan gergaji mesin itu masuk ke dalam tembok kembali, ketika ia akan melanjutkan perjalanan, dia melihat terdapat benang benang putih silver yang hampir transparan yang terlihat di depan mata. Dia tersenyum frustasi dengan iris mengecil.

Sekarang sekarang. Kalian pasti berpikir bahwa jebakkan ini hampir sama dengan Festival Olah raga : Gate Of Hell.

Atsushi bahkan terkejut, dia kemudian menutup matanya dan menarik nafas dalam dalam, ketika ia membuka mata ia segera berlari sekuat tenaga.

Ketika ada sebuah kapak besar ia segera melompat dan memanfaatkan bagian besi kapak itu untuk ia jadikan pijakkan, lalu dia melompat kedepan dan berguling lalu menggunakan kedua tangannya itu berputar dan melompat menghindari ranjau ranjau, tetapi sebuah akar tanaman berwarna hijau memegang tangan Atsushi dan melemparnya ke depan, kemudian ketika ia menabrak dinding, tanaman rambat menutup matanya dan menyerapnya ke dalam dinding.

Gasp!

Atsushi terbangun di sebuah tempat tidur Kinh Size yang penuh dengan taburan bunga dan wewangian yang sangat harum, dia terbatuk sebab masih bisa merasakan sesak nafas yang ia rasakan ketika tubuhnya ditarik paksa ke dalam dinding, dia menghirup oksigen dengan rakus, melihat sekeliling dimana ia yakini bahwa dia..

Sudah berada di kedimana Nona.

"Sudah bangun.. Anda pasti lelah dan terkejut"

Atsushi melihat di depan sana seorang wanita dengan pakaian Kimono putih bersih, rambut silver panjang ia biarkan tergerai sampai menyentuh tanah, dikepalanya terdapat hiasan bunga melati asli, dia sedang membakar wewangian yang sekarang wanginya memenuhi seluruh ruangan.

Atsushi terdiam, terpaku, dia kemudian bangkit dari ranjang dan berdiri tegap, dia tidak berani berbicara satu kata pun.

"Yang ini meminta maaf atas kekasarannya, namun, keamanan diperlukan, anda pasti mengerti"

Suaranya bergema dengan lembut.

Ketika ia berbalik, kita bisa melihat rupa soerang wanita dewasa dengan kulit putih pucat namun tertutupi oleh riasannya, dia memiliki jubah kebesaran yang berada di luar Kimononya, pakaiannya memiliki corak bunga bunga melati putih, dia tersenyum lembut, bulu mata tebal putih yang sangat memikat serta senyumannya yang tulus membuatnya terlihat suci di dunia yang sudah kotor ini.

"Anda.. Dipersilahkan mendapatkan kenyamanan, anda bisa duduk, dan kita bisa memiliki waktu untuk berbincang"

Nona menggunakan bahasa Jepang dialek kuno, yang membuat beberapa orang harus berpikir sedikit untuk memahami ucapannya. Tetapi karena cerita ini menganut bahasa Indonesia garis keras maka yang terlihat hanyalah bahasa Indonesia baku (dipersilahkan mengoreksi kesalahan yang ada sebab penulis ini tidak melihat KBBI).

Atsushi mengertu sedikit bahwa Nona mempersilahkannya untuk duduk, terbukti bagaimana wanita itu segera duduk di kursinya.

Atsushi duduk di depan wanita otu, jarak mereka dipisahkan oleh sebuah meja persegi empat dengan satu teko dan dua cangkir teh. Nona menuangkan Atsushi secangkir teh, dan untuk dirinya sendiri juga.

"Anda bertanya tanya, kenapa yang ini memanggil anda, bukan?"  Nona tersenyum,"alasan yang paling penting, saya tidak akan membuat basa basi, manusia.. Sangat ragam rupa mereka, putih, abu abu, lalu hitam, anda mengerti"

Atsushi mengangguk,"tetapi pada saat ini, selain anak anak, tidak ada yang selalu putih dan hitam, semua melihat dunia dengan warna abu abu yang tidak jelas"

Nona mengangguk,"yang ini memanggil anda, adalah untuk memberitahukan, bahwa sebentar lagi.. Pertumpahan darah akan terjadi"

Nona memberikan penglihatannya ke Atsushi, dimana ia mengambil debu yang berada di sebuah mangkuk di samping ia duduk dan menyebarnya ke atas, disana Atsushi melihat sebuah kota yang hangus terbakar menjadi abu dan tidak tersisa apa apa.

Nona tetap tersengum,"yang ini memberitahukan, pertumpahan darah bisa terjadi dimana saja" dia kemudian mengusap penglihatan itu, mereka berdua melihat bahwa pertumpahan darah terjadi di 3 tempat berbeda, tetapi Atsushi tidak yakin dimana itu terjadi.

Raut wajah Atsushi seketika masam.

Nona kemudian mengusapnya lagi, menghilangkan penglihatan itu dan tetap tersenyum ke Atsushi dengan bibirnya yang merah,"anda mengerti, masa depan, tidak terbatas dengan satu ending saja, satu kesalahan kecil, akan menciptakan dampak beruntun yang fatal akibatnya"

Atsushi meringis dan menatap serius ke arah wanita di depannya,"bagaimana.. Cara agar kami bisa memenangkan perang itu?"

Nona tersenyum lagi,"itu.. Adalah hal yang harus anda cari sendiri, yang ini, hanya bisa memberikan petunjuk, pun jika yang ini bisa memberitahukan ending dunia kepada anda, masa depan akan berubah lagi, sebab anda sudah mengetahui akhirnya"

Atsushi menggenggam erat tangannya," ... Lalu kenapa Nona memanggil"

"Masa depan bercabang, layaknya sebuah pohon" wanita itu mengadahkan kedua tangannya dan meniup pelan, menciptakan sebuah ilusi dimana mereka berada di sebuah tempat kosong, yang dimana Atsushi bisa  melihat sebuah pohon Wisteria besar di hadapannya.

Nona berjalan ke depan dan dengan sebuah ayunan tangan, dedaunan rindang pohon itu terbuka. Mereka berdua masuk, Atsushi menjadi terpukau akan kecantikan pohon itu serta bunga yang dimilikinya.

Nona memegang batang pohon itu dan memejamkan matanya, kemudian Atsushi melihat pohon itu bercahaya di setiap tangkainya.

"Di setiap jalan, selalu terdapat persimpangan, memilih satu simpang, akan mengarah ke persimpangan lainnya, terus berulang sampai menuju ke akhir jalan" nona menjelaskan,"selama ini, yang ini bukannya sungkan memberitahukan, tetapi pada dasarnya, semua yang diberitahukan, akan sia sia"

Atsushi memperhatikan tiap cabang pohon yang bersinar dengan warna emas,"lalu, jika pada akhirnya masa depan akan berbeda dari apa yang aku lihat, apa maksud anda untuk menunjukkan hal itu kepadaku?"

Nona tanpa melirik sekalipun ke Atsushi tersenyum,"sebab setiap persimpangan memiliki batasnya" dia melanjutkan,"tiga gambaran yang ini tunjukkan kepada anda, tidak lain dan tidak bukan, adalah tiga ending yang bisa anda dapatkan"

Atsushi menautkan kedua alisnya,"itu artinya, salah satu dari ke3 tempat itu bisa hancur sedangkan yang dua lainnya bisa selamat, begitu juga sebaliknya?" Melihat tidak ada jawaban apapun dari Nona semakin menguatkan spekulasi dari Atsushi.

"Tergantung dari apa yang anda lakukan" Nona menoleh ke arah Atsushi,"hidup anda, juga bisa, berbeda dari yang anda bayangkan" wanita itu tersenyum lebar, seolah ini bukanlah hal berat yang ia tanggung.

Atsushi semakin pusing, sekarang nyawanya juga terancam,"oh-" dia ingat,"anda meminta Dazai-san untuk menjauhi daerah pelabuhan serta perairan, apa itu?"

Nona memejamkan mata,"anda akan tahu, tetapi tidak sekarang, Dazai.. Dia bukanlah orang yang ini maksud" dia menatap Atsushi, masih dengan kelembutan yang sama,"dia.. Sebagai interpretasi seseorang yang menjaga dua warna di dunia, hitam dan putih"

Atsushi tidak bisa mengerti jika berbicara dengan wanita itu, segalanya dibuat seolah berbelit belit.

Nona terkekeh dan sekali lagi mengadahkan kedua tangannya dan meniup debu yang seketika membuat ilusi itu menghilang, berganti menjadi kamar nyaman yang sebelumnya.

"Sebanyak apapun anda berpikir anda mengenalnya, dia.. Masih menyimpan hal, yang sangat penting"

Atsushi tahu, jika Dazai itu penuh dengan misteri, bahkan masa lalunya tidak bisa ia pastikan benar benar terjadi atau tidak.

"Terima kasih.. Atas informasinya" walau Atsushi tidak yakin apakah itu akan berguna untuk Yokohama.

Sebelum meninggalkan tempat itu, lebih tepatnya ketika ia selangkah lagi berada di luar kamar, dia berbalik,"anda.. Akan tetap bersama kami.. Bukan?" Dia menatap dengan raut wajah khawatir.

Nona tersenyum dengan nata tertutup, tidak menjawab ya atau tidak, lantas membuat Atsushi juga tidak bisa bertanya apa apa lagi, dia membuka pintu, dan meninggalkan kamar itu.

Tiba tiba seorang laki laki dengan rambut hitam dan luka bakar di sekujur tubuhnya keluar dari balik bayang bayang dengan ekspresi mengejek,"apa itu, keren sekali, kau pasti akan sangat berguna bagi bos kami" ya, itu Dabi, seorang Vigilante yang sekarang berada di bawah naungan League Of Villain.

"Anda menunggu lama, yang ini minta maaf atas ketidaknyamannya" Nona tetap bersikap ramah.

"Tidak perlu, sebab kau akan meminta maaf lebih banyak setelah ini" Dabi terkekeh seolah bercanda. Di belakangnya portal berwaran ungu pekat terlihat terbuka.

Nona merasakan sebuah kain panjang menutup matanya dan menariknya ke belakang, sebelum benar benar di sedot ke dalam portal ungu, Nona melempar sebuah bunga Spider lily merah ke dalam kamarnya, seolah sebagai pertanda,

Bahwa ia mungkin tidak akan bisa bertemu dengan dunia lagi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Maaf"

-----------------------------------------------------

Waduhhh baru muncul udah di culik aja oOo

Nona bakal selamat gak yah??

Seo vibing in the corner

Maaf jika ada kesalahan, Seo menulis ini mengebut 1 hari sebelum puasa hehe

Seenggaknya part pengenalan si Nona udah tuntas

Stay tune~

Continue Reading

You'll Also Like

1M 39.1K 92
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...
10.7K 460 11
Thank you for your support on my MHA x boboiboy. But I got quite the complaints of how I completely did so many errors so, here is a remake. I did co...
10.8K 289 27
I'm using fanart from the Pinterest all of the pic I'm using is from Pinterest so if you ask me, it's in Pinterest! I'm gonna start short stories too...