it's you ❤ [COMPLETE]

By Vanila26

158K 5.8K 118

seperti hembusan angin yang tidak terduga, akan kemana arahnya, it's like you More

Prolog
Bad day
New Class
Always Him
Jealous ?
It's Trouble !
Happy ?
Little love
Sweet Song
Eskul Mading
Pembalasan ? (part 1)
Pembalasan ? (part 2)
Pembalasan ? (part 3)
Lost
Misi ke-3 (part 1)
Misi ke-3 (part 2)
Misi ke-3 (part 3)
Kecewa
Miss Her
Semangat ! (part 1)
Semangat! (part 2)
Semangat! (part 3)
Forgive me
Surprise
A Game (part 1)
A Game (part 2)
A Game (part 3)
Are you sirious?
You're Mine
please stay with me
Never Let Her Go
Epilog [END]

De-Ja-Vu ?

2.6K 107 0
By Vanila26

Author pov's
5-th year later~

"Baik, tolong antar saja dokumen-dokumennya ke meja kerjaku, aku masih ada urusan di luar, baik .. Iya, aku akan segera kembali .."

Tampak seorang wanita, menutup telfonnya dengan raut wajah kesal. Ia tadi mengikuti seseorang, akan tetapi ia kehilangan jejak orang tersebut karena menerima telfon tadi.

"Arrgghh .. Gagal lagi, gara-gara revan nih!" ujarnya frustasi, memaki ponselnya.

Ia bahkan tidak sadar bahwa ia saat ini menjadi pusat perhatian di sekitarnya. Ia hanya memanggil taksi dan kembali ke kantornya.

"Selamat malam, nona"
"Malam, shella"
"Apa ada yang ketinggalan?"
"Tidak, aku hanya ingin memeriksa berkas-berkas untuk di pengadilan besok"

"Baiklah, sepertinya Mr. Josh dan Mr. Revan masih ada di kantor kalian, karena mereka belum check-lock disini"
"Okey, terimakasih informasinya shella"
"Sama-sama nona"

"Lantai 6, ayo cepat-cepat, aku mau pulang" gumam wanita itu sambil menekan-nekan tombol lift secara tidak sabaran.

"Revaaaaaaaaaannnnnn!!"
"I..iya?"
"Kenapa tadi kau menelfonku? Gara-gara kau aku kehilangan semua bukti-bukti penting!"
"Aduh!! Berhenti menjitak kepalaku"
"Lalu alasanmu?"

"Ma..maafkan aku, aku hanya memberitahumu dokumen mengenai terdakwa sudah ada di mejamu"
"Hanya karena itu? Ahhh~ benar-benar,"
"Aku pulang sekarang, sampai jumpa besok Mrs. Ade"
"Sampai jumpa besok Mr. Josh"
"A..aku juga pulang, bye~"

Ade Rahmawati, seorang gadis yang lulus menjadi sarjana 2 tahun yang lalu.

Ia memilih menjadi seorang pengacara yang bekerja di firma hukum yang sangat terkenal akan kejujuran fakta-faktanya.

"Kenapa kasus yang ini sangat susah sekali, ah~ selesai kasus ini aku akan mengambil cuti"

Deringan ponsel kembali terdengar,

"Halo, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, jadi gimana kasus terbaru mu de?"
"Makin susah naf, arghh aku frustasi~"
"Semangat de!! Pasti bisa, ingat kejujuran fakta itu nomor 1 yang diutamakan"

"Eh? ada dinda juga?"
"Kita sambung 5 lah seperti biasa, cici sama fina juga ada"
"Jadi bagaimana pekerjaan kalian?"
"Aku capek, jadi ambil cuti minggu depan, lumayan hilangin stres"

"Aku juga berpikir hal yang sama! Ayo liburan bareng?"
"Tapi mau kemana?"
"Mmm.. Aku ke puncak?"
"Pantai?"
"Luar negeri?"

"Seleramu terlalu tinggi ci -_-"
"Biasalah si cici, dapat gebetan baru di negeri orang"
"Ckckck, cepetan taken deh ci, terus suruh ngelamar"
"Iya kayak nafila, yang sudah dilamar wkk"

"Apa-apaan nih bawa-bawa aku?"
"Hehe, justkidd naf"
"Dinda, gimana kabarnya tuh si fauzan? Cie yang sudah mau resepsi"
"Apaansih ci? Aku deg-deg banget"

"Iyadeh yang lagi bahagia-bahagianya"
"Makanya nyari juga de"
"Gak ada yang cocok"
"Gak ada yang cocok atau masih kepikiran dion? Coba pikir berapa lama sudah di gantungin"
"Apaan sih? Udah dulu ah, aku mau pulang, besok aku ada urusan dipengadilan"
"Iyadeh nona pengacara goodluck semoga menang!"
"Okey, bye~"

'Dion?'
'Benar, aku masih sering memikirkannya, apa dia masih mengingatku?'

Pikir ade yang menatap layar pinselnya, terdapat walpaper 2 insan dengan background sunset yang sangat indah.

Di suatu tempat yang lain~

"Welcome in indonesian sir, this is your room "
"Thank's larry, mm .. Sebagai sekretarisku bicara yang nonformal saja padaku, bagaimanapun aku juga pernah tinggal di indonesia"
"Baiklah Mr. Dion"

Pria tinggi dengan setelan jas silver yang melekat pada tubuhnya, memasuki kamar pribadinya di suatu rumah yang mewah.

Ia lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang berukuran kingsize miliknya. Tiba-tiba deringan ponselnya, memaksa pria itu untuk membuka kembali matanya.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, dion sudah sampai?"
"Sudah ma, baru saja"
"Baiklah baik-baik disana ya"
"Iya ma"
"Apa kamu mau bertemu 'dengan' nya?"
"Entahlah ma"

"Kenapa? Apa tidak kangen 'dengan' nya"
"Nanti dion pikirkan, dion mau tidur dulu ya ma"
"Kamu ini, baiklah sering-sering telfon mama sama papa ya, assalamualaikum"
"Okey ma titip salam buat papa, waalaikumsalam"

'Apa dia masih mengingatku?'
'Rasanya mustahil, ini sudah 5 tahun lamanya'
'I miss you very much, do you miss me?'
'Ade ..'

Gumam pria itu perlahan ia tertidur dengan menggemggam ponselnya yang terdapat fotonya bersama kekasihnya 5 tahun yang lalu. Di lantai atas sebuah mall dengan background sunset yang sangat indah.

Ade pov's

1 minggu kemudian di rumah Dinda

"Jadi gimana din?"
"Gak ada yang aneh kok de"
"Kalau aku kalau aku?"
"Kau cuma terlalu kecapean naf, jadi kondisi tubuhmu sering melemah, jadi kau harus ambil cuti beberapa minggu"

"Baiklah, terimakasih nona psikologi"
"Apaan sih naf, biasa aja udah, pokoknya saat liburan nanti jangan pikirkan masalah pekerjaanmu, abaikan semua urusan-urusan rumah sakitmu"
"Begitu ya? Baiklah akan aku coba, tapi bayi-bayi yang mungil itu selalu saja berputar-putar di otakku"

"Kalau mau punya bayi sendiri naf"
"Kan belum nikah ci"
"Makanya cepetan nikah"
"Udah ah, kita ke rumah dinda mau tes psikolog, bukan bahas tentang nikah"

"Cie yang jealous"
"Apaan sih?"
"Makanya cari juga de"
"Ini fina mulai ikut-ikut juga"
"Hehe bener tuh de, mending kau cari pengganti yang lain, apalagi dion gak pernah hubungi kau kan selama 5 tahun ini?"

"Entahlah ci, aku ngerasa belum saatnya ngelupain dia"
"Ciee yang kangen"
"Gini aja, bagaimana untuk menghilangkan rasa kangenmu, kau pergi ketempat-tempat yang pernah kau sama dion datangi?"
"Ide bagus tuh, nona psikologi"

"Perlu dianter?"
"Engga, aku mau sendiri aja, nanti kalau bareng kalian kau nda bisa tenang"
"Yee sudah dibantu juga"
"Okey, bye guys~"
"Good luck !!"

Aku memutar balik mobilku menuju sebuah pantai yang lernah aku dan dion datangi, jujur saja ya aku merindukannya, tidak aku sangat merindukannya.

Dan inilah kehidupanku sekarang, sebagai seorang pengacara bukan sebagai gadis yang manja sama orang tuaku lagi, perlu kalian ketahui aku sekarang tinggal terpisah dari orang tuaku.

Ya karena alasan, rumahku sedikit lebih dekat dibandingkan rumah orang tuaku. Awalnya mereka menolak, akan tetapi bukan ade namanya kalau tidak mendapatkan apa yang aku mau.

Dan keempat kawanku?

Akan aku deksripsikan mereka satupersatu

Cici : sekarang cici bekerja sebagai sekretaris 1, di perusahaan suaminya, ya suaminya adalah seorang CEO ternama, cici adalah orang pertama diantara kami yang telah menikah.

Dinda : sekarang dinda adalah seorang lulusan psikologis ternama, dan bulan depan ia akan melangsungkan resepsi pernikahan dengan kekasihnya yang bernama fauzan.

Fina : sekarang fina bekerja sebagai dokter umum, ia tengah menjalin kasih dengan salah satu dokter muda disana, tapi entah kaoan kekasihnya itu akan mlamarnya, mengingat mereka sudah 2 tahun berpacaran.

Fila : sekarang fila berkerja sebagai bidan di rumah sakit ternama, ia bahkan sudah dilamar oleh randy? Masih ingat bukan, aku saja masih tidak percaya yang dulunya sering bertengkar, malah dipertemukan seperti ini.

Dan disinilah aku, berjalan di pesisir pantai, menikmati hembusan angin laut dan juga menikmati gelombang- gelombang kecil yang menerpa kaki telanjangku.

Rasanya benar-benar berbeda, mengingat apa yang telah pernah terjadi disini 5 tahun yang lalu,
Ice cream? Foto bersama? Dan juga sebuah ciuman?

Ah~ aku meneteskan air mata kembali, dia sungguh sangat jahat. Tapi disini akulah pemeran antagonisnya, aku yang menyuruhnya pergi demi orangtuanya tanpa memikirkan perasaannya padaku.

Aku lalu pergi ke mall ternama dikota ku, bioskop? Permainan lempar bola? Boneka woodywoodspaker? Dinner? Foto bersama?

"Baik, aku segera ke kantor sekarang!"

Aku mendengar suara yang begitu familiar di telingaku, bagaimana bisa suara itu berada disini?

Aku berbalik melihat pria yang memakai setelan jas berwarna hitam terburu-buru menuju lift. Mungkin hanya suatu kebetulan, aku kembali menatap sunset indah, perlahan semua memori memenuhi kepalaku.

Semua itu terus menerus terngiang dikepalaku, bagaimana awal bertemu dengannya? Bagaimana sikap bodohnya hanya untuk memohon maafku?

Bagaimana rasanya saat memelukku? Bagaimana rasanya saat ia menghadap kepada orangtuaku?

I miss everything of him :'

____*F*____

Hai guys? Maaf baru update !
Smoga kalian suka ya :'
Alhamdulillah author dpt perigkt 10 besar ukk kmarin,
Oiyah, kalian semangat ya yang lagi puasa^^
Hope you like
Dont forget to voments yeah!
See you~

AIN-1

Continue Reading

You'll Also Like

10.4K 223 5
Sama-sama merantau kekota orang. Mempunyai kisah yang berbeda juga. Lalu mereka jatuh cinta. Ini hanya cerita tentang dua anak yang dipertemukan dala...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
301K 7.5K 13
Cerita ini hanya fiktif belaka . Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh tempat dan lainnya Belum di revisi ______________________ Peringkat : ...
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...