To Love With All Your Heart a...

By greevenna

28.7K 1.6K 39

"Minggu depan kita akan menikah. Kalau kau punya hal yang ingin kau sampaikan mengenai pernikahan silahkan di... More

Prolog ; Night Changes
The Character
Prolog ; Night After Earth's Marriage Proposal
Prolog ; We Didn't Match Each Other
Prolog ; Please, We Will be Partner From Now
Prolog ; God, Why Did He Do That?
Prolog ; I Think I'm Falling in Love
Prolog ; Now, We're Going to Eternal
Phase 1 ; Just A Dream
Phase 1 ; A Little Too Much
Phase 1 ; Let Me Down Slowly
Phase 1 ; Begin Again
Phase 1 ; Lost Star
Phase 1 ; One Time
Phase 1 ; Be Alright
Phase 1 ; What Lovers Do
Phase 1 ; Fall For You
Phase 2 ; Thinking Out Loud
Phase 2 ; Wannabe
Phase 2 ; IDGAF
Phase 2 ; IDGAF 2
Phase 2 ; Counting Star
Phase 2 ; Fix You
Phase 2 ; Should've Said No
Phase 2 ; Unfaithfull
Phase 2 ; Sial
Phase 2 ; Everytime
Phase 2 ; You Broke Me First
Phase 2 ; Head Above Water
Phase 2 ; Exile
Phase 2 ; Somewhere Only We Know
Phase 2 ; 7 Years
Phase 2 ; Father
Phase 2 ; Mother, How Are You Today?
Phase 2 ; Clarity
Phase 2 ; Way Back Home
Phase 2 ; Can We Kiss Forever (Part 1)
Phase 2 ; Can We Kiss Forever (Part 2)
Phase 2 ; Can We Kiss Forever (Part 3)
Phase 3 ; Sea - Wherever, Whenever (Part 1)
Phase 3 ; Sea - Wherever, Whenever (Part 2)
Phase 3 ; Sea - Wherever, Whenever (Part 3)
Phase 3 ; Sea - Maps
Phase 3 ; Sea - Golden Hour
Phase 3 ; Sea - Wherever You Will Go
Phase 3 ; Sea - When You Say Nothing at All
Phase 3 ; Sea - Heaven
Phase 3 ; Sea - Rewrite the Stars
Phase 3 ; Sea - Lovely
Phase 3 ; Sea - Try
Phase 3 ; Sea - Love Someone
Phase 3 ; Joong Neo - Party in USA (Part 1)
Phase 3 ; Joong Neo - Party in USA (Part 2)
Phase 3 ; Joong Neo - Stargazing

Phase 2 ; A Thousand Miles

788 49 5
By greevenna

Untuk pertama kalinya Mix mengunjungi kantor Earth saat jam kerja. Beberapa kali dirinya ke sana selalu nyaris menuju tengah malam. Kini ia benar-benar seperti anak hilang. Kantor Earth begitu hidup pada siang hari dengan orang berlalu-lalang mungkin untuk makan siang atau baru kembali dari kegiatan itu. Keramaian ini diperparah dengan fasilitas cafe di lantai yang persis di sebelah resepsionis untuk pengunjung luar dan karyawan.

"Permisi"

Salah satu resepsionis yang sedang berjaga menatap Mix lekat dari ujung kepala hingga kaki. Tentu saja. Mix yang berniat mengantar dokumen tidak memperhatikan fashion yang ia gunakan. Ia hanya sekadar mengambil kaos biru dan menggunakan celana jeans. Sudah seperti anak kuliahan yang mungkin mau tanya dimana kamar mandi terdekat.

"Saya mau bertemu dengan Earth Watthanasetsiri", ucapnya penuh percaya diri.

Sayangnya tidak semulus yang Mix kira untuk menemui suaminya di kantor. "Apakah sudah membuat janji?", pria di depan Mix mempertanyakan kehadirannya sekarang. Mix menghela nafas, "Belum"

"Kalau boleh tau dari siapa? Akan saya sampaikan apabila penting"

"Saya Mix, suaminya...?", Mix agak ragu mengatakan hal tersebut, namun tanggapan karyawan Earth membuatnya memutar bola mata. "Ah, salam kenal. Saya suami dari Taylor Swift"

Sepertinya ia memang harus sering-sering mangunjungi kantor Earth saat karyawannya masih bekerja. Ponsel Earth sejak tadi tidak bisa dihubungi, ini membuat dirinya harus menunggu di cafe yang tepat berada di sebelah resepsionis.

Cukup lama Mix menunggu di cafe bawah, beberapa pelayan sempat mengecek dirinya yang kini tertidur di salah satu sofa duduk. Mereka ragu untuk membangunkan Mix, wajahnya yang tampan begitu damai dalam tidurnya. Beberapa pengunjung yang datang meminta para pelayan untuk tidak membangunkan Mix. Mereka merasa kasihan dengan Mix yang harus menunggu seseorang.

Tak lama, suara gaduh langkah kaki dan sapaan hormat memenuhi lantai tersebut. Ternyata Earth dari arah lift berlari menuju reseprionis bersama dengan Joss.

"Pak Joss, Pak Earth", sapa resepsionis.

"Kamu lihat laki-laki muda yang mencari Earth?", tanya Joss sambil mengatur nafasnya.

"Sekitar satu jam lalu ada pak, dia berada di sofa cafe"

Karyawan itu dengan santai menunjuk Mix yang kini tertidur pulas di sofa. Earth segera menghampiri Mix, ia membuang kasar nafasnya merutuki dirinya yang tidak membalas pesan dari Mix. Tadinya setelah meeting, Joss akan mengambil dokumen tersebut, sayangnya ia begitu sibuk hingga tidak lagi membalas pesan Mix dan berakhir dengan kejutan luar biasa dari Mix yang tertidur di cafe.

"Mix", Earth mengusap lembut rambut Mix.

"Hm?", Mix masih mengantuk.

"Kenapa di sini? Kamu baru sembuh"

Earth kini mengalungkan tangan Mix pada pundaknya, Mix yang masih setengah sadar meracau pelan, "Aku pikir dokumenmu penting. Aku ga boleh masuk sama karyawanmu"

Setelahnya Mix kembali terlelap. Earth mencium singkat bibir ranum Mix sebelum membawanya dalam gendongan. Seluruh adegan tesebut disaksikan oleh pengunjung dan karyawan yang berada di lantai gedung tersebut. 

Tidak terkecuali sang resepsionis yang kini hanya bisa tertegun di samping Joss. "Dia suami Earth. Besok kalau datang langsung antar ke ruangannya"

Joss menepuk pundak karyawan yang sepertinya shock berat dengan kejadian yang baru saja ia lihat. Ia segera menyusul Earth yang kini sudah di depan lift.

Beberapa karyawan yang baru saja turun darilift ikut terkesima menyaksikan adegan bosnya yang sedang menggendong seseorang. Earth segera memberikan dokumen yang Mix bawa pada Jos, "Bawa ke bagian legal segera, kita meeting di ruangan"

"Lah Mix gimana?"

Joss menerimanya dan mulai mengecek kelengkapan semua dokumen, aman. "Gapapa, minta OB buat ambilin sofa lagi sama selimut"

---

"... yang ini udah oke"

Suara bising orang berbincang mengganggu tidur siang Mix. Belum sepenuhnya sadar, ia mencoba mengingat kembali apa yang terakhir dia lakukan sebelum tertidur. Kini sudah sepenuhnya ingat bahwa dirinya sedang menunggu Earth di cafe dan tertidur meninggalkan dokumen, ponsel dan dompet tanpa penjagaan. Mix langsung berdiri dari tidurnya.

"Shit-"

Jangan pernah sekali-sekali kamu berdiri langsung setelah tiduran. Karena rasa pusing tak tertahankan akan segera datang menyerang dan membuat dirimu terhuyung jatuh. Sama seperti Mix sekarang yang terjatuh di lantai karena lupa berpegangan pada benda terdekat.

"Mix!"

Ia mendengar suara Earth disusul dengan derap langkah sepatu. Samar-samar ia juga mendengar suara banyak orang sebelum akhirnya menampilkan Earth dengan setelan kemeja rapi tanpa jas yang seingatnya pagi ini ia gunakan.

"Loh mas?", Mix bingung.

Tapi menit berikutnya ia menyadari bahwa sekarang berada di ruangan Earth. Mix malu setengah mati. Dirinya sekarang sedang dipertahikan oleh 5 orang lelaki bersetelan jas lengkap dengan berkas-berkas yang ada di meja. Mereka sedang meeting saat Mix tertidur pulas di ruangan tersebut.

"Masss", desis Mix yang butuh penjelasan dari suasana canggung ini.

"Mix udah bangun? Win baru beliin kamu minum di bawah"

Bright, salah satu dari tamu meeting Earth tersenyum pada Mix dari tempat duduknya. Mix segera mengambil tas dan ponselnya untuk meninggalkan ruangan. Namun tangannya tertahan oleh Earth, "Kamu baru sembuh, udah di sini aja"

"Mas kan lagi meeting", desis Mix.

"Udah selesai kok Mix", Joss datang bersama Win membawa minuman untuk para tamu mereka.

"Mix udah bangun?"

Suara Win yang seolah bertanya pada anak TK yang baru bangun dari tidur siangnya sukses membuat Mix menutup wajahnya. Ia sudah sangat malu untuk menyapa tamu-tamu Earth.

Sayangnya, temannya yang begitu ceria melihat Mix bangun untuk menghampirinya dan memberikan frappuccino. "Mix Watthanasetsiri, mohon maaf saya tertidur di saat kalian bekerja"

Mix mengenalkan dirinya dan mencoba untuk meminta maaf perihal tabiatnya yang buruk. "Santai aja Mix"

Mix mengenal Joss, Podd dan Bright yang duduk saling bersebrangan. Namun tiga lainnya begitu asing dan membuatnya bertanya-tanya. "Oh, Aku Off Jumpol. Mitra hukum dari perusahaan ini", satu orang yang duduk di sebelah Podd mengenalkan diri.

"Aku Force Jiratchapong, dan yang ini Krist Perawat"

Win yang duduk di samping Mix terasa sangat nyaman dengan kehadiran mereka semua. Ia sudah menduga kalau Bright slelau mengajak temannya itu ke setiap pertemuan dan rapat sehingga sudah dikenal dekat dengan teman-teman bisnis Bright. Agaknya berbeda dengan Mix yang hanya mengenal Podd dan Joss. Bright masuk dalam daftar itupun karena dirinya adalah suami dari Win.

"Gimana keadaan Mix sekarang? Udah lebih sehat?", tanya Bright.

Mix menatap Earth yang sibuk membereskan berkas-berkas miliknya, "Iya kak, sori tempo hari bikin Win repot"

Win menepuk punggung Mix sedangkan Bright menggeleng. "Kalian lagi liburan kuliah ya?", kini lelaki bernama Off memberikan komentar sambil menyantap tart yang dibawa Joss.

"Iya kak, kita ada libur kuliah dua bulan. Sayangnya kitanya ga libur", komen Win.

"Oh, kalian panitia ospek ya?", Off kembali menanggapi.

Mix bolak-balik menatap mereka berdua, "Dia kak Off, suaminya dosen di kampus kita, jurusan hukum", bisik Win yang langsung ditanggapi dengan anggukan Mix.

"Kalau yang sebelahnya, kak Force. Dia punya perusahaan konsultan web development gitu. SUaminya punya bisnis franchise cafe, salah satunya punya kak Earth yang di bawah"

Mix cukup terkejut dengan saratnya informasi yang diberikan Win. "Yang terakhir kak Krist, yang kulitnya seputih susu. Dia dan suaminya handle perusahaan supply chain yang kak Earth pakai untuk hotel, resort dan mall-nya"

Mix merasa ciut. Ia memang mengetahui perusahaan Earth begitu besar dan berpengaruh di mana-mana. Bahkan tidak sekali dua kali terpampang di majalah internasional. Ia sempat bingung, orang sehebat Earth mengapa memilih untuk menikah denagn dirinya yang hanya memiliki bisnis makanan cepat saji.

Mix menatap Win yang kini sedang bermain ponsel, tidak lagi mendengarkan pembicaraan suaminya dengan mitra-mitra bisnisnya. Bright sendiri adalah founder dari perusahaan agensi arti dan iklan ternama. Win disisi lain berasal dari kalangan bangsawan yang sudah turun-temurun.

"Haha", Mix meratapi dirinya yang berasa seperti remahan roti di antara para manusia hebat ini.

"Mix?", Earth kini kembali pada Mix yang sedang menatap lantai ruangan.

"Oh Earth! Aku sudah booked tiketnya untuk minggu depan"

Suara Podd menyadarkan Mix yang sudah beralih pada Earth, "Jam?"

"Penerbangan malam, biar paginya lo bisa langsung meet sama pihak sana"

Mix masih betah menatap Earth, "Bright juga ikut?"

"Win kin bertanya pada suaminya yang langsung dijawab anggukan kepala. "Aku berangkat paginya bareng sama kak Krist"

"Mau kemana?"

Mix kali ini mengajukan pertanyaan karena dirinya merasa terasing di sana. Ia tidak tahu apa-apa. "Mas minggu depan harus ke Dubai buat persiapan pembangunan. Bareng sama mereka semua"

Ah, kini Mix mulai memahami arah pembicaraan mereka. "Loh, Win ikutan?", tanya Mix yang langsung disanggah.

"Gila lo Mix? Materi kita apa kabar? Kita masih harus masukin materi ke map dan buat presentasi. Belum proyek pembangunan desa pengabdian"

"Berarti lo ditinggal juga dong sama Bright?", ujar Mix santai.

Earth, Bright dan Win saling menatap satu sama lainnya. "Win nginep di rumah aja. Biar kalian ada temen", Earth mengambil kesempatan.

Win denganmata berbinarnya menatap Bright dengan harap-harap cemas. Bright tersenyum memberikan izin pada Win untuk menginap di rumah Earth.

****

Notes from author :

Hello! This is Rav. Terima kasih sudah mau membaca dan menunggu cerita ini. Karena sebenarnya ini cerita sudah selesai, aku upload ke sini hanya sebagai backup saja. Namun sepertinya ada banyak pembaca yang antusias menunggu hehe

Aku ingin melihat antusias kalian lebih banyak. Silahkan vote dan komen ya

Kalau banyak antusiasme kalian aku akan usahakan segera update sebanyak mungkin!

Thank you^^

Continue Reading

You'll Also Like

247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
334K 27.8K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
1.7M 18.4K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
80.3K 7.7K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG