Pet Me, I'm Your Wolf!

Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... Еще

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 53 (END)

30.4K 1.1K 258
Raessyyy_

KOMEN YG BNYK YAAA MAU GUE BALES SATU"🥺🥺

ENJOYYYY

--------

"Alex kita beneran menikah?!" tanyaku sekali lagi memastikan. Mataku masih terbelalak melihat kondisi rumahnya yang kini dipenuhi banyak orang.

Baru saja terbangun dari tidur, beberapa pelayan sudah masuk ke dalam kamar dan memandikanku. Tidak tanggung-tanggung mereka juga memakaikanku gaun pengantin yang sangat cantik.

Wajahku yang sudah dipoles make up terlihat lebih dewasa dibandingkan biasanya, rambutku di sanggul, dan terdapat mahkota kecil di atas kepala. Ini benar-benar hari pernikahanku.

Alex memang sudah memberitahunya, hanya saja aku masih mengira dia bercanda. Mana mungkin menyiapkannya tanpa sepengetahuanku, sosoknya saja tidak pernah jauh-jauh dari pandanganku.

Merasakan geli di belakang punggung, tangannya bergerak sensual menyusuri kulitku. Kini aku berada di pangkuannya, beberapa pelayan yang tadi berada di sini sudah Alex usir keluar. Alhasil, hanya tinggal kami berdua.

"Sudah ku bilang aku tidak berbohong, kau masih saja tidak mempercayainya," rajuknya dengan bibir mengerucut sebal seiringan dengan gaunku yang turun sampai ke perut, menunjukkan payudaraku yang tidak tertutup dalaman apapun.

Refleks tanganku mengalungi lehernya, mengizinkan. Lagipula percuma saja menolaknya, Alex akan semakin kasar dan memaksaku.

Dan yang ku tahu Alex masih dapat menahan nafsunya jika sedang menyusu, bibirnya hanya akan fokus ke sana dan matanya terpejam seperti anak bayi. Setidaknya dia tidak akan meminta yang aneh-aneh selama aku menyodorkan dadaku ke mulutnya.

Terlarut dalam pikiran, aku masih tidak menyangka jika beberapa menit lagi kami akan menjadi suami istri. Sekali lagi, aku menatapnya serius, mencari kebohongan.

Aku lebih percaya jika orang-orang yang berdatangan ke rumahnya ini hanyalah perkumpulan keluarga biasa, bukan acara pernikahan kami.

"T-tapi bukankah kita baru saja baikan? Sejak kapan kau menyiapkan semuanya, Al?" tanyaku dengan kagum.

Tidak hanya keluarganya, bahkan ayah ibuku pun turut datang ke rumahnya. Bukankah itu aneh? Aku saja sudah lama tidak pulang kampung. Tiba-tiba saja mereka datang ke acara pernikahanku.

Belum lagi Alvin dan Alden yang tadi datang ke kamar dan meminta maaf padaku.

Entah apa yang Alex lakukan hingga semuanya bisa terjadi secepat ini.

Seperti tahu apa yang ku pikirkan, Alex melepaskan lumatannya pada dadaku dan menatapku sambil tersenyum tulus. Tangannya mengelus pipiku dan mengunci pandanganku hingga kini kami bertatapan.

"Aku sudah memikirkannya sejak dua tahun yang lalu, cantik. Bahkan aku langsung menemui kedua orang tuamu setelah mengetahui kau mate-ku," ucapnya menimbulkan detakan kencang di jantungku.

Aku tidak pernah menduga Alex merencanakan hal ini jauh sebelum pertemuan kami. Sepertinya hanya aku saja yang tidak tahu apa-apa.

Ucapannya yang terdengar memuja itu membuatku merona malu. Ditambah lagi dengan tatapannya yang intens, rasanya aku ingin cepat-cepat pergi dari sini. Dimanapun tanpa kehadiran Alex.

Aku masih belum terbiasa dengan tingkahnya yang selalu menyentuhku sana sini.

Seakan belum puas, Alex kembali turun menuju dadaku dan kembali menghisapnya kuat. Kadang kala lidahnya bermain dan giginya menggigit milikku. Sontak aku meremas rambutnya dan mendongak kenikmatan.

Bisa-bisanya kami melakukan hal ini di saat mau menikah. Menggeleng tegas, aku harus mengembalikan kewarasanku.

Meladeni Alex sama saja dengan masuk ke lubang buaya, aku takut jika acara ini tidak jadi berlangsung karena nafsunya yang harus dituntaskan terlebih dahulu.

Mendorong kepalanya, aku melepaskan tautan bibirnya dari bagian intiku.

"Tunggu, ngh, kita belum sah, Alex! Seharusnya sekarang kau berdiri di depan altar dan menungguku di sana. Bukannya malah menyelinap ke ruangan pengantin dan membuat gaunku berantakan," keluhku dengan mencakar punggungnya, meminta dilepaskan.

Anehnya, semakin disakiti, Alex malah semakin semangat menyiksaku.

Tangannya mengangkatku dari pangkuannya dan menidurkanku di sofa. Tidak lama badannya mengimpit dan menjadikanku kasurnya untuk tidur.

Mulutnya kembali mengulum payudaraku dan matanya terpejam nyenyak.

Kalau saja bukan acara pernikahan kami, ku yakin Alex lebih memilih memperkosaku dibandingkan keluar menemui para tamu. Pikiran mesumnya memang selalu mengarah ke sana.

Sekali lagi, aku mendorong kepalanya dan menjauhkan badanku dari jangkauannya. Tanganku dengan cepat menarik baju ke atas dan menatapnya tajam.

Tidak lagi dapat mengulum dadaku, pipinya terlihat mengembung dan telinga serigalanya turun. Belum lagi tatapannya yang menatapku dengan berkaca-kaca, meminta dituruti.

Menghela napas, aku melembutkan suaraku.

"Alex, sayang, kita mau menikah. Nanti ya nyusunya, lihat gaunku sudah sobek karena kau paksa buka," ucapku sambil mengelus pipinya, memberi pengertian. Bisa bahaya jika mood Alex semakin kacau, sudah pasti acara pernikahan ini tidak akan jadi.

"Natalie pelit! Aku dari tadi sudah menunggumu di luar, kau lama sekali siap-siapnya. Dan masalah gaun, kau yang menggodaku duluan. Siapa suruh secantik ini di hadapanku?" tanyanya dengan merenggut sebal.

Tangannya malah semakin menarik gaunku kasar hingga tidak layak pakai. Bagian dada yang terbuka lebar dan bagian pinggang yang sudah berlubang.

Alex bilang dia suka melihatku berantakan, hanya saja aku tidak menyangka jika harus seperti ini di hari pernikahanku. Nafsunya memang benar-benar tidak dapat ditahan.

"Kalau begitu kita tidak jadi menikah, Al. Tidak mungkin aku keluar seperti ini, kan?" tanyaku yang membuat tatapannya semakin tajam.

Seakan baru menyadari ini gaun pernikahan, Alex berusaha menyatukannya kembali dan menutupi tubuhku. Setelahnya dia menggeleng, merasa menyerah.

"Kok Natalie gitu?! Kita akan mencari gaun lain. Tenang saja aku membeli banyak untukmu, sayang," ucapnya dengan antusias.

Setelahnya Alex bangkit dari sofa dan menepuk tangannya. Tidak ku sangka beberapa pelayan langsung berbondong-bondong masuk dan menunduk di hadapan Alex.

Refleks aku pun ikut berdiri sambil menutupi dadaku yang mulai terekspos. Malu sekali melihat tatapan penasaran para pelayan pada tubuhku yang dipenuhi bercak kissmark.

Ku yakin mereka tahu apa yang baru saja kami lakukan.

"Tolong bantu wanitaku bersiap-siap, jangan sampai dia kabur! Dan untuk kemerahan di lehernya, jangan dihilangkan! Aku ingin semua orang tahu bahwa Natalie hanya milikku. Kalian mengerti?!" tanya Alex dengan suara baritonnya yang kuat.

Untuk pertama kalinya aku melihat seorang Alex bisa se-tegas itu. Berbeda sekali jika berdua denganku, hanya sifat manja yang dia perlihatkan.

Seluruh pelayan itu mengangguk dan dengan cepat langsung membawaku ke depan cermin. Beberapa pelayan yang lain menyiapkan dress-ku dan menelanjangiku begitu saja, di hadapan Alex.

Walaupun sudah biasa tetap saja aku merasa malu, apalagi melihat tatapannya yang intens dari cermin di hadapanku.

Tidak ku sangka gaunnya akan berwarna merah dengan potongan dada yang memperlihatkan bahuku dan teruntai sangat panjang di belakang sana. Warnanya menyatu dengan kulitku dengan make up yang diubah menjadi lebih bold.

Ini tipe Alex sekali, warna merah terang. Entah mengapa aku malah merasa Alex sengaja merobek gaun putihku agar aku mengenakan dress merah cantik ini.

Memang ada saja otak bulusnya untuk menjebakku. Untung warnanya masih menyatu dengan jas hitam Alex, hanya saja ku yakin akan sangat menarik perhatian orang-orang.

Sudah beres dengan semua persiapan, Alex kembali mengusir pelayan-pelayan itu tanpa banyak bicara. Hanya menunjuk pintu keluar dan semuanya langsung menunduk, mengerti.

Matanya hanya terpaku padaku dan tiba-tiba saja dia memelukku dari belakang. Padahal dari tadi aku sudah menatapnya tajam, bermaksud mengusirnya.

Namun, Alex memang bukan pria yang peka. Dia lebih memilih tetap di sini dan melihatku secara langsung daripada menunggu di depan altar.

Apalagi mendengar ucapannya yang menyiratkan sesuatu. Sudah pasti aku tidak akan bebas dengan cepat. Tangannya mengelus perutku dan terus naik hingga ke bagian dada. Jangan lupakan tatapannya yang nakal, membuatku terjerat dalam nafsu bersamanya.

"Tuh kan kau menggodaku lagi! Mana bisa aku menahan diri jika melihatmu secantik ini, sayang? Kita bermain sebentar ya, please, aku akan melakukannya dengan cepat," ucapnya dengan wajah yang memelas.

Kalau sudah seperti ini, percuma saja aku menolaknya dan bagian bawahku pun sudah berdenyut merasakan sentuhannya yang sensual. Alex menyebalkan, dia selalu tahu bagaimana memancing nafsuku. Yang anehnya, aku tetap mencintainya.

Senyumku tersungging tulus dan hanya mengangguk, mengiyakan. Tanpa lama-lama lagi, dia kembali menarik gaunku, membuat mataku terbelalak. Tangannya mengurungku dan menekanku ke dinding.

Dibanding susah payah membuka dress ini, Alex lebih memilih merobeknya paksa hingga bentuknya mengenaskan.

Kaki ku dipaksa mengangkang dan tangannya kini sibuk membuka celana formalnya. Seperti yang ku duga, miliknya memang sudah menegang di bawah sana. Tanpa aba-aba, Alex memasukinya dengan kasar dan mencium bibirku ganas.

Sekilas dapat kulihat senyum puasnya dengan mata yang menatapku lekat. Tatapan yang memujaku seperti tidak ada mahkluk lain yang lebih indah, membuat darahku mendesir dan merasa gugup hanya dengan membalasnya.

"Kita tunda pernikahannya, ini lebih penting dari apapun, sayang. Aku mencintaimu, mate."

------------------

END

EMANG AGAK LAIN YA AKHIRNYA

PAS GUE BUAT CERITA INI EMG GUE UDAH MIKIR GAMAU BUAT CERITA YG PANJANG" KYK KBAPV TAPI TETEP BISA BUAT ENJOY

KONFLIKNYA GA BERAT DAN BIKIN STRESS KAN WKWWKW

MAAF YAH GA SAMPAI ADA ANAK, KARNA GUE BLOM ADA IDE SAMPAI SEJAUH ITU

DAN TAKUTNYA JADI AGAK MIRIP SM KBAPV, JADI YAHH GUE RASA SEGINI CUKUP

GIMANAA TANGGAPAN KALIAN TENTANG CERITA INI? KASIH RATING DONG DAN ALASANNYA! PLEASE :( TERAKHIRAN LOH INI

KE PEMAINNYA JUGA YAA EHEHE

NATALIE

ALEX

ROLF

BRYAN

NATASHA

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS DI BAB INI YG BANYAKKK!!

DAN UNTUK CERITA BARU JUJUR GUE BLOM ADA IDE, BOLEH DONG KASIH IDE JUGA AHAAHAHA

TAPI SECEPATNYA BAKAL GUE BUAT, KALIAN MAU NUNGGUIN KAN?🥺🥺

LOVE YOUU ALL THANK U YAA UDH NEMENIN GUE SELAMA INI🤍

START : 15 MEI 2023

END : 10 AGUSTUS 2023

3 BULAN YG BERARTI BGT BUAT GUE DAN ITU SEMUA KARENA KEHADIRAN KALIAN! MUAH!🥺😇😚

Продолжить чтение

Вам также понравится

MY CRAZY GIRL(COMPLETED) Lyvgooo

Подростковая литература

16.6K 1K 16
KARYA PERTAMA🎉 "Sekarang lo ikut gue!". ucap Dika Angel mengerutkan keningnya lalu berkata "Kemana?" "RUMAH SAKIT JIWA!". tegas Dika "APA?". teriak...
14.6K 2K 32
Sebenarnya yang kusukai, dia atau temannya? Ah tidak, tidak. Kim Sejeong, kau memang primadona kampus tapi jangan seperti playgirl seperti ini. "Kau...
9.2K 1.4K 55
gadis cantik yang selalu terlihat ceria , bahagia dan sedikit bertingkah bar" ,namun sebenarnya sikap yang ia tunjuk kan kepada semua orang jauh dari...
2.5M 125K 42
(18+) BOOK 1 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Ciel Areolla gadis cantik pintar pendiam berwajah dingin cuek tak suka hal yg berbelit-belit tapi di balik...