Pet Me, I'm Your Wolf!

By Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 49

19.4K 1.2K 106
By Raessyyy_

WAHHH UDAH LAMA YA GA UPDATEE

SIAPA YG NUNGGUINN?

BTWWW THANK U YA GAISSS, KITA BERHASIL BAWA CERITA INI KE 1M VIEWS AAAAAAA

CONGRATSSS UNTUK KITA SMUA🎉

ENJOYYY

---------

Tangan Alex semakin mengelusku sana-sini. Senyum lebarnya terpatri jelas di bibir, akan tetapi matanya menatapku dengan ketakutan.

Sudah pasti ada sesuatu yang disembunyikannya dariku.

Menghempaskan tangannya, aku tidak mau disentuh Alex lagi. Tidak ada yang tahu apa yang baru saja dia lakukan. Bisa saja dia baru menyentuh Natasha ataupun melakukan yang tidak-tidak. Hanya memikirkannya saja, aku merasa tidak nyaman.

Sontak mataku menatapnya tajam dan tanganku bersedekap di dada.

"Apa yang kau lakukan berdua dengannya?" tanyaku dengan menaikkan sebelah alis. Badanku bertumpu pada pintu dan menjaga jarak darinya.

Sedangkan Alex, dia hanya terdiam kaku dengan tangan yang disembunyikan di belakang punggung, seperti seorang pelaku kejahatan. Setelahnya menggeleng, tidak mau menjawab.

"Natalie tidak perlu tahu, nanti marah," ucapnya yang membuatku semakin diliputi amarah.

Padahal tadi aku senang sekali melihatnya baik-baik saja. Namun, mengetahui ada rahasia di antara mereka, aku jadi tidak niat lagi. Alex masih milik Natasha dan aku bukan siapa-siapa.

"Kalau begitu, jangan ganggu aku lagi. Aku tidak mau bersama pria yang masih menemui wanita lain!" tegasku, memperingati.

Sepertinya lebih baik aku kembali ke rumah Bryan saja, aku merasa lebih aman di sana tanpa kehadiran Alex. Mengeluarkan handphone, tanganku dengan sigap mengetik sesuatu pada Bryan.

Namun, Alex lebih cepat mengambilnya.

Tangannya mengepal, meremas benda kotak itu dengan sangat kuat. Tanpa aba-aba pula, dia melemparnya ke dinding hingga menjadi serpihan kaca yang tidak berguna.

Mulutku menganga dan tubuhku menegang melihatnya. Urat-urat di tangan Alex pun terlihat sangat jelas, menandakan dia tengah marah.

Badannya semakin mengurungku dengan tangan yang sudah memelukku erat. Begitupun kepalanya yang dia tempelkan di ceruk leher, aku sampai tidak bisa bergerak dibuatnya.

"Baiklah aku akan mengaku, aku membakarnya! Jangan takut padaku, sayang, aku bukan monster," lirihnya mencicit.

Helaan napasnya terdengar kasar dan wajahnya sengaja dia sembunyikan dari pandanganku. Kentara sekali Alex tengah ketakutan. Otaknya yang penuh dengan pikiran buruk, membuatku tidak tega.

Refleks aku melepaskan pelukannya dan menatap wajahnya yang hanya menunduk. Tanganku menaikkan dagunya hingga kini mata kami bertatapan. Tidak ada kebohongan di sana.

Bola matanya yang berwarna hazel itu menatapku dengan takut dan memuja. Aku seperti melihat Alex yang dulu, Alex yang hanya akan menatap padaku.

Dan mendengar Natasha sudah mati, entah mengapa tidak ada ketakutan dalam diriku. Berbanding terbalik, aku malah merasa lega.

Namun, masih ada yang membuatku tidak mengerti. Tubuhnya yang dipenuhi air terasa tidak masuk akal. Pikiranku sudah penuh membayangkan hal-hal buruk, aku masih takut jika Alex melakukan sesuatu dengan Natasha di sungai. Alex pernah bilang ingin mencobanya dan tentu saja aku selalu menolak hal itu.

Meneguk ludah kasar, aku memberanikan diri bertanya padanya.

"L-lalu kenapa kau basah?"

Mataku menatap ke bawah, menelaah tubuhnya yang tercetak jelas di sana. Otot-otot yang terbentuk membuat badanku panas dingin. Enak saja Natasha juga melihatnya, rasanya aku tidak ingin berbagi yang satu ini.

Seperti tahu apa yang ku pikirkan, senyum jahil Alex tersungging di bibirnya dan tanpa peringatan pula jari-jarinya membawaku mengelus perutnya.

Tanganku sampai gemetar, sudah lama tidak merasakannya. Anehnya lagi, aku tidak ingin menolaknya.

"Aku melihat Natasha seperti dirimu, sayang. Aku tidak bisa memikirkan apapun selain menerjunkan diri ke sungai. Kau sangat cantik di sana, membuatku ingin cepat-cepat kemari dan menemuimu secara langsung," ungkapnya dengan suara serak.

Tatapan matanya menatapku menggoda dan tubuhnya yang semakin mendekat, membuatku ikut basah sepertinya. Aku merasa kedinginan, akan tetapi badan Alex terasa sangat panas. Hal yang biasa terjadi saat dia tengah bernafsu.

Ragu-ragu, aku membalas tatapannya. Benar saja, banyak kabut yang menutupinya. Napasnya terasa hangat, begitu pun dengan jantungnya yang berdetak kencang.

Tidak jauh berbeda denganku, aku merasakan hal yang sama. Apalagi ruangan yang kini gelap seakan menambah suasana intim kami.

Menggeleng, aku tidak mau melakukannya begitu saja. Alex masih harus dihukum karena berani menemui Natasha tanpa sepengetahuanku.

Wajahku mengerut, berpura-pura sedang jijik dan mataku menatapnya dengan tidak suka.

"Tidak mau, bekas Natasha," ucapku mendorong tubuhnya, menjauhiku.

Seketika pipinya mengembung kesal dan bibirnya maju seperti bebek. Telinga serigalanya turun, ekornya pun tampak lemas di belakang sana.

Alex menggemaskan sekali, aku jadi ingin memakannya.

"Kok gitu? Alex kan cuman mau Natalie!" lirihnya dengan menatapku berharap. Sayangnya, aku masih belum puas menjahilinya. Siapa suruh pernah berselingkuh? Hanya mengingatnya saja aku merasa kesal.

Natasha pernah melihat seluruh badan Alex, aku bukan lagi satu-satunya. Bahkan sampai menyentuhnya, rasanya aku ingin membersihkannya dengan tubuhku dan menjilat setiap inci kulitnya. Astaga, sepertinya otak mesum Alex menular padaku.

Tahan, Natalie!

Bersedakap dada, aku menolak disentuh Alex dan menatapnya tajam.

"Janji tidak akan ada Natasha Natasha lain?" tanyaku serius yang langsung dianggukinya dengan semangat. Tidak ada keraguan di sana, Alex malah menatapku berharap, seakan takut aku meninggalkannya.

Imut sekali dengan bibir yang mengerucut itu, Alex seperti anak kecil yang dimarahi ibunya, membuatku tanpa sadar tersenyum, menenangkan.

Tubuh Alex terlihat menegang sesaat dan tiba-tiba saja dia kembali memelukku. Tangannya merambat ke pinggulku dan menggendongku seperti koala ke arah kamar. Aku yang terkejut sontak memukul-mukul punggungnya kencang, meminta diturunkan. Yang tentu saja, tidak berefek apa-apa.

Alex baru menurunkanku setelah pintunya terkunci. Tidak tanggung-tanggung, dia buang lewat jendela. Mataku sampai terbelalak, menyadari jika kini aku terkurung bersamanya.

Tanpa aba-aba pula tangannya menarik tubuhku dan memangku ku di atas pahanya. Ekornya yang bergerak kesana kemari, terlihat kesenangan dengan hidung yang kempas kempis.

Alex memelukku dengan begitu erat hingga rasanya aku sesak napas.

"Natalie jangan kemana-mana lagi, cuman punya Alex. Jangan senyum ke Bryan ataupun ke pria lain, gaboleh! Untuk Alex aja," ucapnya yang terdengar posesif di telingaku.

Matanya menatapku lekat dan kadang kala mencium pipiku tanpa peringatan. Rasanya jantungku mau copot karena sentuhannya yang tiba-tiba seperti itu.

Otakku saja belum selesai memproses ucapannya, namun Alex terus-menerus menyerangku. Begitu pun dengan tangannya yang sudah masuk ke dalam baju dan mengelus punggungku. Terasa sangat besar dan kasar, membuat badanku merinding.

"Ayo kita serang, Al! Jatuhin Natalie, timpa, trus kita masukin!" ucap Rolf di dalam sana dengan tidak sabar. Aumannya yang kencang seakan menandakan sebuah kemenangan. Sudah lama aku tidak mendengar Rolf sebahagia itu.

Walaupun begitu, tetap saja aku merasa takut. Aku tidak pernah melakukannya lagi sejak Alex menghilang. Dia pasti akan mengejekku jika tahu aku kembali payah.

Meneguk ludah kasar, aku merasa sangat gugup dibuatnya. Ditambah lagi dengan mata Alex yang berkabut, menatapku bernafsu. Aku tahu setelah ini tidak akan ada jalan keluar lagi. Aku benar-benar sudah terperangkap, seperti seekor kancil yang masuk kandang buaya.

Perlahan, Alex menidurkanku ke kasur dan badannya tepat berada di atasku. Rambutnya yang basah sampai memercikkan air ke wajahku.

Tidak, ini terlalu cepat, aku belum siap. Namun sayang untuk berdiri saja tidak bisa. Alex dengan sigap langsung menahan tanganku di samping kepala.

"Kita kan sudah baikan. Alex mau boleh ya? Kali ini mau sampai masuk, ya ya?"

-------------

TEBAKK NATALIE BAKAL JAWAB APAAA?🌝🌝

YG BENER DPT PIRING CANTIKK

BTWW SIAPAAA YG SENENG ALEX NATALIE BAIKANN?

SCENE APA SIH YG KALIAN TUNGGU" DARI MEREKA? EHEHEH JAWAB!!

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YAAA

LOVE YOUUU🤍

Continue Reading

You'll Also Like

570K 37.9K 63
(18+) BOOK 2 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Berawal dari kehidupan sulit yg di alami kakak dan adik. mereka bernama Zelion dan Zeana sang pangeran dan...
13.3K 1.4K 27
sequel dari mate is mine..... na jisung alpha muda yang masih harus berjuang untuk membuktikan bahwa dirinya mampu dan berhak untuk menggantikan...
32.5K 2K 18
Keseharian keluarga Lee Jeno dan Mark Lee dengan anaknya yang bahagia "Sayang aku udah gak tahan" "Bangun kalian semua! Sebelum mommy siram pake air...
1.1M 92K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...