CESSA

By salaabilaa1

574K 17.2K 232

hanya kisah gadis munggil yang terjebak bersama ketua geng paling di takuti More

Bab-1
bab-2
bab-3
bab-4
bab-5
bab-6
bab-7
bab-8
bab-9
bab-10
bab-11
bab-12
bab-13
Bab-14
bab-15
bab-16
bab-17
bab-18
bab-19
bab-20
bab-21
bab-22
bab-23
bab-24
bab-25
bab-26
bab-27
bab-28
bab-29
bab-31
bab-32
bab-33
bab-34
bab-35
bab-36
bab-37
bab-38
bab-39

bab-30

6.4K 173 1
By salaabilaa1

  Arsen berdiri menatap indah nya kota dari atap markas, pikiran nya kacau.

Entah berapa batang rokok yang sudah ia habis kan, tidak ada niatan beranjak padahal hari sudah semakin malam.

Tiga hari sudah berlalu setelah kejadian kemarin, dan arsen masih belum bisa menemui cessa, tiga hari ini ia terus terus an berjuang untuk menemui cessa namun yang ia dapat hanya Bogeman dari Ardi dan Angga.

Arsen tak peduli jika ia harus terluka berkali kali, yang terpenting ia bisa meminta maaf pada gadisnya.

"Bang" suara seseorang mengalihkan fokus arsen

Disana berdiri Haikal yang tengah menatap nya.

Arsen duduk dan memberi Haikal isyarat untuk duduk di bangku kosong.

"Apa yang lu dapet?" Tanya arsen

"Mereka gaada niat bunuh kita bang, mereka cuman ngusik kita" papar Haikal

"Dari mana lu bisa tau?"

"Bukti nya sampe sekarang kita atau anak anak gaada yang bener bener mereka bunuh, pistol mereka selalu sengaja di buat meleset," 

"Mereka cuman pengen kita terusik dan nyari tau mereka, mereka handal banget, hari ini Askar dapet chat  yang nyuruh kita kesana"

"Kita?"

"Gua, Askar, sama Farhan"

"Tapi kita gaboleh bawa orang lain"

"Kapan mereka nyuruh kalian kesana?"

"Malem ini"

"Terus kenapa lu masih disini?lu takut?" Arsen dengan wajah mengejek

Haikal yang merasa arsen tengah meremehkan nya pun langsung menatap arsen

"Gua nunggu izin lu, gua masih hargai lu sebagai ketua"

"Meski gua gatau apa fungsi lu disini, dari kemarin lu cuman nyuruh gua nyari tau, tapi lu sendiri malah santai santai aja, lu lepas tangung jawab bang?"

  Arsen menyengir mendengar perkataan Haikal

"Selesai in semua ini "

Setelah itu arsen pergi menuju lantai bawah, meninggalkan Haikal yang emosi karena merasa diri nya di beri beban yang berat sedangakan si ketua hanya santai santai saja.

________

  Arsen memeluk erat tubuh mungil di dekapan nya, cessa menangis segukan di dada arsen.

"Jangan pergi" lirih cessa

Namun arsen malah semakin mengeratkan pelukan nya, seolah mereka taakan bertemu lagi

Pelukan kedua nya terlepas, arsen menatap dalam mata gadis nya, tatapan yang selalu tajam itu kini menatap nya sendu, mengusap pipi nya yang sudah banjir dengan air mata

Lalu lagi lagi arsen memeluk cessa.

cessa gelisah dalam tidur nya, tubuh nya bergerak kesana kesini, peluh di sekitar dahi nya terlihat jelas

"Arsen!!!" Cessa memekik lalu kedua mata nya terbuka lebar

Nafas nya memburu, mimipi buruk lagi.

Cessa termenung di kamar nya, setelah tiga hari dari sana ia tak pernah melihat arsen lagi, hati nya kosong, pikiran nya kacau, ia sama rindu nya dengan arsen.

Kadang ia berniat untuk menghubungi arsen, namun Angga bilang arsen tengah sibuk dengan geng nya, sehingga tak bisa menemui cessa atau memberi kabar pada cessa.

  "Sayang, sudah bangun?" Cessa menatap Irma yang datang dengan kue kue manis di nampan yang beliau bawa.

"Bubun" cessa merengek meminta peluk oleh sang bunda

Irma mendekap tubuh putri nya, mengusap kepala nya dengan penuh sayang

"Mimpi buruk lagi sayang?" Cessa menganguk di dekapan Irma

"Bun, Ade kangen sensen" Irma tersenyum

"Cie cie ada yang kangen"

Cessa cemberut "ih Bubun mah" Irma tertawa senang rasa nya bisa menggoda anak gadis nya

  "Aa kan udah kasih tau kamu, arsen sibuk nanti juga dia ngehubungin kamu"

"Kenapa Ade gabole duluan ngehubungin sensen?"

"Takut nya nanti malah ganggu gelis, sabar dulu ya"

Cessa menganguk lesu

"Nah sekarang makan dulu, nih udah Bubun buatin "

"Woii brownis coklattt" cessa segera mengambil salah satu dari brownies yang Irma tata dan melahap nya

Tingtong!!!

Bunyi bell rumah terdengar, saat kedua anak dan ibu itu berada di kamar cessa

"Bubun buka in dulu ya?Ade abisin"

Cessa menganguk, lalu kembali menyuap kan kue brownies nya, sambil membuka handphone nya mengecek sosial media arsen, yang tak ada apa apa, selain foto nya dan arsen Minggu lalu.

Pintu kamar kembali di buka

"Ade, ada kak gara di bawah" cessa membulat kan mata nya terkejut

"Kak gara?" Irma menganguk

_____

Haikal, Askar dan Farhan menjalankan motor nya beriringan, melewati jalanan gelap yang sangat jarang di lewati orang orang

Mereka berhenti di jalan paling ujung, sepi sangat sunyi tampak seperti jalanan mati

Tak lama kedua pria bertopeng, muncul dengan tiba tiba

Haikal turun dari motor nya

"Apa mau kalian" seperti sebelum nya, dua dari mereka tak pernah menjawab apa pun

Namun langsung tiba tiba menyerang

Haikal terdorong saat pria dengan topeng itu menendang tepat di perut nya, emosi nya tersulit langsung membalas dengan memukul

Salah satu dari mereka menghadapi Askar dan farhan

Mereka berlima saling menyerang satu sama lain mencoba untuk saling mengalahkan, skill yang Haikal punya cukup kuat karena sedari kecil ia sudah di bekali dengan skill bela diri oleh sang ayah namun skill dari kedua pria di hadapan nya pun tak bisa di remehkan

Farhan dan Askar lama kelamaan mulai melemah menghadapi satu orang pria bertopeng itu

Ketiga nya semakin kelelahan, mengahadapi si topeng bukan lah perkara yang mudah

Bug!!!

Satu pukulan yang membuat Farhan tumbang, Askar dan Haikal yang melihat Farhan pingsan pun bergerak ingin menghampiri, namun lagi lagi gerakan kedua pria bertopeng menghalangi mereka

"ANJINGG!!"  Haikal berteriak marah menyerang kedua lawan nya dengan membabi buta begitu pula dengan Askar

Kedua pria bertopeng itu nampak mulai kelelahan menghadapi Haikal dan Askar

Haikal maupun askra yang melihat kedua nya melemah pun nampak menjadi lebih semangat

Brug!!!

Haikal mendorong kencang salah satu dari mereka hingga terkapar sempurna di tanah, Haikal injak dada si pria tadi, tak ada perlawanan, Haikal menang.

Dengan gerakan cepat Haikal membuka topeng si pria dan betapa terkejutnya saat Haikal tau jika

"BANG BAGAS?!!!" Bagas yang sudah terkapar mennyengir  bodoh

"Halo bro kal" Haikal masih syok begitu pula dengan Askar

Tak lama pria yang sedari tadi masih menghadapi Askar pun membuka ikut topeng nya

"BANG ANDRE?!!!" Andre tersenyum menangapi askar yang terkejut seperti Haikal

Suara tepuk tangan di belakang membuat Haikal dan Askar menoleh, disana terlihat arsen dan Brata berjalan dengan santai

Arsen mendekat ke arah Haikal menepuk bahu Haikal dua kali

"Permainan bagus kal"

"Hah?maksud lu apa bang?"

  Arsen dan Brata tersenyum miring

  "semua ini cuman rencana gua sama anak anak kal"

"gua masih ga mudeg bang" lirih Askar

Arsen berjalan semakin dekat ke arah Haikal lalu menepuk pundak remaja itu

"Lu pasti jelas tau kalo masa jabatan gua bentar lagi selesai?gua butuh orang yang bisa gantiin gua dengan cara gua bikin rekayasa ini"

"Diantara anak anak yang lain lu selalu jadi paling menonjol kal, soal balap, mimpin anak anak, atau mecahin masalah kaya gini, tapi semua itu belum cukup bikinn gua yakin. Makanya gua buat Rekayasa kaya gini dan seperti harapan gua lu ga ngecewain "

"bang" Haikal lirih

"gua percayain wolf ke tangan lu kal, jaga anak anak, gua titip" arsen melepas jaket yang ia pakai

Jaket yang menemani nya selama bertaun taun, terdapat banyak memori disana, dari awal arsen menjadi anggota biasa, hingga ia bisa menjadi ketua

"Gua juga titip wolf ya" Brata ikut melepas kan jaket nya kedua jaket itu akan berpindah tangan ke Haikal dan Askar

"bang, ini berat buat gua" Haikal mencoba menolak

"gaada yang bilang ini ringan kal"

"Gua gamau wolf padam, wolf harus tetap berdiri, dan gua harus milih orang yang bener bener bisa jaga wolf dan itu lu"

Haikal dengan ragu mengambil jaket dari tangan arsen, mencoba menatap mata arsen yang tampak begitu tajam dan tegas.

  "Tenang kal, gua bakal selalu pantau wolf dari jauh, lu gabakal sendirian selain sama Askar lu punya gua"

Suasana yang tadi nya nampak runyam karena perkelahian mendadak menjadi melodi kesedihan, sang ketua turun untuk memberikan wejangan pada ketua baru, berharap wolf akan lebih baik di tangan Haikal.

________

Akhirnya arsen, Brata, Andre, Bagas, Haikal juga Askar kembali ke markas setelah mengantar Farhan ke rumah sakit.

Ke enam pemuda itu duduk melingkar, menikmati hawa dingin yang menembus kulit mereka, di temani secangkir kopi yang membantu membuat mereka hangat.

"bang tapi gimana bisa lu punya tato itu?" Haikal bertanya

Andre dan Bagas mennyengir mengerikan, menyeruput kopi nya sebentar

"gua emng punya tato ini, tapi selalu gua tutupin, mungkin lu sama anak anak gak sadar"

"Kalian semua punya tato itu?" Pertanyaan Askar dijawab anggukan kepala oleh arsen

"berati kalian..."

"Iya"

"Bang lu serius?!" Askar kaget bukan main

"Yeuh bocah ngapain gua boongin lu?" Sela Bagas

"ya gua kaget aja bang, gimana bisa kalian masuk ke dunia sana?" Bagas tersenyum 

"Kita di tawarin kerja dengan gaji besar tanpa persyaratan ijasah, siapa yang bakal nolak?" Bagas  mencoba menjelaskan awal mula mereka terperangkap ke dunia yang benar benar gelap

"Tapi sebelum itu kalian pasti tau kan apa kerjaan nya"

"Tentu"

"Dan karena rasa penasaran kita, kita terima, semua nya berlangsung dari kita kelas sepuluh, lanjut sampe sekarang "

  Arsen menyesap dalam rokok nya mendengar perkataan Andre

"Lu atau Askar jangan ikutin apa yang kita lakuin"  sela Bagas

"Kalian cukup serang serangan sama SMK sebelah aja oke" wejangan dari seorang Abang Bagas

Setelah itu semua nya tertawa, membuat banyak lelucon lain sambil menikmati dingin nya kota.

_______

  "Kamu inget ga? Kalo kamu sedih kamu selalu minta es krim disini biar sedih kamu hilang?"

Pernyataan itu di jawab angukkan kepala oleh cessa

"Oh iya masih coklat kan rasa nya?" Lagi lagi cessa menganguk

Gara memesankan pesanan mereka dan cessa duduk di bangku yang berada di taman mendudukan diri nya disana

Melihat gara dari kejauhan, yang sedang memesan eskrim membuat perasaan Dejavu mennyat hati cessa

"Silahkan es krim nya cantik" gara tersenyum dan memberikan es krim pada cessa

"apa yang mau kakak obrolin?" Suara cessa membuat senyum yang gara tebarkan perlahan luntur

"Setelah es krim kamu habis kita ngobrol ya?"

"Aku ga suka bertele tele kak" nada bicara cessa mulai naik

Gara menghembuskan nafas nya

"aku mau kamu liat sisi rasa sakit aku, walau itu ga penting untuk kamu tau"

"Aku juga sakit cessa, aku gamau ninggalin kamu dulu, andai waktu bisa aku putar, aku gabakal milih pergi, aku ga bakal pernah milih pilihan bodoh yang akhirnya bikin kamu kecewa "

"omong kosong kak, kamu kelihatan lebih bahagia setelah kamu menjauh dari aku"

"Ini yang perlu kita obrolin"

"Kasih aku waktu buat bicara ya?"

Cessa menganguk, dan setelah itu pembicaraan mereka bagaikan kaset rusak yang berputar, gara menjelaskan banyak hal yang cessa tak tau membuat hati nya menjadi tak karuan

____

  Haiiii maaf lama gais

Satu masalah sudah selesai ya, tentang geng arsen!! Maaf kalo mengecewakan ☹️

See u next chapter olll 💐😋😋

Continue Reading

You'll Also Like

SAMA AKU AJA By Ry

Science Fiction

1.3M 50.9K 22
🌹 🌹 🌹 🌹 Oya. Cerita ini aku private! So, yang mau baca, bisa follow terlebih dahulu 😄 Muachhhh...
1.4M 76.5K 43
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
730K 50.2K 27
[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mungkin didalam novel itu wajar. Tapi bagai...
56.4K 5.9K 200
Pendahuluan: [Sistem Persalinan, Quick Wear, Hewan Peliharaan Manis, Tanpa CP Tetap] Lin Yan tidak dapat memiliki anak, tetapi dia menjadi direktur...