Pet Me, I'm Your Wolf!

נכתב על ידי Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... עוד

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 42

18.8K 1.2K 84
נכתב על ידי Raessyyy_

ENJOYYY

----------

"Ini semua tidak seperti yang kau bayangkan, sayang," ucap Alex dengan membenarkan celananya. Tangannya mengelap darah di sekitar wajahnya dan tersenyum lebar seakan senang melihat keberadaanku.

Tanpa sadar bulu kudukku merinding, takut melihat ekspresinya yang seperti psikopat. Aku tidak pernah melihat darah sebanyak itu sepanjang hidupku, Alex seperti orang yang berbeda.

Ditambah lagi dengan matanya yang menatapku dari atas ke bawah, menelaah. Dia pasti menyadari dress apa yang sedang ku kenakan. Seringainya sudah menjawab semuanya.

Refleks tanganku bersembunyi di belakang punggung, saking gugupnya.

"Mate kita sangat cantik, Rolf. Ini benar-benar Natalie-ku," pikirnya dengan mata berbinar.

Berbeda denganku yang hanya menunduk, tidak mau menatapnya. Entah mengapa pujiannya tidak lagi membuatku berdebar.

Bukannya senang, aku malah kembali memikirkan desahan Alex saat bersama Natasha tadi. Tidak mungkin semuanya pura-pura, terdengar sangat jelas di telingaku.

Dan mungkin saja, Alex pun memujinya seperti ini.

"Jelas saja cantik, aku juga sangat tampan. Dan perlu ku garis bawahi bahwa Natalie adalah mate-ku! Aku tidak mau berbagi dengan pria brengsek sepertimu!" balas Rolf yang begitu menggemaskan.

Mendengar serigala itu membelaku, menimbulkan detakan kencang di hati. Aku merasa lebih nyaman bersamanya, dibandingkan dengan Alex.

Rolf tidak mungkin ikut menduakanku, kan. Dia tidak pernah membahas wanita lain di hadapanku.

Namun, aku tidak ingin kembali terbuai. Menggeleng, aku berbalik dan tidak mempedulikannya.

Untuk mengeluarkan suara saja rasanya sangat malas. Amarahku sudah terkumpul di rongga dada dan aku tidak ingin Alex mengetahuinya.

Anggap saja di antara kami sudah tidak ada apa-apa.

Baru saja berjalan selangkah, tanganku sudah ditahannya oleh Alex. Dengan cepat aku menghempaskannya dan menatapnya tajam.

Secara sigap, aku mengelap tangan pada baju, menghapus jejaknya di kulitku.

Wajahnya seketika merenggut dan bibirnya maju ke depan, merajuk. Matanya menatapku sedih dan tangannya masih saja ingin menyentuhku, membuatku sontak mundur menjauhinya.

"Natalie kok gitu?! Aku bisa menjelaskannya, sayang. Kau tidak melihatnya sampai akhir," lirih Alex dengan gelagatnya yang ketakutan. Tubuhnya menegang kaku dan bibirnya dia gigit kuat, seakan cemas dengan responku.

Mengerjapkan mata berulang kali, aku merasa lebih sentimental saat menatapnya. Mataku terasa memanas dan helaan napasku mulai memberat. Melihat Alex tidak tertutupi benang sama sekali, kembali mengingatkanku.

Mungkin kalau aku tidak datang, Alex akan tetap bersama Natasha dan melanjutkan apa yang mereka lakukan.

Atau mungkin, memang seharusnya aku tidak datang.

Meneguk ludah kasar, aku mencoba memberanikan diri menatap matanya yang sayu itu. Dulu tampak sangat menawan hingga aku merasa ingin memberikan segalanya. Sekarang terasa seperti hal yang bodoh.

"Untuk apa, Al? Kau yang mengusirku duluan! Dan semua tentang dress merah itu benar, kan. Kau bernafsu pada semua wanita yang mengenakannya, bukan hanya padaku," ungkapku dengan suara yang sangat kecil.

Banyak pikiran buruk yang bersemayam di otakku sekarang, rasanya percuma saja seminggu ini aku memikirkannya. Pada kenyataannya, Alex malah asik bersenang-senang dengan wanita lain.

Yang membuatku sangat sakit adalah kemungkinan bahwa Alex tidak merasa kehilanganku. Sudah pasti aku tidak ada apa-apanya dibandingkan wanita-wanitanya di ranjang.

Menunduk, aku ingin cepat-cepat pergi dari sini dan kembali menumpahkan air mataku. Dimanapun, tanpa ada Alex di sekelilingku.

"Ayo pergi, Bri—" ajakku yang terpotong dengan ucapan Alex. Nada suaranya terdengar marah dan tangannya dengan cepat menarikku ke pelukannya.

Mulutku menganga, merasakan tubuhku yang ikut dipenuhi darah. Badanku sampai merinding merasa jijik dengan diriku sendiri.

"Natalie! Kau tidak boleh pergi dengan pria lain! Wanitaku hanya kau, sayang. Dan aku sudah membunuh Natasha, tidak akan ada yang mengganggu kita lagi," bisiknya di telingaku dengan tangannya yang mengerat, tidak ingin melepaskan pelukannya.

Tubuhku sudah lemas dengan banyak darah yang membanjiri kami, sampai-sampai aku tidak bisa melepaskan cengkramannnya.

Yang bisa ku lakukan saat ini adalah menatap memohon pada Bryan, meminta pertolongan. Anehnya, pria itu hanya diam di tempat dengan wajah yang mengeras. Entah karena alasan apa dia menahan amarahnya, padahal jelas sekali dari raut wajahnya.

Alex tidak seperti orang yang ku kenal, tidak lagi terlihat menggemaskan dan imut seperti saat pertama kali bertemu. Saat ini hanya ketakutan yang memenuhi pikiranku.

Apalagi mendengar ucapannya yang tidak ada rasa bersalah sama sekali. Aku saja sampai speechless mengetahuinya. Sebenci-bencinya aku dengan Natasha, tidak ada setitik pikiranku untuk melenyapkannya.

"K-kau membunuhnya?" tanyaku memastikan dengan suara yang terbata-bata.

"Iya, semua orang yang membuatmu sedih, harus mati!" tegasnya, terdengar menakutkan.

Memberontak, aku memukul-mukul tangannya dan kadang kala menggigitnya kencang. Bukannya kesakitan, dia malah semakin mengencangkannya hingga leherku sedikit tercekik.

Tidak pernah aku setakut ini sebelumnya. Alex membunuh Natasha dengan mudahnya, pikiran burukku mengatakan bahwa hal itu dapat terjadi padaku juga.

"Kau gila, Al. Lepas!" tekanku dengan menginjak-injak kakinya.

Ditambah dengan cengkraman Bryan di bahu Alex, aku bisa lepas darinya.

Kaki ku cepat-cepat langsung berlari ke arah Bryan dan bersembunyi di belakang punggungnya. Bahuku yang tidak tertutupi apapun kini tercium bau amis darah yang membuatku mual. Warna merahnya lebih pekat dari pada bajuku.

Ini benar-benar darah manusia.

Tidak ada ketakutan pada Alex sama sekali, dia malah tersenyum puas dengan kelakukannya. Seakan membunuh seseorang bukanlah hal yang besar untuknya.

Sindiranku pun tidak berpengaruh apa-apa pada Alex, dia tidak terlihat tersinggung. Pikirannya malah membenarkan ucapanku.

"Aku memang sudah gila karena kau, Natalie sayang. Bagaimana ini Rolf? Aku ingin menculiknya dan membawa Natalie ke kamarku," ucapnya dengan lirikan mata tajam, tengah menyusun rencananya.

Aku harus segera kabur dari sini. Memegang ujung jaket Bryan, aku mengkodenya untuk segera pergi.

"Jangan menakuti mate-ku, bodoh! Apa kau tidak lihat rautnya yang menatapmu seperti monster? Dan mayat Natasha masih ada di sana, jangan sampai Natalie melihat seberapa buruk kau membunuhnya. Kepalanya saja sampai terlepas dari tubuhnya," timpal Rolf yang membuatku mengerut, tidak suka.

Hanya dengan membayangkannya saja, aku sudah merasa ingin muntah. Aku tidak tahu jika Alex bisa sekejam itu. Ini terlalu menyeramkan. Rasanya aku tidak akan pernah siap untuk bertemu dengannya lagi.

Rolf mungkin mengerti keadaanku, akan tetapi dia pun satu tubuh dengan Alex. Aku tidak bisa mempercayainya begitu saja.

Tidak kuat berada satu ruangan dengan Alex, aku melangkah pergi ke pintu keluar. Ku yakin cepat atau lambat, Bryan pun akan mengikutiku.

Hal terakhir yang ku dengar adalah ucapan Bryan yang terdengar sangat marah pada Alex. Dia seperti sosok kakak yang sedang melindungiku.

"Kalau begitu seharusnya kau bunuh diri! Orang yang paling membuatnya sedih adalah dirimu, bodoh! Aku memberikan kalian waktu, karena ku pikir kau akan meminta maaf. Namun, kau malah menakutinya. Bukankah sudah jelas jika sekarang Natalie adalah milikku?"

-------

TEBAKKK ALEX BAKAL NGAPAINN? 

DASAR GENGSINYA TINGGI BGT LU MINTA MAAP AJA GA

JUJURR, INI MAKIN SERU ATAU MAKIN GAJELAS? GUE AGAK OVT

APAAAA YG PENGEN BGT KALIAN LIAT DI NOVEL INI? JAWAB DONGG, ROLF KAH ATAU SCENE APA WKWKWK

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTS YG BNYK YA MANIZZ

LOVE YOUUU🤍

המשך קריאה

You'll Also Like

47.4K 4.1K 61
Bagaimana jadinya jika kalian harus masuk ke dalam lingkaran hidup yang membuatmu harus waspada setiap saat demi menjaga karir seseorang yang tak per...
16.6K 1K 16
KARYA PERTAMA🎉 "Sekarang lo ikut gue!". ucap Dika Angel mengerutkan keningnya lalu berkata "Kemana?" "RUMAH SAKIT JIWA!". tegas Dika "APA?". teriak...
1.2M 92.3K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...
13.3K 1.4K 27
sequel dari mate is mine..... na jisung alpha muda yang masih harus berjuang untuk membuktikan bahwa dirinya mampu dan berhak untuk menggantikan...