Pet Me, I'm Your Wolf!

By Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 38

19.6K 1.1K 315
By Raessyyy_

ENJOYYYY

---------

Menghela napas lelah, sudah terhitung sepuluh hari aku tidak menemukan Natalie. Aku sudah mencarinya kemana-mana.

Di sekitar hutan, tidak ada. Di kampus, tidak ada. Begitu pun di apartemennya, tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana.

Kamarnya pun terlihat gelap dengan kasur yang masih tertata rapi, ku yakin Natalie memang tidak pulang ke sana. Apalagi setelah mengetahui bahwa aku memata-matai tempat tinggalnya, hal yang aneh jika dia masih menempatinya.

Dan hal itu berhasil memperkeruh pikiranku. Kepalaku kini terasa berat dengan mata yang mengantuk.

Tidak ku duga, kehilangan Natalie mempengaruhi semangat hidupku, aku tidak niat menjalani hari. Jangankan untuk tertidur, sekarang saja aku masih ingin mengelilingi hutan untuk mencari keberadaannya.

Hatiku tidak tenang.

Jam yang menunjukkan pukul sebelas malam tidak membuatku mengantuk sama sekali. Aku hanya menginginkan Natalie.

Kalau saja dia ada di sampingku, pasti akan lebih mudah untukku tertidur. Ditambah lagi aroma tubuhnya yang sangat wangi, aku mulai merindukannya. 

Masih terlarut dalam pikiranku sendiri, tiba-tiba saja sepasang tangan memeluk perutku dari belakang, membuatku sontak menoleh. Natasha.

Wajah cantiknya menatapku prihatin dan elusan tangannya di perutku terasa lembut, berusaha menenangkan. Yang anehnya tidak merubah apa-apa, aku masih tetap cemas dan overthinking

Pikiran-pikiran buruk apa yang terjadi pada Natalie di hutan memenuhi pikiranku. Sungguh, aku hanya ingin menemukan wanitaku selamat dan tidak ada pria lain yang mendekatinya.

Akan ku bunuh semua pria yang berani menyentuhnya!

"Sudah, Al, tidak perlu kau pikirkan lagi. Bukankah kau sudah berjanji jika mate-mu tidak sesuai harapan, kau akan kembali padaku?" tanya Natasha dengan memelas.

Tanpa aba-aba pula tangannya masuk ke dalam bajuku, seakan sengaja ingin mengelus kulitku secara langsung. Bulu kudukku merinding, merasakan ketidaknyamanan.

Dulu, kami memang terbiasa seperti ini. Jangankan hanya tangannya, seluruh tubuhnya saja aku sudah pernah melihatnya. Akan tetapi itu cerita lama, aku lupa bagaimana rasanya disentuh pertama kali.

Berbeda saat bersama Natalie, dia mana mau memulai duluan. Wanitaku sangat sombong dan pelit, selalu saja aku yang harus membujuknya. 

Mengingat wajahnya yang selalu memohon untuk ku lepaskan, membuatku semakin ingin mengurungnya. Entah mengapa semakin ditolak, aku malah merasa semakin menantang.

Mendengar ucapan Natasha, keningku mengerut bingung. Tidak sesuai harapan?! Natalie bahkan jauh lebih baik dari harapanku.

Tidak muluk-muluk, aku hanya menginginkan seorang mate yang bisa membuatku menjadi diri sendiri. Aku baru sadar jika sifat manjaku hanya keluar saat bersama Natalie. Aku selalu ingin memeluknya dan menatap wajahnya yang penuh ekspresi, hanya dengan membayangkannya saja sudah terasa menyenangkan.

"She's perfect, aku tidak mau mendengarmu berbicara seperti itu lagi, Nat!" tegasku, tidak mau ada bantahan.

Sekilas dapat kulihat wajahnya yang terkejut dengan mata terbelalak. Tangannya menarikku ke arah kasur dan mendudukkanku di sana. 

Saat ini kami sedang berada di kamarku. Melihat banyak foto Natalie di dinding, aku seperti merasakan keberadaannya di sini. 

"Tunggu, kau serius menyukainya? Aku sudah pernah menceritakannya padamu. Dia sangat buruk, Al, tidak pantas untukmu. Apa kau tidak tahu seberapa banyak prianya? Ew jalang murahan!" sinisnya dengan menepuk-nepuk pipiku, menyadarkan.

Ekspresinya terlihat sangat menyebalkan dengan mulutnya yang ceplas-ceplos. Aku tidak suka saat seseorang mengejek mate-ku. Rasanya amarahku naik ke ubun-ubun.

Walaupun aku sudah sering mendengar Natalie memiliki banyak pria, kenyataannya tidak seperti itu. Gelagat tubuhnya tidak mungkin berbohong, dia terlalu polos dalam berhubungan. Berciuman saja masih sangat payah.

Wanitaku seperti kanvas putih yang ku coret-coret. Terasa menyenangkan karena aku orang pertama yang melukisnya.

Refleks aku mencengkram dagu Natasha dan mendongakkan kepalanya hingga wajah kami berhadapan. 

"Jangan berani-beraninya berbicara seperti itu lagi, Nat, aku memperingatimu! Aku lah yang tidak pantas untuknya," ucapku sambil menggeram marah.

Tidak ku sangka, Natasha malah memegang kedua pipiku dan mengelusnya lembut, seakan ingin meredamkan amarahku. Dapat ku dengar pula helaan napasnya yang terdengar berat berulang kali.

"No, Al! Natalie tidak ada apa-apanya dibandingkan aku. Coba kau lihat mataku, apa kau yakin dia lebih cantik dariku?" tanyanya dengan percaya diri.

Perlahan, aku pun membalas tatapannya. Matanya terlihat jernih hingga aku bisa melihat diriku sendiri. Keningku mengerut melihat kilat ungu di sana dan entah mengapa tiba-tiba saja aku merasa sedikit pusing. Spontan mataku terpejam, merasa tidak nyaman.

Anehnya, saat aku membuka mata, aku seperti melihat Natalie di hadapanku. Wajahnya yang manis sedang tersenyum lebar hingga matanya menyipit.

"Ya, kau yang tercantik, Nat," ucapku tanpa sadar.

Setelahnya dia menyeringai puas dan berkomat-kamit tidak jelas. Aku tidak tahu apa yang dia ucapkan, terdengar seperti bahasa alien. Ditambah lagi pikiranku yang mulai terasa kosong dengan pandangan memburam. 

Kepalanya semakin mendekat pada telingaku dan dia berbisik halus di sana.

"Dengar, Al. Hanya aku yang mau menerimamu, semua orang jijik padamu. Apa kau tidak ingat sudah berapa banyak wanita yang menyentuhmu?!" tanyanya yang membuatku sontak mengangguk patuh.

Dia benar, aku tidak suci lagi. Aku tidak ingat sudah berapa kali berhubungan, hanya saja ucapannya terdengar meyakinkan.

Di bayanganku semua orang kini berjalan menjauhiku, bahkan Rolf sekalipun. Namun, ada seorang wanita yang masih setia di sebelahku. 

"Ya, aku menjijikkan dan hanya Nat yang mau menerimaku," ungkapku, mendeskripsikan apa yang ku lihat.

Aku tidak tahu wanita itu Natasha atau Natalie. Pikiranku kalut dan terasa campur aduk. Yang ku tahu, aku merasa sangat tenang berada di dekatnya. Dia mengelus kepalaku dengan lembut dan senyumnya mengalihkan perhatianku.

Namun, elusan seseorang di perut, membuatku kembali sadar pada dunia nyata. Natasha sedang membuka bajuku dengan terburu-buru. Tangannya tidak berhenti membelai ototku di sana dan semakin lama semakin naik.

Matanya sayu dan berkabut menatapku, napasnya pun terasa hangat menghembusku. Dia tengah bernafsu.

Sedangkan aku, masih terpaku, tidak tahu harus melakukan apa. Rasanya otakku berhenti bekerja dan tubuhku pun tidak bergerak seperti yang ku mau. Aku ingin menyentuhnya, tanpa nafsu sedikitpun. Bukankah itu aneh?

Melihatku yang hanya terdiam, kilat ungu itu kembali datang. Setiap melihat matanya aku merasa sangat pusing. Mataku kembali terpejam erat dan kali ini aku meringis kesakitan, seperti ada benda tajam yang menusuknya.

Sekali lagi, sosoknya berubah. Di hadapanku bukan lagi Natasha, melainkan Natalie yang sangat ku rindukan.

Wajahnya yang cantik membuatku bergairah. Tatapan matanya yang sayu itu melumpuhkan otakku. Meneguk ludah kasar, aku merasa kepanasan dengan hawa di sekitar kami.

Aku menginginkannya, lebih dari apapun di dunia ini.

Ditambah lagi dengan suaranya yang terdengar merdu di telingaku, sudah sangat lama aku tidak merasakan ketenangan seperti ini. Natalie benar-benar ada di hadapanku dan tidak dapat ku sangkal, aku sangat merindukannya.

"Jangan mengecewakanku, Al, hanya aku yang mencintaimu. Aku tidak akan memaafkanmu kecuali kau menyetuhku. Katakan kalau kau juga menginginkanku."

---------------

TERNYATA OH TERNYATAAA 

TEBAKKK ALEX BAKAL NGAPAINNN?

SIAPAAA YANG MASIH KESEL SAMA ALEX? JUJUR GUE AGAK KASIAN SIH

TAPI LEBIH KASIAN SAMA NATALIEE :((

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YAAA

LOVE YOUUUU🤍

Continue Reading

You'll Also Like

47.4K 4.1K 61
Bagaimana jadinya jika kalian harus masuk ke dalam lingkaran hidup yang membuatmu harus waspada setiap saat demi menjaga karir seseorang yang tak per...
1.7M 59.9K 29
Nicole seorang gadis biasa yang baru menginjak semester kedua di kampusnya. Dia berharap masa remajanya dapat berjalan dengan sempurna seperti yang p...
565K 19.9K 46
[ maaf apabila ada typo ataupun alurnya gak jelas . Karena ini yang pertama ] Thanks guys for read and vote my story Aku adalah seorang gadis yang h...
2.8M 188K 34
[ SEBAGIAN PART PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Bryan Ablord. Siapa yang tidak mengenal The King Of Werewolf ini? Kejam, bengis, tak mengenal ampun. ...