Happy reading
Beberapa bulan sudah berlalu,hari ini adalah hari dimana siswa-siswi SMA sudah saatnya untuk keluar dari sekolah mereka.
Hari kelulusan yang dinanti oleh sebagian siswa-siswi pun telah tiba.
"Happy graduation,honey."ucap Rion mengecup kening Nara lama.
"Kamu juga,selamat ya."Nara tersenyum manis.
"Ekhem,cancel dulu napa bucinnya.Foto dulu kuy,"ajak Kania.
"Ganggu saja."gumam Rion.
Nara mengusap punggung tangan Rion lembut."Ayo foto dulu."ajaknya.
Rion mengangguk patuh.Mereka pun berfoto-foto untuk membuat kenangan indah bersama.
"Kan udah lulus nih,kapan nikahnya?"tanya Cakra.
"Besok."jawab Rion membuat Nara menatapnya cepat.
"Serius!?"tanya Nara.
"Iya,sayang.Kenapa?Kamu masih belum siap juga?"Rion menatap Nara sendu.
"Ah,bukan begitu.Tapi persiapannya-"
"Kamu gak perlu khawatir,nak.Kami sudah menyiapkan semuanya."sahut Vina dengan Winda disebelahnya,mereka tampak akur karena bergandengan tangan.
Di belakang mereka terdapat Azka dan Aldo yang tersenyum ke arahnya.
"Wah,jadi ni bocil besok udah jadi istri orang nih?"goda Lisa menyenggol lengan Nara pelan.
"Diem deh."cetus Nara dengan wajah memerah.
"Yasudah,mari kita bicarakan ini di rumah."ujar Winda di angguki oleh mereka.
*****
Nara menatap wajahnya di pantulan cermin,gadis itu nampak gugup dengan riasan serta gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya.
"Kamu gak usah gugup,sayang."ucap Winda menenangkan.
"Betul.Beberapa menit lagi,kamu kan udah sah jadi menantu Mama."sambung Vina.
Nara tersenyum menutupi kegugupannya."Iya."
"OMG!Bestie gue beneran mau nikah!?"pekik seseorang dengan heboh.
"Menurut Lo?"Nara mendengus kesal saat Kania menatapnya dengan wajah sumringah.
"Ampun deh!Cantik amat Lo!"seru Khansa berdecak kagum.
"Sa ae lu."Nara tersenyum malu.
"Cielah,pake malu-malu segala."sahut Lisa.
"Nar,gugupnya itu waktu di anu."bisik Hilda pelan.
"Heh! Ngomong apasih Lo?"Nara menjitak kening Hilda sedikit keras
"Nak,ayo ke bawah."ajak Winda.
Nara menghembuskan napasnya,lalu mengangguk.Mereka pun turun ke lantai bawah.
Nara berjalan dengan setenang mungkin menuju altar,dimana ada Rion yang nampak tersenyum manis ke arahnya.
Sesampainya di atas altar,mereka pun mengucap sebuah janji suci yang mengikat erat hubungan keduanya.Setelah itu mereka berdua pun saling menempel kan bibirnya,bercumbu tanpa adanya paksaan.
Rion melepas ciumannya,ia menempelkan keningnya di kening Nara.Saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang penuh akan makna.
"Thank you,darling.I love you so much."bisik Rion mengecup bibir Nara cepat.
"Aku juga,mencintaimu."cicit Nara membuat Rion langsung melebarkan senyumnya.
"Woi!Ini masih banyak orang woi lah!"seru Kenzo.
Rion menatap Kenzo tajam,menggangu saja,pikirnya.
*****
Gemerlap lampu putih yang terang benderang membuat suasana menjadi semakin meriah.Hiasan yang elegan nan mewah mengiringi pesta pernikahan mereka.
"Selamat ya bro!"ucap Nino menepuk bahu Rion keras.
"Ya,makasih."singkat Rion.
"Aelah,masih cuek aja Lo.Yang panjang dikit napa."Nino mencebikkan bibirnya kesal.
"Minggir-minggir!"Alvaro menggeser posisi Nino agar menyingkir.
"Ck,"Nino melangkah pergi,memilih untuk menikmati hidangan yang terlihat menggiurkan.
Kini Rion berhadapan dengan kakak-kakak iparnya;Galaksi,Alvaro,Kenzo,Reza.
"Jaga dia dengan baik,awas aja Lo kalo sampe nyakitin adek gue."ujar Alvaro.
Rion memutar bola matanya malas."Gak perlu cemas.Gue bakal jaga dia semampu gue."
"Nanti malam jangan kasar-kasar!"peringat Kenzo.
"Nah,iya.Jangan sampe besok Nara ngeluh ke kita karena kesakitan."sambung Reza.
"Entahlah,kalo itu gue gak yakin."ucap Rion pelan.
Plak!
Galaksi menampol kepala Rion dengan keras."Kalo itu sampai terjadi,saya potong titid mu."
Rion meringis kecil."Ampun bang,gue tadi cuma bercanda."
Mereka pun lanjut berbincang-bincang dengan tema 'malam pertama'.
Disisi lain,Nara sedang dikerumuni oleh sahabat-sahabatnya.Gadis cantik yang kini sudah menjadi istri orang itu sampai dibuat jengah dengan kelakuan mereka.
"Sumpah!Ati-ati Lo Nar!Gue gak bisa bayangin waktu itu Lo di bobol,hih!"Kania bergidik ngeri.
"Diem deh Lo!Jangan nakut-nakutin gue."ketus Nara.
"Tapi kalo dibayangin ngeri juga sih.Itu kan sempit,apa cukup kalo di masukin anu?"Lisa tampak berpikir keras.
"Eh,diem dong!Kalo mau bahas ginian tau tempat napa!"sahut Hilda.
"Alah,tai kadal Lo!Biasanya Lo juga bahas kayak beginian di tempat manapun."cibir Khansa.
"Dih,mana ada."
"Udah-udah,daripada tengkar,mending kasih tau gue siapa yang selanjutnya mau nikah?"celetuk Nara membuat mereka semua terdiam.
"Loh,kok diam?"Nara menatap mereka bingung.
"Kita gak ada rencana buat nikah,Nar."ujar Hilda.
"Mana bisa gitu bjir!Gak gak! Pokoknya kalian harus nikah."tegas Nara.
"Memangnya ada kah,yang mau sama kita?"ucap Kania.
"Ada lah.Kalo kalian mau,ada tuh abang-abang gue yang masih jomblo."usul Nara.
"Iya-iya Nar!Gue mau dong,sama Reza."sahut Khansa dengan malu-malu.
"Boleh.Nanti gue bantu dah."
"Kita juga mau,Nar!".
*****
Sang bulan sudah menunjukkan dirinya,kini waktu sudah berganti menjadi pukul 8 malam.Kalian tau kan,ini waktunya apa?
Nara menutup seluruh tubuhnya dengan selimut,bukan karena kedinginan,melainkan takut.Rion sendiri sedang berada di kamar mandi sejak 2 menit yang lalu.
Cklek
Tepat pada menit ke empat,pintu kamar mandi terbuka.Nara mengintip dibalik selimut,terlihat Rion yang berjalan ke arahnya dengan sebuah handuk yang melingkar di pinggangnya.
Nara semakin merapatkan tubuhnya dengan selimut.Sementara Rion yang sudah berada di sebelah Nara pun menghela napasnya.
"Sayang,"panggil Rion dengan suara yang agak berbeda.
Nara meneguk ludahnya kasar."Kok cepet banget mandinya?"tanya Nara.
Rion tersenyum miring.Pria itu dengan sengaja ikut masuk kedalam selimut,alhasil kasur pun dipenuhi oleh dua orang sekarang.
"Heh!Mau apa?"Nara hendak keluar dari selimut,namun dengan cepat Rion menahannya.
"Kamu takut,hm?Gak perlu takut,aku gak bakal kasar,kok."ujar Rion tersenyum lembut.
Nara menghembuskan nafas pasrah,ini sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang istri,bukan?Jadi,mau tidak mau Nara harus menuruti kemauan suaminya ini.
Nara membuka selimutnya dengan pelan.Netranya menatap iris mata Rion yang terlihat sayu.
"Kalo udah kayak gini,gimana cara mulainya,ya?"batin Nara.
Tanpa Nara sadari,Rion kini sudah berada di atas tubuhnya.
Cup
Rion mencium bibir Nara lembut,melumat dengan penuh kasih sayang,namun penuh gairah didalam nya.Nara mulai memejamkan matanya,menikmati dan mulai mengikuti permainan lidah Rion.
Cumbuan panas itu berlangsung lama,hingga menit ke tujuh,benang saliva menjulur keluar dari bibir mereka.
Mereka menempelkan keningnya,saling menatap dengan sayu satu sama lain.Perlahan Rion mulai menjelajahi anggota tubuh Nara yang lain.
Kulit putih milik Nara membuat tanda kepemilikan terlihat lebih mencolok.Nara mengerang pelan,meremas rambut Rion guna menyalurkan perasaannya sekarang.
Cup
Rion mengecup bibir Nara sekilas."Aku mulai,sayang."
Nara memejamkan matanya,tangannya mulai mencengkram punggung kekar Rion saat benda asing yang panjang nan berurat itu memasuki area kewanitaannya.
Gadis yang kini sudah menjadi seorang wanita itu berteriak kesakitan.Namun tak lama setelah itu,teriakan kesakitan itu kini tergantikan dengan desahan penuh kenikmatan.
Beberapa jam sudah berlalu,waktu sudah menunjukkan pukul 00.00,itu berarti mereka sudah melakukan hubungan suami istri selama 5 jam penuh.
Nafas yang ngos-ngosan,ditambah dengan cairan cinta yang meluber kemana-kemana menunjukkan betapa dahsyatnya mereka semalam.
Rion menatap Nara yang sudah tertidur di pelukannya.Bibirnya menarik senyuman manis,ia mendekatkan wajahnya ke telinga Nara.
"Terimakasih,istriku."bisik Rion lalu mengecup kening Nara lembut.
Mereka pun hanyut dalam ketenangan malam.Akhirnya kisah mereka yang penuh dengan lika-liku kehidupan berakhir juga.
Dengan status yang sudah berbeda dari sebelumnya,mereka memulai kembali lembaran hidup sebagai sepasang suami istri.Menjalin kisah romantis dan bahagia selama sisa hidup mereka.
TAMAT
Huaaaaa,demi apa udah tamat sekarang!?😭Wah,gak nyangka banget aku bisa sampai sejauh ini(╥﹏╥)
Aku mau minta maaf, sekaligus terimakasih buat para readers yang udah dukung aku sampai di titik ini😊
Maaf karena selama aku nulis cerita ini aku jarang,atau bahkan gak pernah double upಥ_ಥ
Maaf juga karena sering telat up,terus jg banyak part yang gak nyambung sama alur ceritanya.
Dan terimakasih karena kalian selalu menyemangati aku,selalu kasih aku support sampai mood ku buat up naik kembali.Btw terimakasih atas 1 JT pembaca!✧\(>o<)ﾉ✧
TERIMAKASIH SEMUA,SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK!!
SELALU BAHAGIA,YA.TETAP SEMANGAT MENJALANI HIDUP,WALAU BANYAK MASALAH YANG MENIMPA.
JANGAN PERNAH BERPIKIR JIKA TIDAK ADA YANG MEMBUTUHKAN KEHADIRAN KALIAN DI DUNIA,YAKINLAH,SUATU SAAT NANTI KALIAN AKAN DIBUTUHKAN OLEH ORANG-ORANG DIMASA DEPAN.
DAN SATU LAGI, JANGAN LANGSUNG MENYERAH HANYA KARENA GAGAL DALAM SEKALI PERCOBAAN.Dulu aku sempat mau Hiatus loh:)Tapi aku tepis pikiran aku itu,dan lihat?Akhirnya aku bisa wujudkan impian aku yang pengen jadi seorang novelis dengan banyak pembaca.
Intinya,serumit apapun masalah kalian,jangan pernah menyerah,oke?
Sampai jumpa, kawan-kawan.
Aku sayang kalian
🤍