Pet Me, I'm Your Wolf!

By Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 30

31.1K 1.5K 221
By Raessyyy_

SIAPAAA YG SENENGGG DPT NOTIF UPDATE?

UDH KEPO BGTT ATAU KEPO AJAA?

ENJOYYYY

---------

Tubuh Alex menegang dengan tatapan yang terpaku pada Natasha. Aku tidak tahu apa hubungan mereka, akan tetapi reaksinya tidak terlihat seperti kakak adik.

Jantungku berdegup cepat saat mendengar suara heels mendekati kami, aku tidak ingin Natasha tahu bahwa aku lah yang sedang bersembunyi. Ku yakin dia akan sangat senang karena dugaannya selama ini benar, bahwa aku hanyalah seorang jalang.

Entah mengapa kata itu terasa menusuk sekarang, biasanya aku akan bersikap bodo amat dan tidak mempedulikannya. Akan tetapi ini Alex.

Meneguk ludah kasar, banyak pikiran buruk yang kini bersemayam di otakku. Semuanya tidak mungkin nyata, kan? Seorang Alex tidak mungkin memiliki banyak wanita. Aku tidak ingin mempercayainya.

Namun, Alex yang tidak membantah maupun membela diri membuatku ragu. Dia malah mengusir orang-orang itu dengan kasar.

"Keluar! Keluar, sialan. Kalian mengganggu!" usirnya dengan melempar barang-barang di meja ke arah pintu. Kakinya pun menendang-nendang angin, mengancam ketiga orang tersebut.

Bukannya ketakutan, si kembar tertawa kencang dan mengejek Alex dengan senangnya.

Hingga akhirnya, Natasha menarik kedua orang tersebut keluar dari ruangan ini. Mereka terlihat sangat menurut pada wanita itu, membuat keningku mengerut bingung.

Sebelum sempat keluar, seseorang yang terakhir menutup pintu terlihat mengedipkan sebelah matanya dan menatapku menggoda.

Walaupun ku yakin dia pasti tidak dapat melihatku dengan jelas, tetap saja ucapannya berhasil membuat bulu kudukku merinding.

"Okey, brother. lakukanlah sampai kau puas, nanti bagi-bagi ya! Dia sexy juga," ucapnya parau, yang memenuhi pikiranku.

Tanpa sadar genggaman tanganku melemah dan mataku menatap hampa pada lantai. Aku tidak pernah memikirkan ucapan orang lain sedalam ini.

Banyak pertanyaan di benakku mengenai ucapan mereka, semuanya terdengar berbeda dengan apa yang ku tahu dari Alex. Dan hanya dengan membayangkannya saja, terasa lebih menakutkan daripada menghadapi Alex yang mesum.

Setelah pintu tertutup, kini hanya tinggal kami berdua di sini. Alex segera berbalik dan mengangkat kedua pipiku dengan lembut.

Aku yang terlalu lemas sampai tidak bisa menolaknya lagi. Alex menatapku dengan cemas dan mengecek keadaanku.

Kami bertatapan, akan tetapi rasanya tetap kosong, aku tidak tahu apa yang dipikirkannya.

"Y-yang tadi itu apa?" tanyaku dengan mencicit.

Alex membawaku ke kasur dan mendudukkanku. Tidak ku sangka tangannya melingkari pinggangku erat dan kepalanya bersandar pada dadaku, meminta pelukan.

Bukannya menjelaskan, matanya terpejam dengan nyaman dan bibirnya maju ke depan. Dari rautnya saja aku sudah tahu bahwa dia tengah kesal.

Napasnya memburu dan tangannya di belakang punggungku terasa mencengkram.

"Tidak perlu kau pikirkan, cantik. Mereka memang selalu bicara ngawur! Kenapa banyak sekali yang mengganggu waktuku denganmu? Aku hanya ingin diam dan memelukmu semalaman," ucapnya merajuk, yang tidak menjawab pertanyaanku sama sekali.

Melihat tingkahnya yang mengalihkan pertanyaan, membuat perasaanku semakin tidak tenang. Aku tidak suka saat seseorang menyembunyikan sesuatu di hadapanku, apalagi orang itu adalah Alex.

Tangannya mengunci pergerakanku, begitu pun dengan kedua kakinya yang mengimpit, membuatku tidak bisa bergerak sedikit pun.

Selalu saja dalam kurungannya, di saat yang serius seperti ini pun. Atau mungkin hanya aku yang terlalu berlebihan? Alex tampak biasa saja.

Kalau sudah begini, tidak ada cara lain selain melembutkannya. Menghela napas lelah, akhirnya tanganku terangkat dan mengelus rambutnya secara halus.

"Alex sayang, mereka siapa? Aku ingin mengetahuinya, apa tidak boleh aku mengetahuimu lebih jauh? Katamu kita pacaran, kan," ucapku dengan merdu, yang malah membuat Alex memejamkan matanya.

Dia menguap berulang kali dan menyamankan posisinya dengan menidurkanku.

Telinga serigalanya tampak menutup seiring pejaman matanya dan ekornya memutari tubuh hingga memelukku.

"Sst tidurlah, ngantuk, mama," lirihnya, mencium bibirku sekilas.

Tangan Alex yang kekar menurunkan baju ku dengan mudah dan menuju bagian dada. Aku yang tidak memakai dalaman apapun, seakan memberikan akses padanya.

Hanya dengan sekali tarikan saja, dia sudah membenamkan kepalanya di sana.

Lagi-lagi, aku tidak mendapat jawaban apapun.

Yang terakhir kali ku dengar adalah keluhan Rolf di pikirannya, yang membuatku semakin overthinking.

"Sudah ku bilang seharusnya kau membereskan masalahmu dulu, bodoh. Kalau sampai Natalie meninggalkan kita, ini salahmu, aku tidak ikut campur!"

Setelahnya tidak ku dengar lagi apa-apa, selain dengkurannya yang sangat khas menandakan dia sudah tertidur. Berbeda denganku yang masih melamun dengan perasaan campur aduk.

Aku sangat penasaran, di sisi lain juga merasa ketakutan yang teramat sangat.

Mengetahui aku tidak mengenal Alex sejauh itu menyentil hatiku. Padahal kami sudah berbuat jauh, namun masih banyak yang dia sembunyikan dariku.

Aku seperti keledai bodoh yang tidak tahu apa-apa.

Tiba-tiba saja mulutnya menghisap dadaku sedikit kencang hingga refleks badanku membusung, aku merasa tidak nyaman. Mungkin karena perasaanku yang sedang tidak enak atau karena Alex yang tampak biasa saja. Tidak, ku rasa keduanya.

Dengan perlahan, aku mengangkat kepalanya dan melepaskan tautan bibirnya. Walaupun setelahnya dia sedikit menggeram, akan tetapi tidak lama kemudian kembali terlelap.

Ku ambil selimut yang sudah jatuh ke lantai untuk menutupi tubuhnya. Bagaimanapun badannya masih terasa sedikit hangat, mana mungkin aku tega meninggalkannya dengan kedinginan.

Badanku yang sudah terbebas ku jauhkan dengan pelan, tanpa membangunkannya. Berhasil, Alex tidur dengan nyenyak sekali. Kurasa karena efek sakitnya juga, dia jadi mudah tertidur.

Sebelum pergi, ku elus rambutnya lembut memastikan dia sudah benar-benar masuk dalam mimpi.

"Kalau kau tidak mau menjelaskannya, aku akan mencari tahu sendiri, Al. Sleep tight," bisikku di telinga serigalanya yang semakin menutup, kegelian.

Terburu-buru, aku tidak sempat mengganti baju dan membereskan rambutku yang berantakan. Aku takut jika terlalu lama di dalam, Alex akan menyadariku kabur dan kembali menahanku.

Menutup pintu dengan sangat perlahan, aku mundur dan menjauhi tempat tersebut. Mataku mencari-cari ketiga orang itu yang tidak tahu ada dimana.

Ini pilihan bodoh, akan tetapi aku akan bertanya pada mereka. Ada Natasha, aku mengenalnya. Walaupun dia bukan orang baik yang ku kenal.

Setidaknya aku tidak benar-benar sendirian.

Terlalu haus, kaki ku mengarah ke dapur dan mengambil minum dengan santainya. Sangat melegakan saat merasakan air itu mengalir ke tenggorokanku, menghilangkan rasa mual setelah menelan cairan Alex.

Namun, suara seseorang dari belakang mengejutkanku. Dengan cepat aku berbalik dan mundur saking kagetnya melihat kedua orang yang melihatku kagum, si kembar.

Posisi mereka sama, kepala yang bersebelahan saling bersandar dengan ekor serigala yang bergerak ke kanan kiri, kesenangan.

"Wah mangsa yang cantik, apa yang harus kita lakukan, Alvin? Dagingnya terlihat enak, bagaimana kalau kita makan dari pipinya dulu atau bulatan indah di dadanya? Hmm pasti lezat," ucapnya dengan tersenyum lebar hingga menampilkan taringnya yang keluar.

Mereka lalu terdiam dengan menatapku menelaah. Tatapan lapar dengan tegukan ludah yang terdengar kasar, membuatku menegang kaku.

Kaki ku pun tidak berpihak, bukannya segera kabur, aku malah terpaku di tempat. Lagipula percuma saja, ku yakin mereka akan menangkapku mau seberapa cepat aku berlari.

"Tidak, terlalu membosankan, aku ingin memperkosanya. Lalu mencabik-cabik tubuhnya hingga dia berteriak kencang. Bukankah sangat memuaskan melihat mangsa kita meronta minta tolong?"

------------------

TEBAKKK APA YANG BAKAL DILAKUIN NATALIE?

YG BERHASIL NEBAK, KALIAN LUARRR BIASA BISA MEMBACA OTAK GUE WKWKWKW

SIAPAAAA YG KESEL SM ALEX? SABAR YA BAYI BOBO DULUU, KACIAN🥺

JANGAN LUPAAA VOTE COMMENTS YAAA

LOVE YOUU🤍

Continue Reading

You'll Also Like

14.6K 2K 32
Sebenarnya yang kusukai, dia atau temannya? Ah tidak, tidak. Kim Sejeong, kau memang primadona kampus tapi jangan seperti playgirl seperti ini. "Kau...
245K 11.4K 26
COMPLETED✔ 🚫DON'T COPY MY STORY!🚫 ✨Cek profilku untuk lihat ceritaku yang lain ya✨ --- Dia murid baru. Dia membuatku tertarik. Dia pria tampan. Dia...
32.6K 2K 18
Keseharian keluarga Lee Jeno dan Mark Lee dengan anaknya yang bahagia "Sayang aku udah gak tahan" "Bangun kalian semua! Sebelum mommy siram pake air...
570K 37.9K 63
(18+) BOOK 2 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Berawal dari kehidupan sulit yg di alami kakak dan adik. mereka bernama Zelion dan Zeana sang pangeran dan...