Nadine's Journal

By caa_chaa_0114

347 32 0

Cerita ini tentang Gabriel, bocah tengil anak orang kaya yang suka godain Nadine, kakak kelas sekaligus tetan... More

00 || Neighbors
01 || Netflix and Chill
02 || Sorry
03 || First Kiss
04 || I Like You
05 || Les Piano
06 || Curiga
07 || 3rd Movement
08 || Coffee
09 || Jamal
10 || Darrel
11 || Medicine
12 || Camping
13 || Bonfire
14 || Confidence in me
15 || Bule Jadi-jadian
16 || Video
17 || Grapes or Vanilla?
18 || Coke and Drunk
19 || Turn on
20 || Tristan Nayla
21 || Afterhour
22 || Arrested
23 || Psycho
24 || Taking Advantage
25 || The Result
26 || Brother
27 || Kebiasaan
29 || R8 V10
30 || Day With Darrel
31 || End of Us?
32 || Jerk and the Selfish
33 || Instagram Story
34 || Clarity
35 || Through Her Window
36 || My Fault
37 || Smoking Weed
38 || Beer Cycle
39 || Pool at Night
40 || Two Guy Kissing
41 || Bali Date
41 || Bad 4 U [SELESAI]

28 || Comeback

2 0 0
By caa_chaa_0114

Happy reading💚

Jangan lupa vote dan comment

**

Nadine jalan-jalan di lorong terus berhenti bentar buat liatin anak-anak yang main basket dari atas, setelah itu ke perpus dengan alesan cari buku, padahal dia mau tidur di pojokan.

Pas lagi jalan, Nadine sadar ada yang lari dari belakang tapi dia gak peduli karena belum tentu orang itu nyamperin dia. Tiba-tiba ada tangan yang ngelingkarin jaket di pinggangnya.

"Nembus itu rok lo" kata Gabriel sambil ngiket jaketnya di pinggang Nadine.

Nadine ngeliat ke belakang sambil narik roknya buat mastiin, ternyata bener, ada bercak merah di sana.

"Makasih, nanti gue cuci jaketnya." Ucap Nadine setelah Gabriel selesai. Dia berniat langsung pergi, tapi Gabriel keburu narik ujung bajunya.

"Lo nggak mau ngomong apa-apa gitu ke gue?" Tanya Gabriel sambil natap Nadine dalam.

"Ya apa?" Tanya Nadine nggak tau harus ngomong apa.

"Gue bela-belain minta papa buat ngurusin pembebasan lo, terus sekarang gini respon lo?" Tanya Gabriel gak percaya.

"Makasih? Buat kebaikan hati lo yang udah mau nolongin gue." Jawab Nadine sambil ngeliat ke arah lain.

"Maaf, buat apapun yang udah gue lakuin ke lo sampe bikin lo kayak gini." Ucap Gabriel pelan.

"Hm, gue gapapa, ingetin nanti gue harus bayar berapa buat bales kebaikan lo."

"Lo tau gue ngelakuin itu bukan buat dapet bales budi dari lo."

"Tapi gue gak bisa nerima bantuan lo gitu aja, jumlahnya gak kecil."

"Bokap gue gak ngeluarin uang sama sekali, dia cuma negosiasi sama atasannya."

Nadine lupa kalo ayah cowok itu pasti punya koneksi yang kuat, mengingat kekayaan Gabriel.

"I miss you. I still can get into your music class, right?" Tanya Gabriel sambil nyingkirin rambut Nadine yang nutupin wajahnya karena ketiup angin.

Nadine jadi inget kejadian di rooftop waktu itu, sama persis perlakuan Gabriel kayak gini.

"Lo bisa dateng kayak biasa." Jawab Nadine sambil malingin wajahnya dari sentuhan Gabriel.

"Gimana kerjaan lo?" Tanya Gabriel yang bingung harus nanya apa lagi supaya mereka bisa ngobrol lebih lama.

"Gue udah nggak ngajar karena pasti dikeluarin setelah tau gue bolos selama itu dan ternyata ditangkep polisi." Jawab Nadine yang bikin Gabriel terdiam karena semua itu terjadi atas perbuatannya.

"Sorry." Cicit Gabriel.

"Udah, gue juga salah di sini, gak sepenuhnya salah lo."

Kriinggg

Bel ganti pelajaran berbunyi, Gabriel udah keluar kelas cukup lama, bisa dipastiin abis ini dia kena omel sama guru kimia.

"Gue balik dulu ke kelas," Gabriel ngeliat jam tangannya buat mastiin dia udah bolos berapa lama. Ternyata 15 menit.

"Rotinya jangan lupa diganti, udah gembung itu." Bisik Gabriel tepat di telinga Nadine.

Nadine yang denger itu langsung melotot lalu nyubit lengan Gabriel kenceng.

"Lo gak bakal bilang ke yang lain kan?" Tanya Nadine dengan suara sekecil mungkin, hampir kayak bisikan.

"Gimana kalo lo yang ngeliat gue hard? Apa lo bakal bilang ke temen-temen lo?" Tanya Gabriel dengan alisnya yang terangkat sebelah.

"Ya itu beda-"

"Lo bakal bilang mereka gak?" Sela Gabriel dengan cepat.

"Ya engga."

"Yaudah, itu jawaban gue." Balas Gabriel lalu ngusap rambut Nadine.

**

Kantin // Jam istirahat

"Elina udah cerita tentang lo, gue turut prihatin sama apa yang terjadi sama Dasha dan lo, sorry kalo gak bisa bantu waktu itu, gue nggak tau."

Nadine langsung ngerasa bersalah kalo inget kejadian malam itu, dia bukannya nolongin malah lari dari tanggung jawab gitu aja.

"Sorry, Dasha meninggal gara-gara gue." Cicit Nadine sambil ngelepas sendoknya, mendadak dia gak mood makan.

"Gue gak nyalahin lo, gue tau lo juga deket sama dia, ini semua terjadi bukan atas kemauan lo. Cuma gue gak nyangka Gabriel bisa ngelakuin itu." Ucap Jessy yang masih terus makan sambil dengerin Nadine.

"Apa Dasha sedesperate itu sampe mutusin bunuh diri?" Tanya Nadine yang kepikiran Dasha diem aja pas mobilnya ngarah ke dia.

"Kita nggak ada yang tau keadaan Dasha sebenernya gimana setelah videonya nyebar." Jawab Jessy sambil berhentiin aktivitas makannya karena obrolan mereka yang mulai berat.

"Jangan dipikirin terus, let it go." Lanjutnya karena ngeliat Nadine banyak bengong.

"Nggak usah buru-buru, gue tau rasa bersalah itu pasti ada, tapi abis gue pikir lagi, mental seseorang gak bisa diremehin, gak bisa dipukul rata semua orang yang bunuh diri itu lemah dan egois."

"Sebenernya gue gak enak juga sih ngomong gini, seolah gue setuju Dasha buat commit suicide." Lanjut Jessy karena Nadine cuma diem aja.

"Nad, lo suka clubbing?" Tanya Jessy ngalihin topik karena Nadine udah gak respon topik sebelumnya.

"Nggak tau sih, gak pernah nyoba. Hidup gue sebelom masuk sekolah sini lurus banget."

"Cobain aja, buat pengalaman."

"Gue pengen nyoba, kayaknya bakal seru deh. Selama ini gue cuma liat dari film-film."

"Then you should try it!"

**

Pulang sekolah Nadine langsung nyari ootd buat ke club nanti, dia agak bingung harus pake apa karena gak pernah main ke sana.

Setelah beberapa menit nyari inspirasi di Pinterest, akhirnya dia mutusin buat pake baju yang gak soleha tapi gak solehot banget juga.

ootd Nadine

Jam 5 sore Nadine sampe di Gold Dragon. Dua jam dia cuma ngobrol sama Jessy sambil nyobain minuman, dia gak gitu ngerti juga, tapi karena Jessy bartendernya jadi dia percaya aja.

Makin malem, suasana di club makin rame, Jessy harus ngelayanin pengunjung lain juga dan itu bikin Nadine jadi diabaikan.

Nadine jalan ke dance floor biar nggak keliatan cupu-cupu banget cuma duduk di bar, malam ini dia coba buat jadi orang lain yang bisa have fun di club walau dia gak pernah ngelakuin ini sebelumnya.

Nadine nari ngikutin musik walau agak kaku, tapi gak peduli. Siapa juga yang bakal ngeliatin? Orang-orang pada sibuk sama dunianya masing-masing.

Selang musik yang keras itu berdentum, tiba-tiba ada seorang cowok yang gak sengaja nabrak Nadine dan bikin minuman yang dipegang cowok itu tumpah ke bajunya.

"Sorry sorry gue gak sengaja" ucap cowok itu sambil mau bersihin baju Nadine tapi Nadine langsung mundur selangkah.

Nadine natap cowok itu tajam karena wajahnya yang keliatan kayak pervert.

"Gue bantuin bersihin baju lo?" Tanya cowok itu dengan senyum nakalnya.

"Nggak usah, gue bisa sendiri." Nadine langsung berniat pergi, tapi cowok itu malah ngerangkul dia dan berusaha megang dadanya.

"Come on, let me make it up for you" sela cowok itu terkesan maksa.

"Jauhin tangan lo" ucap Nadine sinis. Cowok itu sengaja makin nurunin tangannya, yang awal di bahu jadi ke dada Nadine.

"Nggak usah malu-malu sama gue, I'm playing nice." Bisiknya sensual sangat dekat di telinga Nadine karena suara musik yang keras.

Padahal Nadine gak pake baju yang haram banget, tapi tetep ada aja orang yang iseng. Di sebelahnya ada cewek yang pake baju cuma nutupin dada sama bawahnya doang, kenapa gak cewek itu aja yang diginiin?

"Siapa nama lo, cantik? Gue Lucas."

Nadine berusaha ngelepas rangkulan Lucas, tapi cowok itu malah narik pinggang Nadine hingga tubuh bagian bawah mereka saling bersentuhan.

Sedetik setelahnya Nadine narik tengkuk Lucas seolah mau nyium dia, padahal dia mau nendang bagian sensitif cowok itu.

"Aaarghh crazy bitch!" Umpat cowok itu sambil megangin bagian bawahnya. Mukanya memerah, kayaknya dia marah.

"You crazy son of bitch." balas Nadine sambil berusaha ngerebut gelas yang dipegang Lucas karena mau diarahin ke dia.

"Woi, ada apaan nih?" Tanya Darrel yang tiba-tiba datang.

"Lo kenal ni cewek?" Tanya Lucas dengan napas memburu.

"Temen gue, lo kenapa?" Tanya Darrel padahal dia liat kejadian barusan.

"She kicked my dick!" Jawab Lucas dengan sedikit teriakan.

"Sorry bro, emang agak barbar anaknya." Kata Darrel lalu narik Nadine keluar dari kerumunan.

To be continued...

**

Kangen diaaa😥😥

Aku berterima kasih banget sama kalian yang udah mau luangin waktu buat baca cerita ini, views, vote, dan komen dari kalian berarti banget buat aku.

See you next part, 拜拜👋🏻

Continue Reading

You'll Also Like

9.5K 1.9K 26
"Jujur ku hanya seorang lelaki yang terkadang tak lepas dari godaan" - Anrez " Terserah kali ini sungguh aku takkan peduli" - Tiara Menceritakan ten...
2.7M 27.4K 27
(āš ļøšŸ”žšŸ”žšŸ”žšŸ”žšŸ”žšŸ”žšŸ”žšŸ”žšŸ”žāš ļø) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
7.1K 5K 8
Bagaimana jika kamu dipertemukan kembali oleh takdir , dan takdir itu adalah teman masa kecil mu, namun kau sangat membencinya ....? JANGAN LUPA FOL...
2.1K 94 11
Cintya Putri Azzalia seorang gadis baik, cantik, dan sosok yang sederhana dengan segala kemewahannya. Dia siswa di SMK 2 NUSABANGSA Jakarta selatan k...