Pet Me, I'm Your Wolf!

Por Raessyyy_

3.4M 162K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... Mais

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 25

38.4K 2.2K 245
Por Raessyyy_

ENJOYYYY

---------

"Ada luka di pahamu, kukira tadi beneran lebam tapi sepertinya bukan ya. Maaf membuatmu tidak nyaman," jelas Bryan merasa bersalah.

Dia kembali mundur dan memberikan jarak padaku. Tidak lupa juga senyumnya yang masih tersungging manis di bibir.

Dengan mengerut, aku ikut menatap ke bawah. Ucapannya ternyata benar, terdapat banyak bulatan keunguan di sana. Sial, aku lupa menutupinya dengan make up.

Itu adalah kissmark dari Alex. Tidak tanggung-tanggung, dia membuatnya di seluruh tubuhku.

Sontak wajahku melongo dan tanganku dengan sigap menutupinya.

Meneguk ludah kasar, aku jadi tidak enak sudah menuduh Bryan yang tidak tidak, apalagi sampai mengancamnya.

Belum sempat meminta maaf, dia sudah mendahului ku berbicara. Dapat ku lihat sedikit raut kesal di wajahnya yang ia coba tutupi.

"Jadi kau habis melakukan sesuatu dengan pacarmu, ya? Kau tahu aku merasa tertantang mendengar kau sudah memiliki pria lain, Nat," ucapnya yang tidak dapat ku mengerti. Nada bicaranya datar dan tatapannya tajam.

Ditambah lagi dengan seringai yang menakutkan di bibirnya. Entah mengapa aku merasa sedikit terintimidasi.

Menggeleng, aku kembali fokus ke kertas lirik. Lagipula aku baru mengenalnya, tidak baik menduganya yang macam-macam.

"Ayo kita latihan lagi, di bagian reff aku masih merasa kurang," ajak ku, menyangkal ucapannya.

Aku merasa tidak nyaman membicarakan hal dewasa dengan orang asing. Apalagi kami hanya berduaan di ruangan ini, dengan sofa empuk yang seakan mendukung keadaan.

Bisa bahaya jika aku meladeninya.

Namun, seperti belum puas, Bryan masih saja meneruskannya.

"Pacarmu itu beruntung sekali, aku jadi penasaran gaya apa yang sering kalian lakukan. Misionaris, doggy style, atau--"

Dengan cepat, aku menutup mulutnya dan menatapnya tajam. Badan Bryan sampai terjatuh karena tidak kuat menahan pergerakan ku yang tiba-tiba.

Aku yang oleng pun ikut menghimpitnya. Posisi yang berbahaya.

Bryan tiduran di sofa dan aku berada di atasnya dengan menungging. Matanya menatapku terbelalak dan terlihat sorot keterkejutan dari sana.

Akan tetapi itu semua tidak meruntuhkan amarahku.

"Kau terlalu ikut campur, Bri. Aku baru tahu jika seorang fans bisa menanyakan hal privasi seperti itu. Jangan mengganggu ku!" tegas ku dengan menunjuknya menggunakan telunjuk.

Namun, tidak seperti yang ku bayangkan, Bryan malah tertawa renyah dan mengangguk polos.

Aku yang tidak nyaman, mengubah posisi menjadi duduk kembali. Kali ini aku benar-benar memisahkan jarak darinya. Aku duduk di sofa lain yang berbeda.

"Aku hanya bertanya, kau tidak perlu menjawabnya. Lagipula wajahmu sudah mengatakan semuanya," ucapnya dengan menatapku lekat, menelaah.

Senyumnya mengembang lebar hingga matanya menyipit. Tidak ada lagi raut kekesalan di sana, membuatku mengerut bingung dengan tingkahnya yang berubah-ubah.

"You're still a virgin, am I right?" Tanyanya membuat jantungku berdegup cepat. Entah darimana Bryan mengetahuinya, dia seperti sudah sering melakukannya.

Tidak menjawab, aku malah membereskan kertas lirik yang berantakan di meja. Tatapannya yang intens membuatku sangat tidak nyaman. Aku harus segera pergi dari sini.

Aku berdiri dan berjalan menuju pintu, berniat keluar.

Masih memegang gagang pintu, aku menatapnya dengan tajam dan mengancam.

"Kurasa latihan kita sudah selesai, ku harap kau bisa profesional di atas panggung," peringat ku dan pergi begitu saja, kemana pun asal tidak berduaan dengannya.

Dari tatapannya saja terlihat jelas bahwa dia memiliki niat mesum, mungkin Bryan sama seperti lelaki lain yang percaya gosip tidak jelas tentangku. Aku benar-benar membenci orang seperti itu.

Yang terakhir ku lihat adalah Bryan sedang memegang putung rokok dan menghisapnya. Badannya bersandar pada punggung sofa dan tatapannya belum lepas dariku, seakan tidak ingin menyiakan kesempatan melihatku.

Namun, pikirannya yang samar-samar ku dengar membuat darahku mendesir. Entah mengapa aku merasa ini semua belum berakhir.

"Shit aku semakin menyukainya."

----------

Tepuk tangan luar biasa terdengar sangat kencang dari berbagai sudut. Tidak ku sangka Bryan melakukannya dengan benar.

Tatapannya masih menatapku lekat dan kadang kala dia tersenyum menyeringai, membuat banyak wanita histeris. Bryan sangat ahli memainkan perannya.

Tidak hanya bernyanyi, dia sampai berlutut dan mencium telapak tanganku. Alhasil banyak yang menyoraki kami dan berteriak saking bapernya. Bisa dibayangkan, bukan, bagaimana hebohnya suasana panggung.

Bahkan para penonton sampai serentak meminta reka ulang.

"Lagi! Lagi! Lagi!"

Namun sayang kami tidak bisa menanggapinya, Bryan memiliki banyak urusan setelah ini. Karena itu dia langsung menggenggam tanganku dan mengajakku membungkuk.

Perlahan, dia berdehem di mikrofon dan meminta perhatian semua orang.

"Cek cek 123, terima kasih semuanya sudah menikmati penampilan kami. Maaf aku tidak bisa terlalu lama di sini, tidak mungkin aku menyiakan gadis manis di sebelahku, bukan? Kami ada urusan penting setelah ini," ucapnya sambil mencium pipiku secara tiba-tiba.

Spontan mataku terbelalak dan tubuhku terpaku. Dia tidak membicarakan apapun tentang aksinya ini, tentu saja aku pun sangat terkejut.

Suara riuh penonton semakin kencang dan mereka bertepuk tangan dengan gembira. Anehnya, tidak ada lagi yang menahan kami seakan mengerti dengan apa yang Bryan katakan. Ucapannya sungguh ambigu.

Setelah berada di belakang panggung, aku langsung menghempas tangannya yang masih menggenggam ku dan sedikit menjauh darinya.

"Kau keterlaluan, Bri, aku tidak menyukainya," lugas ku dengan menatapnya tajam.

Pipiku yang masih berasa bekas ciumannya, entah mengapa terasa menjijikkan.

Tidak ku sangka, Bryan tersenyum senang dan terlihat tidak masalah sama sekali. Dia malah sibuk membenarkan rambutnya ke atas, yang tampak sok ganteng di mataku.

"Ayolah, Nat, jangan terlalu kaku. Yang tadi itu hanya akting, apa kau tidak lihat mereka sangat menyukainya? Kita benar-benar berhasil," ucapnya dengan bangga.

Perkataannya benar, aku tidak pernah melihat penonton se-heboh itu. Biasanya hanya bernyanyi dan selesai, aku tidak mencoba akting sebelumnya. Akan tetapi aku tetap tidak menyukainya.

Sudut hatiku merasa hal ini tidak benar, bagaimana jika Alex melihatnya? Apa dia akan marah? Atau menangis?

Astaga, aku bahkan baru ingat dia tengah sakit. Ku yakin Alex akan merajuk seharian karena ku tinggalkan dan malah bermain api dengan lelaki lain. Rasanya aku tidak siap menemuinya.

Aku menghalangi jalan Bryan yang tidak mengindahkan ucapanku. Dia selalu bertingkah seenaknya.

Wajahku mendongak agar bertatapan dengannya dan mataku meliriknya tajam.

"Kalau begitu lakukan lah dengan wanita lain yang mau berakting denganmu. Aku tidak mau. Lain kali tanyakan dulu pada partner mu, jangan semena-mena seperti itu di atas panggung. Ini terakhir kalinya aku berurusan denganmu, Bri," peringat ku sebelum berbalik dan tidak menatapnya lagi.

Biarlah dia akan mengecap ku sombong ataupun tidak tahu terima kasih. Yang pasti aku tidak ingin berada di dekatnya, entah mengapa aku merasa Bryan menakutkan.

Ditambah lagi dengan pikirannya yang menghantui otak ku.

"Marahnya saja imut sekali, aku jadi penasaran bagaimana ekspresinya saat mendesah di bawahku--"

Tubuhku merinding dan dengan cepat ku ayunkan langkah ku. Aku tidak mau mendengarkan pikirannya lebih lanjut.

Setelah berbelok yang kesekian kali, untungnya tidak ada lagi pikirannya yang dapat ku dengar.

Aku pergi jauh sekali sampai keluar dari restoran, kini aku berada di gang sempit tepat sebelah kafe. Napasku terengah-engah dan badanku bersandar pada tembok.

Melirik jam, aku harus cepat pulang. Alex seharusnya masih tidur kan setelah ku tinggalkan lebih dari tiga jam. Rasanya takut sekali dia terbangun dan menyadari aku tidak ada di sampingnya.

Seiringan dengan itu, aku melihat seorang pria mendekatiku. Langkahnya tegas, namun wajahnya tidak kelihatan, tertutupi oleh kegelapan.

Keningku mengerut melihatnya tidak mengenakan baju dalaman sama sekali dan menampilkan badannya yang berotot. Ditambah lagi dengan bercak kepemilikan di tubuhnya yang tampak tidak asing.

Pria itu seakan ingin menunjukkan kissmark yang dibuat oleh seseorang kepada seluruh dunia.

Astaga, itu Alex.

Sontak mataku terbelalak dan tubuhku terpaku, tidak tahu harus berbuat apa.

Dia mendekatiku dengan langkah tegas dan tanpa aba-aba mengurung tubuhku. Bahkan Alex menonjok dinding tersebut hingga terlihat bercak darah di tangannya.

Hanya dari tatapannya saja terlihat jelas kabut hitam yang sangat besar di sana. Matanya menatapku tajam dan sebelah tangannya mengepal kuat.

"Sudah puas selingkuhnya, sayang? Kau jahat! Aku melihat semuanya, kau ciuman dengan pria lain. Aku mau lebih, mau nyusu," paksanya dengan kedua tangan yang sudah merambat ke belakang punggungku.

Tatapannya sayu, akan tetapi berbeda dengan tangan kekarnya yang terasa kasar. Alex tengah melampiaskan amarahnya.

"Tunggu, Alex. D-disini?"

-----------

EHEHEEHHEH LEX MENDING LU BOOKING HOTEL DULU

MODUS AE LU KETEMU NATALIE

TEBAKKK AKHIRNYA BAKAL GMNN?? AHAAHAHA

SIAPAAA YG KESEL SM BRYANN? APA PADA SUKA??

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YAAA, YG BNYKK BIAR CEPET UPDATE EHEHEHE

LOVE YOUU🤍

Continuar a ler

Também vai Gostar

The Wolf Por qiss

Lobisomens

830K 69.7K 50
Jordan Dandelion seorang Alpha yang memimpin Lightmoon Pack. Ribuan tahun lamanya sendiri tanpa kehadiran Mate. Sampai suatu saat, dirinya mulai ingi...
13.2K 1.4K 27
sequel dari mate is mine..... na jisung alpha muda yang masih harus berjuang untuk membuktikan bahwa dirinya mampu dan berhak untuk menggantikan...
658K 57.9K 91
Rate 18+!!! Bagaimana perasaan mu dikejar-kejar oleh pria-pria aneh dan bertemu dengan pria tampan yang ternyata bukan lah manusia. Dan tinggal dirum...
JENO FAMILY Por Melk

Outros géneros

32.5K 2K 18
Keseharian keluarga Lee Jeno dan Mark Lee dengan anaknya yang bahagia "Sayang aku udah gak tahan" "Bangun kalian semua! Sebelum mommy siram pake air...