Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]

By Dhiaraa_

170K 7.4K 759

16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iya... More

Kalah Tantangan
Yang Bener Gus?!
Hari Bahagia
Senyuman Pertama Untuk Nazwa
Dua Hari Sekali
Perkara Hudzaifah Aslam Mubarak
Kena Hukum Gus Raka
Cilok Legend Ala Nazwa
Harlah di Pesantren Kyai Hamdan
Kencan ke Pasar Malam
Baju Tidur Couple
Masker-maskeran
Guru Pengganti
Ngambek nya Gus Raka
Hiling Ke Asrama Santri Putra
Pulang Ke Rumah
Hari Pertama Di Rumah Nazwa
Ndrakor Bareng Ayang
Baby Zea
Jadi Orang Tua Dadakan
Umi Minta Cucu
Ke Rumah Oma
Diperkenalkan ke Keluarga Besar
Crush Nazwa
Barbequean
Hoodie Taddy Bear Milik Nazwa
First Kiss?
Rencana Dinner
The Maulidya Cafe
Balik Ke Pesantren
Santri Baru
Kerja Bakti
Marah Membawa Berkah
Milad Gus Raka
Kamu Hamil?
Cemburu Level Akut
Kebenaran Ning Amara
Mau Poligami
Mencari Perhatian Gus Raka
Malam Tanpa Gus Raka
Perubahan Sikap
Niat Buruk Ning Amara
Gus Raka Dan Ning Amara
Tamu Tak Diundang
Personil Baru
Tiga Kurcaci
Sebuah Kabar Mengejutkan
Jangan Dekati Putri Saya!
Tes DNA
Sakitnya Hati Nazwa
Antara Merelakan Atau Melepaskan
INFO!!!
VOTE COVER!!!
OPEN PRE-ORDER!!

Kado Terindah

2.5K 115 42
By Dhiaraa_

Bocil minggir dulu, Author mau nulis scene zxnswkwm dulu. Awas aja kalo ngintip-ngintip!

"Bismillah, Alluhumma jannibnassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa. "

Begitu mendengar perkataan Nazwa, Gus Raka langsung membuka mata, menatap Nazwa dengan ekspresi terkejut. Kenapa tiba-tiba Nazwa berbicara seperti itu. Selama mereka menikah, mereka tidak pernah membicarakan tentang hal itu, dan Gus Raka sendiri tidak pernah mempermasalahkan nya apalagi status Nazwa masih menjadi seorang santri.

"Nazwa apa yang kamu bilang? Kamu tau kan, kalimat seperti itu tidak boleh sembarangan terucap. " Jelas Gus Raka.

"Yaa memang Gus.. Nazwa tau ko. Selama kita menikah, kita sama sekali belum melakukan 'itu'. Sedangkan tugas istri adalah selalu memenuhi kebutuhan lahir dan batin suaminya. "

"Tapi saya tidak ingin membebani kamu, Nazwa. Saya tidak melakukan igin melakukan nya jika kamu belum siap. Saya masih bisa menunggu. "

"In sya Allah Nazwa siap.. Nazwa tau ini bukan lah hadiah, melainkan kewajiban Nazwa sebagai istri. Tapi ini semua yang Nazwa punya, Nazwa merasa jika Nazwa memberikan Gus Raka hadiah berupa barang mungkin akan terlupakan begitu saja, jadi Nazwa berfikir untuk menyerahkan hidup, cinta, dan jiwa Nazwa sebagai hadiah untukmu, Gus. Penuhi tanggung jawab mu sebagai seorang suami yang baik. "

Seutas senyum terbit di wajah Gus Raka. Pria itu tersenyum begitu manis, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu hinggap di hati Gus Raka. Hatinya menghangat menatap teduh kepada sang istri.

"Terimakasih Nazwa.. Terimakasih untuk semua nya. Sekarang saya bertanya dengan sungguh-sungguh apa kamu benar-benar sudah siap? " Tanya Gus Raka memastikan.

"Nazwa siap Gus. "

Gus Raka meraih tubuh Nazwa masuk dalam dekapan nya, wajah Gus Raka sedikit maju lalu memiringkan kepala guna membacakan sesuatu untuk Nazwa.

"Bismillah, Alluhumma jannibnassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa. "

Segera Gus Raka menggendong tubuh Nazwa ala bridal style, sedangkan Nazwa tersenyum mengalungkan tangannya pada leher Gus Raka.

Nazwa ditidurkan di atas ranjang, dengan Gus Raka berada di atas nya. Tangan nya yang lembut berusaha membuka jarum pentul pengait hijab Nazwa.

Gus Raka tersenyum ketika hijab tersenyum lepas dan memperlihatkan rambut hitam dan tebal milik Nazwa.

"Kamu sangat cantik Nazwa. " Puji Gus Raka dengan suara sudah mulai memberat.

"Apakah saya boleh menyentuh mu? " Tanya Gus Raka.

"Silahkan.. Gus Raka tidak perlu meminta izin Nazwa. " Jawab Nazwa.

Lagi dan lagi Gus Raka tersenyum lalu mencium kening, lalu dilanjut kedua mata Nazwa secara bergantian, setelah itu hidung, dan yang terakhir bibir mungil milik istrinyaa..

(Udah guyss Author ngga kuat ngelanjutin😭)

Sungguh malam itu, Nazwa begitu sangat bahagia sebab di mulia kan oleh Gus Raka. Tak ada hal yang lebih indah daripada ini. Kedua nya sama-sama melakukan ibadah untuk pertama kali nya.

****
Sayup-sayup mata itu terbuka perlahan saat mendengar muratal di Masjid. Dingin nya angin sisa hujan semalam seketika begitu terasa pada tubuhnya.

Nazwa kembali tersenyum kala mengingat malam yang begitu indah, masih bisa terlihat suaminya tengah tertidur dengan sangat lelap dengan bertelanjang dada.

Nazwa juga baru sadar jika tubuh mereka masih sama seperti semalam.
Sama seperti Nazwa, Gus Raka juga baru bangun kemudian menatap sang Istri.

"Selamat pagi. " Ucap Gus Raka dengan suara khas orang bangun tidur.

Nazwa tersenyum lalu sedikit memindahkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Gus Raka. Wanita itu terlihat memeluk Gus Raka dari samping.

"Selamat pagi juga suami Nazwa yang paling ganteng. " Jawab Nazwa terkekeh.

"Terimakasih Nazwa.. Terimakasih untuk semua nya. " Gumam Gus Raka menunduk menatap sang Istri. Tangan nya terulur membelai surai milik Nazwa dengan penuh cinta.

"Sama-sama.. Semoga apa yang akan kita lakukan, selalu mendapat ridho dari Allah. "

"Aamiin. "

"Gimana kado dari Nazwa? Suka? " Tanya Nazwa mendongak sambil menaik turunkan alisnya.

"Suka.. Sangat suka. Terimakasih untuk semuanya, ini adalah kado terindah yang pernah saya terima. " Gumam Gus Raka tersenyum kemudian melingkar kan tangan nya pada pinggang Nazwa yang masih tertutup oleh selimut.

"Dan terimakasih karena sudah menjadikan saya yang pertama dan in sya Allah yang terakhir dalam hidupmu. " Ucap Gus Raka berbisik. Nazwa kembali menatap suaminya, tak bisa tertahankan lagi. Gadis itu sudah tersenyum dengan sangat lebar, seakan mewakil kan rasa bahagia nya.

"Udah ahh Gus.. Nazwa mau mandi aja. " Ucap Nazwa sudah tidak kuat menahan malu. Wanita itu berbalik berusaha meraih gamis di sebelah lalu memakai nya.

Begitu tubuh Nazwa hendak bangkit, Nazwa merasakan perih dan nyeri pada area miliknya. Sampai-sampai Nazwa meringis karena tidak kuat menahan sakit.

"Arghhh.. "

"Kenapa? Masih sakit yaa? " Tanya Gus Raka juga ikut bangkit.

"Ngga Gus.. Ngga papa.. Nazwa kuat ko. " Jawab Nazwa dengan cepat.

Jangan sampai seperti adegan novel yang pernah Nazwa baca dimana pemeran utama Pria akan menggendong pemeran utama wanita menuju kamar mandi setelah melakukan hal itu.

"Saya bantu yaa? " Tawar Gus Raka merasa tidak tega melihat Nazwa kesakitan seperti itu, karena bagaimanapun itu adalah ulah nya juga.

"Ngga Gus.. Beneran sumpah ngga papa. Nazwa bisa sendiri. " Seru Nazwa berusaha mencegah sang suami.

Nazwa menghembuskan napas kasar, setelah itu segera bangkit, berusaha menahan perih yang begitu terasa. Gadis itu berjalan menuju kamar mandi seorang dengan kaki mengangkang layaknya bebek. Tentu itu semua tidak luput dari perhatian Gus Raka. Beliau merasa antara kasihan dan ingin tertawa melihat cara jalan Nazwa.

****
Adzan subuh berkumandang, Gus Raka sudah bersiap-siap berangkat ke Masjid. Sama hal nya dengan Nazwa, dia juga sudah cantik dengan mukena serta sajadah di tangan nya.

"Kamu tidak shalat di rumah saja? " Tanya Gus Raka.

"Ngga.. Nazwa mau shalat di Masjid. " Jawab Nazwa dengan mantap.

"Yang itu sudah tidak sakit? "

Nazwa mengigit bibir bawahnya, sebenarnya Nazwa masih belum terlalu sembuh, mengingat cara jalan nya saat ini masih kaya bebek. Tentu nanti akan menimbulkan banyak pertanyaan pada seluruh santri yang melihatnya.

"Dikit Gus. "

"Kamu di rumah saja, kalau tidak berani nanti saya minta Uma untuk menemani. Bagaimana? " Tanya Gus Raka.

"Ngga mau Gus.. Nazwa mau shalat di Masjid. " Rengek Nazwa memegang lengan suaminya.

"Emang kamu mau orang lain berpikir macam-macam saat melihat kamu. "

"Iyaa jugaa. Tapi setoran Nazwa gimana? Nanti habis subuh kita ngaji bareng abis itu setoran hafalan. " Tanya Nazwa.

"Nanti saya izinkan ke Ustadzah bilang kamu lagi sakit. Kan kamu memang benar lagi sakit. "

"Iyaa gara-gara Gus Raka. " Cibir Nazwa sembari mengerucutkan bibir.

Gus Raka terkekeh kemudian mendekati Nazwa seraya mengelus puncak kepala istrinya.

"Yasudah saya pamit.. Sini salim dulu biar berkah. " Ucap Gus Raka menyerahkan tangan nya ke arah Nazwa.

"Memang belum wudhu? "

"Nanti di Masjid saja. "

Nazwa menurut dan menyalami punggung tangan suaminya, lalu di lanjut dengan Gus Raka mengecup pelan kening istrinya.

"Assalamualaikum. "

"Waalaikumsalam. "

Setelah pintu tertutup rapat, Nazwa langsung menutup wajah karena malu, mengingat sekarang mereka sudah menjadi suami istri yang sesungguhnya.

"Jantung udah ngga aman. " Cicit Nazwa sembari mengibaskan wajah nya yang sudah memanas.

****
Nazwa memilih keluar guna membantu sang Uma, memasak untuk sarapan pagi. Sampai di dapur terlihat Uma Aminah tengah memasak nasi.

"Assalamualaikum Umaa. " Sapa Nazwa.

"Waalaikumsalam nak. " Jawab Uma Aminah tersenyum.

"Belum masak sayur, Uma? "

"Belum.. Uma lagi bingung hari ini mau masak apa. " Jelas Uma Aminah.

"Gimana kalo sup iga? Kayanya enak pagi-pagi makan yang anget-anget apalagi baru hujan semalam. " Saran Nazwa. Nampak Uma Aminah tengah berfikir sebentar.

"Boleh jugaa. Kebetulan kemarin Uma sempat beli iga. "

Keduanya akhirnya memasak bersama-sama tanpa dibantu oleh Abdi Ndalem.

"Ouh iyaa nak, tadi suami mu bilang kamu sedang sakit, makanya tidak ikut jama'ah ke Masjid. Hari ini juga minta izin libur, apa kamu demam? " Tanya Uma Aminah.

Nazwa menggigit bibir bawahnya, dia bingung bagaimana harus menjawab Uma Aminah. Dia memang sakit, tapi bukan sakit demam. Tapi kalau Nazwa jujur sama saja mengumbar hubungan nya, dan itu tidak diperbolehkan.

"Iyaa.. Uma. Tapi udah sembuh ko. "

"Udah sembuh? Memang kamu sakit apa? "

"Yaa ada pokoknya. Emm intinya Nazwa udah sembuh. " Jawab Nazwa sedikit terbata-bata.

Uma Aminah terdiam seperti nya tengah berfikir sesuatu, hingga detik berikutnya senyum Uma Aminah terbit begitu lebar. Apalagi saat melihat hijab Nazwa sedikit basah seperti terkena tetesan air.

"Iyaa Uma paham ko. " Jelas Uma Aminah mampu membuat Nazwa menjadi salah tingkah.

"Pertama-tama memang sakit, tapi setelah udah  ngga ko. Jadi sering-sering yaa nak. Pesan Uma Aminah tapi lebih tepatnya menggoda Nazwa.

"Umaaa. " Sungguh rasanya Nazwa ingin menghilang saja dari hadapan sang mertua.

Yeayy finally akhirnya beneran jadi wkwkk.. Please jangan baper guyss, awas entar giginya kering😭

Dan maapkeun seminggu ngilang tanpa sebab, dikarenakan Author sedang mentok inspirasi plus lagi ngejar target untuk cerita apk sebelah.
Jadi mohon maap🙏

Jangan lupa vote and comment
See you next time

Salam dari Author
Ig:dhnryyy_

Lampung, 04 Juli 2023

Continue Reading

You'll Also Like

747K 9.8K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
511K 19K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.4M 102K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
6.8M 285K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...