Pet Me, I'm Your Wolf!

Od Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... Více

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 17

63.5K 3.5K 322
Od Raessyyy_

ASIKKK UPDATEEE!!

SIAPA YG NUNGGUINNN??

ENJOYYY!

----------

Alex POV

"A-apa tidak ada baju lain, Al?" tanyanya dengan suara lembut yang menciut. Natalie menggigit bibirnya tidak yakin dengan mata sayu yang ragu, membuat darahku mendesir tidak sabar memakannya.

Mataku masih terpaku dengan mulut menganga lebar, tersihir penampilannya.

Natalie sangat cantik dengan gaun merah terangnya, rambutnya terurai indah dan sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih. Jangan lupakan gundukan dada itu yang terlihat jelas dan besar.

Dibandingkan dengan tampilan sexy-nya, wajahnya malah menampilkan raut imut yang menggemaskan dengan telinga kucing terbuka lebar. Itu hanya bando, akan tetapi tampak sangat natural digunakannya.

Ekor panjangnya yang menjuntai membuatnya tampak persis denganku, my mate.

Tubuhku merinding membayangkan bercinta dengan Natalie malam ini. Aku ingin mengurungnya, seperti kancil yang terperangkap oleh ular.

"Tidak ada, sayang, lagipula kau sangat cantik. Sini duduk pangkuan om, manis," ucapku menggoda yang malah menimbulkan raut takut di wajahnya.

Apa ucapanku salah? Ini ide, Rolf! Serigala sok tahu itu menyuruhku untuk lebih banyak menggombal.

Seperti dugaanku, Natalie berjalan mundur hingga tubuhnya menyentuh dinding. Badannya bergerak gelisah dengan mata yang menatap sekitar, seakan ingin kabur.

Tidak semudah itu, cantik.

Dengan tidak sabar, aku berdiri dan mendekatinya yang tengah terpojok. Saat ini kami masih berada di kamar dengan cahaya yang remang-remang.

Sengaja aku tidak menghidupkan lampu agar Natalie tidak dapat mencari dimana pintu keluar itu berada, setahuku manusia tidak dapat melihat dalam kegelapan. Berbeda denganku yang dapat melihat dengan baik.

Tanpa aba-aba aku menekan bahunya dan memenjarakan tubuhnya ke dinding. Wajahnya yang terkejut terlihat sangat imut. Matanya yang membola dengan hidungnya yang kempas kempis.

"Kau sangat cantik, Nat, aku tidak pernah bosan untuk mengatakannya. Jangan takut aku tidak akan melakukan apapun, hanya ingin bersamamu semalaman, please," pintaku dengan menatap matanya lekat.

Di tengah kegelapan ini, aku masih dapat melihat mata jernihnya yang disinari cahaya bulan. Kulit Natalie tampak bersinar seperti bidadari, belum lagi dengan raut wajah gugupnya yang membuatku terangsang.

Napasnya yang terengah membuat dada Natalie naik turun lebih cepat, seperti menggodaku untuk menyentuhnya.

"Apa kau bodoh membiarkannya menganggur seperti itu? Sentuhlah, bodoh!" suruh Rolf yang sudah gemas denganku yang hanya terdiam.

Bagaimana mau menyentuhnya, jika dengan melihatnya saja pipiku sudah memerah. Membayangkan kejadian kemarin, tanpa sadar aku tersenyum puas.

Natalie mendesahkan namaku, hanya aku, bukan Rolf. Suatu kebanggaan, bukan.

Melihatnya berpakaian begini saja, pikiranku sudah berfantasi liar memikirkan Natalie dengan berbagai pose. Fetish gila ini, aku ingin mewujudkannya.

Dengan cepat aku memegang tangan Natalie dan membawanya ke atas kepala. Kedua tangannya yang terkurung dengan satu tanganku, membuatnya tampak sangat pasrah.

Matanya menatapku takut dengan badan yang bergerak gelisah.

Pinggulnya yang ke kanan kiri dengan ekor yang mengikuti, membuatku tidak tahan. Aku ingin mengangkanginya lagi dan melihat surga dunia miliknya.

Astaga, aku baru tahu jika pikiranku se-mesum ini. Salah Rolf! Dia selalu meracuniku dengan ucapan-ucapannya yang kotor.

"Hei! Aku hanya diam dan menikmati wajah pujaan hatiku. Kau yang mesum!" sanggah Rolf tidak terima dengan pikiranku. Nadanya sinis dan dia menggeram tidak suka, seakan aku mengganggu kegiatannya.

Tidak mempedulikan ucapannya, mataku berkabut dan melihatnya dengan buram. Di mataku sekarang tidak tampak lagi hal lain selain Natalie. Sosoknya seakan memenuhi pandanganku.

Tangannya yang ku tahan memberontak dan ingin melepaskan genggamanku, akan tetapi tidak bisa. Aku masih ingin menikmati pemandangan saat ini.

"Al, lepas, sakit," rintihnya dengan mendesah tertahan. Bukannya kasihan, aku malah semakin bernafsu.

Telinga serigalaku sudah menutup seiring dengan mataku yang menatapnya sayu.

Jantungku berdebar kencang melihat kecantikannya. Ekspresinya yang kesakitan dengan napasnya yang memburu, seakan memancingku untuk cepat-cepat memasukinya.

Badanku terasa panas entah karena apa dan pandanganku berubah-ubah, kadang tajam kadang buram. Ada yang aneh dengan tubuhku.

Menggeliat, aku merasa tidak nyaman dengan bagian bawahku yang sudah menegang. Nafsu ku mudah sekali tersulut. Aku seperti kehilangan kendali pada diriku sendiri.

Cahaya bulan yang tampak terang membuatku mengerut bingung. Dengan perasaan cemas aku menatap ke arah bulan dan menganga melihat bentuknya yang bulat sempurna. Sial, bulan purnama.

Rolf tidak mengingatkanku apa-apa soal ini, pantas saja tubuhku hilang kendali dan gairahku naik begitu saja.

Ditambah lagi dengan wangi Natalie yang tercium lebih menusuk dari biasanya. Harumnya membuat diriku lupa diri dan berpikiran kosong.

Sial, ini semua salah Rolf!

"Aku pun lupa bodoh, berhentilah menyalahkanku! Aku tidak bisa fokus sejak bertemu dengan Natalie, aumm ayo kita melakukannya! Ini saat yang tepat!" antusiasnya dengan mengaum kencang.

Ku yakin badannya sudah sangat panas dengan pikiran kotor yang memenuhi. Rolf pasti merasakan dua kali lipat lebih bernafsu daripada aku.

Tubuh serigalanya memberontak, membuat badanku kesakitan. Gelagatnya seperti akan keluar dari tubuhku. Ini tidak boleh terjadi.

Langkahku mundur dan menabrak meja hingga barang-barang di atasnya berjatuhan. Tidak kuat menahannya, aku terjatuh dan meraung-raung di atas lantai. Rasanya kulitku robek dan badanku semakin membesar.

Rolf pasti sudah tidak sabar mengambil alih tubuhku. Akan bahaya jika dia berhasil melakukannya, serigala bodoh itu bisa memperkosa Natalie hingga bulan purnama usai.

Hanya dengan memikirkannya saja, raut wajah Natalie tampak ketakutan dan menghindar dariku. Dia terduduk di lantai dan menatapku gelisah.

Walaupun begitu masih terlihat kekhawatiran besar di mata beningnya. Perlahan, dia merangkak mendekatiku.

"A-al, kau tidak apa-apa? Rolf! kumohon tenanglah, aku harus bagaimana? Alex, please, jangan berubah," ucapnya dengan nada cemas.

Tangannya yang menyentuhku mengalirkan aliran listrik yang dahsyat, membuat nafsuku naik secara drastis. Kepalaku sudah sangat pusing seperti orang sakau, rasanya sangat sesak di bawah sana, aku ingin mengeluarkannya.

Natalie melihat sekitar seakan mencari pertolongan, namun sayang tidak ada siapa-siapa. Di malam purnama ini, werewolf lain pasti tengah sibuk mengklaim mate-nya.

Kalaupun tidak ada, mereka akan memperkosa gadis secara asal dan bercinta dimana saja. Dengan kata lain, malam ini adalah malam terburuk sekaligus terindah bagi para werewolf.

Tangannya yang menepuk bahu, ku cengkram kuat dan ku cium jari-jarinya dengan bernafsu.

Meneguk ludah kasar, aku tidak lagi melihatnya sebagai Natalie polos yang belum pernah bercinta, melainkan seperti dewi yang siap memuaskanku.

Tidak, aku tidak boleh mengotorinya. Aku takut dia akan marah dan menjauhiku, itu lebih buruk daripada meladeni nafsuku sendiri.

Dengan napas tertahan, aku pun menatapnya dalam dan bertanya. Wajahnya yang ragu-ragu setelah mendengar ucapanku, entah mengapa mematahkan hatiku.

"Kau pasti tahu jika tidak ada cara lain menghentikan werewolf selain melakukan satu hal. Apa kau mau membantuku, sayang? Aku akan melakukannya dengan pelan. K-kalaupun kau tidak mau, rantai aku dengan besi itu dan cepat pergi dari sini! Aku tidak akan mengejarmu."

------------

EKSPRESI ROLF PAS DENGER ALEX MAU BIARIN NATALIE PERGI

AHAHAHAHAHA

TEBAKKK NATALIE BAKAL JAWAB APAAA?

NINU NINU ADA YG GASABAR SAMA BAB SELANJUTNYAAA??

OMO CEPET BGT YA DI BAB 17 AJA UDH MAU BEGINIANN OMO OMOO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENN YG BNYK DULU DONGGG, SPAM SPAMM EHEHEHHE

LOVE YOUUU🤍

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

832K 69.8K 50
Jordan Dandelion seorang Alpha yang memimpin Lightmoon Pack. Ribuan tahun lamanya sendiri tanpa kehadiran Mate. Sampai suatu saat, dirinya mulai ingi...
63.4K 7K 48
bukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di...
24.3K 4.4K 45
[END] Kim Sejeong, gadis cantik berambut ikal yang angkuh dan semena-mena. Dia merupakan putri bungsu dari perusahaan besar bernama Shinhwa Group sek...
2.8M 188K 34
[ SEBAGIAN PART PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Bryan Ablord. Siapa yang tidak mengenal The King Of Werewolf ini? Kejam, bengis, tak mengenal ampun. ...