Transmigrasi Vira [END]

By punyasehunchanyeol

2.4M 186K 6.8K

Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini y... More

Prolog
Transmigrasi Vira || 1
Transmigrasi Vira || 2
Transmigrasi Vira || 3
Transmigrasi Vira || 4
Transmigrasi Vira || 5
Transmigrasi Vira || 6
Transmigrasi Vira || 7
Transmigrasi Vira || 8
Transmigrasi Vira || 9
Transmigrasi Vira || 10
Transmigrasi Vira || 11
Transmigrasi Vira || 12
Transmigrasi Vira || 13
Transmigrasi Vira || 14
Transmigrasi Vira || 15
Transmigrasi Vira || 16
Transmigrasi Vira || 17
Transmigrasi Vira || 18
Transmigrasi Vira|| 19
Transmigrasi Vira || 20
Transmigrasi Vira || 21
Transmigrasi Vira || 22
Transmigrasi Vira || 23
Transmigrasi Vira || 24
Transmigrasi Vira || 25
Transmigrasi Vira || 26
Transmigrasi Vira || 27
Transmigrasi Vira || 28
Transmigrasi Vira || 29
Transmigrasi Vira || 30
Transmigrasi Vira || 31
Transmigrasi Vira|| 32
Transmigrasi Vira || 33
Transmigrasi Vira || 34
Transmigrasi Vira || 35
Transmigrasi Vira || 36
Transmigrasi Vira || 37
Transmigrasi Vira || 38
Transmigrasi Vira || 39
Transmigrasi Vira || 40
Transmigrasi Vira || 41
Transmigrasi Vira || 42
Transmigrasi Vira || 43
Transmigrasi Vira || 44
Transmigrasi Vira || 45
Transmigrasi Vira || 46
Transmigrasi Vira || 47
Transmigrasi Vira || 48
Transmigrasi Vira || 49
Transmigrasi Vira || 50
Transmigrasi Vira || 51
Transmigrasi Vira || 52
Transmigrasi Vira || 53
Transmigrasi Vira || 54
Transmigrasi Vira || 55
Transmigrasi Vira || 56
Transmigrasi Vira || 57
Transmigrasi Vira || 58
Transmigrasi Vira || 59
Transmigrasi Vira || 60
Transmigrasi Vira || 62
Transmigrasi Vira || 63
Transmigrasi Vira || 64
Transmigrasi Vira || 65
Transmigrasi Vira || 66
Transmigrasi Vira || 67
Transmigrasi Vira || 68
Transmigrasi Vira || 69
||EXTRA CHAPTER||
PLAGIAT!?

Transmigrasi Vira || 61

15.2K 1.2K 149
By punyasehunchanyeol

Happy reading

"Tujuan kami kesini adalah,untuk menjemput nona."Jawab Zico lalu menunjuk Nara menggunakan tangannya dengan sopan.

"Omong kosong macam apa itu hah!?"Sentak Azka.

Zico menatap Kai,membuat Kai mengangguk paham."Saya adalah dokter pribadi tuan Rion,saya-"

"Persetan!Pergi kalian!"Usir Alvaro.

"Saya harap kalian mau mendengar penjelasan dari kami terlebih dahulu."ucap Zico.

"Sudahlah,lebih baik kita dengarkan penjelasan mereka dulu."ucap Winda.

"Tapi mah-"

"Mari masuk,"ucap Winda.

"Terimakasih,nyonya."

Mereka pun mendudukan tubuhnya di sofa ruang tamu,aura yang mencekam membuat suasana menjadi menyeramkan.

"Jelaskan."ucap Azka.

"Pada saat itu,tuan mengalami...."Kai menjelaskan penyakit mental Rion dengan rinci.

Hal itu membuat mereka terkejut,terlebih lagi Nara.Jadi selama ini,Rion mempunyai penyakit mental?

"Lalu,apa hubungannya dengan membawa putriku pergi kesana?"Tanya Azka.

"Tentu saja tuan harus menjalani pengobatan bersama dengan orang yang dia maksud."Jawab Kai.

"Aku tidak setuju.Jika memang ingin melakukan pengobatan,lakukan saja sendiri.Kalau tidak sembuh,ya tidak tau."ucap Kenzo mengendikkan bahunya acuh.

"Terserah apa keputusan kalian.Tetapi tuan benar-benar membutuhkan nona,kami mohon atas kerjasamanya."ucap Zico.

Nara menarik napasnya dalam-dalam,setelah itu menghembuskan napasnya dengan perlahan."Baiklah,aku akan ikut dengan kalian."

"Nara!?"Pekik mereka menatap Nara tak percaya.

"Heh,Lo yang bener aja!"Bisik Hilda yang duduk di sampingnya.

Hilda yakin Rion bukanlah orang yang gampang melepas sesuatu.Walau Hilda juga baru mengetahui bahwa Rion mengalami penyakit mental,namun Hilda yakin Rion pasti memanfaatkan hal ini untuk memancing Nara.

"Nara,"Azka dan Winda menatap Nara,membuat ia tersenyum lembut.

"Kalian gak perlu cemas.Aku pasti baik-baik aja kok."ucap Nara.

Nara benar-benar muak dengan semua rencana Rion.Dan untuk rencana kali ini,Nara akan mengikuti permainan Rion.
Ia akan menaklukkan hati Rion,hingga membuat Rion tunduk sepenuhnya padanya.Lalu setelah itu,ia akan pergi meninggalkan Rion sejauh mungkin.

"Baik,terimakasih atas kerjasamanya.Nona tidak perlu menyiapkan barang,karena kami sudah menyiapkan barang nona disana."ucap Zico.

*****

Nara menatap pemandangan melalui jendela mobil.Entah keputusannya ini benar atau tidak,Nara berharap keputusannya saat ini membuahkan hasil yang menguntungkan baginya.

Nara menghela napas kasar,Zico yang mengemudi pun melirik Nara sekilas.
"Apa nona baik-baik saja?"tanya Zico.

"Ah,saya baik-baik saja."jawab Nara.
"Apa perjalanannya masih jauh?"

"Tidak,nona.Sebentar lagi kita akan sampai."ujar Zico.

"Baiklah."

Nara kembali melamun,sampai ia menyadari bahwa mobil yang dia tumpangi masuk kedalam hutan yang lebat.
"Kok masuk ke hutan?"tanya Nara berusaha untuk tetap tenang.

"Lokasinya memang ada di hutan,nona."jawab Zico.

"Kenapa gak di rumah sakit aja?"

"Tuan tidak nyaman jika dirawat di rumah sakit,jadi beliau meminta untuk dirawat di mansion nya sendiri."kini giliran Kai yang menjawab.

"Kenapa harus di hutan sih mansion nya?"gumam Nara berdecak kesal.

"Anda tidak perlu cemas,nona.Kebutuhan disana lengkap,jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan apapun."ucap Zico.

"Hm,"Nara hanya membalas dengan deheman,padahal bukan itu yang dia risaukan.Nara takut Rion berbuat macam-macam padanya,dan berujung tidak bisa kabur karena berada di kawasan hutan.

"Namamu Kai,kan?"tunjuk Nara pada lelaki yang duduk disebelah Zico.

"Ya,nama saya Kai.Apa ada yang ingin anda tanyakan?"tanya Kai tanpa menghadap ke arah Nara.

"Iya,kira-kira sampai kapan saya disana?Maksud saya,kapan orang itu sembuh?Tidak lama,kan?"

"Untuk itu,saya belum mengetahuinya.Kemungkinan besar akan sedikit lama.Karena menyembuhkan mental yang tidak sehat itu membutuhkan proses yang lama,nona."

"Baiklah.Ah,saya ada pertanyaan lagi."

"Apa itu?"

"Apa tujuan kalian membawa saya?Untuk terapi?Saya rasa itu tidak ada hubungannya."

Zico dan Kai terdiam sebentar,Kai melirik Zico yang fokus mengemudi."Untuk menjalani penyembuhan,tentu saja tuan harus didampingi oleh orang yang tuan maksud.Dan nona lah yang dimaksud oleh tuan."

"Oke."

*****

Nara menatap mansion mewah yang menjulang tinggi dihadapannya,ini sungguh membingungkan.Bagaimana bisa ada mansion se mewah ini di tengah hutan?Pikir Nara.

"Silahkan masuk,nona."ujar Zico membuat Nara tersadar dari lamunannya.

Saat Nara melangkah masuk, langkahnya menjadi melambat,netranya menatap sekelilingnya dengan lamat.Selain depannya yang mewah, interior didalam mansion ini juga sangat luar biasa.

Nara menatap beberapa maid dan bodyguard yang berjejer rapi seperti sedang menyambut kedatangannya.Namun ia merasa bahwa para maid itu menatapnya dengan sinis,Nara hanya menghembuskan napas kasar.

"Mari,nona."Zico menekan tombol lift hingga pintu lift itu terbuka, diam-diam Nara berdecak kagum.

Saat berada di dalam lift,Nara dapat melihat pemandangan indah yang menyegarkan mata.Ia menatap angka yang akan mengantarnya ke Rion,lantai 7!?
Nara pikir mansion ini hanya sampai 5 lantai saja.

Pintu lift terbuka,Nara langsung di suguhkan sebuah lorong yang dimana ujung lorong tersebut adalah tempat Rion berada.Nara mengikuti langkah Zico dan Kai,ia meremas jari-jari nya gugup.Bagaimana jika Rion melakukan yang tidak-tidak padanya?Ah,atau jangan-jangan ini hanya tipu daya Rion saja?Ck,Nara menyesal karena telah bertindak gegabah.

"Silahkan masuk,nona."ucap Zico yang sudah membukakan pintu kamar Rion.

"Kalian,gak ikut masuk?"tanya Nara.

"Tidak,nona.Tetapi nona tidak perlu khawatir,kami akan tetap menunggu disini.Jadi jika nanti tuan mengamuk,kami bisa langsung menolong nona."jawab Zico dengan wajah yang meyakinkan.

"Baiklah."

"Tunggu,"ucap Kai membuat Nara menatap nya.
"Saya harap nona tidak membantah,ataupun memberi penolakan terhadap tuan.Karena itu akan membuat tuan terpancing emosi."

"Oke."

Nara masuk kedalam kamar tersebut dengan waspada.Kamar Rion benar-benar suram seperti orangnya.Saat ia sudah masuk kedalam,Nara dapat melihat seorang lelaki yang meringkuk di atas kasur.

"Sudah kubilang,jangan menggangguku sialan!"sentak Rion tanpa melihat orang dibelakangnya.

Nara merotasikan bola matanya,"Oke,gue pergi."

Mata Rion membulat,dengan cepat ia meloncat dari ranjangnya dan berlari memeluk tubuh Nara erat.Rion memejamkan matanya,menikmati aroma tubuh Nara yang menenangkan.
"Jangan pergi."lirihnya.

Nara menirukan kata-kata Rion dalam batinnya,tapi dengan nada mengejek.Nara hanya diam saat Rion semakin mengeratkan pelukannya.

Beberapa menit terlah berlalu,Nara yang mulai lelah pun berdecak sebal."Bisa lepasin gak?Pegel nih gue."

Nara bisa merasakan pergerakan Rion yang menggelengkan kepalanya."Aku masih pengen peluk,boleh?"tanya Rion.

"Gak.Gue pegel."bantah Nara.

"Yaudah,ayo ke kasur."ajak Rion tanpa melepas pelukannya.

Nara mencibir dalam hati, benar-benar menyebalkan!

"Nara,"panggil Rion.

"Apa?"

"Elus rambut aku."

"Males."

"Nara,"ucap Rion penuh peringatan.

Nara menahan kekesalannya dengan cara menggigit bibir bawahnya.Tangannya terulur untuk mengusap surai hitam Rion.

"Ubah kosakata kamu juga,ya."ucap Rion.

Nara menatap Rion yang memeluknya dengan julid."Banyak maunya Lo."ketus Nara.

"Apa kamu gak dikasih tau sama Kai?Kamu kan gak boleh nolak permintaan aku."ucap Rion dengan suara yang samar,karena ia menyelundupkan wajahnya di leher Nara.

"Oke-oke.Gu-aku turuti permintaan kamu itu."tekan Nara dengan wajah kesalnya.

Rion tersenyum manis."Aku suka kamu,Nara."

Tanpa Rion sadari,Nara membuat ekspresi seolah-olah sedang muntah.Dirinya tidak akan kemakan omongan busuk Rion.

"Sayang,"panggil Rion membuat Nara kembali menatapnya jijik.

"Apaan!?"tanya Nara.

"Aku laper."

"Terus?"

Rion merubah posisinya menjadi berhadap-hadapan dengan Nara.Iris matanya menatap Nara dengan dalam,hal itu membuat Nara melemparkan tatapan bombastis side eye.

"Suapi aku makan."perintah Rion.

"Plis deh,tangan Lo itu gak ada yang luka.Jangan ngira gue bakal turuti semua keinginan Lo,ya."ucap Nara yang mulai jengah dengan sikap manja Rion.

Rion menatap Nara datar."Memangnya kenapa?Harus banget ya aku lukain tangan aku dulu? Lagipula kamu itu tunangan aku.Jangan suka nolak permintaan aku,itu gak baik."

Nara terperangah mendengar penuturan Rion,tunangan katanya?
"Tunangan matamu!Dari dulu gue juga gak minat tunangan sama Lo."

"Oh ya?Terus maksud kamu yang ngejar-ngejar aku itu apa heh?Khilaf?Bullshit."

"Lupain aja lah,mata gue dulu cuma agak bermasalah aja.Mangkanya tanpa sadar gue itu ngejar-ngejar Lo kayak orang gak waras."elak Nara.

"Bukan gue sih,tapi si Nara tolol itu."batin Nara.

Rion tersenyum sinis,tangannya yang kekar mengungkung tubuh mungil Nara.
"Lo pikir,gue terima setelah Lo mainin gue kayak gitu?Yang awalnya ngejar,dan waktu gue udah suka,Lo langsung bilang gak punya perasaan apapun.Coba Lo pikir deh,gimana kalo Lo di posisi gue?"

Nara meneguk salivanya dengan susah payah,ini kan bukan salahnya.Tapi salah si Nara itu.
"Ya bukan salah gue lah.Yang ngejar Lo waktu itu kan Nara,bukan gue."

Rion tertawa kencang,membuat Nara merinding dengan suara tawa yang ia dengar itu.
"Ternyata Lo belum sadar juga,ya?"cetus Rion.

"Apa?"Nara menatap Rion bingung.

"Semenjak Lo yang menempati tubuh Nara, gue mulai tertarik sama Lo sejak pertemuan di rumah Nara itu.Yah,Lo memang gak ngejar gue dulu.Tapi sayangnya..."gantung Rion menatap Nara dengan senyuman lebar.

"Gue udah terlanjur jatuh hati,dan ternyata perasaan gue malah semakin dalam waktu gue liat perubahan Nara.Dan orang yang bener-bener gue suka itu Lo,Vira.Bukan Nara."






Up nih<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>
Gimana sama part kali ini?
Tolong vote and komen ya,makasih karena udah dukung saya sampai sejauh iniಥ‿ಥ

NEXT OR NO?

~see you ~

Continue Reading

You'll Also Like

Jimin Or Jimmy By arzy

Science Fiction

492K 2.8K 8
hanya cerita tentang jimin yang memenya sering gatel pengen disodok
36.4K 1.4K 11
Hey! Bagaimana jika dirimu di lahirkan kembali untuk hidup ke dua kali nya tetapi dirimu menempati jiwa wanita yang status nya seorang janda anak sat...
37.7K 3K 151
NOVEL TERJEMAHAN [NO EDIT] Judul: Karakter pendukung wanita terlibat dalam novel tentang budidaya makhluk abadi Penulis: 虞宝宝 Kategori: Xiuxian Jumla...
3.4K 469 18
ini hanya cerita fiksi !!