Happy Reading
Satu minggu kemudian.
James tersenyum cerah, saat ini ia sedang berada dalam perjalanan untuk pulang kembali ke bangkok, setelah menghabiskan waktu selama satu minggu penuh di phuket.
Ia tersenyum cerah seperti saat ini bukan tanpa adanya alasan.
Tentu saja karena ada alasannya.
flashback selama james berada di phuket.
Saat berada disini, James beberapa kali mengunjungi tempat pariwisata untuk menghibur dirinya.
Mengabadikan segala moment kesendiriannya disini melaluin ponselnya, yang hanya ia gunakan untuk berfoto, tanpa ada niatan untuk membuka apa-pun itu.
Termasuk beberapa spam-chat yang Yim kirimkan padanya.
Atau Nunew yang merengek karena tidak ada teman untuk menemaninya membuat challenge dance.
Hingga hari kedua.
Ketiga.
Dan keempat.
James tidak pernah berhenti untuk kemana-pun ia ingin pergi.
Ia melakukan hal ini hanya karena agar secara perlahan persoalan antara dirinya dan Net sedikit-demi sedikit mulai terlupakan.
Bukan berarti James akan melupakan sosok Net begitu saja.
Tentu tidak.
Ia hanya ingin melupakan apa yang telah terjadi diantara mereka, mengingat dirinya berada disini karena ingin menenangkan hati dan pikirannya.
Membutuhkan sedikit waktu agar ia secara perlahan bisa berdamai dengan masalalu.
Maka dari itu ia sebisa mungkin membuat dirinya merasa terhibur selama disini.
Bukan hanya pergi ketempat wisata saja, di hari kelima James juga sempat pergi kesalah satu kuil untuk berdoa, meminta agar dibukakan pintu hatinya, dan berlapang dada, supaya bisa menghapus rasa benci yang ada didalam hatinya.
Ya, James sudah memutuskan untuk berdamai dengan masalalunya.
Dan yang pasti, James telah memaafkan Net.
Tentu saja karena saat ia berdoa di kuil, ada salah satu pendeta yang ia tanyakan.
Bagaimana cara agar kita memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita dengan berlapang dada.
Tanpa mengungkit kembali apa permasalahan yang terjadi, hingga kita harus membenci seseorang tersebut.
Pendeta itu memberikan jawaban yang cukup panjang, namun James dengan baik mudah mencernanya.
Pendeta itu juga berkata, bahwa ia hanya perlu menganggap semua yang terjadi menjadi awalan, saat dimasa depan, agar tidak mengulangi hal yang sama nantinya.
Dan coba-lah untuk memaafkan seseorang itubl secara perlahan, memang tidak-lah mudah, namun akan terasa lebih baik jika kita mau memaafkannya.
Maka dari itu James benar-benar telah memaafkan Net.
Hampir dua jam ia berada dikuil.
Namun hasilnya perasaannya merasa sedikit lega.
Dihari keenam, James memutuskan untuk pergi kepusat pembelanjaan, ia perlu membeli beberapa oleh-oleh untuk Yim dan temannya yang lainnya.
“Harus-kah aku membelikan untuk Net juga?”gumam James dengan raut bingungnya.
Matanya menatap penuh pada sebuah gantungan kunci dengan mainan kucing sebagai bandulnya.
Mengingat Net begitu menyukai makhluk berbulu itu, James jadi ingin membelikan gantungan kunci ini sebagai oleh-oleh untuk Net.
“Oke, beli saja, dia pasti suka,”putusnya, lalu membayarya.
(Padahal dengan James pulang saja sudah cukup bagi Net,).
James berkeliling hampir setengah jam didalam pusat pembelanjaan itu, kedua tangannya bahkan sudah penuh dengan paper bag berbeda jenis warna serta ukuran, yang sebagian besar isi dari paper bag itu terdapat hanya untuk dirinya sendiri.
“Sepertinya sudah cukup, aku harus kembali sekarang, agar bisa bangun cepat, dan pulang ke bangkok tidak sampai larut malam,”
James tidak sabar rasanya ingin segera tiba dibangkok.
Membayangkan bagaimana raut wajah Net saat tahu bahwa dirinya telah memaafkan lelaki itu.
Membuatnya tersenyum.
Iya, tersenyum.
Setelah senyumannya memudar dan tak pernah terlihat untuk Net.
Kini senyuman itu kembali ada.
Senyuman yang selalu Net harapkan bisa kembali dilihatnya.
Dan sekarang, senyuman itu akan segera dilihatnya.
flashback end.
Dari phuket James berangkat pada pukul enam pagi, yang artinya James akan sampai pada pukul setengah delapan malam dibangkok.
Itu-pun kalau tidak ada hambatan.
•••
Pukul 20:00GMT.
Iya, akhirnya James tiba dibangkok pada pukul delapan malam.
Untung saja ia sempat mampir sejenak disalah satu tempat makan, agar saat tiba diapartement-ya ia bisa langsung mengistirahatkan dirinya.
Sebab hari esok ia akan kembali masuk kampus.
Tapi tenang saja, selama ia pergi kephuket, James selalu mengirimkan tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya secara online.
Karena pada saat ada tugas, ia selalu mengetahuinya melalui group chat sesama teman-teman satu jurusan-nya, termasuk Yim juga ada didalamnya sebagai anggota, bahkan dosen-dosennya sendiri-pun juga bergabung.
Jadi jangan kalian kira dia pergi sesuka hatinya saja, dan melepaskan tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa.
James berbaring nyaman diatas tempat tidurnya, berguling kekanan dan kekiri.
James rindu sekali dengan tempat tidurnya yang empuk.
Aroma dari kamarnya yang selalu menenangkan-pun ia rindukan.
Serta suasana kamarnya yang terasa begitu nyaman.
James rindu.
Karena saat berada diphuket ia menginap disalah satu villa dekat pantai.
James merubah posisinya menjadi duduk, ia melepaskan sling bag-nya, mengeluarkan ponsel-ya dari dalam sana.
Membuka aplikasi burung biru, ia membuat postingan baru disana.
hanya berupa satu buah foto saat dirinya dalam perjalanan, dan menunggu lampu merah berubah warna menjadi hijau kembali.
Tak lupa ia mendapatkan caption singkat pada postingannya.
Baru beberapa menit foto itu ia posting, sudah ada banyak sekali orang yang memberikan like serta komentar, dan salah satunya adalah Yim.
Yang berhasil membuatnya tersenyum juga tertawa, saat melihat komentar yang tertulis disana oleh Yim.
seperti ini :
@yimphariyakorn.ksw
Jamesssssss!!! Kau kembali? Aku sangat merindukan-muuuu!!
@iam.nunew
James! Karena kau sudah kembali, ayo kita ikutan Super challenge! Lagu terbarunya Seventeen!
Hingga berbagai komentar lainnya juga James dapatkan, seperti dari beberapa akun fanbase, akun penggemarnya, yang lucunya masih tidak James sangka sama sekali.
Termasuk dengan notifikasi yang baru saja muncul, terlihat seseorang baru saja menyukai foto miliknya.
James terpaku beberapa saat.
Sebab seseorang itu adalah..
Net.
Karena memang mereka berteman dimedia sosial tersebut.
Hanya disini.
Akun mereka saling mengikuti.
Selebihnya tidak.
Tapi bukan itu yang membuat James terpaku.
Melainkan karena sebuah komentar yang Net tuliskan dipostingannya.
Seperti :
@net_siraphop
Kau sudah pulang? Darimana?
Jantungnya berdetak kencang sekarang, hanya karena komentar tersebut.
Bukan apa-apa.
Karena ini adalah komentar pertama yang Net kirimkan pada postingannya.
Selama mereka berteman dimedia sosial tersebut, Net sama sekali tidak pernah memberikan komentarnya.
Atau bahkan menyukai postingannya.
Jadi wajar saja jika ia bereaksi seperti ini.
“Net bertanya pada-ku? Apa dia tahu kalau selama beberapa hari kebelakang ini aku tidak masuk kampus?”
Tapi saat mengingat kembali bagaimana dirinya dikenal dikampus, James tersenyum geli.
“Pasti karena mereka yang mengaku sebagai penggemarku,”gumamnya.
Lalu kembali berbaring, membawa ponselnya dalam dekapannya.
James tersenyum lagi, lalu mulai memejamkan matanya, ia merasa mengantuk sekarang, rasanya melelahkan sekali saat selama beberapa jam berada diperjalanan yang panjang.
Tubuhnya terasa kebas.
Jadi ia memutuskan untuk tidur saja, sama sekali tidak perduli jika dirinya belum membersihkan diri, bahkan tanpa melepaskan sepatunya yang masih melekat sempurna dikedua kakinya.
to be continue.
sicantik kambek:')