Transmigrasi Vira [END]

由 punyasehunchanyeol

2.4M 186K 6.8K

Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini y... 更多

Prolog
Transmigrasi Vira || 1
Transmigrasi Vira || 2
Transmigrasi Vira || 3
Transmigrasi Vira || 4
Transmigrasi Vira || 5
Transmigrasi Vira || 6
Transmigrasi Vira || 7
Transmigrasi Vira || 8
Transmigrasi Vira || 9
Transmigrasi Vira || 10
Transmigrasi Vira || 11
Transmigrasi Vira || 12
Transmigrasi Vira || 13
Transmigrasi Vira || 14
Transmigrasi Vira || 15
Transmigrasi Vira || 16
Transmigrasi Vira || 17
Transmigrasi Vira || 18
Transmigrasi Vira|| 19
Transmigrasi Vira || 20
Transmigrasi Vira || 21
Transmigrasi Vira || 22
Transmigrasi Vira || 23
Transmigrasi Vira || 24
Transmigrasi Vira || 25
Transmigrasi Vira || 26
Transmigrasi Vira || 27
Transmigrasi Vira || 28
Transmigrasi Vira || 29
Transmigrasi Vira || 30
Transmigrasi Vira || 31
Transmigrasi Vira|| 32
Transmigrasi Vira || 33
Transmigrasi Vira || 34
Transmigrasi Vira || 35
Transmigrasi Vira || 36
Transmigrasi Vira || 37
Transmigrasi Vira || 38
Transmigrasi Vira || 39
Transmigrasi Vira || 40
Transmigrasi Vira || 41
Transmigrasi Vira || 42
Transmigrasi Vira || 43
Transmigrasi Vira || 44
Transmigrasi Vira || 45
Transmigrasi Vira || 46
Transmigrasi Vira || 47
Transmigrasi Vira || 48
Transmigrasi Vira || 49
Transmigrasi Vira || 50
Transmigrasi Vira || 51
Transmigrasi Vira || 52
Transmigrasi Vira || 53
Transmigrasi Vira || 54
Transmigrasi Vira || 55
Transmigrasi Vira || 56
Transmigrasi Vira || 58
Transmigrasi Vira || 59
Transmigrasi Vira || 60
Transmigrasi Vira || 61
Transmigrasi Vira || 62
Transmigrasi Vira || 63
Transmigrasi Vira || 64
Transmigrasi Vira || 65
Transmigrasi Vira || 66
Transmigrasi Vira || 67
Transmigrasi Vira || 68
Transmigrasi Vira || 69
||EXTRA CHAPTER||
PLAGIAT!?

Transmigrasi Vira || 57

16K 1.3K 108
由 punyasehunchanyeol

Happy reading

Nara merenung dengan tatapan kosong.Ana sudah kembali,lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?Apa Ana akan kembali menyiksanya seperti dulu lagi?

Tubuh Nara meremang,ia jadi teringat pada serbuan hewan-hewan itu.Nara merebahkan tubuhnya,netranya menatap langit-langit kamarnya dengan sendu.Andai saja Elang masih ada,Nara pasti bisa mengadu bahwa dia takut,takut Ana akan kembali memperlakukan nya seperti waktu itu.

"Bang,aku masih gak nyangka kalo bang Elang udah gak ada."Nara tersenyum miris,matanya memburam karena terdapat air mata yang berada di pelupuk matanya.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya,Nara hanya berharap tidak akan ada lagi yang pergi meninggalkannya.

*****

Seorang pria menatap bawahannya dengan tajam,"Apa maksud perkataan mu itu hah!?"Tanya Arzo.

"Saya sudah menyelidiki wanita itu,dan ternyata dia masih hidup Tuan."Jawab bawahannya.

Arzo memijit pelipisnya,"Bagaimana mungkin wanita itu hidup kembali?Ini benar-benar tidak masuk akal."

"Apa wanita itu punya kembaran?"Tanya Arzo.

"Tidak,tuan."

"Dasar keparat!Selidiki kembali,aku yakin bahwa wanita jalang itu sudah mati.Aku sendiri yang membakar jasadnya yang busuk."

"Kalau begitu,saya akan kembali menyelidiki wanita itu.Saya permisi,tuan."Pria itu membungkuk hormat,setelah itu keluar dari ruangannya.

"Omong kosong macam apa itu?Cih,apa wanita itu pikir aku mudah tertipu?"Gumam Arzo.

Arzo mengotak-atik komputernya,mencari informasi yang mungkin tidak ditemukan oleh bawahannya.Arzo menyipitkan matanya,seutas seringaian terbit menghiasi wajahnya.

"Handerson Tsukasa?Hm,ternyata tua bangka itu belum kapok juga ya?"

"Terimakasih,Erson.Berkat kau,aku jadi bernafsu untuk kembali membunuh."

"Joma!"Panggil Arzo,setelah itu pria yang bernama Joma itupun datang ke hadapannya.

"Ada apa,tuan?"Tanya Joma.

"Lacak keberadaan Erson."Perintah Arzo.

"Baik,tuan."

"Sebelum aku membunuhnya,lebih baik aku bertemu dengan gadisku dulu untuk mengisi energi."Gumam Arzo tersenyum cerah.

*****

Nara membaca novel ditangannya dengan raut wajah serius,namun atensinya kini teralih karena suara keras yang berasal dari balkon kamarnya.Nara membelalakkan matanya saat tahu siapa yang menyelinap masuk."Rion!?"Pekik Nara.

Arzo mengubah ekspresi nya menjadi datar,"Aku Arzo,bukan Rion."ucap Arzo.

Nara menatap iris mata Rion yang berwarna merah menyala,ah ternyata pria didepannya ini adalah Arzo.Nara beringsut mundur saat Arzo berjalan mendekat.

"Ngapain Lo kesini?Pergi sana!"Usir Nara.

"Aku udah capek-capek kesini loh,lagipula aku kesini cuma mau ngisi energi doang."ucap Arzo.

"Kalau mau dapat energi minum aja extrajos!"Seru Nara.

Arzo terkekeh geli,"Gadisku ini lucu sekali."Gumam Arzo.

"Ngomong apa Lo!?"

"Enggak,aku nggak ngomong apa-apa."

"Yaudah pergi sana!"

"Ingin membunuh orang harus banyak energi,bukan?Dan energiku itu kamu."

"Apa?Lo,mau bunuh orang?"

"Iya,sayang.Kenapa?Kamu kaget?"Arzo berjalan mendekat.

"Eh jangan dekat-dekat!"Pekik Nara.

Arzo dengan cepat menarik pergelangan tangan Nara hingga Nara jatuh ke pelukannya.Arzo tersenyum dengan mata terpejam,menghirup aroma tubuh Nara yang membuatnya tenang.Nara memberontak,namun pelukan Arzo yang sangat erat membuat nya kesulitan untuk melepaskan diri.

"Lepasin gue anjing!"Umpat Nara.

"Nakal."Bisik Arzo lalu menggigit pipi chubby Nara dengan kuat.

Nara meringis kesakitan.Arzo yang melihat Nara lengah pun mencium bibir Nara,setelah itu berlari dan melompat dari balkon.

Nara menggeram kesal,"Hei!Dasar kurang ajar!"

"Maaf sayang!"Teriak Arzo.

Pada saat Nara melihat ke lantai bawah,ia sudah tidak menemukan keberadaan Arzo.
Bagaimana bisa Arzo menghilang secepat itu?Dan apa tadi?Arzo,akan membunuh orang?Tapi siapa?

*****

Arzo menatap rumah tua didepannya dengan datar,saat ini dia sudah berada di tempat Erson berada.Dia datang sendiri,tapi Arzo menyuruh bawahannya untuk berjaga di wilayah sekitar.

Arzo melangkah masuk kedalam rumah tua tersebut,namun baru lima langkah ia menginjakkan kakinya,sudah banyak penjaga yang menghadangnya dengan todongan senjata.

"Siapa kau hah!?Apa tujuan mu datang kemari!?"Sentak salah satu dari mereka.

"Tentu saja untuk membunuh atasanmu,apalagi?"ucap Arzo santai.

"Kau!Cepat tangkap pria ini!"Perintah orang tersebut.

Saat beberapa orang mendekat,Arzo langsung menusuk jantung mereka menggunakan sebuah belati yang tajam.Pergerakan Arzo yang sangat cepat membuat mereka semua kualahan.Padahal jika dilihat dari jumlah,Arzo pasti akan kalah.Delapan versus Satu.

"Cih,dasar lemah."Cibir Arzo melangkahi mayat-mayat yang terkapar di lantai.

Arzo menendang pintu yang terbuat dari kayu tersebut,membuat banyak penjaga yang berbondong-bondong menuju ruang utama.Kini Arzo dikelilingi banyak penjaga.Bukan lagi delapan orang,melainkan dua puluh satu orang sekaligus.

Arzo merotasikan bola matanya,dia malas sekali menghabiskan tenaga dan waktu hanya untuk melawan mereka."Minggir sana!"Usir Arzo.

"Beraninya kau menyerang wilayah kami,hah!?"Seru salah satu dari orang-orang tersebut.

"Bacot."Cetus Arzo,lalu tanpa ba-bi-bu lagi dia menyerang mereka dengan gesit.

Menyayat anggota tubuh mereka dengan gerakan yang sangat cepat,namun dengan tusukan yang dalam.Melihat ada yang akan menyerangnya dari belakang,Arzo menendang kepala orang itu lalu menginjak nya dengan keras hingga terdengar suara retakan tulang.

Napas Arzo terengah-engah,wajah dan tubuhnya sudah dipenuhi oleh darah.Arzo membuang ludahnya,tinggal dua orang yang tersisa.Kedua orang tersebut bergetar ketakutan,dengan ragu mereka berdua menyerang Arzo.Tetapi keberuntungan tak memihak mereka,Arzo langsung menembak kedua orang itu menggunakan senjata milik lawannya yang sudah mati.

"Huh,menyusahkan."Gumam Arzo.

Arzo menatap sekelilingnya yang dipenuhi mayat.Kerutan pada dahinya menunjukkan bahwa dia sedang kebingungan,"Si tua bangka itu tuli,atau memang pura-pura tidak mendengar?"Arzo bingung karena tak melihat bayangan Erson,padahal tadi terjadi keributan yang pastinya menimbulkan suara yang berisik.

Arzo melangkah menaiki satu persatu anak tangga,netranya menatap datar sebuah kamar didepannya.Arzo menendang pintu kamar didepannya hingga membuat dua orang yang tengah berhubungan intim itu terkejut.

"Ah,terlalu nikmat kah? Sampai-sampai kau tak mendengar suara keributan di lantai bawah."ucap Arzo.

Wanita yang berhubungan intim dengan Erson pun segera menutupi tubuhnya yang telanjang menggunakan selimut.Erson menatap Arzo dengan marah,"Mau apa kau hah!?"Bentak Erson.

"Membunuhmu."Singkat Arzo.

"J-jangan mendekat!"

Arzo tak mengindahkan seruan Erson,"Kubilang jangan mendekat bocah sialan!"Sentak Erson gemetar ketakutan.

Saat sudah sampai didepan Erson,Arzo melirik wanita disebelah Erson yang bergetar ketakutan.Arzo tersenyum sinis,ternyata benar dugaannya.Wanita yang mengaku sebagai Ana hanyalah suruhan dari Erson,pasti wanita itu melakukan operasi plastik dan untuk suara sepertinya sudah mirip sejak awal.

Erson membuka laci disebelahnya dan mengambil sebuah pistol,dengan cepat ia menembak Arzo dengan brutal.Arzo yang tak sempat menghindar pun terkena satu tembakan pada lengannya.

"Shit!"Umpat Arzo.

"Cepat cari bantuan,jalang!"Bentak Erson pada Gea,wanita yang dia suruh untuk berpura-pura menjadi Ana agar Arzo merasa terancam.

Gea mengangguk dan beranjak dari ranjang,saat dia akan mengambil bajunya yang berserakan di lantai,Arzo menghantam kepala Gea menggunakan meja kaca.

Erson melihat ada sesuatu yang berbeda dari musuh bebuyutannya itu.Meskipun Erson dan Rion sudah lama tidak bertemu,Erson yakin bahwa iris mata Rion berwana hitam pekat,bukan nya merah menyala seperti sekarang.

Gea tergeletak di lantai dengan banyak darah yang keluar dari kepalanya.Erson segera berlari keluar tanpa memperdulikan keadaannya tubuhnya yang belum mengenakan pakaian apapun.Erson yang melihat semua anak buahnya tumbang pun tak bisa berkata-kata.Arzo tersenyum lebar,"Disini rupanya."ucap Arzo.

"J-jangan macam-macam!Atau aku akan-"

"ARGH!"

Jeritan Erson menggema,Arzo tertawa kencang saat melihat perut Erson yang terbelah karena ulahnya.Ya,Arzo menyayat perut Erson menggunakan belati kesayangannya.Tubuh Erson meluruh ke lantai,tangannya meraba perutnya yang terbelah sampai memperlihatkan organ tubuhnya.

"Hahaha,itulah akibat karena sudah bermain-main dengan seorang Arzo."Tukas Arzo.

"K-kau,iblis!"ucap Erson terbata-bata.

"Apa?Iblis katamu?Yah,terserah mu saja lah."ucap Arzo dengan senyuman sinis.

"Kau,s-semoga orang yang kau cintai membenci mu selamanya."ucap Erson.

Senyuman Arzo memudar,matanya berkilat tajam membuat wajahnya menjadi sangat menyeramkan."Bicara apa kau sialan!?"Sentak Arzo murka.

Arzo menendang wajah Erson membuat kepala pria tua itu terbentur lantai keramik dengan keras.Darah mulai mengucur deras membasahi lantai.Arzo mengangkat belatinya tinggi-tinggi dan...

Darah Erson mengenai wajah dan tubuhnya,Arzo mengoyak leher Erson menggunakan belati nya.Arzo menjatuhkan belatinya ke lantai,Arzo mencengkram rambutnya kuat.

"Tidak!Gadisku tidak akan meninggalkan ku!"Gumam Arzo.

"Gadisku juga tidak akan membenciku hanya karena aku seorang pembunuh,bukan? "Racau Arzo.

Arzo berteriak frustasi,"Sudah waktunya,aku mengurung mu untuk terus berada di sisiku."Arzo tersenyum lebar.

Kilatan obsesi mulai terisi kembali,kini tidak ada tatapan penuh cinta.Melainkan tatapan penuh obsesi yang membara.





Annyeong!
Udah lama aku gak upಥ⁠_⁠ಥ
Karena ujian aku udah berakhir,aku bakal berusaha buat rajin up dah(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)
Btw gimana sama part ini?
Obsesi Rion dan Arzo udah mulai kelihatan lagi nih(⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠!
Vote and komen ya!

~see you~

继续阅读

You'll Also Like

2.4M 186K 72
Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini ya☺️Kalo kalian gasuka,gaperlu komen-kome...
5.4K 259 23
"Aku anak nya memang manja, jadi jangan heran!" Shania gracia Shn dom!
10K 1.6K 127
QT: Punya keluhan? Crazy Patriark akan membantu Anda melakukan serangan balik Penulis: Melewati Yunyan Fengling Kategori: Ruang Fiksi Ilmiah 2,9304 j...
2.3M 205K 68
[FOLLOW SEBELUM BACA] Refara, seorang gadis cantik yang hidup sebatang kara. Sejak kecil ia tinggal di panti asuhan dan memutuskan untuk hidup mandir...