Dokter VS Akuntan

Galing kay LuthfiSeptihana

4.7K 321 189

Sequel dari "MIPA VS AKUNTANSI" Sangat disarankan untuk baca MIPA VS AKUNTANSI terlebih dahulu. Pernahkah kal... Higit pa

1. Dokter
2. Akuntan
3. Mas Pacar
4. Dinner Romantis
5. Cincin
6. Masa-masa SMK
7. Dulu Kita Masih Remaja
8. Pamer Cincin
9. Perbincangan
10. Rencana Pindah
11. Kepulangan Anastasya
12. Girls Time
13. I'm Back, Jakarta
14. Mini Market
15. Rumah Sakit
16. Serius
17. Kembali
18. Alasan Dari Segalanya
19. Jakarta dan Luka
20. Keseriusan Raka
21. Persiapan Pernikahan
22. Reuni
24. Hamil?
25. Kejadian Malam Itu
26. Hancur dan Keluarga
27. Cincin dan Malam RakaIvy

23. Pasangan Games?

75 3 0
Galing kay LuthfiSeptihana

"Sekian tahun kita terpisah oleh jarak dan waktu, akhirnya melebur menjadi satu bernama rindu."
—Sylvia Ivy Vianly.

***

Polesan make up simple yang memang sehari-hari selalu ia pakai membuat gadis yang tengah berkaca sudah sangat lihai dengan step by step. Gadis itu merampungkan prosesnya dengan menyemprotkan setting spray agar make up yang ia kenakan tidak mudah luntur dan tahan lama.

Langkah selanjutnya yang ia lakukan adalah merias rambutnya dengan simpel, hanya mengepang rambutnya sehingga membentuk mahkota yang mengitari kepalanya. Senyuman gadis itu merekah sepanjang saat, sangat bahagia karena pada kenyataannya hari ini ia bisa kembali berkumpul dengan para sahabatnya yang sudah lama sekali tidak ia jumpai.

"Oke, siap!" ucapnya kepada diri sendiri.

***

Konsep matang yang setiap tahunnya tetap sama memang sudah menjadi kebiasaan yang diambil oleh angkatan Ivy. Mereka selalu lebih memilih konsep di outdoor supaya lebih memudahkan interaksi antar alumni.

Kali ini acaranya berada di villa, entah milik siapa gedung tersebut, tetapi dari luar saja Ivy sudah bisa menebak jika villa tersebut adalah villa yang elit. Namun, sebenarnya acara reunian berada di belakang villa, di taman dan kolam renang.

Ivy sudah berdiri sejak tiga menit yang lalu, masih meyakinkan dirinya sendiri apakah ia akan masuk ke dalam atau hanya menjadi pecundang yang terus-menerus tak berani bertemu dengan teman-temannya semua.

Merasa sudah bulat dengan keputusannya, akhirnya Ivy kembali membalikkan badan. Ia akan pul—

"Ivy!"

Teriakan seseorang yang sangat familiar di telinga Ivy tentunya menghentikan langkah gadis tersebut untuk kembali ke mobil, sebaliknya yang ia lakukan justru kembali berbalik badan dan tersenyum. Ivy siap menghadapi semuanya.

"Hai, Bening!" balas gadis dengan gaun lilac tersebut. Ia sedikit merasa canggung sebenarnya, pasalnya setelah mencoba menerima kenyataan bahwa Bening lah sosok kekasih Ravin saat ini.

"Gila, gue gak nyangka kalau lo bakalan dateng ke sini! Acaranya di belakang, Vy. Yuk masuk aja! Pasti yang lain bakalan seneng saat tau kalau lo dateng!" sahut Bening antusias, benar-benar seperti orang yang tak memiliki masalah dengan Ivy. Seolah tak ada kecanggungan sedikit pun di benak Bening.

Masih berusaha mencerna sikap Bening, Ivy semakin dikagetkan dengan Bening yang meraih tangannya lalu membawa gadis tersebut masuk ke dalam villa.

"Hai, Guys! Tebak gue bawa siapa?" teriak Bening dengan excited, pasalnya Ivy sembunyi di balik tubuh Bening yang lumayan lebih besar daripada dirinya.

"Siapa, Sayang?" sahut Ravin yang turut penasaran, pun teman-temannya yang lain juga langsung heboh dan menebak-nebak siapa yang dibawa oleh Bening.

"Tara!"

Tangan Ivy kembali ditarik dari belakang tubuh Bening, menunjukkan ke seluruh alumni bahwa Ivy telah hadir. Ivy datang setelah bertahun-tahun lamanya tidak pernah muncul.

"Ivy!" teriak semua orang yang langsung heboh dikarenakan tidak percaya dengan kehadiran Ivy.

"Hai, Guys!" sapa Ivy dengan canggung. "Long time no see."

Kayla yang melihat kehadiran Ivy pun hanya bisa berdecak sebal. Padahal ia sudah mengatakan kepada seluruh temannya jika Ivy tidak bisa hadir hari ini. Namun nyatanya apa? Gadis itu justru bisa mengeluarkan batang hidungnya juga. Menyapa seolah tak pernah ada masalah apa-apa di antara Ivy dan lainnya.

"Gue kira setelah lo ngusir gue kemaren, lo gak bakalan hadir ke sini. Kan lo udah lupa sama temen lama lo. Kan sekarang yang ada di pikiran lo cuman diri lo dan ekspektasi tinggi dari keluarga lo, right?" ujar Kayla ketus.

"Udahlah, Kay. Yang terpenting sekarang kan Ivy dateng ke sini. Ivy ada di tengah-tengah kita," ujar Bening menengahi.

Keadaan tentu saja semakin canggung saat ini. Semuanya seolah terbagi menjadi dua kubu, kubu yang membela Kayla dan kubu yang membela Ivy.

"Lo apa kabar, Vy? Gimana perasaan lo setelah jadi dokter? Oh iya, congrats ya buat gelar dokter yang akhirnya bisa lo raih." Sebelum semuanya menjadi semakin kacau, Aksa menyapa sahabat lamanya, berusaha semaksimal mungkin supaya keadaan kembali ramai dan ramah tentunya.

"Baik, Sa. Gue pastinya happy banget karena perjuangan jadi dokter bukan hal yang mudah. Thank you ya buat ucapannya."

Semua itu hanyalah awalan dari acara reunian mereka. Seiring berjalannya waktu acara pun terus berjalan dan suasana pun mulai mencair, sudah tak ada lagi kecanggungan di antara mereka. Kini yang ada justru euforia saat-saat mereka masih SMP, masih bersama.

"Oke, our couple on this games is Ravindra and Ivy!" teriak Aksa yang tentu saja langsung membuat tubuh Ivy kembali menegang.

Lagi?

Ivy harus dipasangkan kembali dengan Ravin di saat reuni seperti ini? Apalagi masalahnya sekarang ada Bening yang sudah menjadi kekasih Ravin, tentu saja Ivy merasa sangat tidak enak hati.

"Bening aja kali ya yang pasangan sama Ravin, gue gak ikutan deh." Dengan ucapan yang lembut Ivy berusaha menolak permainan ini. Ia takut dibilang wanita gampangan yang dengan mudahnya masuk dan mengganggu hubungan orang, ya walaupun acara ini hanyalah acara sebatas permainan untuk seru-seruan saja.

"Eh gapapa kali, Vy. Kalau lo ngerasa gak enak karena gue sekarang jadi pacarnya Ravin dan lo malah jadi couple di dalam games, gue justru gak masalah sama sekali kok. Gue anggep ini buat seru-seruan aja kali, Vy." Bening pun turut menimpali.

"Iya, Vy. Kita di sini juga cuma buat seru-seruan aja, jadi ya have fun lah. Lo gak usah canggung gitu karena Bening sekarang pacarnya Ravin atau karena lo dulu mantannya Ravin. Chill aja," sahut temannya yang lain.

Baiklah jika seperti ini keinginan mereka semua. Menurut Ivy, ini juga sebatas permainan, tak masalah jika dirinya harus berhadapan dengan mantan. Pun, sudah lama juga mereka tidak saling berinteraksi, bahkan bertemu.

"Ravin, lo oke kan kalau main games sama gue?" Takutnya saja Ravin sedikit risih jika dipasangkan dengan Ivy, atau mungkin Ravin tidak suka dengan kehadiran Ivy. Oleh sebab itulah Ivy izin untuk menginformasikannya kepada Ravin.

"Oke kok gue, gapapa."

Akhirnya setelah perdebatan yang cukup panjang, mereka berdua pun maju ke panggung dan duduk di sana. Setelahnya pembawa acara langsung memulai acara, sedikit bercanda sebelum akhirnya kembali ke permainan.

"Oke jadi di sini kita main truth or dare buat kalian berdua ya. Tantangan atau pertanyaan yang akan diberikan ke kalian tentu saja berasal dari kotak ini, kotak yang teman-teman kalian dan juga kalian sudah tuliskan tadi, sebelum kita mendapatkan kalian sebagai pasangan permainan," jelas pembawa acara sembari menunjukkan dua buah kotak sedang. "Oke kita mulai dari Ravin dulu ya karena tadi kalah suit sama Ivy," lanjutnya kembali yang hanya dibalas anggukan oleh Ravin.

"Truth or dare, Ravin?" tanya pembawa acara tersebut.

"Truth," balas Ravin singkat sebelum akhirnya tangan pria tersebut masuk ke dalam kotak dan mulai mengambil kertas di dalam sana. "Hal termahal apa yang pernah kamu beli?" ujarnya membaca pertanyaan dari kertas yang ia ambil.

"Nah, pertanyaan yang luar biasa nih! Boleh dijawab Ravin."

"Hal termahal yang pernah gue beli dan akan selalu jadi hal paling istimewa bagi gue adalah villa ini." Mata Ivy langsung membelalak kaget saat mendengar perkataan dari Ravin, benar-benar tak pernah terlintas dalam benaknya jika villa mewah yang saat ini sedang mereka tempati untuk acara reunian adalah villa milik Ravin.

"Kalau kalian semua tau dan kenal deket sama gue dari dulu, kalian pasti tau seberapa struggle gue dalam hidup ini. Gue yang cuma anak petani dan anak tukang warung, gue yang selalu berjuang buat masuk negeri karena orang tua gue tentu gak mampu buat bayarin sekolah gue, gue yang bisa masuk ke SMP Bintang karena beasiswa karena emang gue sebenernya gak deserve banget di sini. Tapi sekarang gue bersyukur karena gue bisa mengubah garis kehidupan gue. Gue bisa berjuang buat bangga dan bahagia orang tua gue. Gue bisa biayain adik gue kuliah, pun gue bisa ada buat semua hal-hal yang dulu gue pikir gak mungkin. Gue bersyukur banget bisa ada di titik ini, gue juga bersyukur karena Bening selalu ada di hidup gue. Bening selalu support gue. Bening yang nemenin gue dari nol sampai akhirnya gue bisa berada di titik ini."

Tepuk tangan tentunya langsung menggema, mereka semua sangat terharu mendengar cerita dari Ravin, pria pemberani yang bahkan selalu menyelipkan nama Bening seolah benar-benar merasa bangga dan bersyukur atas kehadiran wanita tersebut.

"Wah selamat ya, Ravin! Villa yang indah! Selamat juga untuk hubungan Ravin dan Bening yang super keren sekali support-nya. Semoga kalian berdua segera halal ya." Mungkin memang hanya itu saja yang bisa pembawa acara sampaikan, mendoakan pasangan yang bahkan menurut Ivy sendiri mereka sangat cocok dan saling support.

"Oke next kita ke Ivy! Truth or dare, Ivy?"

"Truth," balas Ivy tak kalah cepat juga. Gadis itu tentu saja langsung memasukkan tangannya ke dalam kotak dan mengambil kertas di dalam sana. "Di sini, siapa orang yang paling pengin kamu jadikan pacar?" Gadis itu membacakan pertanyaannya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Shit. Ivy benar-benar malu. Nampaknya kali ini dewa keberuntungan tidak lagi berpihak padanya. Mengapa Ivy harus mendapatkan pertanyaan seperti ini, Tuhan?

"Oh My God, its a good question! C'mon, Ivy! What the answer?" respon pembawa acara.

"Oke, di sini gue bakalan jujur ya. Gak bakalan ada yang gue tutup-tutupi. Orang yang ada di sini, yang pengin gue jadiin pacar adalah ...."

***

Hai, Guys! Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam untuk kalian semua!

Apa kabar nih?

Kangen gak sih?

Penasaran sama konflik selanjutnya gak nih? Next part mungkin bakalan udah ke konflik ya.

Oh iya, please komen ya kalau kalian mau aku buruan update, soalnya aku lagi liburan juga, pengen produktif nulis lagi tapi kadang males hehe. Tolong spam aja ya:) Makasih, all💗

Sampai jumpa secepatnya ya!

Xoxo,

Luthfi Septihana 🌹

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

743 131 66
Yang ku pilih adalah puisi Akrostik karena semua kata terdapat kalimat indah, meskipun kita tidak tahu yang mana terdapat kalimat sederhana nan indah.
41.1K 1.9K 22
TELAH DITERBITKAN! [TERSEDIA VERSI E-BOOK DI GOOGLE PLAY BOOK] SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS! ==================== "Rosario melingkar indah di lehermu...
2.9M 205K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.8M 28.9K 28
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...