Married With Om Om

By a-zchen

184K 5.6K 244

[FOLLOW SEBELUM BACA] . Bagaimana jika ada orang yang mengatakan bahwa Arista menikah dengan seorang om om? T... More

prolog
1. First Impression
2. Nyebellin
3. Accident
Cast- Married With Om Om
4. Hadirnya Sang Mantan
5. Falling in Love?
6. Om Mesum
7. Main Bareng
8. With You
9. Akad
10. First Night
11. Sepupu Wisnu?
12. Bulan Madu
13. Bahagia
14. Cemas
15. Stay With Me
BALIK LAGI!!!
16. Dijebak
17. Bersama Mas Wisnu
18. Test Pack
19. Kenyataan Menyakitkan
20. Kembali Membaik
21. Sayang
22. Karena Siapa?
23. Pikiran Buruk
25. Keputusan
26. Bimbang
27. Jika Kita Mencintai Lagi

24. Kesalahan

348 23 1
By a-zchen

"Tolong ikuti mobil itu ya pak!"

Karena merasa ada yang janggal, Arista memutuskan untuk mengikuti kepergian suaminya dengan menggunakan taksi. Dia tidak mau berada sendirian di rumah dengan hati dan pikiran yang tidak tenang. Dia ingin membuktikan bahwa semuanya tidak seperti apa yang ia pikirkan.

Setelah beberapa menit, akhirnya mobil Wisnu berhenti di sebuah coffe shop. Arista pun mengikuti langkah Wisnu dengan hati-hati. Jika diingat-ingat, sepertinya coffe shop ini tidak asing bagi Arista. Ah dia ingat! Dia sering datang ke sini ketika masih SMA, dan tentu saja dia tidak datang sendiri, melainkan selalu bersama Risa. Kita lihat saja, siapa yang disebut Wisnu sebagai klien tadi.

Wisnu duduk sendirian di salah satu bangku. Sepertinya, dia sedang menunggu seseorang. Arista memerhatikan setiap gerak-gerik Wisnu dari tempat yang aman. Percayalah, Arista tidak pernah seperti ini sebelumnya. Selama ini, Arista selalu percaya pada Wisnu dan yakin bahwa suaminya itu adalah laki-laki yang setia. Tapi entah mengapa perasaannya sekarang dipenuhi dengan kecurigaan. Kejadian yang ia alami akhir-akhir ini seperti teka-teki yang harus ia pecahkan secepatnya, jika tidak maka hati dan pikirannya tidak tenang.

Selang beberapa waktu, seorang perempuan datang menghampiri Wisnu. Perempuan itu duduk di hadapan Wisnu dan berbincang serius dengannya. Seketika Arista menjadi lemas dan berkaca-kaca.

"Apakah yang kulihat sekarang ini benar?"

Itu Risa!

Teka-teki sudah terjawab. Semua pikiran buruk Arista, ternyata menjadi kenyataan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tubuh Arista lunglai, dia berjalan keluar gedung dengan tatapan sayu. Entah apa yang akan dilakukannya setelah ini. Apa dia harus pulang ke rumah orang tuanya?

Arista mencegat taksi dan memutuskan pergi menuju rumah orang tuanya. Mungkin dengan begini, dia sedikit bisa menahan rasa sakit atas apa yang barusan ia saksikan.

Di tempat lain, Wisnu dan Risa duduk berhadapan dengan wajah yang serius. Sebenarnya, Risa datang ke tempat ini bukan untuk menemui Wisnu, tetapi untuk menemui orang yang bertanggungjawab atas kehamilannya ini. Mengapa malah suami sahabatnya yang ada di sini?

"Kenapa om ada di sini?" tanya Risa tak mengerti.

Setelah dipikir-pikir, Risa memutuskan untuk menemui laki-laki yang meneleponnya semalam dan berniat menceritakan semua yang dialaminya. Tadi pagi, Risa sengaja mengirimkan pesan pada laki-laki itu. Pesan itu berisi alamat coffe shop dan nomor meja yang akan dijadikan tempat untuk bertemu. Tapi setelah sampai di tempat, Risa malah mendapati suami sahabatnya tengah duduk di kursi yang sudah ia pesan.

Wisnu mengangkat kepala yang sebelumnya tertunduk.

"Sebelumnya, saya minta maaf atas sesuatu yang terjadi padamu"

"Maksud om?" Risa mengernyitkan keningnya. Dia mencoba mencerna perkataan Wisnu, tapi ternyata tetap tidak bisa ia pahami.

"Saya bertanggungjawab atas kehamilanmu"

"M-maksud om? Aku sama sekali gak ngerti" Risa terkejut bukan main. Wisnu tahu tentang kehamilannya? Hmm tapi bisa saja dia tahu dari Arista. Tapi yang membuatnya sangat bingung adalah, apa maksud dari kalimat "Saya bertanggungjawab atas kehamilanmu"?

Tidak, tidak mungkin Risa melakukan hal itu dengan suami sahabatnya sendiri.

Meskipun pada malam itu dirinya mabuk, tapi dia sangat yakin bahwa laki-laki yang sedang bersamanya bukanlah Wisnu.

Risa tidak ingat betul apa yang terjadi padanya malam itu. Yang dia ingat, laki-laki yang bersamanya saat itu selalu menyebut nama Arista Mutia Asmoro, sehingga dia menyimpulkan bahwa laki-laki itu mengenal dan mencintai Arista. Sejak tubuhnya tak berdaya, pengelihatannya pun menjadi tidak jelas. Sehingga dia tidak tahu pasti apa yang terjadi padanya.

Dan ketika bangun di pagi harinya, Risa terbaring di kasur dengan selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya. Risa yang sedikit linglung dan lupa-lupa ingat atas kejadian semalam, hanya bisa mengutuki dirinya. Dan sebelum meninggalkan kamar hotel, Risa mendapati secarik kertas berisi nama dan nomor telepon seseorang.

"Sebenarnya apa yang terjadi om? Kenapa om yang minta maaf dan ingin bertanggungjawab?" tanya Risa meminta penjelasan. Apa mungkin Wisnu adalah ayah dari janin yang dikandung Risa?

"Aku yakin, bukan om Wisnu kan?"

"Aku ingat betul wajah laki-laki itu om, dan aku yakin itu bukan om!"

"Aku juga tahu betul nama laki-laki itu om!"

Risa melontarkan semua yang ingin dia lontarkan. Dia juga tidak tahu kebenarannya seperti apa. Yang dia tahu, dia tidak melakukannya bersama Wisnu!

"Ini semua karena saya tidak bisa menjaganya dengan baik"

"Maksud om?"

"Maafkan sepupu saya, karena sudah membuatmu jadi seperti ini" Wisnu menunduk.

"M-mmaksud om? Risa menjeda kalimatnya, "Jadi, laki-laki yang bernama Kaisar itu sepupu om??"

Wisnu mengangguk.

Risa terkejut, tapi detik selanjutnya dia berusaha untuk kembali biasa saja dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang masih menjadi teka-teki baginya.

"Terus, kenapa om Wisnu bisa tau kalo dia berbuat hal itu?"

"Jadi gini. Setelah kejadian malam itu, dia tidak tau harus berbuat apa. Sehingga dia hanya bisa meninggalkan nama dan nomor telepon di sebuah kertas, dengan harapan bahwa kamu akan menghubunginya. Dan keesokan harinya, dia menceritakan semuanya ke saya. Dia juga menunjukkan KTP yang sengaja diambil dari dompetmu, dengan tujuan agar kamu bisa dihubungi. Dan ketika itu saya langsung mengenali perempuan yang dia maksud"

"Waktu itu aku sempet ngajak dia ketemu karena ternyata aku kehilangan KTP. Dia bilang kalau kejadian itu cuma kecelakaan, dan aku pun mengiyakan. Tapi pada saat itu aku belum tahu kalau aku hamil. Dan setelah pertemuan itu, dia ga pernah ngehubungin aku lagi, sampe akhirnya tadi malem dia nelepon aku" ujar Risa.

"Dia tahu kehamilanku dari om?"

"Iya. Ketika Arista cerita bahwa kamu hamil, saya kaget dan langsung menghubungi Kaisar. Dan mungkin setelah itu dia menghubungimu"

"Oh jadi begitu ceritanya"

Risa bernapas lega ketika sudah mendapatkan kejelasan. Tentu saja tadi hatinya dipenuhi dengan tanda tanya, ketika tiba-tiba Wisnu menjelma sebagai laki-laki itu. Tidak mungkin kan dia melakukan dengan suami sahabatnya sendiri. Dia bersyukur karena pikiran buruknya itu tak menjadi kenyataan.

"Dia kemana om? Kenapa malah nyuruh om buat nemuin aku?"

"Dia masih dalam perjalanan dari bandara, sebentar lagi mungkin sampai"

Risa mengangguk.

"Kalau boleh tau, bagaimana kamu bisa bertemu dengan Kai?" Wisnu berada dalam fase kepo. Percayalah, sepanjang hidupnya dia tidak pernah penasaran dengan kehidupan orang lain. Tapi kalau ini berbeda, ini menyangkut sepupu dan sahabat istrinya.

"Niatku baik sih om, tapi malah aku yang dirugikan" jawab Risa apa adanya.

Risa tetaplah Risa. Perempuan bebas dengan segala ekspresinya. Dia sama sekali tak menunjukkan kesedihannya meskipun dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

"Ah dia datang"

Pesona Kaisar Adrian telah memenuhi setiap sudut ruangan. Dengan wajahnya yang tampan khas Korea, dia berhasil menghipnotis seluruh kaum hawa yang ada di sini, kecuali Risa. Eit, jika Risa tidak tahu kebusukan dari laki-laki ini, mungkin dia sudah seperti cacing kepanasan saat menatap mata yang indah itu.

"Maaf saya terlambat" ucapnya dan beralih duduk di samping Risa.

Terjadilah kecanggungan beberapa saat, sampai Wisnu membuka suara.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa orang tuamu tahu tentang hal ini?" tanya Wisnu pada Risa.

"Aku belum memberitahu mereka. Mungkin nanti setelah aku menikah, aku baru memberitahunya"

"Apa? Menikah?" suara Kai meninggi.

"Iya. Menikah"

"Kapan? Dan dengan siapa?"

"Om Kai tidak perlu tahu, yang penting bukan sama om" Risa tersenyum jahat.

"Oiya. Kalau gaada hal yang mau dibicarakan lagi, aku pergi dulu" Risa berniat berdiri dari duduknya, namun dicegah oleh Kai.

"Saya belum ngomong"

"Silahkan, aku kasih waktu dua menit"

"Sekali lagi saya minta maaf atas kejadian itu" kalimatnya terjeda sejenak, "Saya ingin bertanggungjawab dengan menikahimu"

Risa terkejut bukan main. Namun ia berusaha untuk menunjukkan wajah yang biasa saja di depan dua om-om ganteng ini.

Gimana ngga kaget cobak, gue dilamar sama om-om ganteng. Dan ternyata, dia gak seburuk apa yang gue bayangkan.

Oke Risa tenang.

Ingat! Dia itu ngelakuin ini cuma karena ngerasa bersalah sama lo, dia gak cinta sama lo!

Risa tersenyum palsu, "Maaf om, tapi aku lebih memilih pilihan orang tuaku"

"Kalau kamu menolak lamaran saya, maka nanti saya juga akan dijodohkan oleh orang tua saya"

"Silahkan saja om menikah dengan pilihan orang tua om. Om sendiri kan yang bilang, kejadian itu cuma kecelakaan. Dan aku udah memaafkan om"

"Tapi bayi yang kamu kandung itu anak saya!"

Oh shit!

Kalimat itu membuat Risa lemas. Apakah Risa akan berubah pikiran dan menerima lamaran Kai?

"Aku akan jaga anak ini baik-baik kok, tapi bukan om sebagai ayahnya" Risa tetap tersenyum palsu.

"Kalau gitu aku permisi" Risa segera melenggang pergi sebelum Kai berhasil mencegahnya lagi. Akhirnya, Risa dibebaskan dari laki-laki itu. Dia berharap bahwa mimpi buruk tentang Kaisar Adrian tidak pernah menghantui pikirannya lagi.

"Apa yang harus aku lakukan?" Kai menunjukkan kekesalannya.

•••

Part 24 selesai...
.
Wah ternyata kebenarannya seperti itu.
.

Lanjut? Komen di sini ya ==>

Continue Reading

You'll Also Like

7M 343K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
392K 44.1K 43
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
481K 34.6K 36
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
434K 30.6K 31
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...