Transmigrasi Vira [END]

By punyasehunchanyeol

2.4M 187K 6.8K

Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini y... More

Prolog
Transmigrasi Vira || 1
Transmigrasi Vira || 2
Transmigrasi Vira || 3
Transmigrasi Vira || 4
Transmigrasi Vira || 5
Transmigrasi Vira || 6
Transmigrasi Vira || 7
Transmigrasi Vira || 8
Transmigrasi Vira || 9
Transmigrasi Vira || 10
Transmigrasi Vira || 11
Transmigrasi Vira || 12
Transmigrasi Vira || 13
Transmigrasi Vira || 14
Transmigrasi Vira || 15
Transmigrasi Vira || 16
Transmigrasi Vira || 17
Transmigrasi Vira || 18
Transmigrasi Vira|| 19
Transmigrasi Vira || 20
Transmigrasi Vira || 21
Transmigrasi Vira || 22
Transmigrasi Vira || 23
Transmigrasi Vira || 24
Transmigrasi Vira || 25
Transmigrasi Vira || 26
Transmigrasi Vira || 27
Transmigrasi Vira || 28
Transmigrasi Vira || 29
Transmigrasi Vira || 30
Transmigrasi Vira || 31
Transmigrasi Vira|| 32
Transmigrasi Vira || 33
Transmigrasi Vira || 34
Transmigrasi Vira || 35
Transmigrasi Vira || 36
Transmigrasi Vira || 37
Transmigrasi Vira || 38
Transmigrasi Vira || 39
Transmigrasi Vira || 40
Transmigrasi Vira || 41
Transmigrasi Vira || 42
Transmigrasi Vira || 43
Transmigrasi Vira || 44
Transmigrasi Vira || 45
Transmigrasi Vira || 46
Transmigrasi Vira || 47
Transmigrasi Vira || 48
Transmigrasi Vira || 50
Transmigrasi Vira || 51
Transmigrasi Vira || 52
Transmigrasi Vira || 53
Transmigrasi Vira || 54
Transmigrasi Vira || 55
Transmigrasi Vira || 56
Transmigrasi Vira || 57
Transmigrasi Vira || 58
Transmigrasi Vira || 59
Transmigrasi Vira || 60
Transmigrasi Vira || 61
Transmigrasi Vira || 62
Transmigrasi Vira || 63
Transmigrasi Vira || 64
Transmigrasi Vira || 65
Transmigrasi Vira || 66
Transmigrasi Vira || 67
Transmigrasi Vira || 68
Transmigrasi Vira || 69
||EXTRA CHAPTER||
PLAGIAT!?

Transmigrasi Vira || 49

17.2K 1.6K 128
By punyasehunchanyeol

Happy reading

Nara menghembuskan napasnya dengan kasar,energinya sudah terkuras habis gara-gara Rion.Saat ini Nara tengah berada di taman belakang sekolah.

"Halah, i want You - i want You tai sambal babi!"umpat Nara dengan wajah kesalnya.

"Dia pikir dia siapa? Sok ngelarang gue ini itu.Presiden aja gak ngelarang,cih."

Nara tersentak kaget,saat seseorang memeluk tubuhnya dari belakang.Nara menggeram marah,Rion lagi?

"Lepasin gue,Rion sia-"Nara menghentikan ucapannya saat melihat wajah orang yang memeluknya.

"Lucas?"beo Nara.

Lucas hanya tersenyum,lalu kembali memeluk tubuh Nara erat."Kamu nggak kangen aku,hm?"tanya Lucas.

Nara merasa sedikit aneh.Jika di pikir-pikir, akhir-akhir ini Nara memang tidak pernah bertemu dengan Lucas.

"Eng,lumayan."jawab Nara.

"Lo akhir-akhir ini absen terus kah?kok gue nggak pernah ketemu."monolog Nara.

" Kata siapa?aku masuk terus kok.Kamu nya aja yang terlalu sibuk sama bajingan itu."ucap Lucas membuat Nara terdiam.

"Kamu lupa ya,sama aku?udah nyaman sama Rion?"tanya Lucas.

"Apaan sih,siapa juga yang nyaman sama dia."ketus Nara.

"Nara,"panggil Lucas,Nara menatap Lucas dengan wajah penuh tanda tanya.

"Mau ketemu Elang,nggak?"

"Lo...kenal abang gue?"

Lucas tersenyum simpul."Hm,jadi kamu mau nggak?"

"Mau.Kapan?nanti sepulang sekolah?"tanya Nara antusias.

"Boleh.Pulangnya langsung sama aku aja ya,biar cepat."ucap Lucas dibalas anggukan oleh Nara.

*****

Nara menatap sekitarnya yang masih lumayan ramai.Entah kemana perginya Rion,Nara bersyukur karena Rion tidak mengikutinya sekarang.

"Ayo."ajak Lucas menggenggam tangan Nara,lalu membawanya menuju motornya.

Nara menaiki motor Lucas,dan motor sport itu pun melaju meninggalkan kawasan sekolah.Seorang pria berpakaian serba hitam yang tadinya bersembunyi di belakang pohon pun keluar dari persembunyiannya,dengan cepat ia menelfon atasannya.

"Halo tuan,"

["Ada apa?"]

"Nona pergi bersama seorang pria  menggunakan motor."

["Ikuti.Jangan sampai lolos."]

"Baik."

Tut

Pria itu segera masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Ia tidak takut kehilangan jejak,karena banyak anggotanya yang menyebar di penjuru kota.

Disisi lain,Lucas membawa Nara ke sebuah bangunan berupa Apartemen.Nara menatap apartemen didepannya dengan sedikit aneh,apa Elang benar-benar tinggal disini?

Pasalnya,Apartemen ini berada sangat jauh dari jarak Apartemen yang dulu Elang tempati.

"Bang Elang ada di dalam?serius?"tanya Nara.

"Iya."jawab Lucas singkat.

Keduanya pun melangkah masuk kedalam, Apartemen ini benar-benar sepi.Nara tidak melihat satupun orang.

"Mungkin aja orang-orang disini lagi sibuk kali ya,"batin Nara.

"Kenapa bengong?ayo lanjut jalan."ajak Lucas sembari menarik tangan Nara.

Jujur saja dari awal Nara masuk kedalam Apartemen ini,perasaan Nara sudah tidak enak.Namun Nara berusaha untuk mengenyahkan pikiran negatifnya tersebut.

Lucas menekan password Apartemennya,setelah itu membawa Nara masuk kedalam.Nara menatap sekelilingnya dengan seksama,desain yang minimalis.Tanpa Nara sadari,Lucas telah mengunci pintu Apartemen dengan seringaian di wajahnya.

"Kamu duduk disini dulu ya."ucap Lucas lalu mendudukkan tubuh Nara ke sofa.

"Bang Elang mana?"tanya Nara.

Lucas mengangkat sebelah alisnya,lalu tertawa kencang."Hahaha,Elang?tentu saja dia tidak ada disini.Ah gadisku ini memang sepolos itu ya?"Lucas tersenyum lebar.

Nara menatap Lucas dengan geram.
"Anjing Lo Shibal!"umpat Nara lalu bergegas berlari menuju pintu utama.

Lucas mendudukkan pantatnya di sofa,menatap Nara yang sekarang kembali menatapnya dengan marah.

"Akhirnya aku bisa berduaan sama kamu,gak ada yang bisa ganggu kita sekarang."ucap Lucas berjalan santai ke arah Nara.

"Bukain pintunya tolol!"seru Nara.

"Mulut kamu udah terlalu liar,kayaknya aku udah kelamaan biarin kamu sama si bajingan itu.Yaudahlah,yang penting sekarang kamu udah sama aku.Ayo,mau buat dedek?biar Apartemen ini gak sepi."ucap Lucas.

"Oh...Lo udah setres ternyata.Gue kira Lo masih waras,eh taunya udah miring duluan otak Lo."sahut Nara.

Lucas menggenggam marah,tangannya terulur untuk mencekik leher Nara.Lucas menatap Nara dengan mata memerah.

"Aku gak gila!kamu yang gila!KAMU!"teriak Lucas,semakin menguatkan cekikannya.

"L-lepas!uhuk!"Nara berusaha melepas tangan Lucas yang mencekik lehernya,dengan kasar Nara mencakar tangan Lucas sampai mengeluarkan darah.

"Seharusnya kamu cuma peduliin aku!bukan Rion!"desis Lucas.

Nara mulai kehabisan napas,tubuhnya juga terangkat karena sangking kuatnya Lucas mencekik.

PYAR!

Jleb!

Tubuh Nara terperosot ke lantai,Nara dengan rakus menghirup udara sebanyak mungkin.Mata Nara menatap Lucas yang tergeletak di lantai dengan pisau yang menancap di leher samping sebelah kanan- nya.Pisau itu berukuran kecil,namun panjang.Kini di leher Lucas terdapat pisau yang tertancap dari leher samping kanan,sampai menembus ke samping kiri.

Nara memejamkan matanya,tak sanggup melihat pemandangan yang membuat perutnya bergejolak ingin memuntahkan isinya.

"Sayang,kamu gak papa?"tanya Rion lalu memeluk tubuh Nara.

"Kamu yang lakuin itu?"Nara balik bertanya.

"Menurut kamu?lagipula itu pantas buat dia.Bajingan itu udah berani bawa kamu kabur,dan sakitin kamu."

"Kenapa kamu pergi sama dia,hah!?"lanjut Rion.

"Lucas bilang,bang Elang ada disini.Jadi aku ikut sama dia."balas Nara.

Tadi Rion sedang berada di kantor,karena terdapat masalah yang membuatnya harus meninggalkan Nara sendiri.Mendengar laporan dari anak buahnya,Rion marah.Tak berselang lama,anak buahnya pun menemukan lokasi dimana Nara dan Lucas berada.Rion pun langsung bergegas menuju ke lokasi itu,dan pada saat Rion ingin mendobrak pintu Apartemen,Rion mendengar suara rintihan yang pas berada di belakang pintu.

Maka dari itu,Rion memutuskan untuk menyerang Lucas melalui jendela ventilasi menggunakan pisau.

"Ayo pulang."ucap Rion lalu menggendong tubuh Nara.

"Rion,"panggil Nara.

"Apa?ada yang sakit?"

Nara menggelengkan kepalanya."Gue pengen ketemu sama bang Elang."

Rion terdiam sejenak.Setelah itu ia melanjutkan langkahnya,tanpa mendengar kan permintaan Nara yang di ucapkan sang empu secara terus menerus.

"Rion,plis!kamu gak berhak ngelarang aku buat ketemu Bang Elang!"sentak Nara memberontak.

Rion tetap diam seribu bahasa.Namun matanya menunjukkan sebuah arti,yang tak dapat Nara lihat dan mengerti.

*****

Nara membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan kasar.Hatinya masih merasa marah dan kesal.Memangnya Rion itu siapanya!?mengapa Rion bersikap seolah-olah dia benar-benar berhak atas dirinya.

"Dasar Shibal!"umpat Nara lalu memukul bantalnya dengan bertubi-tubi.

"Argh,gue kesel!kesel!kesel!"geram Nara.

Nara membayangkan bahwa bantal didepannya adalah wajah Rion."Lo,lo bener-bener bikin gue dongkol anjing!"

Nara memberi pukulan pada bantalnya hingga isi bantal itupun keluar berhamburan.

Disisi lain,seorang lelaki berjalan menuju ke sebuah makam seseorang.Setelah sampai,ia menaruh bunga di atas makam tersebut.

"Gue bakal jaga,dan lindungin dia dengan baik.Sesuai permintaan Lo."ucap Lelaki itu.

"Makasih,karena udah percaya in dia ke gue.Makasih juga,karena udah buat gue bisa sama dia.Gue bakal selalu jadiin dia prioritas.Gue gak akan kecewain Lo,Elang."





Halo semua
Maafff banget,lama banget ya aku up nya😭
Mood aku naik turun kaya roller coaster ☹️
Ide dan imajinasi juga gak ada yang masuk ke otak aku.Maaf ya:)
Vote and komen😊

~see you~

Continue Reading

You'll Also Like

Bintang By Fhateiliya

Science Fiction

506K 44.9K 24
(COMPLETED) Cover : Uswatun Hasanah Bintang bersinar begitu terang menandakan ada pekat yang menggenggam malam.
Jimin Or Jimmy By arzy

Science Fiction

502K 2.9K 8
hanya cerita tentang jimin yang memenya sering gatel pengen disodok
Damian By Ariel

Science Fiction

303K 16.3K 36
"maafkan aku Violetta" Tentang Damian yang begitu menyesal atas segalanya yang dia lakukan kepada istrinya. Menyesal telah mengabaikannya, menyesal...
22.2K 2.2K 16
if you don't like it, skip it INI FIKSI JANGAN DIBAWA KE REAL LIFE. Ga pandai buat deks jdi baca aja ya..