Transmigrasi Vira [END]

By punyasehunchanyeol

2.4M 186K 6.8K

Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini y... More

Prolog
Transmigrasi Vira || 1
Transmigrasi Vira || 2
Transmigrasi Vira || 3
Transmigrasi Vira || 4
Transmigrasi Vira || 5
Transmigrasi Vira || 6
Transmigrasi Vira || 7
Transmigrasi Vira || 8
Transmigrasi Vira || 9
Transmigrasi Vira || 10
Transmigrasi Vira || 11
Transmigrasi Vira || 12
Transmigrasi Vira || 13
Transmigrasi Vira || 14
Transmigrasi Vira || 15
Transmigrasi Vira || 16
Transmigrasi Vira || 17
Transmigrasi Vira || 18
Transmigrasi Vira|| 19
Transmigrasi Vira || 20
Transmigrasi Vira || 21
Transmigrasi Vira || 22
Transmigrasi Vira || 23
Transmigrasi Vira || 24
Transmigrasi Vira || 25
Transmigrasi Vira || 26
Transmigrasi Vira || 27
Transmigrasi Vira || 28
Transmigrasi Vira || 29
Transmigrasi Vira || 30
Transmigrasi Vira || 31
Transmigrasi Vira|| 32
Transmigrasi Vira || 33
Transmigrasi Vira || 34
Transmigrasi Vira || 35
Transmigrasi Vira || 36
Transmigrasi Vira || 37
Transmigrasi Vira || 38
Transmigrasi Vira || 39
Transmigrasi Vira || 40
Transmigrasi Vira || 41
Transmigrasi Vira || 42
Transmigrasi Vira || 43
Transmigrasi Vira || 44
Transmigrasi Vira || 46
Transmigrasi Vira || 47
Transmigrasi Vira || 48
Transmigrasi Vira || 49
Transmigrasi Vira || 50
Transmigrasi Vira || 51
Transmigrasi Vira || 52
Transmigrasi Vira || 53
Transmigrasi Vira || 54
Transmigrasi Vira || 55
Transmigrasi Vira || 56
Transmigrasi Vira || 57
Transmigrasi Vira || 58
Transmigrasi Vira || 59
Transmigrasi Vira || 60
Transmigrasi Vira || 61
Transmigrasi Vira || 62
Transmigrasi Vira || 63
Transmigrasi Vira || 64
Transmigrasi Vira || 65
Transmigrasi Vira || 66
Transmigrasi Vira || 67
Transmigrasi Vira || 68
Transmigrasi Vira || 69
||EXTRA CHAPTER||
PLAGIAT!?

Transmigrasi Vira || 45

19.8K 1.6K 62
By punyasehunchanyeol

Happy reading

Nara memarkirkan motornya di parkiran sekolah,setelah itu ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
Dirasa sudah rapi,Nara pun melangkah kan kakinya menuju kelasnya.

Duk!

Nara meringis kesakitan,saat sebuah batu berukuran sedang,menghantam kepala belakangnya dengan keras sampai darah segar pun keluar.Nara menoleh kebelakang,terlihat Ana yang sedang berjalan ke arahnya dengan wajah penuh amarah.

"Maksud Lo ap-"Nara terbelalak kaget,saat Ana dengan keras menampar pipinya hingga pipi Nara memerah.

"Lo kan,yang udah bocorin rahasia gue ke Kenzo!?"bentak Ana dengan mata memerah.

Nara terdiam sebentar,setelah itu ia terkekeh pelan."iya,kenapa?Lo diputusin kah?"tanya Nara santai.

"Bangsat Lo!"pekik Ana,hendak menjambak rambut Nara,namun dengan cepat Nara memelintir tangan Ana sehingga kini posisi Ana membelakangi-nya.

"Lepasin gue!"sentak Ana meronta-ronta.

"Bawel Lo,salah sendiri nampar gue.Lo kira gue bakal biarin Lo nipu semua orang gitu?heh,gak bakal bro."bisik Nara tepat di telinga Ana.

"Lo udah ikut campur urusan gue sialan!"desis Ana.

"Awalnya sih,gue gamau ya ikut campur sama urusan lo.tapi gimana ya?Lo sendiri yang terus-terusan cari gara-gara sama gue.Dan satu lagi,mulai sekarang,urusan Kenzo juga jadi urusan gue.Mengerti,babi?"

Nara menendang belakang lutut Ana,hal itu membuat Ana langsung jatuh tersungkur ke aspal.Nara menatap sekelilingnya,untung saja parkiran dalam keadaan sepi.Jika tidak,mungkin akan timbul gosip baru yang membuat Nara pusing.

"Bye-bye Piglet,duduk disitu aja ya.Pasti nanti bakal ada yang lewat,siapa tau nanti Lo dikasih duit recehan.Awokawok,"Nara melangkah pergi,namun Nara membalikkan badannya dan menampar pipi Ana dengan sangat keras.

Nara tersenyum remeh,setelah itu ia pun melenggang pergi.Ana menatap punggung Nara dengan tatapan penuh dendam.
"SIALAN LO NARA!!TUNGGU PEMBALASAN GUE!"teriak Ana,lalu memukul aspal dengan keras.

"IYA,GUE TUNGGU.YANG CEPET YA LON,LONTE!"teriak Nara.

*****

Setelah lukanya sudah di Obati di UKS,Nara pun masuk kedalam kelasnya,dan langsung disambut dengan ghibahan teman-temannya.

"Eh Nar,Lo tau ga sih?si Ana sama si Kenzo putus!"ucap Lisa dengan antusias.

"I know."ucap Nara.

"Lah,Lo kan baru dateng,kok bisa langsung tau?"tanya Hilda.

"Gu-"

"Si bego!Nara kan tinggal se-rumah sama si Kenzo,bisa aja Kenzo yang bilang ke Nara?"sela Khansa.

"Bener gitu kah?"tanya Kania.

"Enggak,tadi gue di labrak sama si Ana waktu di parkiran tadi."jawab Nara,membuat mereka langsung memberi tatapan terkejut.

"Loh,kenapa ngelabraknya ke elo!?kan Lo gak salah."Khansa menatap Nara penasaran.

"Sebenarnya gue yang salah sih,tapi ya gamungkin juga gue biarin dia nipu Kenzo."jelas Nara.

"Emangnya nipu gimana?"tanya Kania.

"Ya gitu,tiap hari morotin duit si Kenzo.tapi Kenzo gatau,kalo Ana itu jalang."jawab Nara.

"Berarti Lo udah ngasih tau ke Kenzo dong?"tanya Hilda,di angguki oleh  Nara.

"Yah,kenapa ga ngajak-ngajak kita Nar?kita juga pengen bocorin kebusukan si Ana."ucap Lisa.

"Ya kan waktu itu gue ngerasa udah pas waktunya."ucap Nara.

"Eh,kepala Lo kenapa?"tanya Kania yang baru menyadari kalau kepala Nara terbalut perban.

"Lah iya?baru nyadar gue."lanjut Khansa.

"Si Ana tadi nimpuk kepala gue pake batu,terus nampar gue.Anj emang."ucap Nara dengan kesal.

"Semoga aja,tu anak masih bisa liat matahari besok."ucap Hilda pelan.

"Kenapa gabisa coba?kan gak buta."cetus Lisa yang berada di sebelah Hilda,tentu saja Lisa mendengar ucapan lirih Hilda.

"Ah iya juga ya,hehe."Hilda cengengesan,namun dalam batinnya Hilda tersenyum misterius.

*****

Bell istirahat terdengar dengan nyaring, siswa-siswi mulai berlarian menuju kantin dengan tidak sabaran.Seperti yang tengah di lakukan Nara dan teman-temannya sekarang.mereka berlari menuju kantin dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di kantin,mereka pun langsung mencari tempat duduk dan memesan makanan.Nara duduk di kursi kantin dengan napas ngos-ngosan, setelah di pikir-pikir,kenapa juga mereka harus berlarian tadi?padahal jika soal tempat duduk pasti masih kebagian.

"Capek gila,nyesel gue balapan lari sama murid lain tadi."keluh Khansa sembari mengusap peluhnya.

"Lagian ngapain juga tadi kita lari ya?"gumam Nara bertanya-tanya.

"Yaelah Nar,ya karena udah laper lah.nih denger nih,perut gue aja sampe bunyi sekeras ini."tunjuk Hilda pada perutnya.

Nara dan Khansa terkikik pelan,sementara Kania,Viona dan Lisa tengah memesan makanan.
Kantin yang mulanya ramai menjadi sunyi,saat Rion memasuki kantin dengan teman-temannya.Jika dilihat-lihat,sepertinya Rion dan teman-temannya sudah kembali berdamai.

"Nih,pesanan datang!"ucap Kania dan juga Viona,lalu mereka menaruh nampan berisi makanan di meja,dilanjut Lisa yang menaruh nampan berisi minuman.

"Makasih!"ucap Nara,Khansa dan Hilda kompak.

"Sama-sama."ucap Kania,Viona dan Lisa.

Mereka pun menikmati makanan mereka masing-masing dengan hikmat.Namun ketenangan itu hanya sementara,karena mereka melihat Rion dan kawan-kawannya sedang berjalan ke arah meja yang mereka tempati.

"Halo dedek-dedek maniss!"sapa Nino tersenyum jahil.

"Dasar playboy."cibir Kania.

"Iyanih,kenapa?mau jadi pacarku?"tanya Nino.

"Najis."

"Boleh duduk disini ga?"tanya Reza.

"Boleh dong, boleh-boleh,"jawab Khansa.

"Lo suka dia ya?"tanya Lisa dengan nada bisikan.

Khansa hanya tersenyum malu,membuat Lisa menggeleng kan kepalanya.Sementara masih menyantap makanannya dengan nikmat,tanpa memperdulikan sepasang mata yang sedari awal menatapnya tanpa memutuskan pandangan.

"Ngapain si Kenzo disini?"ucap Kania berbisik,namun masih terdengar oleh sang empu.

"Menurut Lo?"tanya Kenzo datar.

"Oh iya,masa Lo lupa sih!?dia kan udah putus sama si pikmi!UPS!"ucap Viona heboh,lalu menutup mulutnya.

Kenzo menatap Viona tajam.Viona menatap Kenzo dengan julid,lalu ia merotasikan bola matanya.Alvaro yang merasa akan terjadi pertengkaran pun segera menengahinya dengan cara bertanya pada Nara.

"Makan pedes lagi?"tanya Alvaro pada Nara,Nara menghentikan kunyahannya lalu menatap Alvaro sembari cengengesan.

"Gabisa berhenti makan pedes bang.Enak banget soalnya."ucap Nara setelah menelan makanannya.

"Jangan banyak makan pedes,nanti sakit perut."tutur Alvaro dibalas anggukan oleh Nara.

Rion menatap Nara dengan tatapan rumit.
Kali ini jiwa Rion sudah kembali,Arzo sudah kembali lagi ke masuk dalam tubuh Rion.Tetapi Arzo kapan saja bisa keluar,tergantung situasi dan kemauan.

"Oh ya,si Cakra mana?tumben gak nongol?"tanya Hilda.

"Dia lagi sakit."jawab Reza membuat Hilda mengangguk paham.

Nara yang sudah mulai risih karena tatapan yang diberikan Rion pun mendongak,menatap netra tajam Rion yang kini menatapnya dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

Selang beberapa detik,Nara membuang pandangannya ke arah lain.Nara mendengus sebal.

"Ngapain sih tu Dugong?apa gue secantik itu,sampai dia ngeliatin gue terus." Nara membatin.

"Aku boleh gabung gak?"tanya Ana yang tiba-tiba muncul.

"Idih,pergi sana Lo!"usir Nino.

Ana mengabaikan ucapan Nino,matanya menatap Kenzo yang sedang sibuk bermain ponsel.Nara berdecih pelan,nafsu makannya hilang begitu saja saat melihat makhluk pengganggu di depannya.

Ana tanpa babibu langsung duduk di sebelah Reza yang tadinya masih kosong.

"Heh,siapa yang nyuruh Lo duduk?"tanya Lisa.

"Ya terserah aku dong.aku mau duduk atau enggak itu terserah aku,kamu gak berhak ngatur-ngatur."sinis Ana lalu memakan makanannya,sesekali ia melirik Reza dengan wajah di imut-imut kan.

Melihat itu,Nara bergidik ngeri.Nara sengaja tak menegur Ana,dia sangat malas berinteraksi dengan orang semacam Ana.
Ana menatap Nara dengan senyum liciknya,saat ia ingin mengambil sambal,dengan sengaja Ana menumpahkan sambal tersebut ke badan Nara.Semua orang melotot kaget.

"Nara!"

"Anj Lo Ana!"

"Nara kamu gapapa!?"

"Sialan!"geram Rion lalu melempar sebuah garpu ke arah Ana,hingga garpu tersebut mengenai mata Ana.

"ARGH!!SAKIT!hiks!"tangis Ana langsung pecah,saat sebuah garpu melayang tepat ke arah matanya.

Semua orang di kantin berteriak histeris, bagaimana bisa Rion melakukan hal sekeji itu?
Nara menatap Ana dengan syok,ia tidak menyangka kalau Rion akan melakukan hal itu.padahal dirinya hanya tersiram sambal,yah meskipun itu menimbulkan rasa panas.

"Ayo ke toilet."ajak Rion menggenggam tangan Nara,lalu mengajaknya untuk mengganti pakaian.

Nara tak bergeming,bibirnya meringis ngilu melihat kondisi Ana yang sedang menggeliat kesakitan di lantai seperti cacing kepanasan.

"Omg,kejam banget!"ucap Viona menutup mulutnya kaget.

Hilda yang melihat itupun tersenyum miring,netranya menatap Rion sekilas.

Rion yang tak melihat pergerakan dari Nara pun menarik tangan Nara lembut,dan membawanya pergi.Semua orang datang mengerumuni Ana tanpa niat menolong sedikit pun.

"Sadis banget gila."Nino menggelengkan kepalanya.

"Gapapa,itu pantes buat orang kayak dia."ucap Alvaro lalu melangkah pergi meninggalkan kantin,di susul yang lainnya.

Kini tinggal Kenzo yang masih diam menatap Ana."Kenzo!hiks,tolong!!ini sakit hiks,"tangis Ana dengan tangan yang memegangi mata sebelah kirinya.

Kenzo abai,ia memilih untuk pergi meninggalkan Ana.Sementara Ana yang mendapatkan reaksi tersebut pun berteriak histeris,sehingga membuat siswa-siswi yang menonton Ana pun terkejut.

"NARA!GUE BERSUMPAH BAKAL BUNUH LO!ARGHH!"







Hai:D
Maaf ya karena lama updatenya,tapi part ini lumayan banyak lah ya.
Btw apa pendapat kalian tentang part kali ini?
Vote and komen ya^^

~see you~

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 205K 68
[FOLLOW SEBELUM BACA] Refara, seorang gadis cantik yang hidup sebatang kara. Sejak kecil ia tinggal di panti asuhan dan memutuskan untuk hidup mandir...
195K 13.6K 25
[Sequel Antagonis yang Terbuang] 🥀 Wajib membaca 'Antagonis yang Terbuang' sebelum membaca cerita ini🥀 Zora lelah dengan semua yang menimpanya. Apa...
SAMA AKU AJA By Ry

Science Fiction

1.3M 60.4K 33
🌹 🌹 🌹 🌹 Oya. Cerita ini aku private! So, yang mau baca, bisa follow terlebih dahulu 😄 Muachhhh...
3.9K 526 19
ini hanya cerita fiksi !!