Masa Remaja [svtgs]

By ayunakim_

67.2K 6.2K 283

Sederhana. Kisah ini hanya menceritakan tentang perjalanan cinta di masa-masa remaja♡ Warning ⚠️ Don't copy m... More

📸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28
29.
30.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

31.

1.2K 121 16
By ayunakim_

Senyum cantik Wonwoo terlihat begitu cerah secerah cuaca pagi hari ini. Gadis tuna netra tersebut duduk berjemur di emperan teras rumah dengan memangku bulbul—kucing peliharaanya—dan mengelus buntalan berbulu lembut itu dengan pelan.

"Non, bibi bawain susu sama sandwich." Bibi Gon tiba-tiba datang mendekat Wonwoo dan iku duduk di sebelah anak majikannya itu dengan membawa satu gelas susu dan juga satu piring berisi sandwich.

Wonwoo tersenyum. "Makasih, Bi."

"Sama-sama, non. Omong-omong, non hari ini kelihatan seneng banget. Pasti nom lagi mikirin nak Mingyu, ya?" Tebak bini Gon yang langsung membuat Wonwoo terkejut.

"Bibi apa-apaan sih. Aku, cuma lagi seneng aja," elak Wonwoo. Mengingat Mingyu, Wonwoo tiba-tiba merasa rindu dengan laki-laki itu. Mingyu sudah beberapa hari tidak datang menemuinya. "Bi, menurut bibi Mingyu itu kaya gimana sih?" Tanyanya tiba-tiba.

"Mau bibi deskripsikan gak?" Tanya bibi Gon berbalik tanya.

Wonwoo tersenyum dan mengangguk. "Boleh."

Bibi Gon kemudian mulai membayangkan wajah dan perawakan Mingyu, mengingat rupa Mingyu membuka bini Gon kesemsem. Seandainya Wonwoo bisa melih Mingyu, gadis itu pasti akan langsung pingsan jika melihat senyuman masinya.

"Nak Mingyu itu ganteng, Non. Kalau ke sini, nak Mingyu itu seringnya pake celana hitam, baju polos dipadu pake jake hitam. Gayanya kayak anak motor, Non. Badanya tinggi, kulitnya eksotis, rambutnya hitam pekat dan potongannya rapi, matanya kelihatan tajam tapi juga kelihatan tulus. Nak Mingyu juga punya gigi taring dan itu yang buat dia kelihatan manis kalau lagi senyum. Aduhh~ bibi gak habis pikir sama kegantengannya, Non." Papar bibi Gon menjelaskan pada Wonwoo.

Mendengar deskripsikan dari bibi Gon saja membuat Wonwoo terkagum, apalagi kalau melihatnya secara langsung.

"Kayaknya, Mingyu terlalu sempurna buat aku bayangin, Bi," ucap Wonwoo dengan lesu.

Bibi Gon tersenyum tipis, beliau kemudian mengelus-elus rambut Wonwoo dan berujar, "Gak apa-apa, siapa tau suatu saat nanti non bisa mimpi liat nak Mingyu. Iya, kan?"

Wonwoo mengerucutkan bibirnya. "Apa bisa, bi? Selama aku bermimpi, aku gak pernah liat orang yang ada di mimpi aku, cuma suaranya aja yang aku dengar."

"Kalau tuhan berkehendak, non pasti bisa, kok. Emangnya non gak mau ketemu nak Mingyu? Bibi aja pengen liat tiap hari, loh."

"Bibi, Mingyu punya aku jadi jangan diambil ya," rengek Wonwoo cemburu.

Bibi Gon tertawa kecil, anak majikannya ini lucu sekali. "Ciee.. yang lagi kasmaran."

Wonwoo menundukkan kepalanya malu saat digoda seperti itu oleh bibi Gon. Gadis itu selalu terlihat senang, bahkan ia sering kali tersenyum jika mengingat Mingyu.

🌺🌺🌺

Mingyu membuka gerbang rumah minimalis—tapi terkesan indah,
—milik Wonwoo, ia dengan buru-buru melangkah menuju jendela kamar Wonwoo yang berada tepat di depan. Jendela dan korden kamar Wonwoo terbuka jadi Mingyu langsung bisa melihat keberadaan gadis pujaannya.

Tok!tok!tok!

Pendengaran Wonwoo yang tajam membuat gadis itu menghentikan aktivitasnya yang sedang meraba-raba sebuah buku braille. Wonwoo menoleh ke sumber suara yang ia yakini suara tersebut berasal dari luar jendela.

"Wonu!" Mingyu memanggil Wonwoo dengan mengukir senyum.

"Mingyu?"

Mingyu yang berada di luar rumah Wonwoo dan berdiri di dekat jendela kamar menjawab, "Iya, ini aku."

Wonwoo menutup buku yang tadi ia raba lalu berganti meraba sekitar untuk mencari tongkat kecil yang selalu dibawa. Setelah mendapatkan tongkat kecilnya Wonwoo berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya mendekati jendela kamar.

Sesampainya di dekat jendela kamar, Wonwoo bertanya mengenai kedatangan Mingyu. "Kamu ngapain ke sini?"

"Mau ketemu kamu."

"Emangnya kamu gak sibuk?" tanya Wonwoo lagi.

Mingyu menyandarkan tubuhnya di pinggir jendela dan terus menatap Wonwoo. "Sibuk ngapain? Hari Minggu itu digunain buat nyantai," balasnya kemudian.

Wonwoo mengangguk menyetujui. Mingyu menggaruk tengkuknya dan tak berselang lama dia tiba-tiba mengingat sesuatu. Mingyu menatap bonek Eddy yang dia bawa.

"Aku punya boneka Eddy, diterima ya." Mingyu memberikan boneka tersebut pada Wonwoo.

Wonwoo terkejut. Ini sudah kedua kalinya Mingyu memberikan sesuatu padanya. "Gyu, kamu udah kasih aku gelang dan sekarang kamu kasih aku boneka Eddy?"

Mingyu menatap sebentar boneka Eddy yang sudah ada di tangan Wonwoo. "Gak apa-apa, Ini sebagai tanda perteman kita? Dan rasa suka aku sama kamu." Mingyu berkata dan kemudian membatin di akhir kalimat.

"Tapi—"

"Kalau gak di terima, kamu berarti gak anggap aku sebagai teman kamu."

Wonwoo terlihat panik, gadis itu langsung memeluk boneka Eddy pemberian Mingyu, sedangkan Mingyu sendiri tersenyum gemas melihat wajah panik Wonwoo. Padahal Mingyu kan hanya bercanda, tapi rupanya Wonwoo menganggapnya serius.

"Gitu dong. Kalau seorang teman kasih hadiah, kamu harus menerimanya."

"Makasih."

"Sama-sama cantik. Omong-omong mau jalan-jalan bareng gak?" Mingyu kemudian mengajak Wonwoo untuk pergi jalan-jalan bersama.

"Eum~ ke mana?"

Mingyu tersenyum manis, ia merapikan poni Wonwoo yang terlihat sedikit berantakan. "Terserah tuan putri saja, pangeran akan selalu menemani ke manapun tua putri pergi. Bagaimana?"

Wonwoo terlihat berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk lucu. "Um~"

"Astaga! Kamu gemesin banget sih!" Mingyu yang terlanjur gemas mencubit pelan kedua pipi Wonwoo, membuat si gadis yang mendapatkan perlakuan itu merengek.

"Mingyu~"

🌺🌺🌺

"Lihat kebunku penuh dengan bunga, lihat dirimu aku berbunga-bunga~"

"Kamu bisa aja." Wonwoo tersipu malu. Sedari tadi Mingyu tak henti-hentinya menggoda dirinya dengan gombalan yang terbilang kuno dan sering ia dengar di sebuah drama yang kerapkali bibi Gon tonton, tapi entah kenapa Wonwoo selalu tersipu malu.

Mereka berdua sedang duduk santai di pinggir danau yang di sekitarnya banyak sekali jenis bunga. Wonwoo ingin sekali pergi kedanau untuk menikmati udara segar jadi Mingyu mengabulkan keinginan pujaan hatinya.

"Bunga emang cantik, tapi wonunya Mingyu lebih cantik."

"MINGYUUUU~" Wonwoo memangkup kedua kedua pipinya yang bersemu, dia tidak tahan dengan gombalan Mingyu. "Aku malu, jangan kayak gitu aku gak suka."

Mingyu tertawa melihat keimutan seorang Jeong Wonwoo. Laki-laki bergigi taring itu merangkul pundak Wonwoo. Untuk pertama kalinya Mingyu menyuruh Wonwoo bersandar di dada bidangnya dan gadis cantik itu juga tak menolak.

"Tapi bener loh, kamu itu lebih cantik daripada bunga. Kamu itu kayak bidadari," lanjutnya kemudian.

"Aku biasa aja."

"Heol! Biasa saja dari mana? Kamu itu cantik pake banget, sampai-sampai aku pengin nikahin kamu."

"Dasar, kamu itu pinter banget ya gombalin cewek," ujar Wonwoo tak habis pikir. "Lagian masih banyak juga cewek yang lebih cantik dan sempurna di luar sana. Mereka juga pasti mau kalau kamu ajak nikah."

Mingyu mendecak pelan. "Di luar sana memang masih banyak cewek cantik dan sempurna, tapi aku maunya cuma sama kamu."

Wonwoo mengernyitkan dahinya. "Aku? Kenap aku?"

Mingyu menopang dagunya di atas kepala Wonwoo, dia menatap danau yang terletak di hadapannya. "Karena aku cintanya cuma sama kamu."

🌺🌺🌺

Eakk kiming sudah menyatakan cintanya, abis ini siapa ya?🤔

Omong-omong, reaksi dan jawaban wonu gimana ya?

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 143K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
3.4M 275K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
904K 47.2K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
445K 46.9K 20
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...