ALBIAN || SCOUPS [On Going]

Par anzolv

6K 1K 752

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Udah yang keberapa kali geng lo kalah sama geng gue?" ucap Albian dengan senyuman... Plus

Prolog
Cast
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 8
chapter 9
chapter 10
Chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18

chapter 7

268 57 54
Par anzolv

hai semuanya, aku bikin au chat random dari cast cerita Albian. jangan lupa follow akun au aku di Instagram ya @au.purpledaisy

* * *

Suara klakson motor nyaring terdengar dari arah belakang. Albian sudah muak dengan suara klakson itu, dirinya sudah pasti tahu siapa pelakunya.

Sadewa memasuki area sekolah dengan sengaja menekan klakson motornya yang berhasil membuat anggota Blackwolf berhenti, Sadewa langsung menyalip Albian dan teman-temannya sebelum memasuki gerbang.

"Yeh, dasar kambing!" umpat Hazen.

Meisha yang mendengar suara klakson itu juga sontak menoleh, disana ia melihat ada Sadewa yang menyalip beberapa anggota Blackwolf di gerbang sekolah. Ia tidak ingin bertemu dengan Sadewa lagi, dengan begitu Meisha langsung berlari untuk cepat sampai di kelasnya.

"Masih nggak bawa motor juga lo semua?" tanya Sadewa dengan nada meledek.

"Bacot." sahut Jeihan.

Setelah itu anggota Blackwolf langsung melewati Sadewa begitu saja, saat berpapasan dengan Albian mereka sempat berkontak mata. Dari tatapan Albian sudah mengartikan bahwa dirinya sangat benci dengan Sadewa dalam segi apapun.

Pandangan pagi ini sangatlah bagus bagi siswi di SMA itu, bagaimana tidak? rombongan Albian berjalan seiringan yang berhasil membuat beberapa siswi disana terpaku dengan ketampanannya.

Sama seperti Ashel, gadis itu tadinya ingin memasuki kelas namun ia mengecek ponselnya karena bergetar. Notifikasi itu berasal dari WhatsApp yang dikirim oleh Meisha, Meisha meminta Ashel agar menunggunya untuk memasuki kelas bersama dan gadis itu mengatakan bahwa dirinya ingin membeli sebotol air mineral di kantin terlebih dahulu.

Anggota Blackwolf melewati Ashel yang masih menunggu Meisha dari koridor. Tepat saat Jeihan melewatinya, lelaki itu tersenyum kepada Ashel yang juga menatapnya.

OMG! Mimpi apa Ashel semalam sampai dirinya disenyumkan oleh Jeihan. Gebetannya selama ini.

"Akhh!" teriak Ashel tertahan agar siswi disana tidak memandang dirinya aneh.

"Kenapa lo?" tanya Meisha  yang baru saja tiba dengan air botol ditangannya.

"Gue disenyumin sama Kak Jeihan!"

Semenjak Ashel berani memberikan bekal kepada Jeihan, keduanya semakin dekat. Sebelumnya Jeihan sama sekali tidak pernah dekat dengan gadis disana, namun tahun ini lelaki itu bertemu dengan gadis cantik yang berstatus sebagai adik kelas. Mereka juga sudah bertukar nomor telepon dan Ashel selalu bercerita kepada Meisha bahwa dirinya sedang berkomunikasi dengan Jeihan melalui WhatsApp.

"Ganteng banget sih,"

"Kak Albian ganteng banget!"

"Kak Jeihan juga ganteng!"

Sahutan dari para siswi yang ada di koridor, Meisha menoleh ke arah belakang lalu mengikuti arah pandang dari beberapa siswi tersebut. Jauh di depannya sudah jelas Meisha mengetahui siapa para lelaki itu, pantas saja temannya ini kegirangan karena bertemu dengan Jeihan, disenyumkan pula.

"Kak Jeihan punya gue!" ucap Ashel pelan, hanya Meisha yang mendengar.

"Udah ayo ke kelas," Meisha merangkul pundak Ashel lalu mereka berjalan menuju kelas.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*


"Pulang sekolah ke warung kopi, gas?" ucap Hazen.

Kelas 12 IPS. Mereka semua memasuki kelas yang bertuliskan 12 IPS di papan atas pintu.

"Baru juga sampai, udah ngomongin pulang aja." sahut Wildan.

"Tau lu, ngopi mulu. Tugas tuh lo pikirin." sambung Jeandra.

"Eh emang ada tugas? tugas apaan cok?" panik Wira.

Senakal-nakalnya Wira masuk ke dalam geng motor Blackwolf yang sudah tercatat sebagai tukang tawuran itu, Wira tetaplah siswa pintar. Hampir seluruh mata pelajaran ia kuasai, tidak hanya Wira yang berprestasi namun beberapa dari mereka juga memiliki kepintaran tapi sesuai pelajaran yang mereka suka. Contohnya seperti Albian, lelaki itu bisa dibilang cukup pintar dalam pelajaran Bahasa Indonesia dan juga Bahasa Inggris.

"Panik banget kaya bocah ambis," sahut Januar.

BRUKKK

Pintu kelas 12 IPS terdorong karena ada seseorang yang menendang dari luar, hantaman pintu ke dinding kelas cukup keras sehingga membuat para murid yang ada di kelas itu terkejut.

Disana terlihat ada enam lelaki yang memasuki kelas 12 IPS, tatapannya juga langsung tertuju kepada Albian serta teman-temannya.

"Woi, masih pagi nggak usah ngajak ribut." Hazen melangkah ke depan namun langsung di tahan oleh Albian.

"Apa? nggak suka?" tanya Sadewa sinis.

"Jelas kita semua nggak suka, ini kelas IPS. Lo semua anak IPA, tempat lo di lantai atas!" sahut Januar.

"Gue kesini punya urusan sama bos lo." ucap Sadewa menatap Albian yang juga menatapnya datar.

"Nggak ada yang namanya bos." Albian membuka suara tanpa mendekati lelaki itu.

"Gue kira lo bisu." ledek Dika yang berada di belakang Sadewa.

Sontak membuat anggota Mortal Enemy tertawa dengan ucapan Dika.

"Pergi dari sini." kali ini Jeihan membuka suara.

"Gue nggak punya urusan sama lo!"

Sadewa mendorong bahu Jeihan yang membuka lelaki itu terhuyung ke belakang, untung saja Albian yang berada di belakangnya langsung menahan.

"NGGAK USAH DORONG-DORONG!" Hazen tidak bisa menahan emosinya pagi ini, lelaki itu langsung mendekati Sadewa lalu memukul wajahnya.

Disana lah mulai pertengkaran antara Blackwolf dan Mortal Enemy, mereka saling pukul satu sama lain. Albian pun langsung berdiri di tengah-tengah untuk memisahkan teman-temannya yang kebakar emosi.

"Mau lo apaan sih?" tanya Albian setelah berhasil memisahkan mereka.

Rambut Albian semakin berantakan, memisahkan orang yang sedang bertengkar tidak mudah. Albian sempat menjadi sasaran tinju salah satu anggota Mortal Enemy, namun Albian tidak ingin membalasnya dan tujuannya hanya ingin memisahkan mereka.

"Gue mau lo jauhin Meisha!" ucap Sadewa.

"Jadi lo kesini cuman buat ngomong itu?" tanya Albian santai.

"Cuman itu? Lo udah bikin gue malu kemarin di kantin!"

"Punya malu lo?" sahut Jeandra.

"Gue bilang, gue nggak punya urusan sama lo semua!" baru saja Sadewa ingin maju selangkah tapi langsung di tahan oleh Albian yang berada di hadapannya.

"Pergi dari sini." perintah Albian, terdengar pelan namun penuh penekanan.

Dengan begitu Sadewa dan teman-temannya pergi dari kelas 12 IPS yang sudah ramai dengan para murid sedang menyaksikan pertengkaran tersebut.

Tidak lupa dengan Sadewa yang sempat melempar air botol yang ada didekatnya, entah punya siapa. Sadewa benar-benar benci Albian. Albian hanya menatap botol plastik yang terjatuh karena ulah Sadewa.

* * *

TBC

Yeay bisa update lagi, Alhamdulillah.

Jangan lupa vote untuk chapter ini ya!

Bantu promote juga, ajak teman-teman kalian buat baca ALBIAN !

IG : anzolv_

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

ALTAREL Par Escekek

Roman pour Adolescents

1.4K 210 14
Ketika di hadapkan untuk bertahan atau bersama orang baru, itu tentu sulit... Abella citra yuanda, perempuan berisi namun tinggi dengan iris mata hit...
RAVENDRA Par Ariska Ratu

Roman pour Adolescents

835 162 11
gimana sih seneng nya dapetin cowo yang ternyata itu crush lo? Reivista ayudia Adhitama, gemar dipanggil rei, gadis yang cantik, serta famous di sek...
22.1K 569 19
sedikit 18+ harap di mengerti bxb not bxg kookv not taekook top: jungkook , bot: taehyung
NATHKARA Par an_try

Roman d'amour

2.2K 419 18
Yonathan Wijaya Purta adalah siswa paling nakal, bandel dan keras kepala di SMA Kartini. Nathan juga di kenal sebagai ketua geng bernama Aodra yang s...