The Decider {Second Life}

By PutriKharomah

33.9K 3.2K 95

Achlys Quena Ponoi. Seorang gadis berusia 20 tahun yang harus terjebak pada tubuh gadis yang mempunyai nama y... More

★Ch1
★Ch2
★Ch3
★Ch4
★Ch5
★Ch6
★Ch7
★Ch8
★Ch9
★Ch10
★CH11
★Ch12
★Ch13
★Ch14
★Ch15
★Ch16
★Ch17
Holla guys!
★Ch18
★Ch19
★Ch20
★Ch21
★Ch22
★Ch23
★Ch24
★Ch25
★Ch26
★Ch28
★Ch29
★Ch30
★Ch31
★Ch32
★Ch33
★Ch34
★Ch35
★Ch36

★Ch27

478 56 1
By PutriKharomah

"Jangan terlalu dekat dengan tepian Achlys!" Aidan sungguh merasa frustasi, itu semua karena Achlys yang selalu berkeliling kapal tanpa mau diam sedetikpun dan sekarang dia tengah duduk diatas tepian pembatas kapal. Sungguh, rasanya jantung Aidan mau copot seketika

"Kemarilah, kau akan menyukainya kakek pemarah!" Achlys dengan santai bersikap, baginya perlakuan Aidan itu sangat berlebihan.

Dikapal hanya ada mereka berdua sebagai penumpang. Itu karena kapal ini merupakan kapal pribadi milik keluarga Rodriguez. Tentu saja, sebagai pelopor perekonomian kerajaan Vanesia, mustahil bila Rodriguez tidak memiliki kapalnya sendiri. Para bangsawan hanya akan berkumpul ditempat tujuan yaitu hutan Artezon.

"Perjalanan masih jauh Achlys, sebaiknya kau jaga nyawamu baik-baik. Jangan sampai kau mari konyol karena tenggelam dilaut!"

"Aku tidak akan mati hanya karena tenggelam dilaut. Kau pikir aku bodoh hingga tidak bisa berenang?!" Achlys menyipitkan matanya menatap penuh selidik kearah Aidan

"He, bukankah aku memang benar? Kau memang---"

Byurr

"ACHLYS!!!" Aidan berteriak histeris kala Achlys justru melompatkan dirinya kelaut. Aidan kemudian mendekati tepi kapal tempat Achlys duduk tadi. Tanpa pikir panjang Aidan akan segera melompat menyusulnya

"Teriakanmu sangat mengganggu telinga Aidan!" suara dari bawah kapal menghentikan aksi Aidan. Disana Achlys dengan santainya mengapungkan diri dengan gaya elegan.

Para pengawal yang berjaga disekeliking Aidan dan Achlys tadi juga turut melihat Achlys dengan jantung menggila. Nona nya itu sungguh menginginkan kematian untuk mereka! Apa jadinya nanti jika kabar nona nya yang tenggelam sampai ditelinga tuannya itu?! Ah rasanya nyawa mereka seperti berkurang beberapa tahun saja.

"Nona, saya mohon cepatlah naik menuju kapal, laut sangat tidak aman untuk nona!" salah satu pengawal tampak meminta dengan cemas

"Tidak akan."

Namun hal itu tidak sesuai dengan perkataan yakin dari Achlys. Beberapa detik kemudian, ombak disekitar laut itu tampak berhemuruh dan berhelombang dahsyat.

"ACHLYS CEPAT NAIK!!!"

"NONA, KEMBALI!!!"

Sayangnya teriakan Aidan dan para pengawal terlambat, pun Achlys juga sudah tidak bisa lekas kembali kekapal karena dihadapannya sekarang sudah ada seekor monster menyerupai gurita. Bedanya minster itu sungguh besar berkali-kali lipat, kulitnya berwarna kemerahan dan tampak nerkilat saat keluar dari air, matanya sangat bulat dan besar, giginya sangat tajam dan penuh dengan taring, tentakel-tentakel nya terus bergerak hingga menimbulkan kekacauan gelombang dilaut.

Monster itu tidak benar-benar ada dihadapan Achlys, hanya saja dia berada disekitar 50 meter didepannya. Itu sangatlah besar, hingga dijarak yang sebegitu jauhnya terasa sangat dekat karena besarnya yang sangat tidak terkira.

"Menakjubkan." gumaman lirih itu berasal dari mulut Achlys yang pandangannya kini terpaku pada monster gurita besar dihadapannya itu.

Sementara disisi Aidan, dia sedang ribut dengan para pengawalnya, mencari cara agar monster itu bisa dimusnahkan.

"Bagaimana cara melenyapkan monster itu?!" Aidan sungguh frustasi sekarang

"Mohon maaf tuan muda, tapi belum ada orang yang berhasil mengalahkan monster itu atau bahkan mengusirnya, rata-rata dari mereka pasti akan langsung lenyap jika bertemu dengan monster itu." salah satu pengawal menjawab pertanyaan Aidan dengan lancar, meski begitu rasa gugup dan takutnya tidak dapat disembunyikan begitu saja, itu terbukti dengan tubuhnya yang sedikit bergetar dan juga beberapa bulir keringat dingin diwajahnya

"Kalau kalian terus ribut seperti itu maka monster itu pasti akan segera menelan kita hidup-hidup." suara ketus itu segera mengalihkan atensi mereka

"Nona-- ba-bagaimama bisa?" gagap pengawal yang tadi tampak berbicara dengan Aidan

"Kalian sungguh bodoh, kalian memiliki sihir bukan? Untuk apa tidak digunakan?!" seketika semuanya tersadar ketika mendengar jawaban penuh keketusan dari mulut Achlys. Benar....mereka sangat panik dan histeris tadi, sampai melupakan kalau mereka mempunyai sihir dan bisa langsung mengangkat nonanya keatas kapal.

"Maafkan aku, aku sangat panik sampai melupakan hal itu." Aidan menunduk penuh penyesalan, para pengawal juga melakukan hal yang sama, mereka bahkan sampai berlutut dan meminta maaf dengan serentak

"Itu tidak berguna sekarang. Gurita auper besar itu tampaknya sudah tidak sabar untuk kupotong-potong dagingnya hingga menjadi cincangan kecil." semua orang lantas kembali menoleh kearah Achlys dan juga monster besar itu yang tampak sedang menggeliat dan memberontak karena tubuhnya dirantai oleh rantai sihir yang begitu kuat. Rantai itu berwarna hitam dengan cahaya berwarna ungu tua yang samar-samar keluar darinya.

"Rantai apa itu?" Achlys tidak memperdulikan pertanyaan penuh ingin tau dari Aidan

"Mari kita mulai pestanya!" aura dari Achlys berubah menjadi suram dan penuh kegelapan dalam sekejap. Mata merahnya menjadi lebih gelap dari biasanya, mata yang biasanya tampak kosong tanpa binaran, sekarang dipenuhi akan kilatan-kilatan penuh kehausan. Haus akan darah.

Tubuh Aidan dan para pengawal disana mendadak kaku seolah terbelenggu oleh kekuatan tak kasat mata. Hanya mata mereka yang masih berfungsi hingga dapat melihat apa yang akan terjadi setelahnya

Achlys kembali melompat dari kapal dengan sihir nya lalu menerbangkan tubuhnya menuju kerah monster yang arah monster yang masih berontak dari rantai sihirnya.

Mendekat kerahnya lalu Achlys melepaskan monster itu dari ikatan rantainya.

Graghh

Monster itu menatap penuh amarah kepada Achlys, tentakelnya semakin bergerak tidak beraturan setelah ikatannya lepas. Tiba-tiba muncul sebuah pedang yang terbuat dari es, tapi lagi-lagi pedang itu terselimuti oleh cahaya berwarna ungu gelap seperti rantai yang mengikat tubuh gurita.

"Mari bermain~ khekeke." suara rendah Achlys tampak menyeramkan, apalagi ditambah dengan kekehannya itu.

Monster itu menyerang Achlys yang melayang menggunakan salah satu tentakelnya, tapi serangan itu dengan mudah Achlys hindari, kemudian dia menebas tentakel itu menggunakan pedangnya dengan sekali tebas

Plash

Tapi beberapa saat kemudian tentakel itu kembali tumbuh dengan utuh tanpa kerusakan sedikitpun.

"Heh sudah kuduga, ini akan semakin menarik!" seringai Achlys semakin melebar. Monster itu kemudian memuntahkan cairan lengket berwarna hijau dengan bau busuk yang sangat menyengat. "Euwh menjijikan!" untunglah Achlys bisa menghindari cairan menjijikan itu

Sementara monster gurita itu tampak semakin marah. Dia semakin menggila dan terus mengarahkan tentakelnya yang sudah tertebas oleh pedang Achlys berkali-kali. Sesekali dia juga menyemburkan cairan menjijikan itu.

"Sudah cukup main-mainnya, sekarang giliranku!" setelah mengelak serangan berkali-kali, Achlys kemudian melancarkan aksinya. Terbang lebih dekat kearah gurita itu lalu dia menancapkan ujung pedang nya dimata besar gurita, setelah pedang nya tertancap kemudian dia memutarnya secara perlahan-lahan

Graghh

Teriakan kesakitan gurita itu tidak menghentikan aksi Achlys yang sekarang malah beralih memotong-motong bagian tentakel gurita menjadi bagian terkecil. Tentakel itu tidak bisa tumbuh lagi karena dia juga menggunakan sihirnya. Berkali-kali pedang itu terus memotong tiap jengkal tubuh monster yang bahkan masih hidup dan bisa memuntahakan cairan menjijikan itu sebagai perlawanan.

"Hadiah terakhir untukmu! Hiyatt!!!" mengangkat pedang nya tunggi-tinggi lalu mengarahkannya pada tenpurung kepala monster itu. Seketika kepalanya hancur menjadi dua bagian, darahnya muncrat kemana-mana hingga membasahi wajah dan tubuh Achlys, isi dari kepala itu juga menyembur keluar hingga beberapa orang normal pasti akan muntah karena pemandangan mengerikan sekaligus menjijikan itu.

"Darah, bau darah. Terasa harum dan menyenangkan khekeke." suara Achlys menjadi serak dengan mata yang penuh kilat kepuasan. Menghurip aroma darah itu seolah dia menemukan bau yang menjadi candu.

TBC

Part special nih guys sampai 1100 kata👏

Jari-jari aku sampe pegal jadinya. Jadi kalian harus ramein vote pokoknya ok😇

Kalau nggak, siap-siap aja terima santet online dari aku😈

Ok see you next part guys😘

Continue Reading

You'll Also Like

137K 10K 46
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
998K 93.9K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
263K 15.8K 20
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
725K 56.8K 30
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...