Masa Remaja [svtgs]

By ayunakim_

67.9K 6.2K 283

Sederhana. Kisah ini hanya menceritakan tentang perjalanan cinta di masa-masa remaja♡ Warning ⚠️ Don't copy m... More

📸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

29.

1.2K 116 4
By ayunakim_

"Boo Seungkwan, cintakuuuuu!!!"  Suara nyaring Soonyoung memenuhi ruang teater. Beberapa siswa yang sedang berlatih untuk mengisi acara tahunan sampai menoleh.

"Cintaku, cintaku. Jijik!" Ketus Seungkwan tak suka.

Soonyoung menyengir. "Jangan galak-galak, Kwan. Jodoh sama gue kan berabe."

Seungkwan memutar bola matanya malas. "Jodoh sama lo malah kayak ketiban rumah. Mati seketika."

Soonyoung tertawa terbahak-bahak. "Hahahah...bisa aja. Tapi beneran kalau kita jodoh, seantero sekolah bakal heboh banget."

"Tuhan tau lo gak masuk kualifikasi. Jadi gak usah ngalor-ngidul kayak orang gak waras."

Soonyoung tertawa lagi. Melihat Seungkwan memelototinya, Soonyoung duduk mendekat tapat di kursi samping Seungkwan.

"Kwan.."

"Apa?"

"Jodohin gue sama Jihoon," bisik Soonyoung.

Seungkwan menatap Soonyoung terkejut. "Jodohin?" Ulang Seungkwan dan Soonyoung mengangguk. "Lo naksir sama dia?" tanya Seungkwan tak percaya.

"Udah dari lama. Dia lucu, gemesin tau, kwan." Soonyoung menjawab dengan cengengesan.

"Lo benar naksir sama dia? Lo nih? Beneran lo?" Seungkwan bertanya karena masih tak yakin.

"Yaelah.. kenapa sih kalau gue naksir sama dia? Apa karena gue kurang keren?"

"Jangan merendah untuk meroket deh. Bilang aja kalau lo mau dibilang keren."

Biarpun Seungkwan sering mengamuk pada Soonyoung, tapi laki-laki bermata sipit itu termasuk baik padanya. Selain itu, Seungkwan tau kalau Soonyoung tak berbeda jauh dengan Mingyu—yang terkenal di kalangan anak perempuan di sekolah. Meskipun matanya cuma segaris—kata Mingyu—Soonyoung itu memiliki wajah perpaduan tampan dan lucu. Apalagi saat mode serius, kadar ketampanannya bertambah.

Seungkwan bertanya berulang-ulang karena dia tidak menyangka seorang Kwon Soonyoung akan jatuh cinta dengan Lee Jihoon—si gadis jutek.

"Lo serius suka sama ,Jihoon? Jangan bercanda," tanya Seungkwan sekali lagi.

Soonyoung mendecak. "Serius, lah. Gue gak main-main. Lo mau bantuin gue kan, Kwan? Ayo dong. Kapan lagi gue kasih lo job jadi mak comblang dadakan. Mau ya, Kwan?" Soonyoung berkedip-kedip berulang kali demi merayu Seungkwan.

Seungkwan menghelakan nafasnya malas. "Yaudah, gue bantuin. Jangan kedip-kedip, jijik liatnya."

"Ululu~ lo emang paling the best!" Soonyoung mencubit pipi Seungkwan secara spontan, membuat beberapa siswa yang melihat langsung berbisik.

Seungkwan memukul tangan Soonyoung. "Cubit-cubit lagi, gue patahin tangan lo. Awas aja!"

"Duileh... Galak bener kayak ibu-ibu kehabisan diskon." Soonyoung mulai menjaga jarak. Taku beneran dengan ancaman Seungkwan barusan. "Bay the way, Jihoon mana, Kwan? Kok gak keliatan di sini?" tanyanya sambil celingukan.

"Lagi beli susu kotak sama roti. Kalau lo mau deketin dia, sana turun ke kantin."

"Okeh!" Beberapa detik kemudian, Wajah Soonyoung yang awalnya terlihat cerah dan berniat pergi berubah menjadi murung. "Tapi, dia selalu nyuekin gue terus, Kwan. Tiap gue panggil ataupun gue deketin, dia selalu melengos dan ngehindar dari gue. Gue punya dosa apa sih? Masa dipanggil aja dia gak ngerespons?"

Seungkwan belum sempat menjawab karena orang yang sedang dibicarakan tiba-tiba muncul.

"Hai, Ji!" Sapa Soonyoung ramah sambil tersenyum sehingga matanya menyipit.

"Kwan, lo di cariin Moonbin. Disuruh nemuin dia di kelasnya." Jihoon mengabaikan sapaan Soonyoung. Satu kantong plastik kecil berisi susu kotak dan roti yang di bawa Jihoon berikan pada Seungkwan.

Seungkwan menatap Jihoon lalu berganti menatap Soonyoung yang terlihat murung. Seungkwan langsung menyadari tindakan Jihoon harus. Ternyata benar, Jihoon mengabaikan Soonyoung. Ada apa ini?

"Makasih." Seungkwan mengucapkan terimakasih sambil menerima kantong plastiknya.

"Sama-sama."

"Duduk sini, Ji." Seungkwan menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

Jihoon melirik Soonyoung sebentar lalu menggeleng. "Gue mau ke toilet.", Setelah mengatakan itu Jihoon pergi lagi.

"Tuh, kan. Jihoon, nyuekin gue, Kwan. Gue harus gimana biar dia gak nyuekin gue lagi?" Soonyoung memeluk lengan Seungkwan dan merengek seperti bocah.

Seungkwan yang risih segera menyingkirkan tangan Soonyoung dari lengan tangannya. "Minggir, ih! Gue mau ketemu Moonbin dulu."

"Terus perjodohan gue sama Jihoon gimana?"

Seungkwan berdiri dari duduknya, dia menoleh sebentar menatap Soonyoung. "Pikirin nanti."

"Tapi—Heh!" Soonyoung ingin perotes, tapi Seungkwan lebih dulu pergi. Soonyoung mendecak sebal. "Gue gak mau tau. Gue harus bisa dapatin, Jihoon," ujar Soonyoung kekeuh.

🌺🌺🌺

Di gimnasium sekolah, Hao sedang duduk manis dengan ditemani satu permen lollipop yang setia dia jilat untuk mengecap rasa manisnya. Gadis polos itu terlihat sedang memperhatikan Jun yang sedang bermain basket dengan Chan, Mingyu, dan Seungcheol. Vernon masih ada dikelasnya jadi dia tidak ikut, lalu Seokmin sendiri juga tidak ikut main. Seokmin hanya memperhatikan teman-temannya sambil duduk di samping Hao.

Hao mengalihkan perhatiannya ke arah Seokmin, gadis itu mengeryitkan dahinya melihat Seokmin. Hao melepas permen lollipopnya dari mulut.

"Seokmin, kenapa? Kok diem aja gak kayak biasanya?" tanya Hao heran. Seokmin itu selalu berisik, petakilan dan heboh seperti Soonyoung, tapi kali ini Hao melihat jika Seokmin terlihat berbeda. Seokmin hanya duduk dan diam saja sedari tadi.

Seokmin menoleh membalas tatapan Hao. "Gue gak apa-apa."

Hao mengangguk mempercayai. "Ohiya. Jisoo gak sekolah ya hari ini?" Hao menunjukkan raut sedihnya. Insiden Jisoo yang tiba-tiba anbruk di jam pelajaran sudah banyak orang yang tau.

"Iya." Seokmin mengiyakan pertanyaan Hao.

"Semoga aja dia cepat sembuh biar bisa sekolah lagi."

"Semoga aja."

🌺🌺🌺

Setelah mendapatkan pesan dari Moonbin melawati Jihoon, Seungkwan benar-benar langsung pergi ke kelas 12 IPA 3—kelas Moonbin. Seungkwan memasuki kelas tersebut lalu menatap ke sekitar untuk mencari keberadaan Moonbin.

Seungkwan melangkahkan kakinya mendekati Moonbin saat melihat laki-laki bertubuh kekar itu sedang bergurau dengan taman kelasnya.

"Moonbin!"

Moonbin yang dipanggil menoleh menatap Seungkwan. "Oh!"

"Ciee~ di samperin Seungkwan tuh, Bin." Salah satu teman Moonbin yang bernama Geunho menaik-turunkan alisnya untuk menggoda.

"Kiw!kiw!"

Moonbin mendecak sebal mendengar godaan temannya itu, dia turun dari meja yang dia duduki meninggalkan Geunho dan temannya yang lain untuk mendekati Seungkwan.

"Kenap lo nyuruh gue ke sini?" tanyanya Seungkwan the points.

"Nanti pulang sekolah bareng gue, ya?"

Sorakan teman-teman Moonbin terdengar, membuat Seungkwan dan Moonbin mengalihkan perhatiannya pada mereka. Memang, Moonbin dan Seungkwan terkenal saling berteman, mereka terkenal karena pertemanannya yang begitu dekat. Namun, bayak juga yang mengira kalau mereka adalah pasangan kekasih. Melihat cara Moonbin memeperlakukan Seungkwan itu terlihat bahwa laki-laki bertubuh kekar itu seperti menyukai Seungkwan.

Seungkwan mengabaikan teman-teman Moonbin yang bersorak, dia menatap Moonbin lagi sambil mengangkat alisnya satu. "Tumben?"

"Gue pengen ngajak lo ke toko kue. Nyokap gue mau ulang tahun dan gue mau lo yang milihin cakenya," jawab Moonbin apa adanya. Hari ini adalah hari ulang tahun ibunya dan Moonbin ingin Seungkwan yang memilih cakenya.

"Imbalannya?"

"Lo boloh beli cake yang lo mau. Gimana?"

Seungkwan yang tergiur dengan tawaran Moonbin mengangguk menyetujui. "Okeh, tapi janji."

Moonbin tersenyum, laki-laki itu kemudian mengusak rambut Seungkwan gemas. "Siap tuan putri!"

"UHUUU!!"

Sorakan teman-teman Moonbin terdengar lagi. Seungkwan mengalihkan tatapannya lagi, tapi tatapan matanya kali ini tiba-tiba tertuju pada anak laki-laki yang duduk di pojok kelas. Seungkwan melihat Vernon duduk di pojok kelas dan memperhatikan dirinya dengan Moonbin. Seungkwan baru ingat jika Moonbin, Vernon, Seokmin, dan Jisoo satu kelas.

Raut wajah Vernon terlihat biasa saja. Namun, tanpa orang lain tau kepala tangannya terlihat seperti menahan kesel. Apakan dia cemburu? Entahlah.

🌺🌺🌺

See you guys!!

Ada yang nungguin updatenya gak sih?🙂 Gw habis meriang jadi baru bisa update. Di daerah gw cuacanya lagi hujan terus. Btw sehat-sehat selalu ya, besok udah mulai puasa, kan?

Continue Reading

You'll Also Like

GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 100K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 323K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
482K 52.8K 23
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...