Masa Remaja [svtgs]

By ayunakim_

67.9K 6.2K 283

Sederhana. Kisah ini hanya menceritakan tentang perjalanan cinta di masa-masa remaja♡ Warning ⚠️ Don't copy m... More

📸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

20.

1.3K 127 6
By ayunakim_

Motor sport berwarna hitam dengan sedikit lorek warna hijau berhenti tak jauh di depan gerbang sekolah. Seorang gadis yang membonceng turun dari motor tersebut.

Gadis itu adalah Seungkwan. Seungkwan berangkat ke sekolah di atar oleh Vernon. Pada awal mulanya Seungkwan diantar Vernon karena gadis gembul itu ketinggalan bus. Vernon yang kebetulan lewat dan akan pergi ke markas berkumpul dengan anggota squardnya menghampiri Seungkwan yang sedang mendumel di halte. Karena tidak ada pilihan lain Seungkwan pun menerima tawaran Vernon yang menawarkan diri untuk mengantarnya ke sekolah. Seungkwan tidak mau telat masuk sekolah, nanti dia kena hukum.

Seungkwan berusaha melepas pengait helmnya tapi dia tidak bisa, terlalu susah.

Vernon membuka kaca helm fullfacenya, melihat Seungkwan kesusahan melepas pengait helmnya Vernon berinisiatif membatu gadis gembul itu melepas helmnya. Usai helmnya lepas Seungkwan mengucapkan terimakasih pada Vernon.

"Makasih, udah nganterin gue."

Vernon mengangguk pelan.

"Kalau gitu gue masuk dulu."

"Tunggu!"

Seungkwan yang hendak pergi dari hadapan Vernon tidak jadi saa laki-laki blasteran itu tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya.

"A-da apa?" tanya Seungkwan gugup.

Vernon tidak menjawab, dia mengelus pelan bibir Seungkwan yang pecah karena insiden dua hari lalu.

Seungkwan terkejut, dia menjadi bertambah gugup. "Ver—"

Vernon dengan cepat menarik tangannya lagi saat menyadari apa yang telah dia lakukan. "Sorry." Vernon meminta maaf. "Semangat, ya." Laki-laki balatentara itu kemudian menyemangati Seungkwan.

Seungkwan mengerutkan dahinya bingung. "S-semangat?"

"Belajarnya."

Seungkwan ber'A' saja dan mengangguk.

"Kalau gitu gue pergi."

"Iya, hati-hati," ucap Seungkwan mengingatkan agar Vernon berhati-hati saat membawa motor.

"Hmm." Vernon merespons dengan deheman. Laki-laki itu kemudian menyalak mesin motornya lalu berlalu pergi meninggalkan Seungkwan.

Setelah kepergian Vernon, Seungkwan berbalik badan untuk masuk ke kawasan sekolah. Namun, dia menatap ke sekitar lebih dulu dan ternyata banyak siswa yang memperhatikannya sedari tadi, mungkin?

"Apa liat-liat?!" sentak Seungkwan merasa risih.

Siswa-siswi yang tadinya memperhatikan Seungkwan langsung mengalihkan tatapan mereka. Seungkwan mendengus pelan sebelum melangkahkan kakinya masuk ke kawasan sekolah.

🌺🌺🌺

"SEUNGKWAN!!"

"APA?!"

Moonbin—Orang yang meneriaki nama Seungkwan dari lapangan basket terlihat kaget dikala Seungkwan ikut berteriak. Laki-laki berbadan penuh otot itu mendekati Seungkwan yang sedang makan jajan berdua dengan Hao di pinggir lapangan olahraga indor. Yang lain? Jihoon ada urusan dengan klub musiknya sedang Jeonghan dan Jisoo entah pergi kemana.

Moonbin duduk di sebelah Seungkwan dan dengan seenak jidatnya dia mengambil minuman kaleng yang Seungkwan beli.

"Akh!" Moonbin memkik saat Seungkwan meniju lengannya yang terekspos karena memakain seragam basket. "Kenapa gue di tinju?!"

"Itu minuma belum gue minum!" Kesal Seungkwan.

"Bagus, deh."

Seungkwan memelototi Moonbin yang terlihat seperti tak punya dosa karena telah mengambil minuman orang. "Bagus? gue beli pake uang jajan gue bangsat!" Seungkwan yang gemas meninju-ninju lengan Moonbin, sang empu mengadu kesakitan tapi juga tertawa.

Hao yang berada di antara mereka berdua hanya memperhatikannya saja sambil makan jajan.

"WOY! MOONBIN AYO GANTI BAJU!"

Suara teriakan dari teman basket Moonbin menghentikan kebrutalan Seungkwa.

"IYA!" Moonbin berdiri dari duduknya lalu menatap Seungkwan lagi. "Makasih, Kwan. Colanya nanti gue ganti, deh," ucapnya berterimakasih setelah itu dia pergi menghampiri temannya yang sudah menunggu.

"Moonbin ganteng ya, Kwan?" Cemlong Hao tiba-tiba sambil menatap kepergian Moonbin.

"Menurut lo ganteng tapi kalau menurut gue biasa aja," balas Seungkwan.

Hao menoleh menatap Seungkwan kaget. "Ih~ Moonbin ganteng, kok."

"Gantengan Vernon-ups!" Seungkwan langsung menutup mulutnya yang kelepaskan.

"Chwe Vernon? Anak kelas IPS sebelah?" tanya Hao memastikan.

"Gak, Gue salah nyebut!"elak Seungkwan langsung myumpal mulutnya dengan jajan.

"Vernon, kalau lagi main basket emang ganteng, sih." Hao menyetujui karena memang Vernon itu terlihat tampan jika sedang bermain basket. "Sayangnya hari ini dia gak ikut latihan."

Seungkwan memelankan kunyahannya. "Dia di skorsing," cicitnya.

Hao mengangguk. "Kalau anak serenity gak bantuin kita, mereka pasti gak di skorsing."

Mereka berdua mengembuskan nafasnya pelan. Mereka berdua terdiam, beberapa detik kemudian Hao membuka obrolan atau lebih tepatnya pertanyaan mengenai  kalung yang Seungkwan pakai.

"Kwan, dapet kalunya dimana? Cantik, Hao mau beli," ucap Hao dengan menatap kalung yang di gunakan Seungkwan. Hao baru pertama kali melihat Seungkwan menggunakan kalug

Seungkwan menunduk menatap kalunya yang menyembul keluar karena dasi yang menahan kerah seragamnya kendur. Gadis itu menunjukkan kalungnya. "Ini dari temen lama gue, jadi gue gak tau dia beli di mana."

"Yah~ Padahal Hao mau beli, gambar bandulnya jeruk, cantik tapi lucu."

"Coba cari di toko accessories, siapa tau ada," saran Seungkwan.

"Kapan-kapan Hao cari, deh." Hao membalas lalu kembali fokus pada jajanya.

Seungkwan kembali menatap kalung yang dia pakai. Kalau itu sudah lama sekali tidak di pakai karena tersimpan di kotak kenangan dan kotak itu ada di gudang. Baru kemarin dia menemukannya saat sedang mecari barang di gudang.

Seperti yang dikatakan Seungkwan tadi, kalau kalung itu adalah pemberian dari teman lamanya. Dulu, saat Seungkwan masih tinggal di Jeju dia mempunyai teman laki-laki yang seumuran dengannya. Temanya itu berasal dari negara asing tapi ibunya asli dari Jeju. Mereka berteman karena mereka bertetangga, mereka berdua selalu bermain bersama karena anak-anak seusia mereka dulu tidak mau berteman dengan Seungkwan sebab gadis berpipi chubby itu dulu gemuk sekali.

Di saat anak-anak yang lain menyamai dan mengolok-olok Seungkwan seperti babi, teman lamanya itu selalu berad di sisi Seungkwan dan membela bahwa Seungkwan bukan babi. Namun, baru beberapa bulan mereka berteman Seungkwan dan teman lamanya itu harus berpisah. Teman lamanya akan pergi ke negara kelahirannya, mereka berdua sempat berjanji kalau mereka harus bertemu lagi suatu saat nanti tapi sampai saat ini mereka belum di pertemukan lagi.

"Kwan."

"Hmm?" Seungkwan tersadar dari lamunannya, dia menoleh menatap Hao.

"Ke kelas, yuk! Di sini panas." Hao mengelap peluhnya yang membasahi dahinya.

"Yudah ayok."

Mereka berubah bangkit dari duduknya. Seungkwan dan Hao menepuk rok mereka terlebih dahulu setelah itu mereka pergi dari gimnasium, tidak lupa dengan jajanya.

🌺🌺🌺

See you next time gusy!!
Love you 💙

Continue Reading

You'll Also Like

305K 15K 32
Anna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terba...
251K 23.8K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
3.2M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
568K 22.1K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...