Oh, My Sugar! [ JAEREN ]

By lovinggmoneyy

170K 17.6K 1K

Jaehyun adalah presiden yang terkenal sangat bijaksana dan berwibawa di depan rakyatnya. Tapi semua itu pergi... More

Prolog
1. little devil
2. who's he??
3. sex in the bathroom 🔞
4. mingyu and his feelings
5. perfeksionis man
6. become awkward
7. the youngest Jung
8. familiar
9. the beginning??
10. sick
11. sensitive
12. pregnant
13. move
14. attack
15. crazy
16. i love you
17. charity
18. milk
19. disappointed?
20. petty dispute
21. position or family?
23. blurry
24. hitchhiking
25. used to
26. meet?
27. help?
28. return?
29. the past ?
30. commotion
31. revenge
32. back like it used to be??
33. excited
34. is lost
35. deep talk
36. random
37. threat?
38. accident
39. mutually reinforcing
40. rations
41. spruce family
42. wedding day
43. flashback
44. random
45. back to school
46. christmas gift
47. happy family
48. plot twists
49. changed(?)
50. star
51.
52. scandal

22. surrender?

2.7K 345 25
By lovinggmoneyy

"Salah kita" ralat Jaehyun.

••••••

Jaehyun termenung di balkon kamarnya. Jaemin sudah 4 hari tak pulang. Renjun juga sering menyalahkan dirinya sendiri. Tak jarang juga Renjun menyendiri di perpustakaan. Bahkan Jungwon sering dititipkan ke maid. Jisung yang menyadari perubahan ini pun ikut menjadi pendiam. 4 hari belakangan ini memang benar-benar kalut bagi Jaehyun dan keluarga.

Drttt.... Drttt.... Drttt....

"Halo, ada apa kau menelfon ku??"

"Hanya bertanya kapan kau pulang dari luar kota??"

"Luar kota??"

"Iya Jaemin berada di rumah ku, dia bilang kau sedang di luar kota, sebenarnya sore nanti aku harus pergi ke luar negeri ada beberapa pekerjaan hyung, apa kau masih lama di luar kota??"

"Tidak, emm Sungchan, kau antarkan saja Jaemin ke mansion, hyung sudah pulang" ucap Jaehyun.

"Baiklah nanti akan ku antar ke sana, yasudah ku tutup dulu ya hyung" Jaehyun hanya berdehem membiarkan sang penelfon mematikan sambungan teleponnya. Jaehyun menghela nafasnya lega. Syukurlah selama 4 hari ini Jaemin berada di rumah Sungchan. Adik dari mantan istrinya.

"HYUNG?!"

"Ada apa lagi Jeno??" Geram Jaehyun. Jeno memutar bola matanya malas.

"Jisung"

"Jisung kenapa?!" Jaehyun berbalik dan menatap Jeno yang masih terengah-engah.

"Jisung, kabur dari sekolahnya, membolos lebih tepatnya" jawab Jeno. Jaehyun jadi panik. Tak pernah si bungsu melakukan ini. Ini pertama kalinya ia mendengar si bungsu bolos dari sekolahnya.

"Dimana dia sekarang??" Jeno menggeleng.

"Menurut penuturan beberapa saksi, Jisung naik sebuah mobil Audi R8 warna putih" Jaehyun memutar otaknya. Haruto. Ia ingat sekali apa mobil yang ia berikan ke Haruto untuk bepergian sehari-hari. Tidak salah, itu pasti Haruto.

"Lacak ponsel Haruto" suruh Jaehyun. Jeno mengacak rambutnya frustasi. Yang hilang Jisung kenapa yang dilacak Haruto??

••••••

"Jadi di mansion sedang ada masalah??"

"Travis bagaimana ini?? Kasihan mommy, dia pasti stress dan menyalahkan dirinya" Haruto menenangkan pemuda di depannya.

"Jie tenanglah, pasti semua masalah ada jalan keluarnya" Haruto mengusap pelan bahu Jisung. Memberikan kenyamanan ke pemuda Februari itu.

"Aku takut itu akan berpengaruh buruk pada kesehatan mommy dan adik bayi, Jie takut kehilangan mereka" ucap Jisung. Haruto paham. Ia juga tak tega mendengar kondisi sang kakak. Apalagi sekarang ada nyawa lain yang hidup di dalam tubuh kakaknya. Ia jadi khawatir dengan kondisi di mansion.

"Kau harus kuat, jika kau tidak kuat bagaimana dengan mommy mu dan adik bayi akan kuat?? Kau harus bisa menjadi penyemangat nya" Jisung menatap wajah Haruto. Benar. Setidaknya ia harus terlihat kuat di hadapan Renjun. Ia tak boleh terlihat lemah karena itu bisa membuat Renjun ikut lemah.

"Kau pasti bisa, aku yakin itu" Haruto menangkup pipi Jisung dan menatapnya serius. Jisung tersenyum. Ia harus berterimakasih ke Haruto yang sudah mau repot-repot bolos bersamanya dan menenangkannya.

"Terimakasih"

"Anything for you"

"Mau pulang??" Jisung menggelengkan kepalanya. Jika ia pulang maka acara membolos ini akan diketahui Jaehyun. Ia tak mau itu terjadi.

"Nanti daddy tahu"

"Tapi daddy sudah tahu" sela seseorang. Jisung menengok ke belakang dan mendapati Jaehyun dan Jeno yang menatapnya datar.

"Nasib baik Travis membawa mu dekat-dekat sini dan tak mematikan gps nya" ucap Jeno yang terlihat kusut.

"Aku memang sengaja, kalian harus menyelesaikan masalah kalian" jawab Haruto. Jisung menatap tajam Haruto. Ohhh ini ternyata rencana terselubung Haruto?? Ia jadi menyesal bilang terimakasih.

"Selesaikan masalah keluarga mu Jie, jangan justru memendamnya sendiri" ucap Haruto. Jeno mengangguk setuju. Setiap masalah alangkah baiknya diselesaikan dengan baik-baik dan kepala dingin. Ia yakin ini hanya kesalahpahaman antara Jaemin dan Renjun saja. Tapi itu berakibat kepada seluruh penghuni mansion Jung. Sampai-sampai Jungwon yang tak tahu apa-apa ikut terkena imbas.

"Ayo pulang, kita bicarakan ini bersama-sama" ajak Jaehyun. Jisung nampak ragu dan melirik Haruto yang mengangguk. Mempersilahkan mereka menyelesaikan masalah keluarga.

"Kau tidak ikut??" Tanya Jeno. Haruto menggeleng. Ia ingin pergi ke rumah sakit menemui Shotaro saja. Semua orang hanya terfokus ke Renjun tanpa sadar Shotaro yang masih terbaring lemah di rumah sakit.

"Jaga dirimu" Jeno menepuk bahu Haruto membuat pemuda dengan balutan baju sekolah itu mengangguk. Membiarkan ketiga orang itu menjauh.

Tring!

Haruto menghela nafas lelah. Siapa yang mengiriminya pesan disaat begini sih?? Menyebalkan. Haruto mengernyitkan dahinya ketika melihat siapa yang memberinya pesan. Sedikit jijik untuk menanggapi sebenarnya tapi ya sudahlah. Ia tak mau ketahuan jika ia itu Haruto.

Sudah selesai. Dia sudah bilang ke salah satu anak kelasnya jika ia pergi. Itu bukan masalah besar. Ia bisa mengancam mereka untuk memberikan buku catatannya. Ia bukan Haruto yang si siswa yang sok tak mampu dan hanya mengandalkan otak saja. Ia adalah Travis si cerdas dan semena-mena.

"Huh Wonyoung, dasar matre, melihat mobil saja sudah langsung berubah"

••••••

"Lho, Jaemin hyung, uncle Sungchan?!"

"Hai Jie, kalian darimana bertiga begini??" Tanya Sungchan penasaran.

"Baru saja menjemput Jie, dia membolos" jawab Jaehyun yang dihadiahi tatapan tajam dari Jisung. Ini ide Haruto. Ia tak bermaksud membolos. Tapi Haruto yang mengajaknya jalan-jalan.

"First time Jie membolos?!" Sungchan terkejut. Ia pikir Jisung tipikal anak yang menurut seperti Jaehyun sewaktu sekolah dulu, ternyata Jisung dan Jaemin sama saja seperti mendiang sang kakak. Troublemaker.

"Sudah jangan membahas itu aku malu"

"Besok ku ajari caranya membolos, asal kau berpihak dengan ku" celetuk Jaemin. Jisung tau arah bicara Jaemin.

"Only in your dreams!" Jisung langsung pergi meninggalkan ruang tamu. Ia malas melihat wajah Jaemin rasanya. Bagaimana bisa hyung yang selalu menjaganya sejak kecil tega melukai hati sosok rapuh yang sudah adiknya anggap mommy sendiri?? Tidak kah Jaemin merasakan ketulusan Renjun?! Padahal Renjun sudah baik dengannya, tak pernah marah sekalipun dicueki atau sebagainya, tapi kenapa?? Kenapa Jaemin masih saja tega melakukan itu?? Jaemin benar-benar iblis yang terperangkap dalam bentuk malaikat.

"Hyung aku pamit dulu ya??"

"Kau mau kemana??" Tanya Jeno begitu melihat Sungchan ingin pergi.

"Menemui kekasih ku sebentar sebelum berangkat ke luar negeri" jawab Sungchan. Jeno tersenyum miris. Sungchan saja sudah memiliki kekasih. Lalu ia kapan?? Oh tuhan kenapa kau sangat jahat kepadanya?? Ia juga ingin memiliki pasangan, apalagi yang modelannya seperti Haechan. Ia takkan menolak.

"Yasudah, jika begitu hati-hati ya" Sungchan mengangguk dan pergi meninggalkan mansion Jung. Kini tinggal ada Jaehyun, Jeno, dan Jaemin. Jeno yang tengah berkhayal, Jaemin yang seperti mengibarkan bendera peperangan dengan Jaehyun dan Jaehyun yang sama kerasnya seperti Jaemin.

"Kita harus bicara"

"Tak ada yang perlu dibicarakan selama kau masih membela orang asing itu dan anak mu" balas Jaemin. Ia ingin berlalu tapi Jaehyun menahan tangannya.

"Dia adik mu Jaem"

"Tidak! Adikku hanya Jisung dan Jungwon"

"Kau dengan mudah bisa mengakui Jungwon adik mu padahal dia tak memiliki hubungan darah dengan mu, lalu kenapa kau sulit sekali membuka hati mu untuk an-"

"KARENA AKU TAK INGIN ANAK ITU LAHIR DAN MEMBUAT MU SEMAKIN MENGACUHKAN KU!" Jaemin melepaskan genggaman tangan Jaehyun. Jeno hanya bisa menatapnya saja. Jaehyun tak bisa untuk melunakkan Jaemin. Ia perlu orang yang lebih bisa bersikao tenang. Intinya bukan Jeno juga. Karena Jeno mudah terpancing emosinya.

"Perlahan-lahan saja hyung"

"Sulit, Jaemin terlalu sulit diluluhkan" Jeno paham. Keponakannya itu memang seperti batu. Sama seperti hyung nya. Tak mudah untuk meluluhkan keduanya. Apalagi disaat keduanya tengah emosi begini.

'memang seharusnya aku tak hadir diantara kalian, aku izin pergi'

••••••

Ga kerasa udah hari terakhir di tahun 2022
Mana pas malming lagi, duhh nasih ldr ama Mark Lee jadi nggak bisa rayain tahun baru bareng;)

Kenapa malem tahun baru harus pas malming sih?! Aku gak siap liat orang bucin woiii

Ak bucin phobic, tapi pengecualian untuk jaeren
Mereka bucin ak seneng wkwk🙏🏻☺️

Btw sesuatu yang belum bisa digapai di 2022? Komen aja siapa tau nanti di 2023 bisa digapai☺️

Anyway jangan lupa votement guys 💚

Continue Reading

You'll Also Like

53.1K 3.9K 53
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
55.3K 7.1K 45
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
200K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...