[2] 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔...

Від instargaze

15.6K 2.7K 251

[ Treasure series Book 02] Apa yang pertama kali terpikirkan saat mendengar kata 'Alpha dan Luna?' Werewolf? ... Більше

🌟 STARRING
0.1 ➖ Alfa Vs Luna
0.2 ➖ Rebutan poin
0.3 ➖ Sorry
0.4 ➖ Aluna's dad
0.5 ➖ Amanah
0.6 ➖ Gara gara seblak
0.7 ➖ Mall
0.8 ➖ Ulangan fisika
0.9 ➖ Pulang bareng
1.0 ➖ Perkara mogok
1.1 ➖ Licik
1.2 ➖ Minta maaf
1.3 ➖ Peliharaan ceunah
1.4 ➖ Kumbang
1.5 ➖ Sorry
1.6 ➖ Postingan
1.7 ➖ Pendapat
1.8 ➖ Susulan
1.9 ➖ Rencana
2.0 ➖ Cookies
2.1 ➖ Foto aib
2.2 ➖ Purna paskibraka
2.3 ➖ Lomba
2.4 ➖ Tugas Sejarah
2.5 ➖ Nugas
2.6 ➖ Diskusi
2.8 ➖ Buku tahunan
2.9 ➖ Internal rapat
3.0 ➖ Bad mood
3.1 ➖ Rapat lagi
3.2 ➖ Foto individu

2.7 ➖ Karen's Diner

407 84 12
Від instargaze

Membutuhkan waktu kurang lebih sekitar setengah jam untuk mereka tiba di restoran yang dimaksud.

Baru masuk mereka langsung disambut dengan tatapan sinis para pramusaji.

"Heh bocil ngapain lo disini dicariin mak lo ntar." Ucap seorang wanita melalui mic yang jelas di tujukan pada mereka karena hanya merekalah yang masih menggunakan baju sekolah.

"Cepet ya cil pesennya jangan lama lama yang ngantri banyak, sekalian nih nostalgia jaman lo TK." Wanita dengan apron berwarna merah itu melempar kertas serta pensil warna.

"Anjir beneran galak."

"Ya emang konsepnya begitu anjir, buku menunya mana?"

"Minta coba."

"Kak mau buku menunya."

Sama seperti kertas tadi, buku menunya pun diberikan dengan cara yang sama, di lempar.

"Lo jadi pesen kentang goreng doang Tin?" Tanya Alika seraya memegang buku menu.

"Duh gimana ya, laper tapi PS5 gue gimana masa di undur lagi."

Alika mengangkat bahunya acuh. "Lo pada pesen apa?"

"The basic Karen enak kayaknya." Ucap Jihan.

"American Cousin." Kali ini Sam.

"Lo apa Lun?" Tanya Alika pada Aluna yang kecil kemungkinan mengeluarkan suara jika tidak ditanya.

"The Fiery Karen."

"Lo, Al?" Kali ini tatapan Alika beralih pada Alfa.

"Samain."

"Samain kayak siapa anjir?" Yang memesan kan bukan hanya satu orang, wajar Alika bingung.

"Aluna."

"Oh Fiery Karen ya."

"Lo Tin? Buruan lo masih mau mikirin PS5 lo itu dan cuma makan kentang goreng apa gimana?"

Justin tak menjawab melainkan menatap buku menu. "The ‘I Want to See the Manager’ Karen itu maksudnya nanti yang ngelayanin manajer nya langsung apa gimana?"

"Ya engga lah anjir, itu mah namanya doang ini kan ada tulisan dibawahnya noh baca Two Wagyu Beef Patties." Alika menunjuk tulisan pada buku menu.

"Oh iya, gue pesan...anjir berat ini mah berat PS5 gue lebih penting jadi gue pesan Golden Lava aja dah."

Alika menahan tawanya. "Selamat menabung lagi untuk PS5 Tin."

"Mas mas kiw sini dong." Alika memanggil pramusaji yang berdiri tau jauh dari tempatnya.

"Lo yang kesini punya kaki kan." Ucap Waiters tersebut.

"Yeh si mas ga mau duit nih?"

Waiters itu pun berjalan mendekat masih dengan wajah galaknya. "Baru pulang sekolah langsung keluyuran gedenya mau jadi apa lo pada bocah?"

"Jadi orang lah mas, nih mas saya pesan The Fiery Karen nya tiga, American cousin nya satu, Golden Lava satu, sama The Basic Karen nya satu ya."

Bukannya menjawab pramusaji itu malah membanting buku pesanan di atas meja. "Tulis sendiri."

"Nih mas." Jihan mengembalikan bukunya setelah selesai menulis.

"Serem tapi seru juga." Komentar Justin setelah Waiters itu pergi.

Saat sedang berbincang santai seorang gadis tak di kenal menghampiri mereka kemudian duduk di kursi kosong di sebelah Alfa.

"Cakep juga lo gue liat liat." Ucapnya menatap Alfa.

Alfa mengernyit kemudian meraih tangan Aluna yang berada di atas meja dan menggenggamnya.

Aluna menatap Alfa terkejut, jantungnya tiba tiba saja berdetak dua kali lipat lebih kencang.

"Oh cewek lo?"

"Ya menurut lo aja gimana." Balas Alfa tak kalah sinis.

"Ya gapapa biasa aja kali masih cakepan juga gue daripada cewek lo." Ucap gadis itu kemudian pergi.

"Al tangan lo.." Tegur Aluna menatap tangannya yang masih di genggam.

Bukannya melepas Alfa justru menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Aluna dan berbisik. "Gini dulu, ada cewek yang ngeliatin gue di meja sebrang."

"Waiters?" Tanya Aluna dengan berbisik pula.

"Bukan, pelanggan deh kayaknya serem anjing matanya ngeliatin gue mulu."

Aluna menatap Alfa heran. "Tumben? Biasanya lo tebar pesona sekarang di liatin doang lo segininya."

"Lagi males aja, udah gini dulu jangan banyak protes." Alfa mengeratkan genggamannya.

"Betah amat gandengan mau nyebrang lo?" Sindir Justin.

"Diem lo dekil mau join? Sini gandengan bertiga." Ketus Alfa.

Tak lama pesanan datang dan di sajikan dengan ciri khas restoran. Ya, dengan sedikit di lempar.

"Al suapin gue." Bisik Alfa.

"Apaan anjir? Ini tangan gue aja ga lo lepas daritadi."

"Yaudah gue lepas tapi suapin ya." Ucapnya memohon.

"Lo punya tangan makan sendiri ngapain minta di suapin udah gede juga."

"Ayo Al kalo ngebantuin jangan setengah setengah." Alfa masih tak menyerah.

"Suapin gimana? Lo aja pesannya burger masa harus gue suapin? Aneh banget."

"Yaudah gue pesan kentang dulu."

Aluna mengangkat bahunya acuh kemudian melepas paksa genggaman Alfa dah mulai menyantap hidangannya.

"Mbak gue mau pesen lagi Karen Breast nya satu." Ucapnya pada pramusaji dan di respon dengan roll eyes serta acungan jari tengah.

20 menit berlalu seorang pramusaji menghampiri mereka dengan sedikit menggebrak mejanya.

"Siapa yang pesen Karen Breast? Ambil sendiri pesanannya disana." Ucapnya menunjuk counter.

Alfa pun segera bangkit untuk mengambil pesanannya.

"Nih Al suapin."

"Lo kenapa sih, Al?"

"Biar meyakinkan."

"Konteks?"

"Cewek yang tadi masih ngeliatin gue anjir serem banget."

"Lo yakin dia ngeliatin lo? Jangan kegeeran jadi orang siapa tau dia ngeliatin belakang lo."

"Gak mungkin, tadi gue liatin balik dia senyum masa iya ga ngeliatin gue."

Aluna menyerah, ia pun mengambil kentang goreng yang ada di piring dan menyuapi Alfa.

Alfa menyambutnya dengan senang hati ia tersenyum tangannya terangkat untuk mengusak puncak kepala Aluna.

Aluna menahan nafasnya kala merasakan perasaan aneh itu datang lagi.

"Lo berdua kesambet apaan tiba-tiba romantis gini?" Tanya Alika yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Lo berdua backstreet ya?!" Tuding Justin menunjuk Alfa dan Aluna bergantian.

"Mata lo backstreet tanya sendiri sama temen lo ini." Aluna melirik Alfa dengan tatapan sinisnya.

"Udah udah buruan abisin makanan lo pada gue udah disuruh pulang ini sama nyokap." Alika menyantap makanannya dengan terburu-buru.

"Buset lo yang ngajak lo juga yang nyuruh cepet cepet." Cibir Justin.

"Gue serius lupa harus jemput sepupu gue di Bandara."

"Yaudah buruan minta bill nya."

"Gue juga aslinya pulang sekolah disuruh langsung pulang jagain ponakan, Alfa lo belum kelar makannya lama banget lo sih pake pesen kentang segala."

Alfa menatap Jihan kesal. "Lu pada duluan aja nanti gua bayar sendiri."

Setelah meminta bill dan membayar Sam, Alika, Justin dan Jihan langsung pergi meninggalkan Alfa dan Aluna berdua.

Aluna bangkit dari duduknya namun tangannya di tahan. "Mau kemana?"

"Ya mau balik? Jihan sama Lika udah balik masa gue mau nginep disini."

"Duduk, tungguin gua."

Merasa berdebat dengan Alfa tak ada gunanya Aluna pun kembali duduk di kursinya.

"Abis ini mau mampir dulu gak?"

"Mampir kemana?"

"Ya kemana aja bebas."

"Ada sih, gue pengen ke gramed cari novel yang lagi pengen banget gue baca tapi nanti pas udah beli pasti ga kebaca baca sampe akhir semester. Menurut lo gimana? Beli apa nggak?"

Alfa menahan senyumnya, mengapa bisa gadis itu terlihat menggemaskan ketika berbicara sepanjang ini bahkan meminta sarannya.

"Al? Yaudah abisin aja dulu makanannya, tapi bebas sih kalo lo mau langsung pulang juga gapapa gue bisa sendiri tapi-- masalahnya gue tuh.. masih ragu-ragu beli apa nggak."

"Al? Lo dengerin gue ngomong gak sih? Gak guna ya minta saran sama lo buka--"

"Iya bawel, i'm totally yours for today gue bakal antar kemana pun lo pergi."

"Hah?!" Aluna terkejut mendengar ucapan pemuda itu bahkan hampir tersedak minumannya sendiri.

Baiklah mari berpositif thinking, Alfa bilang I'm totally yours today itu dalam konteks pria itu akan mengantarnya kemanapun ia pergi, bukan dalam konteks lain.

'Tenang Aluna, tenang.' Batinnya bersuara.

Melihat Aluna yang hanya diam dan mengernyitkan dahinya kemudian menggeleng tanpa sebab membuat Alfa pun sudah tidak bisa menahan senyumnya lagi.

"Beli aja."

"Kalo gak kebaca?" Tanya Aluna lagi guna menteralisir detak jantungnya.

"Gue yang baca, yuk." Alfa membaca bill yang ada di atas meja kemudian mengambil dompetnya dan meletakkan uangnya diatas meja.

Keduanya berjalan beriringan keluar dari Restoran tersebut, namun baru beberapa langsung seorang gadis memanggil mereka.

"Permisi gue boleh minta waktunya bentar?"

"Iya, kenapa ya?" Tanya Aluna, sedangkan Alfa membuang pandangannya ke arah lain setelah menyadari gadis yang memanggil mereka ini adalah orang yang sama dengan gadis yang selalu menatapnya.

"Gue..boleh kenalan gak?"

Meskipun bingung Aluna tetap mengangguk.

"Gue Gladys.." Gadis itu mengulurkan tangannya dan di sambut baik oleh Aluna.

"Aluna."

Gladys mengangguk singkat kemudian tatapannya beralih ke Alfa. "Lo--"

"Alfa." Balas Alfa singkat tanpa membalas uluran tangan Gladys.

"Ah iya Alfa, gue boleh foto bareng sama lo?"

Alfa meliriknya sinis. "Coba tanya sama cewek gue sopan gak lo minta fotbar sama cowok di depan ceweknya."

Kini Gladys kembali beralih ke Aluna. "Aluna gue mau fotbar sama cowok lo, boleh kan?"

Aluna tidak mengerti kenapa ia merasa tidak suka, namun lagi dan lagi ia mengangguk membuat Alfa kesal bukan main.

"Nih tolong fotoin ya." Gladys menyerahkan ponselnya pada Aluna.

Gladys berpose namun Alfa hanya diam di tempatnya tanpa pose dan tanpa senyum sama sekali.

Namun meskipun begitu Gladys tetap tersenyum melihat hasil fotonya.

'Cewek aneh' Batin Alfa.

"Nah sekarang lo yang fotoin gue sama cewek gue." Alfa memberikan ponselnya ke Gladys.

Alfa menarik tangan Aluna untuk mencari spot foto yang bagus kemudian ia melingkarkan tangannya di pinggang ramping Aluna berpose semanis mungkin berbanding terbalik dengan ketika ia berfoto dengan Gladys tadi.

"Thanks." Alfa mengambil ponselnya dan menarik tangan Aluna meninggalkan Gladys begitu saja.
.
.
.

tbh, chapter ini rada ga
jelas nan cringe kan, ikrrr..

Bonpict;

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧
© Instargaze, 2022

Продовжити читання

Вам також сподобається

152K 15.5K 20
[Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar membaca ta...
211K 12.7K 46
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
901K 62.4K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
819K 82.2K 46
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...