Oh, My Sugar! [ JAEREN ]

By lovinggmoneyy

170K 17.5K 1K

Jaehyun adalah presiden yang terkenal sangat bijaksana dan berwibawa di depan rakyatnya. Tapi semua itu pergi... More

Prolog
2. who's he??
3. sex in the bathroom πŸ”ž
4. mingyu and his feelings
5. perfeksionis man
6. become awkward
7. the youngest Jung
8. familiar
9. the beginning??
10. sick
11. sensitive
12. pregnant
13. move
14. attack
15. crazy
16. i love you
17. charity
18. milk
19. disappointed?
20. petty dispute
21. position or family?
22. surrender?
23. blurry
24. hitchhiking
25. used to
26. meet?
27. help?
28. return?
29. the past ?
30. commotion
31. revenge
32. back like it used to be??
33. excited
34. is lost
35. deep talk
36. random
37. threat?
38. accident
39. mutually reinforcing
40. rations
41. spruce family
42. wedding day
43. flashback
44. random
45. back to school
46. christmas gift
47. happy family
48. plot twists
49. changed(?)
50. star
51.
52. scandal

1. little devil

7.2K 652 17
By lovinggmoneyy

Renjun menatap sendu sang adik yang masih terbaring di rumah sakit. Banyak alat medis yang menempel di tubuh adiknya. Sepertinya sangat sakit berada di posisi itu.

"Maafkan kakak" ucapnya lirih. Pikirannya melayang. Bagaimana jika suatu saat nanti adiknya bangun dari koma dan mengetahui pekerjaannya. Apa adiknya itu akan benci??

"Kakak yang pernah bilang kepada mu agar menjaga diri baik-baik tapi kakak sendiri tidak bisa menjaga diri kakak" air mata jatuh dari mata Renjun. Ia tidak mau menangis tapi ia tidak bisa menahannya. Ia menggenggam tangan adiknya erat.

"Kakak mau pulang dulu, cepatlah sadar agar kakak tidak terus terjebak di pekerjaan ini" Renjun berdiri dan mengusap air matanya. Ia pun pergi dari rumah sakit. Ia tidak bisa terlalu lama melihat keadaan adiknya, itu sangat menyakitkan bagi dirinya.

••••••

"REN!!"
Renjun menengok. Siapa yang memanggilnya?? Renjun bukanlah orang yang mudah bersosialisasi maka dari itu sangat sedikit orang yang mengenalnya.

Sedetik kemudian ia melebarkan matanya dan berusaha menutupi barang belanjaannya. Sial! Dia ketahuan menenteng paperbag dari brand ternama.

"Kenapa kau tidak menengok ketika ku panggil tadi huh?!" tanya pemuda itu kesal. Renjun bingung. Bagaimana bisa temannya ini di sini sih?!

"A-ah aku tidak dengar"

"Kau semakin sombong, padahal aku sudah memanggil mu sejak tadi" kesal pemuda itu. Renjun tersenyum kaku.

"Bukan begitu Hae-"

"Ya ya ya, omong-omong apa yang kau sembunyikan itu??" tanya pemuda itu. Sebut saja Haechan. Pemuda tan yang begitu manis sekaligus tampan dengan pakaian hitamnya.

"Bukan apa-apa, ini punya bos ku dia menyuruh ku untuk membeli ini" Haechan menganggukkan kepalanya paham. Mana mungkin juga kan Renjun membeli barang mewah. Ia tahu betul sahabatnya itu dulu meminta bantuan dana padanya tapi pada saat itu Haechan baru awal-awal bekerja sebagai pengawal kepresidenan jadi ia hanya bisa membantu Renjun sedikit.

"Oh begitu"

"Iya, oh iya bagaimana dengan pekerjaan mu??" tanya Renjun penasaran. Ia tahu jika Haechan bertugas mengawal sugar daddynya. Ia hanya penasaran dengan Jaehyun jika tidak bersamanya.

"Begitulah, tapi kau jangan cerita ke siapapun okay??" Renjun mengangguk.

"Presiden Jung itu memiliki sugar baby" bisik Haechan. Renjun pura-pura terkejut. Aslinya ia sudah tau soal itu bahkan semuanya.

"Huh?! Benarkah?! Ku kira dia baik"

"Tapi ya sudahlah itu hidupnya, tapi aku tidak suka dengan sifatnya" lanjut Haechan. Mereka sudah duduk di sebuah kursi. Renjun mengernyitkan dahinya. Jaehyun kan baik. Sangat baik menurutnya. Ya walaupun sedikit pemaksa dan mesum tentu saja.

"Dia itu suka melupakan tugasnya dan sibuk dengan sugar baby nya, kemarin setelah pulang dari pekerjaan di negara tetangga dia menghabiskan 1 hari penuh dengan sugar baby nya, padahal seharusnya ia memikirkan putranya yang tersangkut masalah, memang gila, ketika tadi ditegur oleh perdana menteri dia malah mengatakan jika kebutuhan biologisnya lebih penting, aku tidak habis pikir dengannya" Renjun ingat. Memang mereka kemarin menghabiskan waktu seharian. Hanya menonton lalu melakukan sex di malam hari setelah itu tidur dan terbangun pukul 11 tadi lalu pria itu pergi dari penthouse. Katanya ada pekerjaan.

"Benarkah sampai begitu?? Ku kira dia sangat bertanggung jawab, aku sering melihatnya di dekat penthouse bos ku" ucap Renjun sok kaget. Padahal sih ia dan Jaehyun berbagi penthouse.

"Benarkah?!"

"Benar-benar gila" umpat Haechan.

"Apa kau tidak takut membicarakannya begini??" tanya Renjun. Haechan menggeleng. Ia mana peduli. Tidak masalah bukan membicarakan atasannya itu toh Renjun tak akan mengatakannya kepada siapapun. Dia sangat percaya sahabatnya ini.

"Kau penjaga rahasia yang baik, bahkan kau tidak pernah membongkar rahasia ku yang bolos ketika mata pelajaran matematika pada saat kita SHS" Renjun menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak habis pikir. Di depannya ini pengawal presiden tapi sifatnya tidak mencerminkan pengawal presiden sama sekali.

"Kau masih ingat kan?!"

"Aku masih ingat, pada saat itu pukul sembilan lebih tiga puluh dua menit lima detik" ucap Renjun. Ingatannya cukup tajam.

"Wow, kau bahkan bisa mengingatnya lebih baik daripada yang ku pikirkan"

"Aku memang tercipta dengan ingatan yang tajam Lee"

"Ya kau benar"

"Sudah sore, aku pulang dulu ya, sampai jumpa lagi" Renjun melambaikan tangannya. Ia berjaln menjauhi Haechan. Haechan ikut tersenyum. Lalu berdiri dengan mata yang tak lepas dari arah perginya Renjun.

"Pengawal Lee!!" Haechan menengok ke arah suara. Ia melupakan sesuatu. Sial pasti si iblis kecil ini akan membuatnya jadi bahan amukan sang daddy lagi. Habislah riwayat Haechan.

••••••

"Daddyy!!" Seorang pria dengan setelan jas lengkap berbalik dan menutup sambungan teleponnya. Dapat ia lihat sang anak yang berlari menubruk tubuhnya.

BRUKK

Untung ia sigap sehingga tidak terjatuh.

"Kenapa Jie??"

"Jie kesal dengan pengawal Lee!!" Jaehyun menatap pemuda tan yang berada di belakang sang putra.

"Dia kenapa??"

"Tadi pengawal Lee sibuk berkencan dengan kakak cantik dan meninggalkan Jie yang ingin membeli ponsel" adunya. Haechan tersenyum pasrah. Kelakuan anak bungsu bosnya ini memang ajaib dan membuatnya ingin membunuh anak itu. Tidak salah bukan jika ia menamainya iblis kecil??

"Saya sudah menitipkan Jie kepada mu kenapa kau justru lalai dan bersenang-senang dengan dunia mu sendiri?!"

"Jisung berbohong, aku sudah menemaninya selama 2 jam dan dia yang menyuruhku menjauh jadi aku menjauh dan bertemu dengan sahabat ku, kami duduk dan bercerita sebentar, sekitar 10 menitan tapi Jisung bereaksi seolah-olah aku meninggalkannya selama seharian" jelas Haechan panjang lebar. Tak peduli akan sopan santun. Ia pengawal kepercayaan jadi ia tak perlu khawatir akan dipecat.

"Jadi siapa yang benar??"

"Jie/aku!"

"Berikan bukti agar saya bisa percaya kepada kalian"

"Jika tidak percaya daddy bisa bertanya kepada kakak-kakak penjaga toko ponsel itu" ucap si bungsu. Haechan tersenyum miring lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon Renjun. Tak peduli pemuda itu akan marah atau apa. Ia masih bisa membelikan Renjun boneka moomin untuk memendam amarah pemuda cantik itu.

"Ren, sekitar berapa lama tadi kita berbicara??" Haechan men-loudspeaker panggilannya dengan Renjun. Jaehyun nampak sedikit terkejut kenapa Haechan bisa kenal dengan Renjun?? Tapi ia cepat-cepat menormalkan kembali ekspresi wajahnya.

"Untuk apa Chan??"

"Cepat katakan saja!"

"Mungkin sekitar sepuluh menit, ahh tidak sekitar sepuluh menit lebih 45 detik, hampir sebelas menit, memang kenapa?? Apa ada masalah??" Jaehyun terdiam mendengar suara Renjun apalagi dibagian Renjun mendesah tadi. Benar-benar merdu. Ia jadi rindu tubuh sang sugar baby di ranjang. Ie menggelengkan kepalanya mengusir pikiran dewasa itu.

"Tidak apa-apa hanya untuk laporan pekerjaan" Haechan pun menutup sambungan teleponnya. Dan menatap Jisung penuh kemenangan. Berbeda dengan remaja itu, ia nampak kesal.

"Lihat, aku tidak pernah berbohong, Jisung saja yang suka berlebihan" ucap Haechan. Jisung menatap Haechan kesal.

"Ishh! Marah sama pengawal Lee"

"Ya sudah, apa aku peduli?? Tentu tidak"

"Lee!" Tegur Jaehyun. Haechan memutar bola matanya malas.

"Daddy tau??"

"Apa??" Jaehyun menaikkan sebelah alisnya.

"Kakak yang mengobrol dengan pengawal Lee sangat cantik, aku ingin memiliki mommy sepertinya, ayo cari dia dad" Haechan melotot. Tak bisa dibiarkan. Dia ingin melamar Renjun sebelum itu terjadi. Dia menyukai Renjun sejak dulu.

"Daddy tidak mengenalnya" jawab Jaehyun. Padahal dia sangat tau siapa itu. Dan tidak sulit baginya untuk mengabulkan permohonan Jisung satu ini. Ia bisa saja membuat Renjun hamil dan menikahinya dengan begitu keinginan Jisung sudah terpenuhi. Tapi ia tak segila itu, Renjun bisa memenggal habis penisnya jika itu terjadi.

"Daddy presiden, tentu daddy bisa melakukan itu, ayolah daddy" pinta Jisung.

"Yakk bocah!! Kau ingin menjodohkan sahabat ku ke daddy ku yang sudah setengah abad ini?? Kasian sahabat ku huh!" Umpat Haechan. Jisung menutup telinganya dan bibirnya mencebik mengejek Haechan. Mengejek pengawal sang daddy benar-benar menyenangkan baginya. Haechan semakin kesal dibuatnya. Dasar iblis kecil - umpat Haechan

••••••

Jangan lupa votement guys

Continue Reading

You'll Also Like

72.2K 7.1K 20
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
34.9K 4.5K 42
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
167K 14.2K 25
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...