𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐘𝐀
𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆📖
*🕊 *
'𝙰𝚙𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛? 𝙱𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚌𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚙𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑𝚊𝚗' 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚎𝚛𝚒𝚝
-𝐀𝐋𝐕𝐀𝐑𝐈𝐎 𝐄𝐋𝐆𝐑𝐀 𝐋𝐎𝐑𝐄𝐍𝐙𝐎
'𝙰𝚔𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚗𝚢𝚊, 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊.
𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚑𝚊𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒.
𝚃𝚒𝚊𝚍𝚊 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚑𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚍𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊.
𝚃𝚞𝚑𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚒𝚔𝚕𝚊𝚜, 𝚓𝚊𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚕𝚎𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚔𝚞 𝚋𝚒𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙰𝚐𝚊𝚛 𝚊𝚔𝚞 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚔𝚊𝚕𝚊 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚎𝚗𝚊𝚖.'
-𝐂𝐋𝐀𝐑𝐄𝐓𝐓𝐀 𝐂𝐇𝐄𝐋𝐒𝐄𝐀 𝐀𝐑𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀
*🕊 *
Letta menenteng tas sekolah nya, langkah demi langkah ia lewati sampai ia berdiri di depan anak tangga rumah nya "Nah pas banget kamu udah pulang" suara papah nya yang tiba tiba muncul, dengan seorang polisi di sampingnya
Letta bingung, menatap mamah, papah, om dan tante nya itu satu persatu seolang bertanya
"Jadi gini sayang, pak polisi ini sudah menyelidiki tentang kematian abang mu, Rian" jelas om nya, ayah dari Rian
"Nah bapak ke sini mau menjelaskan kejadian nya" tambah bapak polisi itu
Mereka mempersilahkan pak polisi itu untuk duduk di sofa, tanpa basa basi pak polisi itu langsung menjelaskan kejadiannya seicara rinci
"Jadi begini pak, bu saat itu anak bapak ibu yang bernama ARRIAN ZEON GELANDRA terlibat perkelahian di jalan yang lumayan sepi dengan ALVARIO ELGRA LORENZO. Saat itu Rian terus menerus menghajar Alvar, dan si Alvar ini mencoba menghindar dan mendorong Rian, dan terhatuhlah Rian tepat di tengah jalan. Jalan itu memang lumayan sepi tapi jalan itu menjadi alternatif mobil mobil besar, bertepatan dengan rian yang jatuh di tengah jalan ada truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dan -"
"Stopp pak,jangan dilanjutin" Letta menutup telinga nya,dengan air mata yang terus mengaliri pipinya.
"Sstt sayangg, udah yahh" Amara memeluk anak nya mencoba menenangkannya
"Kami dapat vidio dari beberapa saksi yang ada ditempat kejadian" pak polisi itu memperlihatkan sebuah rekaman yang persis seperti rekaman yang ingin Alvar tunjukan saat itu
Letta yang melihat rekaman itu pun merasa bersalah kepada Alvar, karena ia terus menyuduti laki-laki itu perihal kematian Alvar.Bahkan ia membohonginya dengan mengatakan kalau ia ingin bertunangan dengan Raka, hanya untuk menghindarinya.
...
PLAK
Rio menampar anak laki lakinya "MAU JADI JAGOAN KAMU HAH? GULET GULETAN DI PINGGIR JALAN MAU JADI APA KAMU?"
"ALVAR! LIAT SINI APA HARUS PAPAH PERJELLAS LAGI? kamu ini penerus perusahaan papahh kamu bisa ga si jaga nama baik papah, papah slalu usaha agar nama keluarga kita baik dimata orang lain, di pandang, di hormati. Dan dengan mudah nya kamu rusak" Vira mengelus lengan suaminya yang terus membentak anak kesayangannya
"Papah tu ga pernah ngertiin perasaan Al, papah ga perduli kondisi Al, yang papah pikirin itu cuma kedudukan papah, bisnis papah apa papah pernah sekalii aja nanya tentang kondisi Al? Gapernah pah"
"Oh iyah, satu lagi papah itu terlalu banyak pencitraan buat nutupin semua aib keluarga ini" tambah Alvar dengan penekanan sebelum akhirnya ia keluar dari rumah itu
...
Drttt drttt
Letta terbangun dari duduk nya mengambil hp nya yang ada di laci samping ranjangnya
"Halo kak Aska, ada apa yah tumben nelfon?"
"Taa, gue tadi ke rumah Alvar kata mokap nya dia pergi dari tadi siang ta sampe sekarang belum balik"
"Loh masa si kak? udah tengah malem gini"
"Ia tadi sempet ribut katanya, tolong ta anak anak bragasta lagi pada mencar nyri Alvar. Lo tau tempat yang biasa dia datengin?"
"Tau kak, bisa jemput ga kak Letta mau ikut nyari kak Al"
"Yaudah nanti gue sama anak bragasta yang lain ke rumah lo, tunggu"
Tuttt sambungan terputus
Rasa khawatir,takut, rasa bersalah itu semua menjadi satu saat itu ia takut Alvar akan melukai dirinya sendiri
Letta turun menyusuri tangga rumahnya "Pah, Mah Letta mau ikut nyari Kak Al"
"Kemana sayang? Malem malem begini? Emang Alvar kenapa? Tanya Amara bertubi tubi
"Duh nanti ceritanya mah, Kak Aska sama yang lain uda di depan aku berangkat yah nanti aku langsung pulang ko" Letta berlari menuru pintu depan rumahnya
"Ehh Taaa, aiss tu anak yah malem malem begini adaa aja" Amara mengelus dadanya
"LETTA NYALAIN GPS NYAA" teriak Rey, ia khawatir dengan anak gadis nya yang keluar tengah malam seperti ini
Letta dan anak Bragasta menyusuri satu persatu tempat yang sering Alvar kunjungi
...
Di sisi lain Alvar berjalan di pantai yang sering ia kunjungi bersama Letta. Langkah nya menuju tebing yang tepat di bawah nya lair laut yang yang sedang pasang.
Saat itu ia sedang frustasi dengan masalah yang menimpanya kala itu. Baginya hidup nya sudah berantakan dan tak berarti lagi saat ia mendengar kabar Letta yang ingin bertunangan dengan Raka
'Apa semuanya sudah berakhir? Bahkan kau tak mengucapkan salam perpisahan' batin nya menjerit
Suara deruman motor terdengar di telinganya, tapi ia sudah tidak perduli lagi. ALVARIO ELGRA LORENZO menyerah.
'BYURR'
Alvar terjun dari tebing di susul dengan teriakan Letta yang menggema
"KAK ALL STOPP!!"
Tanpa ba bi bu Raden langsung ikut terjun, menarik tubuh Alvar yang mulai tenggelam dia membawanya ke pinggir pantai.
Gema menarik Letta yang masih menangis untuk turun ke pantai. Raden menekan dada Alvar berharap air laut yang telah masuk dalm tubuh pria itu keluar
Letta menutup hidung Alvar, ia mendekatkan wajahnya menatap bibir Alvar yang pucat, hidung mancung mereka bersentuhan.
Cup
Itu first kiss mereka
Letta emberi nafas buatan, Aska mundur dari posisi nya. Anak bragasta yang lain saling pandang dan tersenyum
Alvar memuntahkan seluruh air laut yang aada di daam tubuhnya.
PLAKK
Lagi lagi ia mendapt tamparan, Letta menunjukan wajah kesalnya
"Kak Al apa apaan sih?!"
"Aku udah tau tentang kejadian rinci kematian bang ian" jelas Letta
"Terus tunang-"
"Gaaa, itu ga bener" ucap Letta menyela
"Maaf aku salah paham" Letta menundukan kepalanya merasa bersalah
"Jangan pernah kemana mana" Alvar meneteskan air mata
Letta memeluk erat Alvar
ia mengingat perkataan abang nya 'Kalo ada yang bisa gantiin abang buat jagain kamu, berati itu orang yang tepat buat kamu'
ia fikir Alvar lah orang nya.
'Aku bukan tidak bisa tanpa nya, hanya saja aku belum terbiasa tanpanya.
Tapi kehilangan adalah seuatu hal yang pasti
Tiada insan tuhan yang dapat menghindar dari kematian nya
Tuhan aku iklas, jadikan lah saudara lelaki ku bintang yang paling terang. Agar aku dapat melihat nya dikala matahari terbenam' batin nya berkata.
...